tag:blogger.com,1999:blog-91142211557073351452024-03-06T02:54:12.082+07:00daranggi personal blogmengikat pengetahuan dan ilmu dengan menuliskannya...............Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.comBlogger28125tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-85663381005204586182010-03-20T01:48:00.001+07:002010-03-20T01:56:05.827+07:00DENGAR RADIO DI WINAMP<div style="color: black;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;"></span></div><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Baru dua mingggu terakhir ini saya tahu kalo di winamp bisa dengar radio. itupun ditemukan dengan tidak sengaja. lagi otak atik winamp, eh ternyata bisa radio. mungkin saya sangat ketinggalan informasi karena baru tahu hal ini sekarang, padahal fitur ini sudah lama ada......</span></div><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">dan ternyata di winamp juga banyak fitur lain seperti lirik, download lagu, bahkan TV. namun pada artikel ini saya cuma akan mencoba membahas tentang radio saja. mungkin fitur lainnya dari winamp akan dibahas di lain kesempatan atau pada tulisan lain.</span></div><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">OK, langsung saja. untuk bisa mendengar radio dari winamp, syarat utama nya tentunya kita harus mempunyai program winamp, dan mempunyai koneksi internet. hampir seluruh pengguna komputer tahu dengan winamp dan menginstal winamp pada PC atau laptop mereka. tapi selama ini mereka hanya sering menggunakan untuk memainkan/ memutar lagu saja.</span></div><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"> namun bagi yang belum mempunyai program ini dapat langsung men download dari situs resmi mereka di http://www.winamp.com </span></div><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div class="separator" style="clear: both; color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsxSSc4HT9J9kD09jiHy2TAVNWODtavmhzkNmtIogl_RYF0gfW4O07GjAIIum0-wAv9yEUJ8ZwF9JhWc-HZc7cut0ilnD3J8eu5SO3_6rtoKRbwAvYNP5Zob4FJ-s1xn1RMGdRWUuYtYer/s1600-h/winamp.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsxSSc4HT9J9kD09jiHy2TAVNWODtavmhzkNmtIogl_RYF0gfW4O07GjAIIum0-wAv9yEUJ8ZwF9JhWc-HZc7cut0ilnD3J8eu5SO3_6rtoKRbwAvYNP5Zob4FJ-s1xn1RMGdRWUuYtYer/s640/winamp.JPG" width="640" /></a></span></div><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">versi gratis ter update saat ini adalah versi 5.572. cukup dengan versi gratis saja winamp sudah mempunyai fitur berlimpah, salah satu nya ya radio. langsung saja klik menu "free download". setelah download selesai, instal dan ikuti petunjuk yang ada sampai winamp bisa dijalankan..</span></div><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">setelah program winamp terbuka maka langkah selanjutnya adalah klik menu "media library" seperti yang ditunjukkan pada gambar. (panah 1). lalu klik "shoutcast radio" (panah 2) maka akan tampil seperti gambar...</span></div><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUuJrBR1DXXZojZ0mBAFVVZPEygrhrW0epUyazPI1RmdKjQVzekq_mXKZr1a5F0CcbGiIr_6wmCH_tTGh7EAbKZKC4eIVvoinWSHlV2LZxU3Eb93K996ey6lNZr3hcuLSgAL3cuaZNmJRT/s1600-h/menu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUuJrBR1DXXZojZ0mBAFVVZPEygrhrW0epUyazPI1RmdKjQVzekq_mXKZr1a5F0CcbGiIr_6wmCH_tTGh7EAbKZKC4eIVvoinWSHlV2LZxU3Eb93K996ey6lNZr3hcuLSgAL3cuaZNmJRT/s640/menu.jpg" width="640" /></a></span></div><a name='more'></a><div style="color: black;"><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Tampilan diatas adalah winamp dengan skin modern. jika anda punya winamp dengan skin lain maka menu "media library" tidak terletak seperti di atas. maka carilah menu library dan klik shout cast radio.......</span></div><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">untuk bisa mendengarkan radio pilih salah satu radio yang akan didengarkan, dan klik menu "tune in"</span></div><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">ya, anda sudah bisa mendengarkan radio. bahkan radio dari seluruh dunia bisa anda cari disini. anda bisa men search radio kesayangan anda pada kolom search yang ada (panah 3), barangkali sudah di streaming di internet. dan anda juga bisa meng arrange berdasarkan genre (panah 4), bitrate (panah 5), most popular (panah 6), dan lain-lain....</span></div><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">gambar dibawah ini contoh hasil pencarian radio dengan kata kunci "indonesia"</span></div><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVQxxOynK7Sehpy0ZLrkR8B5bvmKOUxkDQpYxN29hX1xhitoJX7fz04c5cwGcnVpOSOCtfEq0yyVm9MfyZ2jMbbdbs_6xxpAKlGJVjo7B2bB4LrEdmUgLqXg0iY3Aqv0WB6tTY1Xw9Ejjw/s1600-h/menu2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVQxxOynK7Sehpy0ZLrkR8B5bvmKOUxkDQpYxN29hX1xhitoJX7fz04c5cwGcnVpOSOCtfEq0yyVm9MfyZ2jMbbdbs_6xxpAKlGJVjo7B2bB4LrEdmUgLqXg0iY3Aqv0WB6tTY1Xw9Ejjw/s640/menu2.jpg" width="640" /></a></span></div><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Demikianlah, sangat mudah. namun kita barangkali belum mengetahui nya selama ini. radio dari seluruh dunia lho bisa ada disini sampai pada radio daerah. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bitrate. sesuaikanlah bitrate dengan ketersediaan koneksi anda. contohnya pada komputer saya yang hanya memakai koneksi T*lkom Fl*xi CDMA 156 kbps, saya biasanya hanya tuning yang 96 kbps ke bawah saja. yang diatas itu, yaaa... putus2 deh.......</span></div><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">Jika anda mempunyai koneksi yang besar, maka anda bisa sekalian coba fitur TV nya. banyak video dan siaran2 yang streaming 24 jam.....</span></div><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;"><br />
</span></div><div style="color: black; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"><span style="font-size: small;">SELAMAT MENIKMATI.....!!! MUDAH-MUDAHAN BERMANFAAT</span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-3780784236162594102010-02-15T20:02:00.001+07:002010-02-15T20:07:30.260+07:00Review Film Inglourious Basterdakhir-akhir ini saya punya kebiasaan baru. malam hari sebelum tidur saya sering nonton film. sejak punya koneksi unlimited internet dari fl*xi, maka koneksi ini dimanfaatkan dengan men download film. beberapa film yang saya tonton terakhir ini adalah "Avatar", "Street Fighter, The legend of Chun Li", "Angels and Demons", "This is It" dan "Inglourious Basterd". film Inglourious Basterd cukup menarik perhatian saya karena dibintangi oleh Brad Pitt dan menceritakan tentang Nazi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEbTe2sWG-6fp2bLcVRdtflp9PODbIGOizPowK_K92QL72RBsIAs4-4gyI64dHRN6wgv5DQm0M7xPXbv4o4FFiJ4yh-h43lsVOS9rnXQYG0e3j_Zy4CBKbIo_hnvsATAH946iOM6pvs8Pl/s1600-h/hr_inglourious_basterds_2.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEbTe2sWG-6fp2bLcVRdtflp9PODbIGOizPowK_K92QL72RBsIAs4-4gyI64dHRN6wgv5DQm0M7xPXbv4o4FFiJ4yh-h43lsVOS9rnXQYG0e3j_Zy4CBKbIo_hnvsATAH946iOM6pvs8Pl/s320/hr_inglourious_basterds_2.jpg" /></a></div>ada beberapa film tentang Nazi yang pernah saya tonton. sebelumnya saya pernah nonton Valkyrie, yang dibintangi oleh Tom Cruise. lagi2 saya tertarik karena bintang nya yang sangat terkenal. Inglourious Basterd dan Valkyrie punya beberapa kemiripan. diantara nya cerita yang mengenai Nazi yaitu tentang pembunuhan "The Fuhrer", Hitler. dari sini saya jadi mengetahui bahwa dari dulu sudah banyak pihak2 yang tidak menyukai Hitler dan ingin mengalahkan/ membunuh Hitler.<br />
<br />
pada awal nya kedua film ini agak mengecewakan saya. karena saya mengira ini adalah film action. ternyata tidak. lebih dikategorikan drama war. apalagi Inglourious Basterd, film nya sangat lambat, penggemar film action tidak akan suka. bahkan mungkin banyak yang akan tertidur menontonnya. film ini juga mengingatkan saya pada film lainnya yang diperankan oleh Brad Pitt juga. "The Assasination of Jesse Jamees". sebuah film koboi tentang perampok bernama Jesse James yang ingin dibunuh oleh seorang pemuda. alur cerita film ini sangat lambat, sampai bikin ketiduran. he he..<br />
<br />
namun lama2 ada yang menarik dalam film ini. setiap adegan, dialog, dan percakapannya kalau disimak cukup menegangkan. Quentin Tarantino sebagai sutradara memang ahli dalam hal ini. film yang unik, alur yang sukar ditebak, menarik. terutama sosok Kolonel Hans Landa (bener ga ya namanya), yang diperankan oleh Christoper Waltz. amazing. gaya, mimik, cara interogasi yang tajam, cerdas, mantap. bahkan seakan akan dia lah tokoh utama film ini. dia tampil cukup banyak dalam film ini. <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC6pkuDMXIvvIoRw960QhbpnLJKwr7PJeeOmtPK5SJUXFxQorhHlJG7kgdvhIzkH0NRN1Xf9sYq1jTqXe-HcgBOzkPJmMAJyLY3ODl1_Hl_ZHt6e373r6LNrCtTsqaDq2dzRk0iC6FhC-l/s1600-h/inglourious-basterds-may13photo-07.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjC6pkuDMXIvvIoRw960QhbpnLJKwr7PJeeOmtPK5SJUXFxQorhHlJG7kgdvhIzkH0NRN1Xf9sYq1jTqXe-HcgBOzkPJmMAJyLY3ODl1_Hl_ZHt6e373r6LNrCtTsqaDq2dzRk0iC6FhC-l/s320/inglourious-basterds-may13photo-07.jpg" /></a> </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">mengapa saya bilang film ini unik? ya itu tadi, sukar ditebak. awalnya film ini seperti skenario yang gagal. cerita nya ga beraturan. pake chapter2 segala. tapi karena aktor nya si Brad Pitt maka saya bela2 in nonton film ini sampai habis. namun yang bikin saya terkesan justru si Kolonel Hans Landa. he he....</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"></div><a name='more'></a><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">inti cerita film ini sebenarnya adalah tentang The Basterd. pasukan khusus Yahudi yang tugasnya adalah membunuh sebanyak mungkin Nazi. pasukan ini bahkan masuk langsung ke daerah pendudukan Nazi. salah satunya yaitu di Prancis pada waktu itu. The Basterd sukses sebagai pasukan khusus, bahkan sempat ditakuti oleh Nazi. Pimpinan The Basterd, Kolonel Aldo Reine, diperankan Brad Pitt, bermain cukup bagus disini. namun kurang membuat saya terkesan, karena saya merasa tampilnya hanya sedikit. (kenapa ya?) bahkan inti cerita menurut saya bukan lagi The Basterd, tapi seakan -akan beralih menjadi pembunuhan Hitler. pembunuhan Hitler oleh seorang wanita Yahudi yang semasa kecil lolos pada pembunuhan Yahudi oleh tentara Nazi. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTRRqgAmtyLjCT4xrFfkmVM8OZGn5eKPExgwHX4rbMxeKkMl6lBgoLQpQrY5-uZXuRmQqJwMAmwkZgG_KSL9imI9rWS-_X1WErmDP6RJ4hcQl4w1LqRwscmejM_W5jkFrKciAiJCVLQ6UW/s1600-h/pitt_bastard.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTRRqgAmtyLjCT4xrFfkmVM8OZGn5eKPExgwHX4rbMxeKkMl6lBgoLQpQrY5-uZXuRmQqJwMAmwkZgG_KSL9imI9rWS-_X1WErmDP6RJ4hcQl4w1LqRwscmejM_W5jkFrKciAiJCVLQ6UW/s320/pitt_bastard.jpg" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">ada yang aneh dalam film ini. film ini menceritakan bahwa Hitler mati dalam sebuah bioskop. dia dibunuh bersama para petinggi Nazi yang lain dalan premiere sebuah film tentang Nazi. bioskop dikunci dan dibakar...</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">ini sangat bertentangan dengan cerita yang selama ini beredar bahwa Hitler mati bunuh diri dengan racun sianida, bahkan dengan menembak kepalanya sendiri. kematian Hitler memang sangat kontroversial. sampai saat ini tidak ada yang dapat memastikan bagaimana sebenarnya Hitler tewas. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">dari dulu saya sangat penasaran tentang bagaimana kematian Hitler. dalam beberapa game PC yang pernah saya mainkan, saya mencoba mencari tahu bagaimana kematian Hitler. game PC perang dunia kedua yang saya mainkan seperti Call of Duty I, dan II, bercerita tentang perang sekutu dengan Nazi. saya selalu menantikan saat2 menembak Hitler tepat di kepala. namun saat itu tak pernah datang. lalu saya membaca bahwa hitler mati karena bunuh diri. saya jadi senyum sendiri, ya pantas saja ga pernah nembak Hitler, wong dia mati bunuh diri. ha ha ha..............</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2IPodDPALtrZsrTrBNyK_PCBvdFWilIJmROePymA05o0B0V82H4VRpAqdqyxdi_6FhlXcyzs-yv7i-fjj-7JkCzTTHkRBBOiPKotKtbd9WzpKiIRv29SWO-iNmO2KL6Jav8fhtrOoR6yZ/s1600-h/Inglourious_Basterd_poster.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2IPodDPALtrZsrTrBNyK_PCBvdFWilIJmROePymA05o0B0V82H4VRpAqdqyxdi_6FhlXcyzs-yv7i-fjj-7JkCzTTHkRBBOiPKotKtbd9WzpKiIRv29SWO-iNmO2KL6Jav8fhtrOoR6yZ/s320/Inglourious_Basterd_poster.jpg" /></a></div>pernah juga saya menonton film film "Band of Brother". film ini juga tentang perang dunia kedua. tapi saya tak menemukan cerita tentang kematian Hitler secara jelas disini. sampai akhirnya di film Inglourious Basterd ini kematian Hitler dalam versi lain. mati di bioskop yang dibakar oleh wanita Yahudi. dan akhirnya Hitler ditembak oleh anggota The Basterd.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">secara umum saya memberikan nilai sangat bagus pada film yang sudah keluar pada pertengahan 2009 ini. walaupun saya baru bisa menontonnya sekarang, sudah jauh sejak pemutaran perdana nya, saya masih menyempatkan buat review tentang film ini. yang istimewa, ada beberapa bahasa yang dipakai dalam film ini, english, jerman, dan italian. ketiga bahasa tersebut dipakai baik, logatnya bagus. kadang lucu, ha ha. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">beberapa adegan favorit saya adalah adegan di awal film, interogasi oleh Kolonel Hans Landa, keren. lalu adegan di bar bawah tanah, lucu, menegangkan, absurd, permainan watak yang bagus. adegan terakhir di bioskop juga keren. video Shosana tertawa di asap cukup unik dan mnyeramkan. mirip ketawa nya Suzanna bintang film horor nya Indonesia...... ada yang ngerasa juga ga? </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">perlu dicatat juga bahwa film ini cukup sadis. beberapa adegan sadis seperti menyayat kulit kepala, banyak ditremukan dalam film ini. ada juga adegan membuat lambang Nazi menggunakan belati di dahi tentara Nazi yang tertangkap. beberapa membuat miris dan merinding. dan ada juga membunuh seorang tahanan dengan memukul kepala nya dengan tongkat softbol, sampai kepalanya hancur.............</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-75798162829650262882010-02-03T00:21:00.007+07:002010-03-15T21:22:49.298+07:00Pusatkan Perhatian, Otak Ternyata Bisa Ditipu<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"></div><br />
Coba perhatikan gambar di bawah ini :<br />
<br />
<table style="width: auto;"><tbody>
<tr><td><a href="http://picasaweb.google.com/lh/photo/3JMFjLlQ1r9j4RHOt0FwTg?authkey=Gv1sRgCNHmgYPy4fuN-wE&feat=embedwebsite"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhejiXAyFXg3V25CALGgYCED_83Blcz61DMfaF5Q4r__f9SpierRo5Wpeu_UWvuEL_0RJl1MFSqG3RinjH6ZVzRciItMw4LWIlEGcasSx8YFR1-vr5myJoPqOIVUhAk6YDN8eSAleyNBrE1/s400/Carapandang.gif" /></a></td></tr>
<tr><td style="font-family: arial,sans-serif; font-size: 11px; text-align: right;">From <a href="http://picasaweb.google.com/100532368960303570546/DaranggiPersonalBlog?authkey=Gv1sRgCNHmgYPy4fuN-wE&feat=embedwebsite">daranggi personal blog</a></td></tr>
</tbody></table><br />
Apa yang anda lihat?<br />
<br />
<br />
Ya, sebuah gambar dengan latar belakang berwarna abu-abu, dikelilingi bulatan berwarna pink yg mati secara bergantian satu per satu searah jarum jam.<br />
<br />
(jika gambarnya diam dan tidak berkedip, coba klik gambar untuk melihat gambar asli di picasaweb.google.com) <br />
<br />
<br />
Coba pusatkan mata anda di tanda “+” di tengah gambar…. Anda bakal melihat bulatan pink yg mati tadi digantikan oleh bulatan hijau, padahal aslinya ga ada tuh buletan hijau yg mutar kalau mata kita ga dipusatkan ke tanda “+”<br />
<br />
<br />
Sekarang coba benar-benar pusatkan konsentrasi anda di tanda “+”…... Benar-benar pusatkan konsentasi anda, jangan perhatikan hal lain selain tanda “+” …... Apa yang terjadi?<br />
<br />
<br />
Bulatan pink menghilang!<br />
<br />
<br />
Ya, bulatan pink menghilang dan hanya menyisakan bulatan hijau berputar mengelilingi tanda “+” .. . Tapi sebentar aja konsentrasi anda buyar, bulatan pink bakal balik lagi………….<br />
<br />
<br />
<br />
Kalau anda berhasil, anda berarti sudah sukses menipu otak anda dalam menginterpretasikan warna. Ha ha haaa………<br />
<br />
<br />
<br />
Apa yang dapat kita simpulkan dari sini? <br />
<br />
<br />
Bahwa tidak selamanya apa yang kita lihat sekilas adalah apa yang terjadi sebenarnya. Telitilah dulu sebelum memutuskan sesuatu. Pusatkan perhatian anda…… seringkali ada hal-hal lain yang tersirat dan ada di balik semuanya……………Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-60396393407010474962009-10-30T17:37:00.006+07:002010-06-08T21:39:57.983+07:00Profil Kecamatan Mungka<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd36fQf69gBYUcrsWr-Ujc2-15mVUegFQPshxMV9KX8djp8nWxBJFceCUJRsn7C5CAqGo8nI0-2islt3KCBy1bj_p645P2OqCp2SrTip9i8Rsepw90DyTFAOJxTmakVUgGyPSjKbG5yGBy/s1600/080420101621.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgd36fQf69gBYUcrsWr-Ujc2-15mVUegFQPshxMV9KX8djp8nWxBJFceCUJRsn7C5CAqGo8nI0-2islt3KCBy1bj_p645P2OqCp2SrTip9i8Rsepw90DyTFAOJxTmakVUgGyPSjKbG5yGBy/s320/080420101621.jpg" /></a></div>Alamat Kantor : Jalan Raya Mungka - Simpang Kapuak Km. 2 Padang Loweh<br />
Telepon : (0752) 8010680<br />
Kode Pos : 26254<br />
Nama Camat : Ir. Wal Asri<br />
Visi Kecamatan : “Terciptanya tatanan masyarakat Mungka yang madani, beriman, berahlak mulia, berpendidikan serta terbinanya hubungan yang harmonis baik antar sesama maupun antara masyarakat dengan pemerintah.”<br />
Misi :<br />
a. Meningkatkan kualitas kehidupan dan kerukunan warga masyarakat.<br />
b. Melaksanakan pengelolaan tata pemerintahan yang baik.<br />
c. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana yang efisien, efektif kompetitif dan terjangkau.<br />
d. Mewujudkan pembangunan yang adil, ramah lingkungan dan berbasis pertisipasi masyarakat, serta penciptaan lapangan kerja.<br />
e. Menegakkan supremasi hukum, meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat.<br />
<br />
Sejarah<br />
<br />
Kecamatan Mungka merupakan salah satu dari 13 Kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota No.14 Tahun 2001 tentang Penataan Wilayah Kecamatan, dimana sebelumnya Kecamatan Mungka merupakan Kecamatan Perwakilan Guguk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Propinsi Sumatera Barat No.259/GSB/1985 tanggal 18 Juli 1985 tentang Pembentukan Perwakilan Kecamatan.<br />
<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Sebelum masa kemerdekaan tahun 1945, wilayah Mungka diperintah oleh seorang Tuak Lareh yang berasal dari tokoh adat. Kantornya terletak di Desa Mungka Tangah (sekarang Jorong Mungka Tengah) yang wilayahnya meliputi kenagarian :<br />
1. Mungka<br />
2. Jopang Manganti<br />
3. Talang Maur<br />
4. Simpang Kapuk<br />
Sejak tahun 1945 sampai tahun 1966 terjadi berbagai bentuk Pemerintahan, dimana pada tahun 1947 Nagari Mungka pernah di bagi menjadi 2 ( dua ) Kenagarian yaitu :<br />
1. Kenagarian Mungka<br />
2. Kenagarian Sungai Antuan<br />
Otomatis pada masa itu Kenagarian yang semula terdiri dari 4 ( empat ) Nagari berubah menjadi 5 ( lima ) Nagari, tetapi hal itu hanya terjadi sampai pergolakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia ( PRRI ). Setelah PRRI selesai Kecamatan Perwakilan Guguk di Mungka kembali menjadi 4 ( empat ) Nagari yang terdiri dari 12 ( Dua Belas Desa )<br />
Kecamatan Perwakilan Guguk di Mungka diresmikan pada tanggal 25 Januari 1986 oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Lima Puluh Kota. Kecamatan Perwakilan Guguk di Mungka merupakan bagian dari Kecamatan Induk ( Kecamatan Guguk ) yang terdiri dari 4 Nagari dan 12 ( Dua Belas ) Desa yaitu :<br />
1. Talang<br />
2. Talang Maur<br />
3. Lubuak Simato<br />
4. Simpang Tiga Kenanga<br />
5. Koto Tuo<br />
6. Mungka Tengah<br />
7. Koto Baru Mungka<br />
8. Lobuah Lintang<br />
9. Jopang Manganti<br />
10. Simpang Abu<br />
11. Sopan Goduang<br />
12. Balai Koto Tinggi<br />
Sesuai dengan Peraturan Derah Propinsi Sumatera Barat No. 09 Tahun 2000 Tentang Pemerintahan Nagari serta Perda Kabupaten Lima Puluh Kota No. 01 Tahun 2001 Tentang Pemerintahan Nagari maka terbentuk 4 (empat) Nagari dengan 17 Jorong di Kecamatan Mungka<br />
Pada tahun 2009 terjadi pemekaran Nagari yaitu terbentuknya Nagari Sungai Antuan yang sebelumnya termasuk kedalam Nagari Mungka. Nagari ini dibentuk dengan Perda Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Pembentukan Nagari Andiang, Durian Gadang, dan Sungai Antuan. Selain itu di Nagari Simpang Kapuak terjadi pemekaran Jorong yaitu dengan terbentuknya Jorong Lobuah Tunggang. Sehingga sampai saat ini di Kecamatan Mungka terdapat 5 (lima) Nagari dengan 18 (delapan belas) Jorong yaitu :<br />
1. Nagari Mungka, dengan jorong sebagai berikut :<br />
• Koto Tuo Mungka<br />
• Mungka Tangah<br />
• Koto Baru Mungka<br />
2. Nagari Sungai Antuan, dengan jorong sebagai berikut :<br />
• Lubuak Simato<br />
• Simpang Tiga Kenanga<br />
• Labuah Lintang<br />
3. Nagari Talang Maur, dengan jorong sebagai berikut :<br />
• Talang<br />
• Maur<br />
• Kampuang Tangah<br />
4. Nagari Jopang Manganti, dengan jorong sebagai berikut :<br />
• Jopang<br />
• Manganti<br />
5. Nagari Simpang Kapuak, dengan jorong sebagai berikut :<br />
• Simpang Abu<br />
• Sopan<br />
• Simpang Goduang<br />
• Balai Tampuak Pinang<br />
• Koto Tinggi Kubang Balambak<br />
• Dusun Nan Duo<br />
• Lobuah Tunggang<br />
<br />
<br />
Keadaan Geografis<br />
Kecamatan Mungka terletak di Utara Wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota dengan batas-batas :<br />
1. Sebelah Utara berbatas dengan Kecamatan Bukik Barisan dan Kecamatan Pangkalan Koto Baru<br />
2. Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Payakumbuh, Guguk, dan Harau<br />
3. Sebelah Barat berbatas dengan Kecamatan Guguk dan Kecamatan Bukik Barisan<br />
4. Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Harau, Pangkalan Koto Baru<br />
Luas wilayah Kecamatan Mungka lebih kurang 83.76 Km2 yang berarti 2.50% dari luas Kabupaten Lima Puluh Kota ( 3.354,30 Km2 ) dengan Ibu Kota Kecamatan Padang Loweh.<br />
Luas Nagari-Nagari di Kecamatan Mungka<br />
NO NAGARI LUAS (Km²) %<br />
1 Simpang Kapuak 36,35 43,40<br />
2 Mungka 12.3 14,68<br />
3 Talang Maur 17,04 20,34<br />
4 Jopang Manganti 5,37 6,41<br />
5 Sungai Antuan 12.7 15,16<br />
JUMLAH 83.76 100<br />
Sumber : Kantor Wali Nagari, 2009<br />
Kecamatan Mungka terletak sekitar 20 KM dari Ibukota Kabupaten (Sarilamak) dan 132 KM dari Ibukota Propinsi (Padang). Kedudukan geografisnya terletak pada 0º22’LU-0ºLS dan 100º16’BT-100º51BT.<br />
Keadaan Alam<br />
Topografi Kecamatan Mungka adalah datar (40%), berbukit (35%) sedikit miring (15%) dan curam (10%) dengan suhu rata-rata 25-30 derajat Celcius. Curah hujan rata-rata 2142,92 mm per tahun dan 178,6 mm per bulan. Ketinggian tempat di Kecamatan Mungka sebagai berikut (meter diatas permukaan laut) :<br />
Terendah di Ujung Koto Tuo Kenagarian Mungka (520 m dpl )<br />
Tertinggi di Bukit Batu Putiah ( 1350 m dpl )<br />
Sebagian besar daerah di Kecamatan Mungka adalah daerah berbukit. Pemukiman banyak yang berada di lembah-lembah diantara bukit. Bukit yang ada di Kecamatan Mungka adalah sebagai berikut ;<br />
1. Bukit Apit ( 640 m dpl )<br />
2. Bukit Palano ( 824 m dpl )<br />
3. Bukit Binuang ( 1014 m dpl )<br />
4. Bukit Tanjung Balik ( 710 m dpl )<br />
5. Bukit Sugak ( 1091 m dpl )<br />
6. Bukit Solok Parik ( 1086 m dpl )<br />
7. Bukit Tanah Runtuah ( 927 m dpl )<br />
8. Bukit Rimbo Malintang ( 942 m dpl )<br />
9. Bukit Hulu Mudiak Manguang ( 1012 m dpl )<br />
10. Bukit Ujuang Daliak ( 1114 m dpl )<br />
11. Bukit Tanjak ( 812 m dpl )<br />
12. Bukit Batu Galih ( 808 m dpl )<br />
13. Bukit Togang ( 820 m dpl )<br />
14. Bukit Batu Payuang ( 812 m dpl )<br />
15. Bukit Batu Buluh ( 830 m dpl )<br />
16. Bukit Silau ( 821 m dpl )<br />
17. Bukit Perhentian Tinggi ( 1140 m dpl )<br />
<br />
Selain banyak bukit, Kecamatan Mungka juga dialiri oleh banyak sungai. Berikut ini adalah sungai-sungai yang mengalir di Kecamatan Mungka :<br />
1. Batang Sinamar<br />
2. Batang Maur<br />
3. Batang Sopan<br />
4. Batang Kundur<br />
5. Batang Simpang<br />
6. Batang Simun<br />
7. Batang Mungkar<br />
8. Batang Limau Kambing<br />
9. Lubuk Burai<br />
<br />
Pembagian Luas Lahan di Wilayah Kecamatan Mungka<br />
Luas Lahan di Kecamatan Mungka tahun 2008<br />
1. Luas Sawah<br />
- Irigasi Teknis -<br />
- Irigasi ½ Teknis 375 Ha<br />
- Irigasi Sederhana 228 Ha<br />
- Tadah Hujan 212 Ha<br />
2.<br />
Lahan Kering<br />
Pekarangan<br />
<br />
174 Ha<br />
Tegal / Kebun 640 Ha<br />
Ladang Huma 265 Ha<br />
Padang Rumput 89 Ha<br />
Perkebunan 340 Ha<br />
Hutan Negara 3.396 Ha<br />
<br />
Rawa – rawa -<br />
Tambak -<br />
Kolam / Tebat / Empang 87 Ha<br />
Tanah lainnya 2570 Ha<br />
Total Lahan 8.376Ha<br />
Sumber : UPT Pertanian Mungka, 2009<br />
<br />
<br />
TIPE NAGARI<br />
Kecamatan Mungka termasuk kecamatan tipe peternakan. Adapun tipe Nagari menurut karakteristik tertentu prioritas pengembangan potensial dapat digolongkan sebagai berikut :<br />
Tipe Nagari di Kecamatan Mungka<br />
NO NAGARI TIPE NAGARI<br />
<br />
1 2 5<br />
1 Simpang Kapuak Pekerbunan/ Peternakan<br />
2 Mungka Peternakan/ Jasa Perdagangan<br />
3 Talang Maur Peternakan/ Pekerbunan<br />
4 Jopang Manganti Peternakan/ Persawahan<br />
5 Sungai Antuan Peternakan/ Pekerbunan<br />
<br />
Sumber : Profil Nagari, Kantor PMN, 2004<br />
<br />
<br />
Keadaan Penduduk<br />
Jumlah penduduk Kecamatan Mungka berdasarkan data terakhir tahun 2008 adalah sebanyak 22.831 jiwa yang terdiri dari :<br />
1. Laki laki = 11.210 jiwa<br />
2. Perempuan = 11.621 jiwa<br />
Sedangkan jumlah penduduk per-Nagari dan jenis kelamin adalah :<br />
<br />
<br />
<br />
Jumlah Penduduk per Nagari<br />
NO NAGARI PENDUDUK JUMLAH<br />
LAKI-LAKI PEREMPUAN<br />
1 2 3 4 5<br />
1 Simpang Kapuak 2.009 2.056 4.065<br />
2 Mungka 3.219 3.350 6.569<br />
3 Talang Maur 2.491 2.547 5.038<br />
4 Jopang Manganti 952 956 1.908<br />
5 Sungai Antuan 2.539 2.712 5.251<br />
J U M L A H 11.210 11.621 22.831<br />
<br />
Sumber : UPT KB Kecamatan Mungka, 2008<br />
<br />
Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Kelamin<br />
NO. RUMAH TANGGA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH<br />
1. 4.984 11.210 jiwa 11.621 jiwa 22.831 jiwa<br />
Sumber : UPT KB Kecamatan Mungka, 2008<br />
<br />
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur<br />
NO 0-5 6-12 13-15 16-18 19 + JUMLAH<br />
1. 5.114 2.966 1.182 1.142 12.427 22.831<br />
<br />
Sumber : Puskesmas Kecamatan Mungka, 2008<br />
<br />
<br />
Sex Rasio Penduduk Kecamatan Mungka<br />
NO LAKI-LAKI PEREMPUAN SEX RASIO<br />
1. 11.210 jiwa 11.621 jiwa 96<br />
Sumber : UPT KB Kecamatan Mungka, 2008<br />
<br />
Kepadatan Penduduk Per Kilo Meter<br />
NO LUAS (KM2 ) PENDUDUK KEPADATAN<br />
1. 8,76 22.831 jiwa 273<br />
Sumber : UPT KB Kecamatan Mungka, 2008<br />
<br />
Kepadatan Penduduk Per- RT<br />
NO PENDUDUK RUMAH TANGGA KEPADATAN<br />
1. 22.831 jiwa 4.984 5<br />
Sumber : UPT KB Kecamatan Mungka, 2008<br />
<br />
<br />
Mata Pencaharian Penduduk<br />
Penduduk Kecamatan Mungka bermata pencaharian utama seperti bertani, berdagang, industri rumah tangga, Perternakan, Perikanan, Pegawai Negeri Sipil dan TNI/POLRI dengan persentase sebagai berikut :<br />
Persentase Mata Pencaharian Penduduk<br />
NO. Pekerjaan Persentase %<br />
1. Petani 80 %<br />
2. Pedagang 7 %<br />
3. Industri 3 %<br />
4. Pegawai Negeri / TNI / POLRI 10 %<br />
Sumber : Kantor Kecamatan Mungka, 2009<br />
Dan yang paling banyak menjadi usaha masyarakat adalah sbb ;<br />
- Peternakan ayam ras dengan produksi : 1.500.000 btr/hari<br />
- Perikanan Kolam : 200 kg / hari<br />
- Kebun Gambir dengan Produksi : 21 Ton / minggu<br />
Secara detail jenis pekerjaan penduduk dapat dijabarkan sebagai berikut :<br />
<br />
Rincian Pekerjaan Penduduk<br />
NO. PEKERJAAN/ MATA PENCAHARIAN JUMLAH (orang)<br />
1. Pemilik toko/ kios 72<br />
2. Guru 174<br />
3. PNS 38<br />
4. TNI 4<br />
5. Polisi 3<br />
6. Tukang jahit 33<br />
7. Tukang bangunan 226<br />
8. Salon/ tukang pangkas 16<br />
9. Sopir 76<br />
10. Kenek/ agen 12<br />
11. Pedagang 310<br />
12. Bengkel sepeda motor 12<br />
13. Tempel benen 16<br />
14. Pegawai swasta 2<br />
Sumber : Kantor Kecamatan Mungka, 2009<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Keagamaan<br />
Pelayanan keagamaan di Kecamatan Mungka dilaksanakan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan. KUA Kecamatan Mungka berdiri pada 6 Oktober 2004 setelah memisahkan diri dari Kecamatan Guguk. KUA Kecamatan Mungka sudah mempunyai kantor sendiri.<br />
Pegawai yang bekerja di KUA Kecamatan Mungka berjumlah 10 orang. Terdiri dari Kepala 1 orang, pegawai PNS 2 orang, pegawai honor 2 orang, dan pembantu pegawai pencatat nikah 5 orang. Saat ini KUA Kecamatan Mungka dikepalai oleh Bapak Zulwitra, S.Ag.<br />
Seluruh masyarakat di Kecamatan Mungka memeluk agama Islam. Agama Islam sudah ada secara turun temurun dan sangat berpengaruh pada kehidupan sehari-hari masyarakat. Adapun pelayanan keagamaan yang dilaksanakan KUA sebagai berikut :<br />
1. Pelayanan di bidang NTCR (Nikah Talak Cerai Rujuk)<br />
2. Perwakafan<br />
3. Kemasjidan<br />
4. Bina ibadah sosial dan produk halal<br />
5. Pembinaan keluarga sakinah<br />
6. Pembinaan keagamaan secara umum seperti lembaga-lembaga keagamaan yang ada di Kecamatan.<br />
<br />
Potensi Keagamaan<br />
1. Rumah ibadah :<br />
- Masjid : 30 buah<br />
- Mushalla : 38 buah<br />
- Langgar/ Surau : 15 buah<br />
2. Pendidikan keagamaan :<br />
- TPA/ TPSA : ± 75 buah<br />
- MDA : 10 buah<br />
3. Perwakafan/ tanah wakaf<br />
- Terdaftar : 30 persil<br />
4. Pernikahan ± 200 /tahun<br />
5. Tenaga penggerak agama :<br />
- Penyuluh agama : 11 orang<br />
- Mubaligh<br />
- Da’i.<br />
<br />
<br />
<br />
Fasilitas UMUM<br />
Fasilitas umum merupakan salah satu aspek yang sangat berpengaruh didalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) atau membangun manusia seutuhnya, meningkatkan kesejahteraan rakyat, derajat kesehatan serta keimanan.<br />
<br />
Fasilitas Pendidikan<br />
Fasilitas pendidikan yang dimiliki oleh Kecamatan Mungka adalah sbb ;<br />
NO. Sekolah Jml. Sekolah Jml. Murid Jml. Guru<br />
1. PAUD 16 buah<br />
2. TK 13 buah 240 org 48 org<br />
3. SD 20 buah 3.363 org 263 org<br />
4. SMP 2 buah 650 org 39 org<br />
Sumber : UPT Pendidikan Kecamatan Mungka, 2009<br />
<br />
Berikut ini data-data Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Mungka :<br />
No Nama SD Jorong Kepala Sekolah Jml Murid Jml Guru<br />
1. SD 01 Mungka Mungka Tengah Erniati Loai 246 17<br />
2. SD 02 Mungka Simpang III Kenanga Taufid 197 13<br />
3. SD 03 Mungka Mungka Tengah Afriati, S.Pd 165 13<br />
4. SD 04 Mungka Lubuak Simato Hurnawati 159 13<br />
5. SD 05 Mungka Koto Tuo Indrawati, S.Pd 270 17<br />
6. SD 06 Mungka Simpang III Kenanga Dedi Suardi 112 12<br />
7. SD 07 Mungka Mungka Tengah Nurhelmi 185 12<br />
8. SD 08 Mungka Labuah Lintang Ahmadison 182 16<br />
9. SD 09 Mungka Koto Baru Nelfida 124 9<br />
10. SD 10 Mungka Koto Tuo Aswendi, S.Pd 116 13<br />
11. SD 01 Jp. Manganti Jopang Asrizal 149 13<br />
12. SD 02 Jp.Manganti Manganti Khairil Azwar, S.Pd 106 12<br />
13. SD 01 Tl. Maur Kp. Tengah Hj. Elmisnar 241 21<br />
14. SD 02 Tl. Maur Talang Asmanidar 178 15<br />
15. SD 03 Tl. Maur Talang Bahyusman 173 9<br />
16. SD 04 Tl. Maur Maur Enidarti, S.Pd 139 13<br />
17. SD 01 Simp. Kapuak Simp. Abu Helpiedrialmi 157 14<br />
18. SD 02 Simp. Kapuak Bl. Tp. Pinang Arisman, S.Pd 179 11<br />
19. SD 03 Simp. Kapuak Koto Tinggi Agusmardi, S.Pd 188 10<br />
20. SD 04 Simp. Kapuak Kb. Balambak Afrizal 97 11<br />
Sumber : UPT Pendidikan Kecamatan Mungka, 2009<br />
<br />
Sedangkan untuk TK yang berjumlah 13 buah mempunyai guru sebanyak 48 orang, hanya 10 orang yang PNS. Selebihnya merupakan guru sukarela atau honor. Berikut data Taman Kanak-Kanak yang berada di Kecamatan Mungka :<br />
No Nama TK Alamat Kepala Sekolah<br />
1. TK Pinako Labuah Lintang Titen Sumarni<br />
2. TK Asyiatul Aisyah Mungka Adliza Trieska<br />
3. TK Sa’adiyah Koto Tuo Yusna<br />
4. TK Aisyah Batu Galeh Inang Hidayati<br />
5. TK Aisyah Sungai Antuan Yuniar Agus<br />
6. TK Aisyah Jopang Manganti Maiyulma<br />
7. TK Al Hidayah Talang Yeti Elfita<br />
8. TK Melati Kampuang Tangah Fitria Yrti<br />
9. TK Amal Shaleh Simpang Abu Yegniwati<br />
10. TK Al Muhajirin Padang Mungka Hj. Eliwarti<br />
11. TK Fajar Hidayah Padang Pinang Neli Astuti<br />
12. TK Tunas Harapan Kubang Balambak Yendri, A.Md<br />
13. TK Kenanga Padang Loweh Warnita<br />
Sumber : UPT Pendidikan Kecamatan Mungka, 2009<br />
<br />
Fasilitas Kesehatan<br />
Fasilitas kesehatan yang tersedia di wilayah Kecamatan Mungka adalah sebagai berikut ;<br />
- Puskesmas : 1 buah<br />
- Puskesmas Pembantu : 7 buah<br />
- Polindes : 16 buah<br />
- Posyandu : 30 buah<br />
- Rumah Bersalin : 1 buah<br />
- Dokter : 2 orang<br />
- Paramedis dan Bidan : 22 orang<br />
- Mantri Kesehatan : 3 orang<br />
<br />
Fasilitas Peribadatan<br />
Sarana peribadatan yang tersedia adalah sbb ;<br />
- Mesjid : 30 buah<br />
- Mushalla / Surau : 38 buah<br />
- Langgar/ Surau : 15 buah<br />
<br />
<br />
<br />
Fasilitas Perekonomian<br />
Sarana dan prasarana pendukung perekonomian di kecamatan Mungka diantaranya adalah pasar sbb;<br />
- “Pakan Selasa” adalah Pasar Nagari yang terletak di Jorong Mungka Tengah yang ramai pada hari Selasa.<br />
- “Pakan Jum’at” adalah Pasar Nagari yang terletak di Jorong Kampung Tengah, Jorong Talang (Nagari Talang Maur) dan Jorong Koto Tinggi Kubang Balambak (Nagari Simpang Kapuak).<br />
- “Pakan Raba’a” adalah Pasar Nagari Simpang Kapuk yang terletak di Jorong Simpang Abu.<br />
<br />
Fasilitas Transportasi<br />
Jalan yang ada di Kecamatan Mungka yaitu berupa jalan Propinsi yang membujur dari Payakumbuh menuju Suliki melalui Jorong Koto Tuo Mungka, Mungka Tengah, Koto Baru dan Jorong Jopang sepanjang 6 km dalam keadaan baik dan jalan Kabupaten mulai dari Jorong Mungka Tengah menuju arah Talang Maur sepanjang 8 km dalam keadaan baik.<br />
Prasarana perhubungan pada umumnya lancar, baik antar Nagari maupun antar Nagari ke Ibukota Kecamatan dan Ibukota Kabupaten. Perhubungan yang kurang lancar hanya jalan ke Jorong Koto Tinggi Kubang Balambak yang mana melalui sebuah bukit yang sangat terjal bernama Bukit Bakai. Jalan ini baru bisa dilalui dengan kendaraan roda dua.<br />
<br />
Instansi Pemerintahan<br />
Di setiap Kecamatan ada unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) yang terdiri dari Camat, Danramil, dan Kapolsek. Di Kecamatan Mungka Danramil dan Kapolsek masih bergabung dengan Kecamatan Guguk. Ini karena Mungka belum lama menjadi Kecamatan sendiri yang mana dulunya adalah Kecamatan Perwakilan Guguk di Mungka. Jadi Mungka belum mempunyai Kantor Koramil sendiri. Sedangkan untuk kantor Kepolisian Mungka baru mempunyai Pos Polisi yang berada daerah Padang Batang, Nagari Sungai Antuan.<br />
Adapun unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Mungka adalah sebagai berikut :<br />
Nama Muspika Kecamatan Mungka<br />
NO N A M A JABATAN<br />
1.<br />
2.<br />
3. Ir. WAL ASRI<br />
Kapt. (Inf) ARMAN<br />
Iptu. SURYA NEGARA Camat Mungka<br />
Danramil Guguak dan Mungka<br />
Kapolsek Guguak dan Mungka<br />
Sumber : Kantor Kecamatan Mungka, 2009<br />
Kantor Kecamatan Mungka berada di Padang Loweh, Nagari Sungai Antuan. Saat ini, jumlah personil Kecamatan Mungka adalah 1 Camat, 1 Sekcam, 5 Kasi, 3 Kasubbag, dan 4 staf dengan perincian sebagai berikut ;<br />
Nama Personil Kecamatan<br />
NO NAMA JABATAN<br />
1 Ir. WAL ASRI Camat<br />
2 RICKY EDWAR,S.Sos Sekcam<br />
3 ERIPAL,BA Kasi Pemerintahan<br />
4 REFNI RENITA Kasi Kesos<br />
5 SABRI,A.Md Kasi PMKK<br />
6 Drs.YUHENDRI Kasi Trantib<br />
7 Dra. NOVA MOONDAYLI Kasi Kesehatan<br />
8 NORMAL EFENDI Kasubag Umum & Kepeg<br />
9 NURSAM Kasubag Keuangan<br />
10 M. RANGGI TARUNA, S.STP Kasubag Perencanaan dan Pelaporan<br />
11 MELLI OKTAVERINA Staf<br />
12 RAHMAWATI PUTRI, SE Staf<br />
13 KHAIRI, S.Pd Staf/ Sekretaris Nagari<br />
14 YENNI Staf/ Sekretaris Nagari<br />
Sumber : Kantor Kecamatan Mungka, 2009<br />
<br />
Di Kecamatan Mungka juga telah dilengkapi oleh Dinas/ Instansi pendukung lainnya baik yang berkantor sendiri maupun berkantor pada Kantor Kecamatan Mungka di Padang Loweh, dengan rincian sebagai berikut ;<br />
Dinas Instansi di Kecamatan Mungka<br />
No. Dinas/ Instansi Jml. Personil Keterangan<br />
1. UPT Tanaman Pangan 4 orang Kantor Sendiri<br />
2. UPT Peternakan 4 orang Kantor Sendiri<br />
3. UPT Pendidikan 9 orang Kantor Sendiri<br />
4. BKKB/ PPLKB 2 orang Kantor Camat<br />
5. PDAM 2 orang Kantor Sendiri<br />
6. KUA 10 orang Kantor Sendiri<br />
7. PLN 1 orang Kantor Sendiri<br />
8. Petugas Perkebunan 1 orang Belum ada kantor<br />
9. Puskesmas Mungka orang Kantor Sendiri<br />
10 Pos Polisi 4 orang Kantor Sendiri<br />
Sumber : Kantor Kecamatan Mungka, 2009<br />
<br />
Dalam wilayah Kecamatan Mungka terdapat 5 (lima) Nagari yang dapat dijabarkan sebagai berikut :<br />
Nagari di Kecamatan Mungka<br />
No Nagari Nama Wali Nagari Jumlah Jorong Jarak dari Ibu Kecamatan<br />
1.<br />
2.<br />
3.<br />
4.<br />
5. Mungka<br />
Sungai Antuan<br />
Jopang Manganti<br />
Talang Maur<br />
Simpang Kapuak Drs.Hendratriwarman<br />
Dahyar Adham, BA<br />
Dasmond<br />
Drs. Fahmi Rasyad, SH<br />
Sahirman Dt. Gadiang 3<br />
3<br />
2<br />
3<br />
7 1 Km<br />
0 KM<br />
3 Km<br />
2 Km<br />
3 Km<br />
Sumber : Kantor Kecamatan Mungka, 2009<br />
Jumlah Aparat Nagari, Bamus, LAN<br />
NO. LEMBAGA JUMLAH PERSONIL<br />
1. Aparat Nagari<br />
2. Bamus<br />
3. LAN<br />
Sumber : Kantor Wali Nagari, 2009<br />
<br />
PROGRAM PEMERINTAH<br />
PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat)<br />
PNPM merupakan program pemerintah untuk memberdayakan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah memberikan dana untuk dikelola oleh masyarakat dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dari masyarakat sendiri. Kecamatan Mungka sudah mendapatkan program PNPM selama 3 tahun. Dimulai dari tahun 2007.<br />
Dukungan dana untuk tahun 2007 berjumlah 1 milyar dengan kegiatan sebagai berikut :<br />
No Kegiatan Volume Dana Lokasi<br />
1. Pengerasan jalan Simpang Nugo – Simapng Rubik 4 x 1.900 m 98.068.450.000 Koto Tuo Mungka<br />
2. Pengerasan Jalan Pokan Lasa – Padang Mungka 4 x 1.350 m 153.171.050 Mungka Tangah<br />
3 Pengerasan Jalan Gerbang Mesjid ke Padang Baru 4 x 1.400 m 208.268.400 Koto Baru Mungka<br />
4. Pelatihan Menjahit Kostum 27 orang selama 30 hari 26.315.750 Simpang Tiga Kenanga<br />
5. Pembangunan Sarana Air Bersih Pipa 3.600 m, bak 3 buah, bendungan 1 unit 188.671.600 Talang Maur<br />
6. Pengembangan Sarana Air Bersih Pipa 1800 m, bak 3 buah, 79.609.600 Lubuak Simato<br />
7. Dam Tali Bandar 258 m 61.678.050 Simpang Goduang<br />
8. Penguatan Modal Kelompok SPP 14 buah kelompok 175.000.000 Se Kecamatan Mungka<br />
Sumber : Kantor Kecamatan Mungka, 2009<br />
<br />
Dukungan dana untuk tahun 2008 berjumlah 3 milyar dengan kegiatan sebagai berikut :<br />
No Kegiatan Volume Dana Lokasi<br />
1. Bendungan dan Irigasi 321 m 286.431.750 Simpang Abu<br />
2. Rabat Beton Jalan Kampung Tangah – SMP 2 Mungka 1.309 x 2 m 335.523.150 Kampung Tangah<br />
3 Pengadaan Sarana Air Bersih 5.916 m 349.157.600 Labuah Lintang<br />
4. Sirtu Jalan Jorong Jopang 850 x 3 m 109.912.700 Jopang<br />
5. Sirtu dan Rabat Beton Jalan Simun 1.520 x m 344.292.700 Manganti<br />
6. Rabat Beton Jalan Perekonomian 1500 x 2 m 345.822.100 Maur<br />
7. Sirtu dan Aspal Lapenm jalan Simpang Goduang 1.783 x 2.5 m 294.649.500 Simpang Goduang<br />
8. Penguatan Modal Kelompok SPP 48 kelompok 684.210.500 Se Kecamatan Mungka<br />
Sumber : Kantor Kecamatan Mungka, 2009<br />
<br />
Dukungan dana untuk tahun 2009 berjumlah 2 milyar dengan kegiatan sebagai berikut :<br />
No Kegiatan Volume Dana Lokasi<br />
1. Rabat Beton Jalan Lingkar Koto Baru 1.187 x 3 m 173.784.100 Koto Baru<br />
2. Penyambungan Pipa Sarana Air Bersih 7.000 m 287.718.900 Talang<br />
3 Peningkatan Saluran Irigasi dan Bendungan Sigantang 2.000 m/ 1 unit 289.712.600 Lubuak Simato<br />
4. Rabat Beton Jalan Lingkar Sopan 1.500 x 3 m 231.155.000 Sopan<br />
5. Peningkatan Sarana Air bersih 1.375 m 179.224.600 Dusun Nan Duo<br />
6. Rabat Beton dan Sirtu Jalan Kampung 2.100 x 3 m 342.614.600 Kubang Balambak<br />
7. Penguatan Modal Kelompok SPP 19 Kelompok 471.000.000 Se Kecamatan Mungka<br />
Sumber : Kantor Kecamatan Mungka, 2009<br />
<br />
PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat)<br />
Merupakan program pemerintah untuk penyediaan air minum dan sanitasi yang sehat dan bersih untuk masyarakat. Program ini juga menuntut pemberdayaan dan partisipasi dari masyarakat seperti gotong royong. Program Pamsimas dimulai di Kecamatan Mungka pada tahun 2008. Sampai sekarang sudah ada tiga lokasi pelaksanaan program ini yaitu di :<br />
1. Talang Maur. Di Jorong Kampung Tangah, namun sumber air berasal dari Jorong Maur.<br />
2. Sungai Antuan. Di Jorong Simpang Tiga Kenanga.<br />
3. Simpang Kapuak. Di Jorong Simpang Goduang.<br />
<br />
AGROPOLITAN<br />
Kecamatan Mungka merupakan salah satu kawasan Kabupaten Lima Puluh Kota yang memiliki potensi ekonomi yang cukup potensial untuk dikembangkan dan telah ditetapkan sebagai Kawasan Agropolitan berdasarkan SK Bupati Lima Puluh Kota Nomor : 398/ BLK/ 2005 tanggal 6 Juni 2005 dengan komoditi unggulan daerah ayam ras petelur dan ayam buras, dan komoditi pendukung berupa tanaman pangan (jagung), serta perikanan air tawar, dan tanaman perkebunan (gambir).<br />
Sebagai daerah Agropolitan, maka Kecamatan Mungka banyak mendapat bantuan-bantuan pembangunan yang mendukung kemajuan pertanian dan peternakan, seperti :<br />
1. Pengembangan Kawasan Sentra Produksi (KSP) jagung, gambir, ternak unggas, perikanan, dan lain-lain.<br />
2. Pelatihan, Sekolah Lapang, dan sejenisnya bagi petani dan peternak, pembangunan pabrik dan bantuan mesin.<br />
3. Penguatan modal, usaha simpan pinjam dan sejenisnya.<br />
4. Pembangunan sarana dan prasarana seperti bangunan pendukung pasar Agropolitan di nagari Mungka, jalan pertanian dan perkebunan, jalan lingkung Padang Loweh, jalan lingkung Mungka Tangah, jalan Simpang Rubik - Padang Mungka, rehabilitasi irigasi.<br />
<br />
<br />
AGRO TEKHNO PARK<br />
Program Agro Tekhno Park adalah program dari Kementrian Riset dan Tekhnologi dalam rangka penelitian di bidang pertanian. Program ini dimulai di Kecamatan Mungka tahun 2009. Lokasi program ini adalah di Jorong Lubuak Simato Nagari Sungai Antuan. Masyarakat diminta untuk menyediakan lahan beberapa hektar guna membangun kantor, gedung penelitian dan tempat uji coba hasil penelitian produk pertanian.<br />
Untuk tahap awal penelitian difokuskan pada penelitian tanaman gambir yang memang sangat banyak diusahakan perkebunan masyarakat. Melalui program ini diharapkan hasil gambir masyarakat nantinya dapat meningkat, sehingga dapat meningkatkan taraf perekonomian msyarakat.<br />
<br />
PROGRAM KREDIT MIKRO<br />
Yaitu program pemerintah dalam bentuk memberikan dana bergulir kepada masyarakat. Pada saat ini ada dua nagari yang mendapatkan program kredfit mikro di Kecamatan Mungka. Yaitu Nagari Simpang Kapuak dan Nagari Talang Maur. Masing-masing Nagari mendapatkan dana sebesar 300 juta yang dipinjamkan secara bergulir kepada masyarakat sebagai modal usaha.<br />
<br />
<br />
ADAT ISTIADAT<br />
Masyarakat Mungka yang mayoritas adalah suku Minangkabau sampai saat ini masih mempertahankan adat istiadat Minangkabau. Apalagi pada saat ini Pemerintah Daerah sedang mencanangkan Program Revitalisasi Nagari Adat. Program ini semakin memantapkan kehidupan bermasyarakat di Kecamatan Mungka. Melalui program ini dihidupkan kembali lembaga-lembaga adat, dan menciptakan kembali kehidupan bermasyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai adat Minangkabau yang memang sudah ada dari dulu. Falsafah “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” dijalankan kembali secara penuh berangsur-angsur oleh masyarakat.<br />
Berikut ini data-data mengenai adat di Kecamatan Mungka :<br />
Jumlah Perangkat Adat<br />
NO PERANGKAT ADAT JUMLAH<br />
1. Pucuak Adat 5<br />
2. Ka.IV Suku 29<br />
3. Tuo Kampuang 4<br />
4. Penghulu Andiko 228<br />
5. Manti 123<br />
6. Malin 135<br />
7. Dubalang 258<br />
8. Imam 30<br />
9. Khatib 30<br />
10. Angku Kadi 10<br />
11. Bilal 28<br />
Sumber : Kantor Kecamatan Mungka, 2009<br />
<br />
Jumlah Prasarana Adat<br />
NO PRASARANA ADAT JUMLAH<br />
1. Mesjid 30<br />
2. Surau/mushalla 53<br />
3. Gelanggang anak mudo 2<br />
4. Balai adat 9<br />
5. Rumah adat 273<br />
6. Tanah ulayat 86<br />
7. Tapian umum 6<br />
8. Kuburan suku 10<br />
Sumber : Kantor Kecamatan Mungka, 2009<br />
<br />
Jumlah Pengangkatan Penghulu Menurut Jenisnya<br />
NO PENGHULU JUMLAH<br />
1. Batali Darah 250<br />
2. Batali Ameh -<br />
3. Batali Adat -<br />
4. Batali Buek -<br />
Sumber : Kantor Kecamatan Mungka, 2009<br />
<br />
OBJEK WISATA DAN KESENIAN<br />
Kecamatan Mungka banyak mempunyai obek wisata yang sangat potensial untuk dikembangkan, terutama wisata alam. Namun sampai saat ini karena berbagai keterbatasan maka objek wisata ini kurang dikenal oleh masyarakat diluar Kecamatan Mungka. Sarana dan prasarana terutama jalan belum memadai untuk sampai ke objek wisata tersebut, selain pengelolaan yang belum maksimal.<br />
Objek wisata tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :<br />
1. Air Terjun Burai di Jorong Koto Tuo, Nagari Mungka<br />
2. Air Terjun Jaro di Jorong Balai Tampuak Pinang, Nagari Simpang Kapuak<br />
3. Air Terjun Lubuak Bulan di Jorong Koto Tinggi Kubang Balambak, Nagari Simpang Kapuak<br />
4. Ngalau 1000 di Jorong Koto Tinggi Kubang Balambak, Nagari Simpang Kapuak<br />
Sedangkan untuk kesenian ada beberapa yang sampai saat ini masih aktif di tengah-tengah masyarakat yaitu :<br />
1. Randai, di Jorong Koto Tuo dan Padang Mungka, Nagari Mungka<br />
2. Talempong Pacik, di Nagari Simpang Kapuak dan Nagari Talang Maur<br />
3. Alua Pasambahan, ada di tiap Nagari.<br />
4. Organ Tunggal, ada 2 group yaitu Delta Musik dan Pratama Musik<br />
5. Group Rebana, di Talang Maur dan di TPA Labuah Lintang Nagari Sungai Antuan.<br />
6. Group Talempong di Jorong Kampuang Tangah Nagari Talang Maur<br />
<br />
Kesehatan Masyarakat<br />
Berikut ini data-data kesehatan :<br />
Jumlah Sarana Kesehatan<br />
No. Sarana Kesehatan Jumlah<br />
1. Rumah Bersalin 1<br />
2. Poliklinik 3<br />
3. Puskesmas 1<br />
4. Pustu 7<br />
5. Balai Pengobatan 1<br />
6. Praktek Dokter 1<br />
7. Praktek Bidan 3<br />
8. Polindes 16<br />
9. Posyandu 30<br />
10 Apotik 1<br />
11. Toko Obat 3<br />
Sumber : Puskesmas Mungka, 2009<br />
Jumlah Tenaga Kesehatan<br />
No. Tenaga Kesehatan Jumlah<br />
1. DOKTER UMUM 1<br />
2. DOKTER SPESIALIS -<br />
3. PARAMEDIS 8<br />
4. MANTRI KESEHATAN 3<br />
5. BIDAN 14<br />
6. BIDAN DESA 14<br />
7. DUKUN BAYI TERLATIH 9<br />
8. DUKUN BAYI TAK TERLATIH 7<br />
9. TUKANG PIJAT 4<br />
10 DUKUN LAINNYA -<br />
11 DOKTER GIGI 1<br />
Sumber : Puskesmas Mungka, 2009<br />
Jumlah Keluarga Yang Menerima Jaminan Kesehatan<br />
No. Jaminan Kesehatan Jumlah<br />
1. Jamkesmas 6.658<br />
2. Jamkesda 3333<br />
Sumber : Puskesmas Mungka, 2009<br />
<br />
Jumlah Keluarga Menurut Sumber Air Minum<br />
No. Sumber Air Minum Jumlah<br />
1. PAM 4.410<br />
2. Pompa 105<br />
3. Sumur/ Perigi 11.181<br />
4. Mata Air 1.167<br />
5. Sungai -<br />
6. Air Hujan -<br />
7. Lainnya 5.474<br />
Sumber : Puskesmas Mungka, 2009<br />
<br />
Jumlah Ibu Yang Melahirkan Dan Bayi Yang Lahir<br />
No. Ibu yang melahirkan Bayi yang lahir<br />
1 342 342<br />
Sumber : Puskesmas Mungka, 2009<br />
<br />
<br />
<br />
PERTANIAN DAN PETERNAKAN<br />
Kecamatan Mungka merupakan daerah Kawasan Sentra Produksi pertanian seperti jagung, padi, dan gambir. Dan juga merupakan Kawasan Sentra Produksi Peternakan seperti ayam ras dan buras baik telur maupun dagingnya. Seiring dengan ditetapkannya Mungka sebagai Kawasan Agropolitan maka bidang pertanian dan peternakan di Kecamatan Mungka berangsur-angsur maju. Hasil pertanian dan peternakan dari Kecamatan Mungka bukan hanya memenuhi kebutuhan di Sumatera Barat saja namun adalah penyuplai untuk wilayah sekitar seperti Riau, Jambi dan Bengkulu. Berikut data-data mengenai pertanian dan peternakan yang ada di kecamatan Mungka :<br />
Jumlah Luas Tanam, Panen, dan ProduktivitasTanaman Pangan<br />
No. Komoditas Luas tanam (Ha) Panen (Ha) Produktivitas (ton/ Ha) Produksi (Ton)<br />
1. Padi Sawah 4.096 3.923 5,3 20.791,9<br />
2. Jagung (panen muda) 35 29 5,3 1.523,6<br />
3. Jagung (panen tua) 45 40 - -<br />
4. Ubi Kayu 28 23 16 368<br />
5. Cabe 31 27 6,2 167.4<br />
6. Pisang 20.453 btg 20.318 btg 17 kg/ btg 1.126,2<br />
Sumber : UPT Pertanian Mungka, 2009<br />
<br />
Jumlah Luas Tanam, Panen, dan ProduktivitasTanaman Perkebunan<br />
No. Komoditas Luas tanam (Ha) Panen (Ha) Produktivitas (ton/ Ha) Produksi (Ton)<br />
1. Gambir 110 110 0,45 49,5<br />
2. Kelapa 447 393,5 10 bh/btg/bln 67,9<br />
3. Karet 10 - - -<br />
4. Casiavera 26 - - -<br />
5. Kakao 212 71,5 1,2 85,8<br />
6. Kopi 50,5 39,5 0,9 3.555<br />
7. Pinang 93,5 53 0,7 37<br />
8. Aren 19,5 12 1,5 18<br />
9. Cengkeh 5,8 3,6 0,2 0,7<br />
10 Jahe 13 6 7,2 43,2<br />
11 Garda Munggu 7,5 7,5 1,5 112,5<br />
Sumber : UPT Pertanian Mungka, 2009<br />
<br />
Jumlah Populasi dan Produksi Ternak Besar / Kecil<br />
No. Jenis ternak Populasi Produksi<br />
Daging (kg) Telur (butir)<br />
1. Sapi 2.678 41.446,5 -<br />
2. Kerbau 1.155 11.388,30 -<br />
3. Kuda 46 - -<br />
4. Kambing 1.335 5.562,50 -<br />
5. Ayam Ras Petelur 1.753.916 310.990,35 4.794.905,76<br />
6. Ayam Buras 46.748 50.137,23 19.634,16<br />
7. Ayam Broiler 40.267 194.338.690 -<br />
8. Itik 22.061 910.016,50 100.598,16<br />
9. Puyuh 79.503 - 505.639,08<br />
Sumber : UPT Peternakan Mungka, 2009<br />
Luas dan Produksi Budidaya Ikan<br />
No. Jenis Luas (Ha) Produksi (ton)<br />
1. Ikan Kolam 80 1.442<br />
2. Ikan Perairan Umum 45 4,87<br />
Sumber : Kecamatan Mungka dalam Angka, 2007<br />
<br />
Produksi Ikan Perairan Umum Menurut Jenis Ikan<br />
No. Jenis Ikan Produksi (ton)<br />
1. Mas 0,73<br />
2. Mujair 1,93<br />
3. Gabus 0,96<br />
4. Lainnya 1,23<br />
Sumber : Kecamatan Mungka dalam Angka, 2007<br />
<br />
Jumlah Sarana Pertanian<br />
No. Sarana pertanian Jumlah (buah)<br />
1. Traktor Roda Dua/ Hand Traktor 40<br />
2. Hand Sprayer 319<br />
3. Sabit Bergerigi 155<br />
4. Terpal (8 x 8 m) 39<br />
5. Pedal Threser 12<br />
6. Power Threser 1<br />
7. Moisture Threser 2<br />
8. Heller/ RMU 22<br />
9. Threser Jagung 6<br />
10 Mesin Kompos 1<br />
Sumber : UPT Peternakan Mungka, 2009<br />
<br />
Data Kelembagaan Tani<br />
No. Lembaga Jumlah<br />
1. Kelompok Tani 65<br />
2. Gapoktan 5<br />
Sumber : UPT Peternakan Mungka, 2009<br />
<br />
Data Nama Gapoktan dan Pengurus<br />
No. Nama Nagari Jumlah Anggota Ketua<br />
1. SRI Mungka 185 Syahrial<br />
2. MAJU BERSAMA SIMUN Jopang Manganti 83 Zulfikri<br />
3. TALANG MAUR Talang maur 119 A.Yezidra<br />
4. ROHAMA Simpang Kapuak 267 Ardi Putra<br />
5. SINAMAR Mungka 218 Yendi Harli<br />
Sumber : UPT Peternakan Mungka, 2009<br />
<br />
<br />
pEREKONOMIAN<br />
Jumlah restoran, rumah makan, dan kedai makanan / minuman<br />
No. Sarana Jumlah<br />
1. Restoran -<br />
2. Rumah Makan 4<br />
3. Kedai Makanan/ Minuman 173<br />
Sumber : Kantor Kecamatan Mungka, 2009<br />
<br />
Banyaknya Industri Kecil/ Kerajinan Menurut Jenisnya<br />
No. Industri Jumlah<br />
1. Makanan Ringan 7<br />
2. Kayu/ Bambu 10<br />
3. Logam 1<br />
4. Keramik -<br />
5. Bordir 54<br />
6. Lainnya 2<br />
Sumber : Kantor Kecamatan Mungka, 2009<br />
<br />
Banyaknya Lembaga Keuangan Menurut Jenisnya<br />
No. Lembaga Jumlah<br />
1. Bank Umum 1<br />
2. BPR 2<br />
3. KUD 4<br />
4. Koperasi Simpan Pinjam 14<br />
5. Koperasi Lainnya 14<br />
Sumber : Kecamatan Mungka dalam Angka, 2007Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-16973320983097705142009-10-30T17:36:00.003+07:002010-01-28T21:11:29.359+07:00PELAKSANAAN FUNGSI LEGISLASI BPANDibawah ini adalah ringkasan dari Laporan Akhir (Skripsi) penulis yang merupakan salah satu syarat kelulusan pada IPDN Jatinangor. Bagi yang berminat untuk file lengkapnya silahkan hubungi penulis di mototaruna18@yahoo.com<br />
<br />
RINGKASAN<br />
Dalam Pemerintahan Nagari terdapat Badan Perwakilan Anak Nagari (BPAN) sebagai badan legislatif Nagari. BPAN merupakan format baru dalam pemerintahan nagari yang membutuhkan penafsiran yang benar mengenai keberadaannya. Salah satu fungsi BPAN yang utama adalah melaksanakan fungsi legislasi atau fungsi perundang-undangan dalam pelaksanaan pemerintahan nagari. Beranjak dari hal tersebut, judul laporan akhir ini adalah ”PELAKSANAAN FUNGSI LEGISLASI BADAN PERWAKILAN ANAK NAGARI ( BPAN ) TUJUAH KOTO TALAGO KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA”. <br />
Fokus penelitian ini mengenai pelaksanaan fungsi legislasi yang dilakukan BPAN, faktor yang mempengaruhi pelaksanaan fungsi legislasi, serta upaya-upaya yang dilakukan oleh BPAN dalam peningkatan pelaksanaan fungsi legislasi. <br />
<a name='more'></a><br />
Dalam laporan akhir ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan induktif. Populasi dalam penelitian ini meliputi anggota Badan Perwakilan Anak Nagari dan Pemerintah Nagari ( wali nagari dan perangkatnya ) serta seluruh warga Nagari Tujuah Koto Talago. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling untuk menentukan responden yang berkompeten dalam penelitian ini yaitu anggota BPAN 8 orang, pemerintah nagari 7 orang, dan tokoh masyarakat 5 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang dipergunakan ada beberapa langkah yang meliputi reduksi data, display data, serta pengambilan kesimpulan dan verifikasi. <br />
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa anggota BPAN belum bisa melaksanakan fungsi legislasi dengan baik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan fungsi legislasi BPAN yaitu ketersediaan sumber daya, partisipasi masyarakat, kualitas anggota BPAN, hubungan BPAN dengan pemerintah nagari, dukungan pemerintah pusat dan daerah, dan adanya pergantian peraturan. Upaya yang dapat dilakukan BPAN dalam meningkatkan pelaksanaan fungsi legislasi yaitu melakukan studi banding, mengadakan pelatihan pembuatan peraturan perundang-undangan, meningkatkan kedisiplinan, serta pengadaan tenaga ahli.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
ABSTRACT<br />
At administration of Nagari, there have Representative Body People of Nagari ( BPAN ) as legislative institution in Nagari. BPAN is a new format in administration governance of nagari that requiring real correct interpretation at its existence. One function of BPAN is legislation function or making law for nagari. Based on from the mentioned, this final report header is " IMPLEMENTATION OF LEGISLATION FUNCTION BY REPRESENTATIVE BODY PEOPLE OF NAGARI ( BPAN ) NAGARI TUJUAH KOTO TALAGO, DISTRICT OF GUGUAK, SUB-PROVINCE LIMA PULUH KOTA ".<br />
This focus of research are about implementation legislation function done by BPAN, factors that influence of implementation legislation function and also the efforts has done by BPAN in enhance implementation of legislation function.<br />
In this final report writer used descriptive method with inductive approach. Population in this research cover all members of Representative Body People of Nagari and government of nagari (nagari headman and its peripheral ) and also entire all citizen of nagari Tujuah Koto Talago. In take sampel technique is used a purposive sampling to determine responder which have competence in this research there are member of BPAN 8 people, governmental of nagari 7 people, elite figure of nagari 5 people. The data collecting technique are used interview, observation, and documentation study. Data analyse technique which used there a few step covered reduction data, displayed data, take conclusion and data verification.<br />
Based on the result of research, writer conclude that the member of BPAN not yet can implimentation legislation function well. There are a few factor that influence implementation of legislation function BPAN that are resource availability, society participation, member quality of BPAN, BPAN connection with nagari government, central and region government support, and regulation change existence. The efforts that can be done by BPAN for increase implementation of legislation function is doing equal study, hold law and regulation maker training, increase discipline, and supplying expert people.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-29681281233976914942009-10-30T17:30:00.001+07:002010-01-28T21:02:39.503+07:00STRATEGI PENGEMBANGAN OTONOMI DESAPengembangan otonomi desa merupakan konsekuensi dari berbagai tuntutan perkembangan lingkungan global, lingkungan pemerintahan, dan lingkungan sosial masyarakat yang dinamis. Desa sebagai sub sistem pemerintahan nasional, memerlukan adaptasi dan antisipasi terhadap perkembangan tersebut. <br />
Keinginan politik untuk memperkuat dan memberdayakan desa sendiri sudah terlihat sejak awal reformasi. Hal ini tampak dari pesan-pesan yang termuat melalui TAP MPR RI No.IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah khususnya rekomendasi No.7, yang berbunyi:<br />
“Sejalan dengan semangat desentralisasi, demokrasi, dan kesetaraan hubungan pusat dan daerah diperlukan upaya perintisan awal untuk melaksanakan revisi yang bersifat mendasar terhadap UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No.25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah. Revisi dimaksud dilakukan sebagai upaya penyesuaian terhadap pasal 18 UUD 1945, termasuk pemberian otonomi bertingkat terhadap Provinsi, Kabupaten/Kota serta Desa/Nagari/Marga, dan sebagainya.”<br />
Langkah konkret upaya pengembangan desa antara lain berupa lahirnya UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang merupakan pengganti berbagai peraturan perundangan mengenai pemerintahan desa. Salah satu tujuan dikeluarkannya UU No.32 Tahun 2004 <br />
<a name='more'></a>adalah guna memodernisasikan pemerintahan desa agar mampu menjalankan tiga peran utamanya, yaitu sebagai struktur perantara, sebagai pelayan masyarakat serta agen perubahan. <br />
Kegiatan pembangunan nasional dengan segala ukuran keberhasilan dan dampak positif serta negatifnya, tidak terlepas dari kerja keras dan pengabdian aparat pemerintah desa. Meskipun demikian, masih banyak masalah yang dihadapi masyarakat desa yang sampai saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, seperti masalah pengangguran, kemiskinan, ketimpangan distribusi pendapatan, ketidakseimbangan struktural ataupun keterbelakangan pendidikan.<br />
Kenyataan ini telah membuktikan bahwa meskipun desa memiliki dua sumberdaya penting yaitu SDM dan SDA, tetapi kesatuan masyarakat hukum tersebut tidak mampu mengubah potensi yang dimilikinya menjadi sebuah kekuatan guna memenuhi kebutuhannya sendiri.<br />
Pemerintah desa yang diberi kepercayaan masyarakat, tidak cukup mempunyai kewenangan untuk berbuat banyak. Kedudukan dan bentuk organisasinya yang mendua (ambivalen) yaitu antara bentuk organisasi pemerintah dengan lembaga kemasyarakatan, tidak adanya sumber pendapatan yang memadai, keterbatasan kewenangan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut rumah tangganya, keterbatasan kualitas dan kuantitas personilnya, merupakan sebagian kendala yang menghambat kinerja pemerintah desa.<br />
Keterbatasan kemampuan pemerintah desa dalam menjalankan fungsi dan peranannya menyebabkan pertumbuhan dan perubahan sosial di desa berjalan lambat. Masyarakat desa cenderung pasif dalam melakukan perubahan sosial. Situasi ini menyebabkan masyarakat desa semakin tergantung pada pihak luar desa.<br />
Selanjutnya, dengan diterapkannya UU No.32 Tahun 2004, diharapkan akan semakin menyempurnakan paradigma penyelenggaraan pemerintahan desa. Pemerintah telah mengeluarkan PP No.72 Tahun 2005 tentang Desa sebagai regulasi yang mengatur tentang Desa setelah setahun berlakunya UU No.32 Tahun 2004. Namun, kelambatan pada proses penetapan peraturan ini telah menimbulkan berbagai permasalahan pada tataran praksis di lapangan. Belum lagi resistensi yang ditimbulkan oleh beberapa substansi dari PP tersebut.<br />
Masalah-masalah seperti, masa jabatan kepala desa serta proses pemilihan, pengesahan, pengangkatan dan pemberhentian kepala desa, peran dan fungsi Badan Perwakilan Desa yang berubah menjadi Badan Permusyawaratan Desa, pengisian jabatan sekdes oleh PNS, serta sumber pendapatan desa yang berasal dari bagian dana perimbangan yang diterima Kab/Kota, merupakan titik-titik rawan yang dapat memicu konflik. Permasalahan yang tentunya menjadi hambatan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa untuk mengemban misi mensejahterakan masyarakatnya. <br />
Pertimbangan kesejarahan dan adaptasi serta antisipasi terhadpa berbagai tuntutan perkembangan, termasuk dalam penyelenggaraan pemerintahan, menjadi dasar pengembangan desa ke depan. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah telah memberikan landasan sebagai arah pengembangan desa di masa yang akan datang. Beberapa garis kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk pengembangan desa antara lain TAP MPR RI No.IV/MPR/2000 khususnya rekomendasi No.7, pasal 18 ayat (a), (b), dan (c) UUD 1945 Amandemen ke-2, UU No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, Perpres No.7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Nasional, serta RPJMD atau Rencana Strategis (Renstra) Provinsi dan Kabupaten/kota.<br />
<br />
2.1. Gambaran Umum Pemerintahan Desa<br />
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 menegaskan bahwa Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah kesatuan masyrakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.<br />
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, sangat jelas bahwa desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan megurus kepentingan warganya dalam segala aspek penghidupan desa, baik dlam bidang pelayanan (public good), pengaturan (public regulation) dan pemberdayaan (empowerment). Di samping itu pengakuan terhadap kesatuan masyarakat hukum berdasarkan hak asal-usul dan adat istiadat mengandung makna pemeliharaan terhadap hak-hak asli masyarakat desa dengan landasan keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.<br />
Pasal 18 ayat (1) UUD 1945 menegaskan bahwa ”Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi, dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang”. Jadi secara implisit menurut ketentuan ini menegaskan pemerintahan desa adalah bagian dari pemerintahan daerah, yaitu, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. <br />
<br />
2.1.1. Pembentukan, Penghapusan dan/atau Penggabungan Desa serta Perubahan Status Desa<br />
Pembentukan, penghapusan, dan/atau penggabungan Desa dengan memperhatikan asal-usulnya atas prakarsa masyarakat. Pembentukan suatu Desa semestinya tidak hanya sekedar memperhatikan aspek politik semata. Desain pembentukan Desa kedepan harus dibuat standar sebagai syarat terbentuknya suatu Desa yang mampu melaksanakan otonominya.<br />
Lebih lanjut dalam PP No.72 Tahun 2005 tentang desa (pasal 2) disebutkan bahwa pembentukan Desa harus memenuhi syarat antara lain: jumlah penduduk, luas wilayah, bagian wilayah kerja, perangkat, serta sarana dan prasarana pemerintahan. Persyaratan ini lebih mudah jika dibandingkan dengan persyaratan pembentukan Desa dalam PP No.76 Tahun 2001 sebelumnya, yang antara lain disebutkan bahwa pembentukan, penghapusan dan penggabungan Desa diatur dalam perda dengan mempertimbangkan luas wilayah, jumlah penduduk, sosial budaya, potensi desa, dan lain-lain (pasal 4).<br />
Pembentukan desa wujudnya berupa: penggabungan beberapa desa (bagian desa yang bersandingan), atau pemekaran dari satu desa menjadi dua desa atau lebih, atau pembentukan desa baru di luar desa yang sudah ada.<br />
Desa dapat diubah dan disesuaikan statusnya menjadi kelurahan. Perubahan dan penyesuaian status berdasarkan: prakarsa pemerintah desa bersama BPD, dengan memperhatikan saran dan pendapat masyarakat setempat. Perubahan status desa menjadi kelurahan memperhatikan persyaratan luas wilayah, jumlah penduduk, sarana dan prasarana pemerintahan, potensi ekonomi, dan kondisi sosial budaya masyarakat.<br />
Desa yang berubah status menjadi kelurahan, lurah dan perangkatnya diisi oleh PNS. Ketentuan lebih lanjut mengenai perubahan status desa menjadi kelurahan diatur dengan peraturan daerah Kab/Kota dengan berpedoman pada peraturan menteri. Peraturan Daerah Kab/Kota wajib mengakui dan menghormati hak asal-usul, adat istiadat desa dan sosial budaya masyarakat setempat. Desa yang statusnya berubah menjadi kelurahan, kekayaannya menjadi kekayaan daerah dan dikelola oleh kelurahan yang bersangkutan untuk kepentingan masyarakat setempat. Pendanaan sebagai akibat perubahan status desa menjadi kelurahan dibebankan kepada APBD. <br />
<br />
2.1.2. Kewenangan Desa<br />
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa mencakup:<br />
Urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal-usul desa;<br />
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa;<br />
Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota; dan<br />
Urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan kepada desa.<br />
Pelaksanaan penyerahan urusan yang menjadi kewenangan Kabupaten/Kota diatur dengan perda yang berpedoman pada peraturan menteri. Penyerahan urusan yang menjadi kewenangan Kab/Kota kepada desa disertai dengan pembiayaan (prinsip; no mandate without funding). Tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemprov, Pemkab/Pemkot wajib disertai dengan dukungan pembiayaan, prasarana dan sarana, serta Sumber Daya Manusia (SDM). Desa berhak menolak melaksanakan tugas pembantuan yang tidak disertai dengan dukungan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta SDM. <br />
<br />
2.1.3. Penyelenggara Pemerintahan Desa<br />
Pemerintahan desa diselenggarakan bersama oleh pemerintah desa dan BPD. Pemerintah desa terdiri dari kepala desa dan perangkat desa. Perangkat desa terdiri dari sekretaris desa dan perangkat desa lainnya, yaitu, sekretariat desa, pelaksana teknis lapangan dan unsur kewilayahan.<br />
<br />
2.1.3.1. Kepala Desa<br />
a. Pemilihan Kepala Desa dan Masa Jabatan Kepala Desa<br />
Kepala Desa dipilih langsung oleh penduduk Desa bersangkutan. Pemilihan Kepala Desa dalam kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya berlaku ketentuan hukum adat setempat. Pemilihan Kepala Desa merupakan hak asal-usul yang merupakan kewenangan asli Desa, sebagai bentuk pelaksanaan demokrasi yang paling hakiki.<br />
Masa jabatan Kepala Desa adalah 6 (enam) tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya. Lebih lanjut dalam bagian penjelasan disebutkan bahwa masa jabatan Kepala Desa dalam ketentuan tersebut dikecualikan bagi kesatuan masyarakat hukum adat yang keberadaannya masih ada dan diakui yang ditetapkan dengan perda. Jadi bagi Desa dengan hukum adat yang masih berlaku, tetap diakui keberadaannya dan selanjutnya diatur dengan Peraturan Daerah setempat.<br />
b. Pertanggungjawaban Kepala Desa<br />
Kepala Desa pada dasarnya bertanggungjawab kepada rakyat Desa yang prosedur pertanggungjawabannya disampaikan kepada Bupati/Walikota melalui camat. Kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kepala Desa wajib memberikan keterangan laporan pertanggungjawaban dan kepada rakyat menyampaikan informasi pokok-pokok pertanggungjawabannya, namun tetap memberi peluang kepada masyarakat melalui BPD untuk menanyakan dan/atau meminta keterangan lebih lanjut hal-hal yang bertalian dengan pertanggungjawaban dimaksud.<br />
<br />
2.1.3.2. Sekretaris Desa dan Perangkat Desa Lainnya<br />
Sekretaris Desa diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang persyaratan.<br />
Sekretaris Desa yang ada selama ini yang bukan PNS, yang memenuhi persyaratan secara bertahap diangkat menjadi PNS sesuai peraturan perundang-undangan.<br />
Ketentuan ini selanjutnya diatur dalam PP No.45 Tahun 2007.<br />
<br />
Kelebihan Pengisian Sekdes oleh PNS:<br />
Sekdes memiliki kepastian kedudukan kepegawaian, penghasilan serta karir, sehingga dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan prestasi kerja.<br />
Adanya aktor penggerak perubahan dibidang manajemen dan administrasi pemerintahan tingkat Desa.<br />
Adanya aktor penghubung yang dapat menjadi perantara kebijakan perubahan yang datang dari pemerintah supradesa.<br />
Kekurangan Pengisian Sekdes oleh PNS:<br />
Menimbulkan kecemburuan bagi Kades dan perangkat desa lainnya, terutama pada desa-desa yang tidak memiliki sumber keuangan yang cukup untuk memberi insentif bagi perangkat desanya. Kecemburuan ini dapat menimbulkan suasana kontraproduktif.<br />
Rawan manipulasi dalam proses pengisian jabata Sekdes, sehingga dapat menimbulkan konflik.<br />
Intervensi pemerintah supradesa terhadap desa menjadi lebih besar melalui “tanga-tangan” Sekdes.<br />
Terbuka peluang terjadinya konflik antara Kepala Desa dengan Sekdes dalam hal hubungan kerja, apabila tatakerjanya tidak diatur dengan rinci dan dilaksanakan secara konsisten, karena adanya duplikasi komando terhadap Sekdes.<br />
Perangkat Desa lainnya:<br />
Diangkat oleh Kades dari penduduk desa (ketentuan lebih lanjut diatur dengan Perda Kab/Kota)<br />
Ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa<br />
Berusia minimal 20 tahun, maksimal 60 tahun<br />
Perda Kab/Kota tentang Perangkat Desa lainnya harus memuat: persyaratan calon, kedudukan keuangan, uraian tugas, larangan, dan mekanisme pemberhentian<br />
Jumlah perangkat desa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. <br />
2.1.3.3. Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa<br />
Kepala desa dan perangkat desa memperoleh penghasilan tetap dan tunjangan lainnya sesuai dengan kemampuan keuangan desa; ditetapkan dalam APBDes (paling sedikit setara dengan UMR Kab/Kota). Lebih lanjut diatur dengan perda Kab/Kota. Perda Kab/Kota memuat rincian jumlah penghasilan, jenis tunjangan, penentuan besar dan pembebanannya.<br />
<br />
2.1.3.4. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)<br />
BPD berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa, yang anggotanya adalah wakil dari penduduk desa setempat berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat.<br />
Anggota BPD terdiri dari Ketua RW, Pemangku Adat, Golongan Profesi, Pemuka Agama, dan Tokoh/Pemuka Masyarakat lainnya. Masa jabatan anggota BPD 6 (enam) tahun dan dapat diangkat/diusulkan kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. <br />
Jumlah anggota BPD ditetapkan dengan jumlah ganjil; minimal 5 orang dan maksimal 11 orang (memperhatikan luas wilayah, jumlah penduduk, dan kemampuan keuangan desa). Peresmian BPD ditetapkan dengan keputusan bupati/walikota. Pimpinan BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung dalam rapat khusus BPD. Pimpinan dan anggota BPD menerima tunjangan sesuai dengan kemampuan keuangan desa. Untuk kegiatan BPD disediakan biaya operasional yang dikelola oleh sekretaris BPD yang besarannya ditetapkan dalam APBdes.<br />
Fungsi dan Wewenang BPD<br />
BPD berfungsi:<br />
Menetapkan perdes bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat;<br />
BPD berwenang:<br />
Membahas ranperdes bersama kades, melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan perdes dan perkades, mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kades, membentuk panitia pilkades, menyalurkan aspirasi masyarakat, menyusun tata tertib BPD.<br />
Hak dan Kewajiban BPD<br />
BPD berhak: meminta keterangan kepada pemerintah desa dan menyatakan pendapat. <br />
Anggota BPD mempunyai hak: mengajukan ranperdes, megajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, memilih dan dipilih, serta memperoleh tunjangan.<br />
kewajiban Anggota BPD: mengamalkan Pancasila, menjalankan UUD 1945, dan menaati segala peraturan perundangan, melaksanakan kehidupan demokrasi, menjalankan dan memelihara hukum nasional dan NKRI, menyerap aspirasi masyarakat, memroses pilkades, mendahulukan kepentingan umum, menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat-istiadat masyarakat setempat, menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan. <br />
Larangan <br />
Pimpinan dan anggota BPD dilarang: bertindak sebagai pelaksana proyek desa, merugikan masyarakat, melakukan KKN, menyalagunakan wewenang, melanggar sumpah dan janji jabatan.<br />
Pimpinan dan anggota BPD tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai kades dan perangkat desa.<br />
2.1.4. Pilkades<br />
BPD memberitahukan kepada kades mengenai akan berakhirnya masa jabatan kepala desa secara tertulis 6 (enam) bulan sebelum berakhir masa jabatan;<br />
BPD memroses Pilkades, paling lama 4 (empat) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan kades;<br />
Syarat Kepala Desa: bertakwa kepada TYME, setia pada Pancasila, UUD 1945, NKRI; berpendidikan minimal SLTP/sederajat; usia minimal 25 tahun; bersedia dicalonkan penduduk desa setempat; tidak pernah dihukum; tidak dicabut hak pilihnya; belum pernah menjabat kades dalam dua kali masa jabatan; memenuhi syarat lain yang diatur dalam perda Kab/Kota.<br />
2.1.5. Peraturan Desa<br />
Ditetapkan Kades bersama BPD<br />
Dibentuk dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa<br />
Penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dengan memperhatikan kondisi sosial budaya masyarakat desa setempat<br />
Dilarang bertentangan dengan kepentingan umum atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi<br />
Masyarakat berhak memberikan masukan<br />
Disampaikan kepada bupati/walikota melalui camat (paling lambat 7 hari setelah ditetapkan)<br />
Pelaksanaannya dengan perkades/kepkades.<br />
<br />
2.1.6. Perencanaan Pembangunan Desa<br />
Perencanaan Pembangunan Desa sebagai suatu kesatuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan daerah Kabupate/Kota<br />
Disusun secara partisipatif oleh pemdes sesuai dengan kewenangannya<br />
Penyusunan melibatkan lemabaga kemasyarakatan desa<br />
Perencanaan Pembangunan Desa disusun: RPJMDes (untuk 5 tahun), RKPDesa (untuk 1 tahun)<br />
Disusun berdasarkan data dan informasi yang akurat (mencakup penyelenggaraan pemerintahan desa, organisasi dan tata laksana pemerintahan desa, keuangan desa, profil desa, informasi lain yang terkait).<br />
2.1.7. Keuangan dan Kekayaan Desa<br />
APBDes mendanai kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa<br />
APBD Kab/Kota mendanai kegiatan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di desa<br />
APBN mendanai kegiatan-kegiatan penyelenggaraan urusan pemerintah pusat di desa<br />
Keuangan desa bersumber dari: PADesa, bagi hasil pajak daerah kab/kota, bagian dari perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima kab/kota (minimal 10%;melalui ADD), bantuan keuangan dari Pemerintah/Provinsi/Kab-Kota (disalurkan melalui kas desa), hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.<br />
Kekayaan desa terdiri dari: tanah kas desa, pasar desa, pasar hewan, tambatan perahu, bangunan desa, pelelangan ikan yang dikelola desa, lain-lain kekayaan milik desa.<br />
2.1.8. APBDesa<br />
Terdiri atas bagian pendapatan desa, belanja desa, dan pembiayaan;<br />
Rencangannya dibahas dalam Musrenbangdes;<br />
Ditetapkan kades bersama BPD, setiap tahun, dengan perdes;<br />
Pedoman penyusunan, perubahan, perhitungan, dan pertanggungjawaban pelaksanaannya ditetapkan dengan Peraturan Bupati/Walikota;<br />
Kepala Desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa;<br />
Pedoman pengelolaan keuangan desa diatur dengan Peraturan Bupati/Walikota.<br />
2.1.9. Badan Usaha Milik Desa<br />
Didirikan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa, sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa;<br />
Ditetapkan dengan perdes berpedoman pada peraturan perundang-undangan;<br />
Berbentuk badan hukum;<br />
Dikelola oleh pemerintah desa;<br />
Modalnya dapat berasal dari: pemdes, tabungan masyarakat, bantuan (pemerintah, pemprov, pemkab/pemkot), pinjaman, dan penyertaan modal dari pihak lain atau kerjasama bagi hasil atas dasar saling menguntungkan;<br />
Kepengurusan terdiri dari: pemerintah desa dan masyarakat;<br />
Dapat melakukan pinjaman sesuai ketentuan yang berlaku;<br />
Pinjaman harus mendapat persetujuan BPD;<br />
Tatacara pembentukan dan pengelolaan BUMDes diatur dlam Perdakab/Perdakot (memuat bentuk badan hukum, kepengurusan, hak dan kewajiban, permodalan, bagi hasil usaha, kerjasma dengan pihak ketiga, mekanisme pengelolaan dan pertanggungjawaban).<br />
2.1.10. Kerjasama Desa<br />
Desa dapat melakukan kerjasama antar desa<br />
Kerjasama yang membebani masyarakat harus mendapat persetujuan BPD<br />
Kerjasama dilakukan sesuai dengan kewenangan desa <br />
Kerjasama meliputi bidang: peningkatan perekonomian masyarakat desa, peningkatan pelayanan pendidikan, kesehatan, sosial budaya, trantib, pemanfaatan SDA dan TTG dengan memperhatikan kelestarian lingkungan<br />
Untuk kepentingan kerjasama dapat dibentuk badan kerjasama<br />
Ketentuan lebih lanjut diatur dengan perda kab/kota.<br />
2.1.11. Lembaga Kemasyarakatan<br />
Di desa dapat dibentuk lembaga kemasyarakatan yang ditetapkan dengan perdes<br />
Lembaga kemasyarakatan mempunyai tugas membantu pemerintah desa dan merupak mitra dalam memberdayakan masyarakat desa<br />
Tugas lembaga kemasyarakatan meliputi; menyusun dan mengembangkan rencana pembangunan secara partisipatif; menggerakkan partisipasi, gotong royong dan swadaya masyarakat; menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka pemberdayaan.<br />
Fungsi lembaga kemasyarakatan: menampung aspirasi masyarakat; memupuk persatuan dan kesatuan dalam kerangka NKRI; peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat; menyusun rencana dan mengembangkan pembangunan partisipatif; menumbuhkemabngkan swadaya dan gotong royong masyarakat; pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga; pemberdayaan hak politik masyarakat.<br />
Kegiatan lembaga kemasyarakatan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui: peningkatan pelayanan masyarakat; peningkatan peran serta masyarakat dlam pembangunan; pengembangan kemitraan; pemberdayaan masyarakat; pengembangan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat.<br />
Kepengurusan lembaga kemasyarkatan dipilih secara musyawarah dari anggota masyarakat yang memiliki kemauan, kemampuan, dan kepedulian dalam pemderdayaan masyarakat (susunan dan jumlah pengurus disesuaikan dengan kebutuhan).<br />
Hubungan kerja antara lembaga kemasyarakatan dengan pemerintah desa bersifat kemitraan, konsultatif, dan koordinatif.<br />
2.1.12. Pembinaan dan Pengawasan<br />
Pemerintah dan Pemerintah Provinsi wajib membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan lembaga kemasyarakatan yang ada di desa<br />
Pemerintah Kabupaten/Kota dan Camat wajib membina dan mengawasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan lembaga kemasyarakatan yang ada di desa.<br />
<br />
<br />
2.2. Issue Strategis Pengembangan Otonomi Desa<br />
Beberapa hal yang menjadi faktor penghambat dalam implementasi berbagai program penguatan Otonomi Desa antara lain:<br />
A. Hambatan Eksternal<br />
1. Lemahnya koordinasi lintas bidang dalam penegembangna kawasan perdesaan;<br />
2. Masih lemahnya koordinasi antar sektor;<br />
3. Dinamika masyarakat yang selalu berubah, termasuk tingginya dinamika sektor ekonomi;<br />
4. Terbatasnya alternatif lapangan kerja yang berkualitas;<br />
5. Lemahnya keterkaitan kegiatan ekonomi baik secara sektoral maupun spasial;<br />
6. Timbulnya hambatan (barrier) distribusi dan perdagangan antar daerah;<br />
7. Tingginya resiko kerentanan yang dihadapi petani dan pelaku usaha di perdesaan;<br />
8. Meningkatnya konversi/alih fungsi lahan pertanian subur dan beririgasi teknis bagi peruntukan lain;<br />
9. Meningkatnya degradasi SDA dan lingkungan hidup.<br />
10. Lemahnya kelembagaan dan organisasi berbasis masyarakat. <br />
B. Hambatan Internal<br />
1. Rendahnya kualitas SDM di perdesaan yang sebagian besar berketerampilan rendah, termasuk yang terlibat dalam penyelenggaraan pemerintahan desa;<br />
2. Kelembagaan di tingkat desa belum sepenuhnya tertata dengan baik;<br />
3. Pemahaman tugas pokok dan fungsi dari aparat desa yang masih rendah;<br />
4. Lemahnya kemampuan perencanaan di tingkat desa dan masih bersifat parsial (tidak menyeluruh);<br />
5. Terbatas alokasi anggaran/dana, yang berakibat pada terbatasnya operasional program/kegiatan;<br />
6. Sarana dan prasarana penunjang mobilitas operasional terbatas;<br />
7. Pengelolaan administrasi dan dokumentasi yang masih minim;<br />
8. Masih rendahnya pemanfaatan IPTEK dan TTG dalam usaha ekonomi perdesaan;<br />
9. Rendahnya aset yang dikuasai masyarakat perdesaan;<br />
10. Kepemilikan lahan yang semakin sempit;<br />
11. Rendahnya tingkat pelayanan prasarana dan sarana perdesaan.<br />
Dari berbagai permasalahan di atas, ada 4 (empat) variabel yang diindikasikan sebagai komponen utama yang harus dikembangkan dalam rangka penguatan otonomi desa, yaitu: 1) Tata Kepemimpinan, 2) Tata Pemerintahan Desa, 3) Tata Kemasyarakatan, dan 4) Tata Ruang Desa. Berikut indikator dari masing-masing variabel di atas:<br />
a. Tata Kepemimpinan:<br />
a. Kapabilitas pemimpin<br />
b. Kematangan pengikut<br />
c. Situasi dan kondisi hubungan berpemerintahan (governance relation)<br />
d. Visi dan misi yang diemban<br />
b. Tata Pemerintahan Desa:<br />
a. Pemerintah Desa<br />
Kewenangan<br />
Organisasi<br />
Personil<br />
Keuangan<br />
Perlengkapan<br />
Perencanaan<br />
dokumentasi<br />
b. BPD<br />
Fungsi agregasi dan artikulasi<br />
Fungsi legislasi<br />
c. Tata Kemasyarakatan:<br />
a. Sumber Daya Manusia<br />
b. Sumber Daya Sosial Politik<br />
c. Sumber Daya Sosial Ekonomi<br />
d. Sumber Daya Sosial Budaya<br />
e. Sumber Daya Sosial Agama<br />
<br />
d. Tata Ruang:<br />
a. Pemukiman<br />
b. Infrastruktur perdesaan<br />
c. Daya dukung lingkungan<br />
<br />
<br />
<br />
2.3. Analisis SWOT Pengembangan Desa di Kecamatan Panyingkiran<br />
2.3.1. Analisis Lingkungan Internal<br />
2.3.1.1. Unsur Penguat<br />
Jumlah penduduk yang cukup besar merupakan potensi SDM.<br />
Mayoritas penduduk di pedesaan berusia produktif.<br />
Stabilitas keamanan yang cukup kondusif<br />
Laju pertumbuhan ekonomi yang posistif melalui pengembangan agribisnis.<br />
Terdapatnya potensi SDA yang dapat mendukung percepatan dinamika perekonomian desa dan daerah.<br />
Terdapatnya komoditas unggulan seperti Jambu Merah dan Mangga Gincu yang tersebar merata di hampir seluruh desa. <br />
2.3.1.2. Unsur Kelemahan<br />
Kualitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah Desa umumnya masih rendah.<br />
Terdapatnya tumpang tindih pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pelayanan umum di desa.<br />
Belum lengkapnya aturan pelaksanaan tentang desa sebagai pedoman maupun landasan operasional penyelenggaraan pemerintahan desa.<br />
Masih banyaknya masyarakat yang berada pada garis kemiskinan.<br />
Sarana infrastruktur, terutama irigasi, jalan, dan jembatan masih kurang memadai.<br />
Tingkat ketergantungan penduduk masih cukup tinggi.<br />
Belum maksimalnya pemasaran produk-produk unggulan lokal karena keterbatasan akses pada pasar serta minimnya kemampuan manajemen pemasaran di perdesaan.<br />
Terbatasnya SDM yang berkualitas di desa.<br />
Rendahnya kemampuan perencanaan di tingkat desa. <br />
<br />
2.3.2. Analisis Lingkungan Eksternal<br />
2.3.2.1. Unsur Peluang<br />
Adanya pemberian bagian dari Dana Perimbangan Kabupaten yang memperkuat aspek keuangan desa.<br />
Pembinaan dan pengawasan dari kecamatan dan kabupaten (pemerintah supradesa) yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan.<br />
Pengisian jabatan sekdes/pengangkatan sekdes menjadi PNS yang saat ini sedang dalam proses.<br />
Pengembangan ekonomi dan kawasan perdagangan di wilayah Jawa Barat bagian timur.<br />
Rencana pembangunan jalur transportasi (Jalan Tol Cileunyi Sumedang – Dawuan Cirebon) dan Bandara Internasional Majalengka, serta rencana pembangunan Pelabuhan Internasional Cirebon akan lebih memacu pertumbuhan sektor ekonomi daerah.<br />
Rencana pembangunan Ring-road Majalengka yang melintasi dua desa di Kecamatan Panyingkiran.<br />
Pengembangan pemanfaatan IPTEK dan TTG dalam usaha ekonomi perdesaan yang dapat dilakukan melalui berbagai upaya seperti melalui kerjasama secara saling menguntungkan dengan lembaga penelitian atau perguruan tinggi.<br />
Adanya praktek-praktek lapangan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat yang ikut mendorong peningkatan administrasi pemerintahan desa, pembangunan, dan kemasyarakatan.<br />
2.3.2.2. Unsur Ancaman<br />
Munculnya budaya konsumtif serta adanya kenaikan harga bahan pokok.<br />
Tingginya kepemilikan tanah oleh pihak dari luar yang berdampak pada lambatnya proses pelunasan PBB di beberapa desa.<br />
Terbatasnya alokasi dana/anggaran, yang berakibat terbatasnya operasional program/kegiatan.<br />
Sarana dan prasarana penunjang operasional yang masih terbatas.<br />
Kegiatan pertambangan Galian-C di beberapa desa menyebabkan, rusaknya jalan Pasir Muncang-Leuwiseeng, menurunnya daya dukung lingkungan, serta rawan bencana longsor pada musim hujan.<br />
Masih lemahnya koordinasi antar sektor, yang diakibatkan belum mantapnya persepsi terhadap substansi serta kurangnya dukungan mekanisme peraturan tentang pengembangan otonomi desa, dan adanya kecenderungan arogansi sektoral dalam pelaksanaan pembangunan pedesaan.<br />
Pemberlakuan kebijakan tentang pengangkatan sekdes menjadi PNS dan penggantian perangkat desa yang tidak lagi memenuhi persyaratan merupakan permasalahan yang dapat menimbulkan konflik.<br />
2.4. Formulasi Strategi<br />
Berdasarkan gambaran tentang adanya faktor pendorong dan faktor penghambat yang diperkirakan akan berpengaruh dalam pelaksanaan pengembangan otonomi desa, maka perlu dianalisis strategi umum penanggulangannya. Untuk itu, digunakan formulasi strategi atas unsur-unsur kekuatan dan peluang (S-O), strategi atas unsur kekuatan dan ancaman (S-T), strategi atas unsur kelemahan dan peluang (W-O), serta strategi atas unsur kelemahan dan ancaman (W-T)<br />
a. Strategi S-O : dilakukan untuk memanfaatkan kekuatan internal daerah/desa secara maksimal untuk dapat meraih berbagai peluang yang ada di lingkungan eksternal.<br />
b. Strategi S-T : dilakukan untuk memanfaatkan kekuatan internal daerah/desa secara maksimal untuk dapat mengahadapi berbagai ancaman yang timbul dari lingkungan eksternal daerah/desa, serta berupaya agar ancaman tersebut dapat dikondisikan menjadi peluang baru bagi daerah/desa.<br />
c. Strategi W-O : dilakukan untuk menekan kelemahan agar mampu mencapai maksimalisasi peluang yang timbul dari lingkungan eksternal daerah/desa.<br />
d. Strategi W-T : dilakukan dalam rangka menekan kelemahan untuk bisa lebih terfokus dalam menangani berbagai ancaman yang timbul dari lingkungan eksternal daerah/desa.<br />
Dengan menggunakan formulasi strategi tersebut, maka dihasilkan berbagai rekomendasi strategi yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah, sebagai berikut:<br />
<br />
<br />
<br />
2.4.1. Strategi S-O<br />
1. Mendorong tumbuhnya kreativitas dan partisipasi masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, melalui bebagai strategi pemberdayaan masyarakat desa.<br />
2. Mengembangkan modal intelektual sebagai salah satu modal untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal pedesaan melalui konsep satu desa satu produk unggulan (one village one product), yang diikuti dengan dukungan pembinaan, permodalan, pengorganisasian, dan pemasaran dari instansi terkait.<br />
3. Membentuk Desa Sentral yang berfungsi melayani kawasan perdesaan sekitarnya yang belum berkembang sebagai pusat pasar komoditas pertanian; pusat produksi; koleksi dan distribusi barang dan jasa; pusat pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah non pertanian; dan penyedia lapangan kerja alternatif.<br />
4. Mendorong kegiatan ekonomi yang terintegrasi antara sektor pertanian (primer) dengan sektor industri (pengolahan) dan jasa penunjang, serta keterkaitan pembangunan antar kawasan.<br />
5. Pemanfaatan SDA khususnya kepada masyarakat yang tinggal di sekitar hutan dan pertambangan.<br />
6. Meningkatkan kualitas SDM di perdesaan melalui pendidikan formal dan informal.<br />
2.4.2. Strategi S-T<br />
1. Jumlah penduduk pada usia produktif perlu ditingkatkan kapasitas dan kompetensinya sehingga mampu mengimbangi kemungkinan datangnya tenaga kerja dari luar daerah yang lebih kompetitif.<br />
2. Membuka alternatif lapangan kerja berkualitas, yaitu kegiatan ekonomi di luar sektor pertanian, baik industri kecil yang mengolah hasil pertanian maupun industri kerajinan serta jasa penunjang lainnya yang masih sangat terbatas.<br />
3. Meningkatkan aset yang dikuasai masyarakat perdesaan, yaitu petani yang memiliki tanah garapan sendiri serta penataan kembali terhadap kepemilikan tanah-tanah di desa.<br />
4. Meningkatkan akses masyarakat desa ke sumber daya ekonomi seperti lahan/tanah, permodalan, input produksi, keterampilan dan teknologi, informasi, serta jaringan kerjasama.<br />
5. Meningkatkan permodalan usaha masyarakat, melalui kebijakan penciptaan iklim usaha dan promosi potensi lokal dan desa bagi pengembangan investasi di pedesaan.<br />
6. Meningkatkan pelayanan prasarana dan sarana perdesaan, misalnya, memperbaiki jaringan irigasi, pelayanan air bersih, perbaikan jalan, meningkatkan fasilitas pendidikan dan pelayanan kesehatan.<br />
7. Intensi koordinasi lintas bidang dalam pengembangan kawasan perdesaan. Pembangunan perdesaan secara terpadu akan melibatkan banyak aktor meliputi elemen pemerintah, masyarakat, dan swasta.<br />
2.4.3. Strategi W-O<br />
1. Letak geografis di kawasan perlintasan dengan tingkat mobilitas yang tinggi dpat dijadikan pangsa pasar produk-produk unggulan lokal yang selama ini kurang maksimal pemasarannya.<br />
2. Pemberdayaan masyarakat perlu diarahkan agar mampu meraih segala peluang ekonomi dan pembangunan yang ada di desa.<br />
3. Menguatkan kegiatan ekonomi baik secara sektoral maupun pengembangan kawasan, melalui kebijakan pengwilayahan komoditas unggulan dan pengembangan usaha agrobisnis unggulan berdasarkan keunggulan wilayah (one village one product).<br />
4. Membuka jalur distribusi dan perdagangan antar daerah di kawasan timur Jawa Barat untuk meningkatkan daya saing komoditas pertanian dan menghindari ekonomi biaya tinggi.<br />
2.4.4. Strategi W-T<br />
1. Melepaskan pemerintah desa dari ketidakberdayaan dan ketergantungan, baik secara ekonomi, sosial dan politik sehingga memiliki kemandirian.<br />
2. Meminimalkan ketergantungan alam para petani dan pelaku usaha di kawasan perdesaan yaitu resiko kerugian usaha seperti gagal panen karena bencana maupun serangan hama penyakit.<br />
3. Meningkatkan SDM lokal, dengan memberi kemampuan kepada mereka dalam bidang usaha dan kerja, juga sekaligus meningkatkan wawasan terhadap nilai-nilai lokal, sehingga mampu menangkal atau meminimalisasi dampak dari globalisasi.<br />
4. Meningkatkan kondisi infrastruktur pembangunan sehingga akan memperbaiki kemampuan produksi di sektor agribisnis, melalui bertambahnya investasi di sektor ini yang mendorong penciptaan kesempatan kerja dan peluang untuk memperbaiki kesejahteraan hidup masyarakat.<br />
5. Meningkatkan pemahaman tata pemerintahan yang baik di antara segenapa komponen yang berhubungan dengan pemerintahan desa, akan turut menjaga kemurnian otonomi desa, melalui berbagai pengawasan langsung, baik dari masyarakat desa sendiri maupun dari pemerintah supradesa.<br />
<br />
2.5. Asumsi-asumsi<br />
Asumsi adalah kondisi yang dipersyaratkan untuk dapat mencapai tujuan akhir dari rencana pengembangan otonomi desa, sebagai wujud dari keinginan seluruh komponen, baik pemerintah daerah, pemerintah desa, maupun masyarakat dan pihak lainnya. Asumsi ini juga berfungsi sebagai pedoman atau tolak ukur bagi keberhasilan pelaksanaan agenda kebijakan.<br />
Beberapa hal yang dijadikan asumsi dasar sebagai kaidah dalam pelaksanaan pengembangan otonomi desa antara lain:<br />
a. Adanya kejelasan dan ketegasan pelaksanaan kewenangan yang menjadi urusan desa yang disertai konsistensi pendanaan dan sistem administrasi keuangannya. Kejelasan itu utamanya diwujudkan melalui dukungan regulasi dan pembinaan yang konsekuen dari pemerintah daerah, yakni dalam bentuk pelimpahan sebagian kewenangan kabupaten yang penyelenggaraannya diserahkan kepada desa.<br />
b. Perlu adanya Rencana Umum Pengembangan Otonomi Desa (RUPOD) untuk dijadikan acuan pokok bagi seluruh komponen pemerintah di semua tingkatan dalam melaksanakan masing-masing bidang kewenangannya, agar dicapai efisiensi, efektivitas, serta sinergitas pelaksanaan kebijakan.<br />
c. Adanya stabilitas keamanan, politik dan ekonomi yang kondusif baik di tingkat lokal maupun nasional merupakan pendorong yang efektif dalam menjaga konsistensi pengembangan otonomi desa.<br />
d. Pembiayaan seluruh substansi penegembangan otonomi desa senantiasa diposisikan sebagai stimulus bagi sasaran-sasaran yang hendak dicapai, utamanya agar tidak mematikan swadaya masyarakat.<br />
e. Sinergitas tindakan dari seluruh unsur penyelenggara pemerintah supradesa (DPRD dan eksekutif daerah), serta dukungan dan pengawasan sosial dari masyarakat sangat diperlukan.<br />
f. Ketersediaan data yang akurat sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pengembangan otonomi desa yang dituangkan dalam perencanaan kebijakan, program dan kegiatan. <br />
<br />
2.6. Konsepsi Rencana Umum Pengembangan Otonomi Desa (RUPOD)<br />
Kebijakan pengembangan otonomi desa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kebijakan umum pembangunan pemerintah kabupaten/kota, provinsi, dan nasional, yang telah dituangkan dalam berbagai dokumen perencanaan, baik jangka panjang, jangka menengah, maupun jangka pendek. RUPOD sebagai perencanaan jangka menengah, minimal mengacu pada RPJM Nasional maupun RPJM Daerah.<br />
Visi pengembangan otonomi desa harus tetap mengacu kepada visi RPJMD; yang merupakan visi akselerasi, karena RUPOD merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kerangka RPJMD. Dalam rangka mewujudkan visi akselerasi tersebut, dilaksanakan melalui 4 (empat) misi yang di rumuskan sebagai berikut:<br />
1. Meningkatkan Kapasitas Tata Kepemimpinan Desa;<br />
Meningkatkan kemampuan kepala desa melalui diklat dan pendampingan dari pemerintah supradesa;<br />
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses kepemimpinan kepala desa;<br />
Menciptakan situasi dan kondisi hubungan yang ideal antara masyarakat dengan pemerintah desa;<br />
Memberikan pemahaman tentang visi dan misi kepala desa kepada masyarakat.<br />
2. Meningkatkan Kapasitas Tata Pemerintahan Desa;<br />
a. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Desa<br />
Optimalisasi pelaksanaan kewenangan yang dimiliki oleh desa;<br />
Penataan kelembagaan/organisasi pemerintah desa;<br />
Pembinaan aparat pemerintahan desa melalui penataa personil, peningkatan kualitas SDM, pengembangan kompetensi aparat desa;<br />
Peningkatan efektivitas dan optimalisasi penerimaan dan pengelolaan, serta pertanggungjawaban keuangan desa;<br />
Peningkatan ketersediaan dan optimalisasi pemanfaatan perlengkapan/sarana dan prasarana pemerintahan desa serta unsur penunjang lain (teknologi);<br />
Peningkatan efektivitas fungsi perencanaan melalui optimalisasi forum dan lembaga perencanaan di tingkat desa;<br />
Peningkatan efektivitas fungsi pengawasan, baik secara internal maupun eksternal;<br />
Pendayagunaan fungsi dokumentasi dan kearsipan administrasi desa.<br />
b. Peningkatan Kapasitas BPD<br />
Mengoptimalkan tugas pokok dan fungsi BPD;<br />
Mengoptimalkan fungsi legislasi BPD sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.<br />
3. Meningkatkan Kapasitas Tata Kemasyarakatan Desa;<br />
a. Peningkatan Kapasitas SDM<br />
Pendidikan;<br />
Kesehatan;<br />
Daya Beli.<br />
b. Peningkatan Kapasitas Sosial Politik<br />
Partisipasi dan kesadaran berpolitik masyarakat desa;<br />
Stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.<br />
c. Peningkatan Kapasitas Sosial Ekonomi<br />
Pengembangan infratrusktur dan suprastruktur perekonomian desa;<br />
Meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi desa dan masyarakat desa.<br />
d. Peningkatan Kapasitas Sosial Budaya<br />
Mengembangkan kekayaan seni dan adat istiadat serta membina kelompok-kelompok kesenian tradisional yang ada di desa;<br />
Membina lembaga/organisasi kemasyarakatan yang ada di desa seperti PKK dan Karang Taruna;<br />
Membina kehidupan tradisional dan memelihara serta membina keberadaan lembaga adat di desa. <br />
e. Peningkatan Kapasitas Sosial Agama <br />
Membina kerukunan dan toleransi kehidupan beragama;<br />
Membina dan mengembangkan organisasi kerohanian yang ada di desa seperti DKM, Pemuda/Remaja Masjid, Majelis Ta’lim.<br />
Peningkatan kualitas dan ketersediaan sarana beribadah.<br />
4. Meningkatkan Kapasitas Tata Ruang dan Lingkungan.<br />
Peningkatan infrastruktur pedesaan;<br />
Peningkatan kualitas pemukiman penduduk;<br />
Peningkatan kualitas daya dukung lingkungan.<br />
<br />
PENUTUP<br />
Menghadapi dinamika dan tantangan otonomi desa ke depan, perlu kiranya ada suatu kebijakan umum pengembangan otonomi desa sebagai salah satu upaya untuk lebih mengarahkan dan mengoptimalkan pelaksanaan pembangunan desa secara komprehensif, terpadu dan terkoordinasi dalam rangka pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Pengembangan otonomi desa hendaknya diarahkan pada misi untuk menciptakan kesejahteraan rakyat dengan lebih mendekatkan pelayanan dan pembangunan bagi masyarakat. Konsistensi pengembangan desa harus didukung dengan komitmen, kesadaran serta partisipasi aktif seluruh pihak yang berkepentingan terhadap kemajuan desa, sebagai wadah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.<br />
Secara umum, keberhasilan pengembangan desa akan sangat tergantung kepada kemampuan aparatur pemerintah supradesa dan pemerintah desa, serta segenap komponen (stakeholders) yang terkait dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, dalam memahami dan memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki. <br />
Secara khusus, tingkat keberhasilan pencapaian target (kualitatif dan kuantitatif) yang ditetapkan, lebih banyak tergantung pada input dari berbagai aspek untuk pengembangan otonomi desa. Hal tersebut mencakup pembiayaan (besarnya APBD yang tersedia), ketersediaan sarana dan prasarana, pengorganisasian dan personalia, koordinasi antar instansi, serta komitmen, kualitas dan kuantitas pelaksananya. Oleh karena itu, diperlukan sinergitas dalam pelaksanaan pengembangan otonomi desa antara berbagai sektor dan tingkatan kewenangan dalam penyelenggaraan pemerintahan, khususnya kecamatan sebagai satuan kerja perangkat daerah yang paling dekat dengan desa. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Makalah ini disusun dan disampaikan dalam kegiatan Seminar Praktek Magang IPDN Tahun 2008 Oleh Tim Magang Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-72226398236492398632009-10-21T23:02:00.002+07:002010-02-16T06:23:46.058+07:00Rekap Nama Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP5MyW7x8b1TdC0iKWqbcHbFfjLm7R21LUkmZMLVp98KOZRbz_PCvQo0KF7rJovVRiEHpWd58e-MyXTwY4lIgHgNDiyp-Kb3HjtD2ItK2HvtbkqO3jomL7Q9pM-67iZBlDe64kXxSD2IIl/s1600-h/pidato-sby.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP5MyW7x8b1TdC0iKWqbcHbFfjLm7R21LUkmZMLVp98KOZRbz_PCvQo0KF7rJovVRiEHpWd58e-MyXTwY4lIgHgNDiyp-Kb3HjtD2ItK2HvtbkqO3jomL7Q9pM-67iZBlDe64kXxSD2IIl/s320/pidato-sby.jpg" /></a></div>Presiden Susilo<br />
Bambang Yudhoyono<br />
akhirnya mengumumkan<br />
susunan menteri Kabinet<br />
Indonesia Bersatu II di<br />
Istana Negara, Jakarta,<br />
Rabu (21/10) pukul 22.00.<br />
Berikut ini daftar<br />
menteri dan pejabat<br />
negara dalam kabinet<br />
baru yang akan<br />
menjabat pada periode<br />
tahun 2009-2014.<br />
1. Menko Politik, Hukum,<br />
dan Keamanan: Marsekal<br />
TNI Purn Djoko Suyanto<br />
2. Menko Perekonomian:<br />
Hatta Rajasa<br />
3. Menko Kesra: Agung<br />
Laksono<br />
4. Menteri Sekretaris<br />
Negara: Sudi Silalahi<br />
5. Menteri Dalam Negeri:<br />
Gamawan Fauzi<br />
6. Menteri Luar Negeri:<br />
Marty Natalegawa<br />
7. Menteri Pertahanan:<br />
Purnomo Yusgiantoro<br />
<a name='more'></a><br />
8. Menteri Hukum dan<br />
HAM: Patrialis Akbar<br />
9. Menteri Keuangan: Sri<br />
Mulyani<br />
10. Menteri Energi dan<br />
Sumber Daya Mineral:<br />
Darwin Zahedy Saleh<br />
11. Menteri<br />
Perindustrian: MS<br />
Hidayat<br />
12. Menteri<br />
Perdagangan: Mari Elka<br />
Pangestu<br />
13. Menteri Pertanian:<br />
Suswono<br />
14. Menteri Kehutanan:<br />
Zulkifli Hasan<br />
15. Menteri<br />
Perhubungan: Freddy<br />
Numberi<br />
16. Menteri Kelautan dan<br />
Perikanan: Fadel<br />
Muhammad<br />
17. Menteri Tenaga Kerja<br />
dan Transmigrasi:<br />
Muhaimin Iskandar<br />
18. Menteri Pekerjaan<br />
Umum: Djoko Kirmanto<br />
19. Menteri Kesehatan:<br />
Endang Rahayu<br />
Sedyaningsih<br />
20. Menteri Pendidikan<br />
Nasional: M Nuh<br />
21. Menteri Sosial: Salim<br />
Assegaf Aljufrie<br />
22. Menteri Agama:<br />
Suryadharma Ali<br />
23. Menteri Kebudayaan<br />
dan Pariwisata: Jero<br />
Wacik<br />
24. Menteri Komunikasi<br />
dan Informatika: Tifatul<br />
Sembiring<br />
25. Menneg Riset dan<br />
Teknologi: Suharna<br />
Surapranata<br />
26. Menteri Negara<br />
Urusan Koperasi dan<br />
UKM: Syarifudin Hasan<br />
27. Menneg Lingkungan<br />
Hidup: Gusti Moh Hatta<br />
28. Menneg<br />
Pemberdayaan<br />
Perempuan dan<br />
Perlindungan Anak: Linda<br />
Agum Gumelar<br />
29. Menneg<br />
Pendayagunaan Aparatur<br />
Negara dan Reformasi<br />
Birokrasi: EE Mangindaan<br />
29. Menneg<br />
Pembangunan Daerah<br />
Tertinggal: Helmy Faisal<br />
Zaini<br />
31. Menneg PPN/Kepala<br />
Bappenas: Armida<br />
Alisjahbana<br />
32. Menneg BUMN:<br />
Mustafa Abubakar<br />
33. Menneg Perumahan<br />
Rakyat: Suharso<br />
Manoarfa<br />
34. Menneg Pemuda dan<br />
Olahraga: Andi<br />
Mallarangeng<br />
Pejabat Negara:<br />
1. Ketua UKP3R (Unit<br />
Kerja Presiden<br />
Pengawasan dan<br />
Pengendalian<br />
Pembangunan): Kuntoro<br />
Mangkusubroto<br />
2. Kepala BIN (Badan<br />
Intelijen Negara):<br />
Jenderal Pol Purn<br />
Sutanto<br />
3. Kepala BKPM (Badan<br />
Koordinasi Penanaman<br />
Modal): Gita WirjawanAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-91973055895126341512009-10-19T16:57:00.001+07:002010-01-28T21:10:55.601+07:00MENHIR PENINGGALAN MASA PURBAKALA<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX20-GGTSBjbZeHIO7tbnZ7QlTsLTJMMPJL3lfB_bzSh76l5-W-kiI7WoImd-L9bKtow3bXNQc4hyphenhyphenqljeWHOn4wixkBF78C2da08NUC9x0E06ZOh-E1RdM4_JB38OFOzEhgjQTdDs6fGRp/s1600-h/Menhir+%281%29.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5394249397324727042" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhX20-GGTSBjbZeHIO7tbnZ7QlTsLTJMMPJL3lfB_bzSh76l5-W-kiI7WoImd-L9bKtow3bXNQc4hyphenhyphenqljeWHOn4wixkBF78C2da08NUC9x0E06ZOh-E1RdM4_JB38OFOzEhgjQTdDs6fGRp/s320/Menhir+%281%29.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
MENHIR PENINGGALAN MASA PURBAKALA<br />
<br />
Pada hari Sabtu 17 oktober 2009, saya menghadiri salah satu acara yang sudah menjadi tradisi di daerah kami yaitu "mamelok an kuburan" atau memperbaiki kuburan. Tradisi ini adalah acara memperbaiki kuburan beberapa hari setelah ada orang meninggal. Yang meninggal adalah kakek saya dari pihak Papa, Mamak dari Papa. Beliau meninggal pada hari Senin malam sekitar pukul 20.00 WIB pada saat dirujuk ke rumah sakit di Bukittinggi. Beliau meninggal secara mendadak, sorenya beliau mengeluh sesak nafas, dibawa ke rumah sakit terdekat, lalu dirujuk ke Bukittinggi. Namun saat di perjalanan beliau sudah menghembuskan nafas terakhir nya.<br />
Tulisan kali ini bukanlah berfokus pada meninggalnya kakek saya, namun ada hal yang menarik menurut saya yang saya jumpai di areal pemakaman. Di areal itu ada peninggalan zaman purbakala yang disebut “menhir”. <br />
Pemakaman Kakek Saya tersebut terletak di Jorong Ampang Gadang, Nagari Tujuah Koto Talago, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar. Di daerah saya ini banyak ditemukan menhir, tapi letaknya tersebar, tidak di satu tempat. Jadi tidak terlalu terkenal. <br />
Daerah lain di Kecamatan Guguak yang banyak menhir adalah Belubus. Disini bahkan sudah dibangun Taman Purbakala dan Museum Arkeologi dalam bentuk Rumah Adat Minangkabau, Rumah Gadang. Berkunjung ke objek wisata budaya yang berjarak + 8 Km dari Payakumbuh<br />
<a name='more'></a> dan + 17 Km dari Sarilamak, ini akan membuat kita tahu bahwa zaman dahulu pernah ada kehidupan yang kebudayaan sangat jauh berbeda dengan budaya kita sekarang, <br />
Kawasan lain di Kabupaten Lima Puluh Kota yang banyak ditemukan menhir adalah di Nagari Maek. Nagari Maek terletak dikawasan lembah yang dikelilingi perbukitan dan dilintasi sungai besar yang dinamakan Batang Maek. Keindahan alam yang masih alami, di nagari yang luasnya 22 ha ini banyak tersebar peninggalan purbakala tidak hanya menhir,ada juga batu dakon, lumpang batu, punden berundak-undak, batu tapak, batu jejak ayam, balai-balai batu pembagian wilayah niniak luak limo puluah, masjid kuno dan pesanggrahan masa pemerintahan Hindia Belanda. Menhir adalah peninggalan sejarah yang berupa batu. 72 kelompok menhir dalam berbagai bentuk dan ukuran dapat ditemui di Nagari Maek, ukuran terbesar 50 cm x 668 cm x 405 cm.<br />
Melihat adanya menhir di areal pemakaman itu maka timbullah niat untuk mengamati peninggalan purbakala ini dari dekat. Bersama beberapa Saudara kami melihat-lihat menhir tersebut. Ada yang menarik, ternyata pada batu yang ditanam tersebut ditemukan adanya ukiran-ukiran gambar seperti gambar orang yang sedang menari, membawa bunga dan lain-lain. <br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9NTfc7AoGwzp0yueKRpYpzHdKJqkugYnWdDvbwVWFDhn8VU4ZBl4AGET9zhbgAxGw1YptF6a6Ki6G5aQBa-evf8PmTW1zSZu4E6h-4ChyB3GDBF5JUNNAjLpcZVaeUqHQ6Jr0Artyecdp/s1600-h/Menhir+%286%29.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5394256476149062306" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9NTfc7AoGwzp0yueKRpYpzHdKJqkugYnWdDvbwVWFDhn8VU4ZBl4AGET9zhbgAxGw1YptF6a6Ki6G5aQBa-evf8PmTW1zSZu4E6h-4ChyB3GDBF5JUNNAjLpcZVaeUqHQ6Jr0Artyecdp/s320/Menhir+%286%29.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<br />
Karena sebagian gambar tertutup oleh tanah maka kami menggali tanah di sekitar batu tersebut untuk melihat gambar secara utuh. Ternyata gambar tersebut sangat dalam, kami yang hanya iseng-iseng menggali tidak sampai menggali terlalu dalam, takut merusak. <br />
Berikut foto pada saat penggalian :<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPpDNdDF0NaR6XCXKnnqAMSJedcJMgmmeEFSxp4S2dh5S9DR75bCD1B1BHxbNGuEmeQIeyk599wSyAMzNbzp4IaF2KGoz4ZfTKOlapIAYcQ9v1Tlz_AacqlQ0MzTT8f47isG6VoQ4DCqVK/s1600-h/Menhir+%282%29.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5394252146274879154" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPpDNdDF0NaR6XCXKnnqAMSJedcJMgmmeEFSxp4S2dh5S9DR75bCD1B1BHxbNGuEmeQIeyk599wSyAMzNbzp4IaF2KGoz4ZfTKOlapIAYcQ9v1Tlz_AacqlQ0MzTT8f47isG6VoQ4DCqVK/s320/Menhir+%282%29.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivSjjO9BEeuZhrnMcznuD6TIGCCNGnZLK-yEkoRlgmueUV3Zhq0B8JWW5LaC649DjFTgXIuGTJ8o5V358pUHJADEwBJpx_mEpLQFL6cT8gQ-OeH9YJMCNS6bZqTsdus4yLgu5Pem6Zlf6z/s1600-h/Menhir.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5394251236472147970" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivSjjO9BEeuZhrnMcznuD6TIGCCNGnZLK-yEkoRlgmueUV3Zhq0B8JWW5LaC649DjFTgXIuGTJ8o5V358pUHJADEwBJpx_mEpLQFL6cT8gQ-OeH9YJMCNS6bZqTsdus4yLgu5Pem6Zlf6z/s320/Menhir.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
Dari cerita yang berkembang didapatlah informasi bahwa dahulu sangat banyak menhir di daerah saya tersebut. Namun pada masa Tuanku Imam Bonjol, kaum Paderi menghancurkan sebagian besar menhir tersebut karena dianggap sebagai berhala. Penghancuran berhala dianggap sebagai simbol kemenangan masuknya ajaran islam di daerah Minangkabau. Mereka meniru kisah penghancuran berhala yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim di Ka’bah. <br />
Sebenarnya pola pikir mereka salah. Seharusnya menhir-menhir tersebut dipelihara sebagai bukti adanya kebudayaan dan bukan dihancurkan. Karena penghancuran ini maka menhir di daerah saya berkurang secara drastis. <br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ3rshRJDVAXcBxft2oZC3hanUA3q9PyIEFRyX8329pBQX6SSyzpcTj6TRgqzbMAm35iQlIZJNus2EUlxkvmef69xwPt3-zk6yB1HAQZSGygZGKvp5IEcCP6bJyxdN7IlppGgV1qDS2MVP/s1600-h/Menhir+%288%29.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5394255781111668866" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQ3rshRJDVAXcBxft2oZC3hanUA3q9PyIEFRyX8329pBQX6SSyzpcTj6TRgqzbMAm35iQlIZJNus2EUlxkvmef69xwPt3-zk6yB1HAQZSGygZGKvp5IEcCP6bJyxdN7IlppGgV1qDS2MVP/s320/Menhir+%288%29.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
Menhir merupakan hasil dari kebudayaan Hindu. Sebelum islam masuk ke Minangkabau, nampaknya Agama Hindu telah ada di tengah-tengah masyarakat. Menhir merupakan salah satu bukti adanya kebudayaan Hindu tersebut. Daerah-daerah yang sekarang masih banyak menhir nya seperti di daerah Maek, kemungkinan besar masuknya Islam ke sana terlambat. Pada saat penghancuran oleh Kaum Paderi terjadi islam belum masuk ke Nagari Maek. Karena memang letaknya yang terpencil di kelilingi bukit. <br />
Sebagian cerita yang beredar di tengah-tengah masyarakat, mengatakan bahwa sebenarnya menhir tersebut dahulunya adalah tanda kuburan. Orang-orang yang berpengaruh di tengah-tengah masyarakat, pemimpin, orang kaya, dan lain-lain diberi menhir pada makamnya. <br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzNU8yw0HWnG2Mv99PYjp3My8RwEWxqBNQKa6-gSv6x2oZ0Dr1LEwwePBiTJvG6zyNboroX-W0LSvlqmobV6RUurp1G2ciFBqbQpFskhULTEX1DMzq5uvxDlqakGLNKvIq6cOH57siSZwy/s1600-h/Menhir+%285%29.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5394250349928642434" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzNU8yw0HWnG2Mv99PYjp3My8RwEWxqBNQKa6-gSv6x2oZ0Dr1LEwwePBiTJvG6zyNboroX-W0LSvlqmobV6RUurp1G2ciFBqbQpFskhULTEX1DMzq5uvxDlqakGLNKvIq6cOH57siSZwy/s320/Menhir+%285%29.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 320px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 240px;" /></a><br />
<br />
Bahkan ada sebagian orang yang masih berpaham konservatif mempercayai bahwa ada menhir tersebut yang tumbuh. Mereka mengatakan bahwa batu yang ditanam tersebut bisa tumbuh seperti tanaman. Bertambah tinggi, makin lama makin tinggi. <br />
Menhir di tempat kakek saya ini pada tahun 1980 an pernah mendapat dana pemeliharaan dari pemerintah. Terlihat di sekelilingnya dibuat pagar. Dan ada dana pemeliharaan setiap tahun. Namun lama-lama dana tersebut tidak ada lagi karena mungkin tidak adanya lagi anggaran. Kakek saya adalah orang yang melakukan pemeliharaan tersebut.<br />
Demikianlah menhir yang ada di daerah saya. Foto-foto ini hanya yang ada di areal pemakaman kakek saya. Di daerah lain masih banyak, bahkan besar-besar dan ada yang tinggi sekali. Kapan-kapan saya buat posting yang lain yang lebih lengkap tentang menhir ini. Bagi yang mau melihat melihat langsunmg datang saja, nanti saya antar berkeliling. Selamat membaca, semoga bermanfaat!Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-44848455791191165752009-10-19T16:56:00.001+07:002010-01-28T21:22:27.697+07:00PENYAKIT DI ALAM BEBAS DAN PEGUNUNGAN<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjESf5F7IhjtVkfD0pO9fLHbffxwwT5qpKhVkzTnIT5WGCoMGepqNYptoDmcx8cw3F-R8o0zWpGqfuCogWjGRCwHTpIV-ot_dYMvpUV8Vz23s4EhoZeaKYdmBBS52O5pWk7esDew_o4xshd/s1600-h/IMG_5941.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjESf5F7IhjtVkfD0pO9fLHbffxwwT5qpKhVkzTnIT5WGCoMGepqNYptoDmcx8cw3F-R8o0zWpGqfuCogWjGRCwHTpIV-ot_dYMvpUV8Vz23s4EhoZeaKYdmBBS52O5pWk7esDew_o4xshd/s400/IMG_5941.JPG" width="400" /></a><br />
</div><br />
a. Mountain sickness Penyebab: Turunnya kadar oksigen udara pegunungan menyebabkan kadar oksigen dalam darah turun dan berpengaruh ke otak. Tanda-tanda: Mual, muntah, haus, nafas tersengal-sengal, lemah, nafsu makan turun, pucat pada bibir dan kuku, pusing, sakit kepala. Pertolongan: Alirkan lebih banyak oksigen ke pernafasan, dengan tabung oksigen, turun ke tempat yang lebih rendah, berjalan pelan, ambil saat istirahat setiap langkah (menghemat konsumsi oksigen). <br />
b. Frosbite (membekunya anggota tubuh) Penyebab: Hawa dingin (salju). Sering terjadi di ujung jari tangan dan kaki, karena letaknya yang jauh dari jantung sehingga aliran darah kurang. Frosbite permukaan: Yang terkena hanya kulit dan bagian lapisan dibawahnya, kulit terasa keras berwarna abu-abu putih, terasa sakit dan lama kelamaan hilang rasa sakit. Frosbite dalam: Selain kulit, otot-otot sampai tulang juga terkena, bagian yang terkena keras dan kaku, matirasa. Pertolongan: Letakkan bagian yang sakit pada anggota tubuh yang hangat ( ketiak, selangkangan), jangan menggosok-gosok akan mengakibatkan kematian jaringan, cairkan dengan direndam air hangat, jangan kontak langsung dengan api, lampu karena akan menyebabkan kerusakan lebih parah, berikan makanan dan minuman hangat (non-alkohol), usahakan menggerak-gerakkan bagian yang terkena, lakukan secara steril. <br />
c. Eksposure ( kelelahan mental dan fisik karena keadaan alam/ lingkungan) Hipothermia: Terjadi pada lingkungan yang basah, berangin di tempat yang dingin, ditandai suhu tubuh menurun, kelelahan, sulit bicara, pikiran tak terkendali, pertolongan: perbaiki keadaan, <br />
<a name='more'></a>ganti pakaian yang basah dengan yang kering, istirahat dalam kantong tidur untuk mengurangi pengeluaran panas tubuh, beri makanan dan minuman hangat untuk memulihkan suhu tubuh. Heat Stroke: Karena suhu tubuh yang tinggi sedangkan pemasukan cairan kurang, disebabkan berada lama di tempat panas tapi tidak diimbangi jumlah cairan masuk yang memadai. Tanda-tandanya: Suhu tubuh meningkat tak terkendali, keringat berkurang, sangat haus, sesak nafas, sakit kepala sampai hilang kesadaran, umumnya didahului dehidrasi. Pertolongan: Bawa ke tempat teduh, lindungi dari panas matahari, dinginkan kepala korban dengan kompres dingin, beri air dingin. <br />
d. Snow Blindness: Kebutaan, karena terlalu banyak melihat cahaya yang terpantul dari salju. Semakin tinggi tempat, semakin tinggi pula konsentrasi sinar ultraviolet. Tanda-tanda: Tidak secara langsung, biasanya 8-12 jam setelah eksposure. Mata terasa kering dan teriritasi, terasa seperti berpasir. Air mata berlebihan, sulit dan nyeri jika mata digerakkan. Kelopak merah dan membengkak dan sulit untuk dibuka. Pengobatan: Yang terbaik adalah pencegahan, dengan menggunakan kaca mata hitam dengan tepian melekat pada kulit muka, lensa dapat melewatkan maksimal 20% cahaya. Penyakit ini akan sembuh dalam beberapa hari, kompres dingin dan pembalutan pada mata, dengan persetujuan dokter gunakan salep mata. Jangan menggosok-gosok mata karena bisa infeksi dan memperparah keadaan.<br />
<br />
<br />
<br />
(Artikel ini adalah bahan-bahan yang penulis dapatkan sewaktu masih aktif sebagai anggota dari Wapa Manggala. Sebuah kelompok mahasiswa pecinta alam di IPDN Jatinangor. Kalau ada yang isinya sama persis dengan artikel dari orang lain, penulis minta maaf, karena tidak ada sedikit pun niat plagiat. Dari pada artikel ini hanya ter save di dalam computer, kan lebih baik di sharing kepada kawan-kawan yang memerlukan…..)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-41622122183241495652009-10-19T16:52:00.002+07:002010-02-16T07:46:55.978+07:00PANJAT<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_-V65dIS5KMZdHickMQoUpJoU68w4SWE3SPAVAqSQLHfXj4uYthSE6mTTvNCYkY-e80-ueJN8rrc_kk6zQCQnI1glw58ETfk6a2imeqcFdOLoao_uGllV-twec559eA0Rz0xX7lVSOPAa/s1600-h/tebing_cidomba_026.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_-V65dIS5KMZdHickMQoUpJoU68w4SWE3SPAVAqSQLHfXj4uYthSE6mTTvNCYkY-e80-ueJN8rrc_kk6zQCQnI1glw58ETfk6a2imeqcFdOLoao_uGllV-twec559eA0Rz0xX7lVSOPAa/s320/tebing_cidomba_026.jpg" /></a></div>MANAJEMEN PERALATAN<br />
<br />
Sebelum melaksanakan pemanjatan artifisial langkah awal kita adalah mencatat dan mengecek alat yang akan di bawa sebelum berada di tebing, untuk pengecekan dan pengidentifikasian alat masuk pada manajemen alat.<br />
<br />
<br />
1. Tali kernmantel. <br />
Langkah awal kita mengurai tali, selagi mengurai tali, tali tersebut dicek dengan cara ditekan dan dilipat pada setiap kali mengurai tali. apa bila pada saat kita menekan tali tersebut ternyata pada bagian tertentu dari tali itu bentuk tali yang kita tekan berbentuk pipih dan waktu tali tersebut dilipat didalam mantel tersebut terasa tidak berisi atau mudah kita melipatnya menjadi dua bagian yang dapat menyatu maka seharusnya tidak dipakai. <br />
2. Sling. <br />
Pengecekan dimulai dengan melihat keadaan sling tersebut apakah ada cacat atau tidak bila ada cacat cukup parah maka kita tidak boleh menggunakannya apabila cacatnya tidak terlalu parah maka kembali pada keyakinan kita, apakah layak atau tidak di gunakan, selanjutnya pengecekan dilanjutkan dengan mengukur jarak sisa simpul pita pada sling kurang lebih dua jari. <br />
3. Carabiner non screw. <br />
Terlebih dahulu dicek pennya apakah daya pegas dari pen tersebut lemah atau tidak, bila pen-nya lemah dapat mengakibatkan benda yang di pasang ke carabiner keluar, <br />
<a name='more'></a>dapat terjadi dalam kondisi terbebani atau tidak terbebani. Bila pada saat pengecekan carabiner pen-nya sudah aus sebaiknya tidak dipergunakan. <br />
4. Carabiner screw. <br />
Terlebih dahulu dicek screw-nya apakah screw dari carabiner tersebut masih berfungsi atau tidak, bila tidak berfungsi maka kualitas carabiner tersebut sama dengan carabiner non screw jika pen dari carabiner screw tersebut daya pegasnya masih baik. Bila screw-nya tidak berfungsi sebaiknya carabiner tersebut tidak digunakan untuk belayer dan pengaman utama. <br />
5. Reguler friend, camalots friend, flexible friend. <br />
Untuk friend ini kondisinya harus benar-benar tidak boleh ada kerusakan pada seluruh bagiannya bila ada kerusakan maka tidak boleh digunakan karena pada setiap bagiannya saling berkaitan. <br />
6. Stopper dan hexantrik. <br />
Untuk pengecekannya bila pada bagian stopper dan hexantrik tersebut rusak tidak boleh digunakan. <br />
7. Piton. <br />
Ada dua tipe yaitu piton bilah /pasak , piton siku. Bahannya dari baja kromoli. <br />
8. Harnest. <br />
Pada setiap bagian harnest tidak boleh putus bila pada bagian harnest tersebut putus maka tidak boleh digunakan kecuali pada bagian untuk tempat peletakan alat <br />
9. Jumar. <br />
Yang terpenting dari jumar ini adalah kita harus mengecek per dan gigi jumarnya sebab pada bagian tersebut tidak boleh rusak bila rusak maka tidak boleh dipergunakan. <br />
10. Croll. <br />
Yang terpenting dari croll ini adalah kita harus mengecek per dan gigi crollnya sebab pada bagian tersebut tidak boleh rusak bila rusak maka tidak boleh dipergunakan <br />
<br />
MANAJEMEN PEMANJATAN ARTIFISIAL<br />
Setelah anda berada di tebing, maka yang harus di lakukan adalah mengetahui : <br />
<br />
1. Terminologi tebing (bentukan tebingnya seperti apa). <br />
2. Jalur mana yang akan kita lalui (setelah melihat bentukan tebingnya). <br />
3. Jumlah pengaman dan peralatan apa saja yang akan di bawa setelah mengamati jalur tersebut. <br />
4. Menggunakan satu pitch atau multi pitch dalam pemanjatan. <br />
5.<br />
Teknik alpine atau himalayan tactik <br />
<br />
Setelah mengetahui terminologi tebing, menentukan jalur yang akan kita gunakan dan pengesetan peralatan yang akan di bawa dalam pemanjatan serta memperkirakan berapa pitch untuk menuju ketinggian yang kita inginkan, menggunakan Teknik twin, double atau single-rope sesuai dengan diameter dan jumlah tali di bawa.<br />
Teknik-teknik pemakaian tali sesuai dengan diameter : <br />
<br />
1. Single - Rope Rechnique (Teknik satu tali) <br />
Adalah pemasangan satu tali berdiameter 10.0 milimeter atau lebih pada runner dan carabiner. Pengaman yang telah di pasang tersebut di pasangkan stirrup melalui carabiner dengan fungsi untuk menambah ketinggian dengan memijak stirrup, kemudian leader memasang pengaman dan menggunakan stirrup kembali untuk menambah ketinggian begitu juga seterusnya sampai pada ketinggian yang di inginkan atau sampai pada suatu pitch. Pemasangan stirrup di gunakan tidak hanya pada single-rope tehnique saja tetapi untuk semua teknik tali. <br />
2. Double - Rope Technique (Teknik dua tali) <br />
Adalah dua tali yang di pasang pada runner belay sesuai dengan posisinya, jika runner belay dipasang ke kiri berarti tali yang dipasang ke runner belay adalah sebelah kiri, bila pengaman yang di pasang sebelah kanan berarti menggunakan tali yang berada pada sebelah kanan. Untuk pemasangan tali ke runner belay posisi tali dalam pemasangannya tidak boleh terbalik, karena bila tali yang dipasang terbalik maka posisi tali akan menjadi kusut, untuk diameter tali 9.0 milimeter. <br />
3. Twin - Rope Technique (Teknik tali berukuran sama) <br />
Adalah dua tali yang dijadikan satu lalu dimasukan pada runner belay, untuk tali digunakan berdiameter 8.0 s/d 8.8 milimeter. Pemasangan tali pada runner pertama, kedua tali dimasukan ke carabiner pada runner, begitupun seterusnya pada runner selanjutnya, untuk teknik ini leader dan belayer harus melakukan simulasi-simulasi kering dengan baik sebelum di lakukan pada pemanjatan sebenarnya. <br />
<br />
Pemanjat berjumlah 3 orang di tentukan terlebih dahulu yang akan menjadi leader, orang kedua dan cleaner. Leader adalah orang pertama yang membuka jalur dalam pemanjatan. Orang ke dua melakukan pemanjatan hanya melewati pengaman yang di buat leader. Cleaner orang terakhir dalam pemanjatan yang bertugas mengambil pengaman pada lintasan.<br />
Setelah semua orang-orang itu di tentukan maka hal-hal yang perlu di persiapkan oleh :<br />
<br />
<br />
1. LEADER <br />
a. Langkah - langkah awal untuk peletakan peralatan. <br />
- Piton dijadikan satu dalam sebuah carabiner non screw sesuai dengan jenis piton dan diletakkan di samping harnest. <br />
- Untuk peralatan lainnya dijadikan satu (friend, chock stopper,cholk hexentrik) dalam sebuah carabiner non screw sesuai dengan jenisnya dan diletakkan disamping harnest. <br />
- Sling diselempangkan di badan. <br />
- Hammer, untuk peletakan hammer pada harnest, bagian pangkal hammer menggunakan carabiner screw dan di ikatkan sling atau tali prussik dengan panjang kurang lebih 1 M pada harnest, sedangkan pada bagian atas hammer diberi carabiner non screw untuk menggantungkan hammer di samping harnest. <br />
- Stirup, bagian atas stirup memakai carabiner non screw dan di letakkan pada samping harnest. <br />
- Cowstail sebanyak 2 buah dipasangkan pada harnest bagian depan dan pada kedua ujung cowstail diberi carabiner non screw. <br />
b. Setelah selesai memasang peralatan. <br />
Pemanjat pertama menggunakan ujung tali utama yang di ikatkan pada harnest bagian depan sebagai tali pengaman utama dan menggunakan simpul delapan tanpa menggunakan carabiner, serta memasang tali transfer pada bagian belakang harnest dengan menggunakan simpul delapan. pemanjat pertama memanjat dan memasang pengaman dan menggunakan salah satu teknik pemakaian tali di atas teknik twin, double atau single-rope tehnique, lalu pemanjatan siap dilaksanakan. <br />
2. BELAYER <br />
Belayer pada double, twin-rope tehnique dan single rope tehnique<br />
Belayer memakai harnest lalu memasang carabiner screw dan figure of eight, kemudian ke dua tali di pasangkan ke figur of eight pada bagian depan harnest. Ada hal yang harus di ingat sebelum ke dua tali di pasangkan pada figur of eight yaitu kedua tali tersebut di pisahkan dengan cara mengurai dan memisahkan kedua tali secara terpisah agar tali tidak sampai kusut, baik antar tali atau pada bagian tali itu sendiri. (Teknik ini digunakan untuk double dan twin-rope tehnique) untuk single rope tehnique talinya di uraikan Selanjutnya harnest bagian belakang di ikatkan dengan cara mengikatkan ujung webbing ke bagian belakang harnest dan bagian pangkal webbing di pasang ke pengaman, fungsi pentingnya sebagai pengaman belay bila si pemanjat jatuh maka belayer tertahan oleh pengaman yang dipasang pada bagian belakang tadi. <br />
Setelah pemasangan diatas selesai pemanjatan dapat dimulai, Leader mulai langsung memasang pengaman pertama, pengaman kedua dan pengaman seterusnya dengan posisi tali tidak boleh zig zag karena akan menyebabakan tali lebih panjang terulur dan juga beban hentakan pengaman tersebut akan lebih besar diterima, untuk menghindari hal tersebut maka panjang sling dari pengaman tersebut di sesuaikan agar posisi talinya tetap lurus .setelah sampai pada sebuah pitch atau ketinggian yang di inginkan, Hanging belay, untuk lokasi, belayer harus mempunyai syarat :<br />
Tempat pemasangan pengaman yang baik dan mencari teras untuk belayer itu sendiri agar dapat leluasa dan tidak bosan <br />
1. Belayer juga mencoba mencari tempat di mana belayer sendiri dapat melihat si pemanjat dan si pemanjat dapat melihat si belayer. <br />
2. Belayer sendiri menjaga mata dari jatuhnya batuan dari atas dan bila batu yang jatuhnya sangat berbahaya kamu harus menggunakan helm atau meletakkan tas di atas kamu. <br />
3. Antara belayer dan si pemanjat harus saling berkomunikasi untuk mengetahui posisi dan keadaan dan juga menjaga kalau lagi ada kendala di antara keduanya.<br />
Setelah melakukan itu semua, leader kemudian memasang minimal dua pengaman yang benar-benar dapat menahan beban barang dan semua pemanjat, untuk pengaman pertama ini menggunakan carabiner screw dan membuat simpul pangkal pada tali utama lalu memasang pengaman kedua carabiner yang di gunakan carabiner screw dan membuat simpul delapan pada sisa tali utama yang panjang dan satu pengaman lagi menggunakan carabiner bebas untuk alur tali agar posisi yang membelay tetap ke atas, setelah itu memasang sisa tali utama yang panjang pada figur of eight kemudian siap membelay pemanjat yang tadinya menjadi belayer dimana sebelum melakukan pemanjatan memasang carabiner screw di bagian depan harnest lalu membuat simpul delapan ganda untuk dipasang pada carabiner tersebut dan pemanjatan siap dilakukan dengan memberi tanda kepada belayer dan leader pun siap membelay pemanjat ke dua, setelah itu orang kedua dengan di belay oleh leader tadi memanjat dengan melewati pengaman yang di pasang leader.<br />
Setelah selesai membelay, pemanjat kedua melakukan pemanjatan dengan melewati pengaman yang di pasang dengan dibelay oleh leader, setelah tiba pada posisi belayer tadi berada maka, pemanjat tadi langsung membuat simpul sesuai dengan simpul pada pengaman pertama, pengaman kedua yang di pasang dan untuk peletakan simpul dan carabiner yang di gunakan pada posisi sama dengan belayer. <br />
3. CLEANING <br />
Alat yang di pasang pada harnest : <br />
a. Hammer : untuk melepaskan pengaman piton. <br />
Hammer, untuk peletakan hammer pada harnest, bagian pangkal hammer menggunakan carabiner screw dan diikatkan sling atau tali prussik dengan panjang kurang lebih 1 M pada harnest, sedangkan pada bagian atas hammer diberi carabiner non screw untuk menggantungkan hammer di samping harnest. <br />
b. Chocker : untuk melepaskan pengaman sisip/chock <br />
Chocker, untuk peletakkan pada harnest sama dengan cara peletakan hammer pada harnest.<br />
Setelah semua selesai, cleaner melakukan pemanjatan sambil mengambil pengaman yang dipasang oleh leader tadi sampai cleaner berada pada posisi belayer kemudian memasang simpul ,carabiner dan peletakannya sama dengan posisi belayer tadi. <br />
c. Jumar : alat untuk melakukan ascending. <br />
Adalah alat bantu untuk untuk naik melalui tali kernamantel. <br />
<br />
<br />
TEKNIK TRANSFER BARANG (HOULLING SYSTEM)<br />
Bila ada barang yang akan di bawa ke atas maka pemanjat kedua tadi setelah sampai pada pitch tempat leader berada kemudian memasang pengaman dan carabiner screw untuk di pasangkan pulley dan memasang carabiner srew ke pulley untuk di sambungkan ke jumar lalu jumar tersebut dimasukkan ke tali yang di bebani oleh barang, fungsi jumar ini untuk menahan tali yang di tarik agar tidak jatuh bila tali yang di tarik tadi terlepas dan memasang jumar pada tali yang akan di tarik fungsinya untuk memudahkan dalam penarikan tali lalu memasangkan tali transfer ke pulley dan tali transfer tersebut di turunkan dan di ikatkan ke barang yang akan di bawa ke atas tersebut untuk mengangkat barang yang masih berada di bawah tadi di tarik oleh pemanjat ke dua dengan menggunakan Teknik ini.<br />
Selagi pemanjat ke dua menarik barang, pemanjat ketiga mengcleaning dengan jumaring dimana tali utama di ikat pada pengaman yang di pasang leader atau dengan memanjat di belay pemanjat ke dua. Setelah mencapai pitch tempat leader dan pemanjat kedua berada. Untuk pemanjatan selanjutnya penentuan leader, orang kedua dan cleaner baru dapat ditentukan kembali begitu pun selanjutnya, bila semua pemanjat telah sampai pada ketinggian yang kita inginkan sebaiknya turun lewat jalan yang telah ada dan jika kita mau turun itu pun tak ada jalan lagi selain rappeling maka penentuan orang yang pertama, kedua, dan seterusnya untuk turun dapat di tentukan per pitch oleh ketiga orang tersebut.<br />
Setelah semua turun, lalu kembali cek jumlah alat apa saja yang di tinggal dan alat tersebut kembali di packing. <br />
<br />
LANGKAH - LANGKAH MELAKUKAN PEMANJATAN ARTIFISIAL<br />
Setelah selesai memasang peralatan, pemanjat pertama memanjat dengan menggunakan teknik twin, double atau single-rope tehnique. Dengan menggunakan salah satu teknik diatas pemanjat pertama menggunakan ujung tali utama yang diikatkan pada harnest bagian depan sebagai tali pengaman utama dan menggunakan simpul delapan tanpa menggunakan carabiner, serta memasang tali transfer pada bagian belakang harnest dengan menggunakan simpul delapan.<br />
Leader memasang pengaman pertama sebelum melakukan pemanjatan, dan posisi tali utama yang kita pasang ke runner harus berbentuk lurus atau vertikal tidak boleh zig-zag sebab bila posisi tali zig-zag, tali yang digunakan akan lebih panjang di bandingkan dengan posisi tali yang tegak lurus. Selain jika pemanjat jatuh hentakan pada pengaman yang lain akan lebih besar dari posisi tali yang tegak lurus atau vertikal dan tidak menutup kemungkinan pengaman yang terkena beban tadi ikut juga lepas. Untuk menghindari hal tersebut maka dalam pemasangan posisi tali utama pada runner harus tegak lurus walaupun jarak pengaman antara satu dengan yang lainnya agak lebih melebar ke kiri atau kekanan tidak menjadi masalah. Jika bertemu dengan kasus seperti itu solusinya adalah memanjangkan sling kearah posisi tali utama berada sehingga posisi tali tetap tegak lurus atau vertikal.<br />
Sebelum melakukan pemanjatan, untuk pemasangan pengaman yang perlu di ingat yaitu mencari celah atau pengaman alam dengan batasan jarak awal selebar rentang tangan agar mempermudah untuk pemasangan alat. Bila jarak selebar rentang tangan kita belum ada celah atau pengaman alam yang baik, untuk pengaman barulah kita mencari celah atau pengaman alam yang lebih lebar dari jarak tangan kita.. Setelah kita menemukan celah atau pengaman alam yang baik untuk pengaman barulah kita coba memasang jenis pengaman yang sesuai dengan bentuk celah atau pengaman alam tersebut dan bila celah atau pengaman alam tersebut kita yakin itu kuat setelah kita mengetes pengaman yang kita buat dengan langkah awal menarik pengaman tersebut kebawah dan bila dirasa masih kuat maka dicoba menghentakkan pengaman tersebut ke kanan atau kekiri dan bila dirasa masih juga kuat maka kita coba menginjaknya tanpa menekan kebawah dan itu pun dirasa masih kuat barulah kita mulai menghentakkan pengaman tersebut dengan menggunakan kaki kita beberapa kali dan pengaman, itu pun masih belum bergerak maka keyakinan kita secara tidak langsung akan daya tahan hentakan alat ini semakin sempurna.<br />
Barulah kita memasang Runner belay yang benar yaitu posisi pen pada carabiner non srew yang berlawan (pengaman jalan yang terdiri dari carabiner non screw, sling dan carabiner screw), bisa saja carabiner yang di pasang hanya satu saja pada bagian sling sesuai dengan jenis pengaman, kondisi medan yang dilalui.<br />
Setelah runner di pasang maka tali pun di masukan ke carabiner yang tidak di pasang pengaman, kemudian kita memasang stirup pada carabiner yang berada pada pengaman bukan carabiner pada tali,setelah di pasang kita menginjak stirup tersebut untuk menambah ketinggian setelah diinjak kita mulai mencari celah atau pengaman alam dengan cara yang sama, dan hal ini terus dilakukan untuk mencapai ketinggian atau pitch yang kita inginkan.<br />
Setelah kita kita sampi pada pitch pertama kita memasang dua pengaman yang berkualitas emas lalu memasang simpul delapan pada tali pertama dan simpul delapan pada pengaman kedua lalu memasang sebuah pengaman di atas leader untuk mempermudah leader dalam membelay setelah itu memasang carabiner screw dan membuat simpul italian hitch pada bagian depan harnest setelah itu semua selesai.<br />
Pemanjat terakhir memanjat atau jumaring untuk mengambil pengaman yang di pasang leader dengan menggunakan hammer untuk melepaskan pengaman piton dan menggunakan chocker untuk melepaskan pengaman sisip, setelah pemanjat terakhir sampai pada pitch tempat leader itu berada untuk pemanjatan selanjutnya sama dengan cara di atas.<br />
Bila selesai melakukan pemanjatan kemudian turun melalaui jalan yang telah ada pada tebing tersebut,dan bila tidak ada jalan turun maka pemanjat melakukan rappeling dengan menggunakan figur of eight atau simpul Italian <br />
<br />
<br />
ATURAN UNTUK KESELAMATAN PEMANJATAN <br />
1. Cari petunjuk sebelum melakukan pemanjatan. Jangan berpendapat keahlian yang telah dipelajari di gymnasium akan sama dengan batuan sebenarnya. Jangan berpendapat bahwa pasangan anda yang berpengalaman tahu semua yang anda butuhkan. <br />
2. Rencanakan secara matang dengan pasangan anda sebelum memulai pemanjatan. Jika anda menjadi orang pertama, apa yang akan anda lakukan diatas ?, Apakah terus, rappeling atau turun ?, Apa talinya cukup buat kembali turun ?, termasuk jika anda akan mengamankan orang kedua atau akan melakukan toprope, penting untuk diketahui sampai detail. Banyak kesalahan terjadi karena perencanaan yang tidak matang. <br />
3. Sistem Back-up, jangan pernah percayakan nyawamu pada satu pengaman saja. Gunakan pengaman lebih dari satu, sehingga apabila yang satu tidak kuat, masih ada yang masih bisa menyelamatkan anda. Contohnya, jangan pernah toprope atau turun dengan satu pengaman saja (termasuk bolt/bor). Gunakan 2 pengaman walau menghabiskan carabiner. Biasakan sebelum melakukan pemanjatan, sesama anggota team saling periksa simpul, harness dan alat belay. <br />
4. Toprope pada alat sendiri bukan pada pengaman alam atau pengaman yang sudah ada sebelumnya. Jika ada toprope, tali jangan langsung dimasukan ke pengaman yang sudah ada sebelumnya, tetapi gunakan webbing/sling terlebih dahulu kemudian tambahkan carabiner screw gate. Pada pengaman yang sudah ada sebelumnya, tinggal tambahkan carabiner screw gate saja. Ini akan memperpanjang umur tali anda. Dengan cara yang sama, anda dapat gunakan juga untuk rappeling. <br />
5. Periksa sistem sebelum anda turun. Jika anda akan turun langsung, pastikan pasangan anda telah menyimpulkan ujung tali atau siap menahan beban anda sepenuhnya. Jika anda akan rappeling, lakukan sendiri. Cara ini akan meyakinkan bahwa anda telah terikat tali dengan sistem yang baik dan benar. Periksa pengamannya, jika kurang kuat, tetap gunakan sistem back-up ketika turun. <br />
6. Komunikasi. Memanjat tebing adalah kebersamaan, jadi harus selalu ada komunikasi. Jika anda tidak bisa bicara atau teriak, gunakan sistem komunikasi diam, seperti tarikan pada tali sebagai tanda untuk pasangan anda. Sistem komunikasi ini harus disetujui sebelumnya. <br />
7. Jika ragu jangan lakukan. Jangan gunakan pengaman jika anda tidak yakin 100% cara memasang/melepasnya. Jika tidak yakin dalam melakukan rappeling, jangan lakukan. Lebih baik malu dan minta penjelasan daripada mati konyol. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
(Artikel ini adalah bahan-bahan yang penulis dapatkan sewaktu masih aktif sebagai anggota dari Wapa Manggala. Sebuah kelompok mahasiswa pecinta alam di IPDN Jatinangor. Kalau ada yang isinya sama persis dengan artikel dari orang lain, penulis minta maaf, karena tidak ada sedikit pun niat plagiat. Dari pada artikel ini hanya ter save di dalam computer, kan lebih baik di sharing kepada kawan-kawan yang memerlukan…..)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-44046620585329742712009-10-19T16:48:00.001+07:002010-01-28T21:23:36.483+07:00KEDINGINAN (Hypothermia)Terlalu lama kedinginan, khususnya dalam cuaca berangin dan hujan, dapat menyebabkan mekanisme pemanasan tubuh terganggu sehingga menyebabkan penyakit kronis. Hipotermia adalah suatu keadaan dimana tubuh merasa sangat kedinginan. Setelah panas dipermukaan tubuh hilang maka akan terjadi pendinginan pada jaringan dalam dan organ tubuh. Kedinginan yang terlalu lama dapat menyebabkan tubuh beku, pembuluh darah dapat mengerut dan memutus aliran darah ke telinga, hidung, jari dan kaki. Dalam kondisi yang parah mungkin korban menderita ganggren (kemuyuh) dan perlu diamputasi.<br />
Biasanya suhu tubuh Kita normal dan tetap pada suhu +/-37,5 derajat Celsius. Kalau panas, tubuh kita akan mengeluarkan keringat untuk mengurangi panas tersebut, dan kalau dingin kita menggigil untuk memanaskan tubuh. Hypothermia adalah penurunan suhu tubuh (kedingingan) dari suhu normal, dan apabila kalau tidak cepat mengatasi situasi tersebut di gunung bisa berakibat fatal. Percayalah...! setiap tahun di Indonesia, anak pendaki meninggal karena hypothermia,.... jangan sampai Kamu atau teman lain menjadi korban dan kemudian tewas. Sebagai pendaki, Anda harus paham tentang hypothermia. <br />
Udara dingin yang basah disertai angin yang bertiup kencang, seringkali dijumpai para pendaki ketika melakukan pendakian gunung. Tidak jarang badai dan hujan lebat menyertai hawa dingin. Malam yang cerah seringkali membuat udara semakin dingin dan berembun. Di puncak musim kemarau justru di sekitar puncak gunung seringkali muncul kristal-kristal es yang menempel pada daun-daunan dan bunga edelweis.<br />
<a name='more'></a><br />
Pakaian yang basah, kaos kaki yang basah semakin menambah dinginnya badan. Keadaan akan semakin parah bila pendaki tidak memperhatikan makanan sehingga tubuh tidak memperoleh ernergi untuk memanaskan badan. Dinginnya udara seringkali membuat perut kembung sehingga enggan untuk makan, kecuali memang kehabisan makanan. <br />
Gejala -gejala kedinginan biasanya Pendaki akan menggigil kedinginan, gigi gemeretakan, merasa sangat letih dan mengantuk yang sangat luar biasa. Selanjutnya pandangan mulai menjadi kabur, kesigapan mental dan fisik menjadi lamban. <br />
Gejala kedinginan yang lebih parah akan membuat gerakan tubuh menjadi tidak terkoordinasi, berjalan sempoyongan dan tersandung-sandung. Pikiran menjadi kacau, bingung, dan pembicaraannya mulai ngacau. Kulit tubuh terasa sangat dingin bila disentuh, nafas menjadi pendek dan lamban. Denyut nadi pun menjadi lamban, seringkali menjadi kram bahkan akhirnya pingsan.<br />
Untuk membantu penderita sebaiknya jangan cepat-cepat menghangatkan korban dengan botol berisikan air panas atau membaringkan di dekat api atau pemanas. Jangang menggosok-gosok tubuh penderita. Jika korban pingsan, baringkan dia dalam posisi miring. Periksa saluran pernafasan, pernafasan dan denyut nadi. Mulailah pernafasan buatan dari mulut dan menekan dada.<br />
<br />
Pindahkan ke tempat kering yang teduh. Ganti pakaian basah dengan pakaian kering yang hangat, selimuti untuk mencegah kedinginan. Jika tersedia, gunakan bahan tahan angin, seperti alumunium foil atau plastik untuk perlindungan lebih lanjut. <br />
Panas tubuh dari orang lain juga bagus untuk diberikan, suruh seseorang melepas pakaian, dan berbagi pakai selimut dengan si korban. Jika penderita sadar, berikan minuman hangat jangan memberikan minuman alkohol. Segeralah cari bantuan medis.<br />
Seperti halnya terlalu kepanasan, anak muda dan orang tua merupakan sasaran paling banyak. Alasannya, tubuh kurang efisien dalam mengatur temperatur tubuh. Namun, orang dewasa yang fitpun, dapat kedinginan jika terlalu lama berada di air dingin, udara dingin atau di cuaca dingin tanpa pelindung. Selain itu minuman beralkohol dan narkotika juga mengurangi mekanisme pemanasan tubuh. <br />
Untuk menghadapi bahaya kedinginan bawalah beberapa lapis pakaian kering. Siapkan mantel hujan, jaket tebal, dan kantung tidur. Masukkan pakaian kedalam kantong plastik sebelum dimasukkan ke dalam tas. Gunakan cover pelindung air untuk membungkus tas. Bawalah bekal makanan yang cukup, ada baiknya membawa bekal lebih guna menghapi tertundanya perjalanan karena cuaca atau harus beristirahat karena sakit. Pelajari jalur yang akan ditempuh sebelum melakukan pendakian, hal ini bisa ditanyakan ke petugas pos penjagaan. Rencanakan dan pilih tempat yang akan digunakanan untuk beristirahat, berlindung, memasak, dan mendirikan tenda. <br />
<br />
<br />
<br />
Bagaimana Mencegah? <br />
Memakai pakaian yang berlapis untuk mengontrol suhu tanpa banyak mengeluarkan keringat, jangan duduk/berbaring langsung diatas tanah/batu, dan gunakan topi bulu domba kalau dingin, karena kebanyakan panas tubuh hilang dari kepala. Saat mendaki atau berjalan kembali kita bisa mengurangi lapisan pakaian sehingga tidak mengeluarkan banyak keringat (jika pakaian jadi basah... panas tubuh akan hilang lebih cepat). Saat berhenti, sebaiknya kembali menambah pakaian (berlapis) SEBELUM tubuh mulai menjadi dingin atau suhu tubuh menurun. (jangan tunggu tubuh menjadi dingin atau suhu tubuh menurun, karena badannya harus membutuhkan energi untuk mengembalikan panas tubuh). Hindarkan kulit dari air. Makan makanan tambahan sesering mungkin yang berkalori tinggi, misalnya gula-gula, coklat, dll. Siap membawa cukup pakaian gunung, peralatan, tenda dan makanan. Celana "jeans" (seperti Levis) tidak cocok untuk mendaki, karena jeans yang basah akan lebih berat dan lama keringnya. Bawahlah termos untuk menyimpan air panas agar pada saat perjalanan atau beristirahat kita tidak repot lagi untuk menyiapkannya. Melakukan paking ransel sehingga kalau hujan pakaian, SB dan alat penting tetap tidak menjadi basah. (Misalnya memakai polybag2 dalam ransel) Simpan bahan bakar kompor dalam botol yg kuat dan aman agar tidak terjadi bocor pada saat melakukan perjalanan di gunung. Kalau memakai botol Aqua saja, dua botol kecil lebih terjamin dibanding satu botol besar. Kalau rencananya pulang pergi dalam waktu satu hari... membawah cukup persiapan untuk bermalam dengan aman. (misalnya 'flysheet' tenda, survival bag, makanan darurat). Siapa tahu akan terjadi sesuatu saat perjalanan yang mengharuskan kita untuk bermalam atau membutuhkan perlindungan. <br />
Dingin, Hujan dan Angin = Berbahaya (Sangat mudah terserang hypothermia) ... Siap untuk mencegah Hypothermia dan cepat mengatasi sebelum terlambat. Tabel tahapan sifat hypothermia: <br />
Tahapan Hypothermia lebih cepat menjadi parah bagi anak-anak, orang tua, yang sakit dan yang kurus. <br />
<br />
Harus berani menghentikan kegiatan demi mengatasi hypothermia daripada melanjutkan perjalanan. Hypothermia bisa dan akan membunuh bagi yg tidak paham dan siap. Kalau Anda pendaki, Anda tidak ada alasan untuk menjadikan korban menderita hypothermia berat yang dapat mengakibatkan kematian (tewas). Situasi apapun yg terjadi di gunung Anda harus bisa menjaga panas tubuh. Paham dan siapkanlah ! <br />
"Saya kuat dan tidak takut dingin !" <br />
Maaf, saat ini Kamu bodoh! Kalau Anda pernah merasa dingin atau pernah menggigil di gunung, berarti suhu tubuh Anda sudah mulai menurun dari suhu normal. ... Kalau terus di situasi tersebut tanpa intervensi atau perubahan situasi, suhu tubuh akan terus menurun lagi sampai kamu tidak bisa membantu diri sendiri. Semangat saja tidak cukup dan bisa berbahaya !!!.. Pengatahuan dan persiapan lebih penting kalau Kamu mau menjadi seorang yang ahli di gunung dari pada menjadi korban (orang bodoh). Paham : Semakin lama menunggu sebelum menaikkan suhu tubuh yang mulai menurun maka akan semakin susah dan berbahaya. Susah untuk menyelamatkan korban hypothermia berat.... lebih baik mencegah dari pada mengobati.<br />
Pilihlah pendakian pada musim kemarau, karena pada musim penghujan curah hujannya tinggi sering ada badai dan tanah longsor, di musim kemaraupun di gunung sering turun <br />
<br />
<br />
<br />
(Artikel ini adalah bahan-bahan yang penulis dapatkan sewaktu masih aktif sebagai anggota dari Wapa Manggala. Sebuah kelompok mahasiswa pecinta alam di IPDN Jatinangor. Kalau ada yang isinya sama persis dengan artikel dari orang lain, penulis minta maaf, karena tidak ada sedikit pun niat plagiat. Dari pada artikel ini hanya ter save di dalam computer, kan lebih baik di sharing kepada kawan-kawan yang memerlukan…..)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-2045079828078993042009-10-19T16:46:00.001+07:002010-01-28T21:25:09.934+07:00BERMACAM TIPS PENDAKIAN GUNUNGTIPS MENCUCI TALI KERNMANTLE <br />
<br />
1. Cucilah tali dengan menggunakan air dingin. <br />
2. Hindari penggunaan detergen dalam mencucinya, shampo direkomendasikan, asal jangan terus-menerus. <br />
3. Jangan menjemur tali di terik matahari, cukup diangin-anginkan saja. <br />
4. Setelah kering, Gosok-gosokan lilin keseluruh tali. <br />
5. Untuk sementara, penggunaan tali setelah tips mengosokan lilin, tali akan sedikit licin, Setelah itu nantinya akan berfungsi normal kembali dan awet. <br />
(disadur dari Bulettin 5.11 Pengda FPTI DIY)<br />
<br />
TIPS MERAWAT SLEPPING BAG <br />
1. Jika tidak sedang digunakan, sebaiknya Sleeping Bag dikeluarkan dari kantungnya untuk menjaga bulu-bulu yang ada didalamnya, atau gantung pada gantungan baju anda. Kantung untuk Sleeping Bag sebaiknyajangan terlalu kecil, supaya tidak terlalu menekan Sleeping Bag anda, juga jangan memakai kantung plastik yang akan menyebabkan Sleeping Bag anda menjadi lembab. <br />
2. Jika anda mempunyai Sleeping Bag yang tidak waterproof (kedap air), anda memerlukan tambahan kantung tidur plastik yang banyak dijual ditoko-toko perlengkapan petualangan. <br />
3. Ketika akan menggunakan Sleeping Bag, keluarkan dari kantungnya, hamparkan dan tepuk-tepuk halus sampai bulu-bulu yang ada didalamnya menyebar ke semua bagian Sleeping Bag anda. <br />
4. Pagi harinya setelah Sleeping Bag digunakan, sebaiknya dijemur diluar atau di atas tenda. Sleeping Bag yang menggunakan retsleting penuh, <br />
<a name='more'></a>sebaiknya dibuka lebar-lebar ketika di jemur. <br />
5. Untuk membantu agar Sleeping Bag tetap bersih, pabrik pembuat Sleeping Bag selalu menggunakan bahan-bahan sepertii Polycotton, pertex atau silk(sutra). Bahan-bahan ini layak dipakai, bisa dilipat kecil dan memberi kenyaman lebih, mengurangi biaya pencucian dan memanjangkan umur Sleeping Bag anda. <br />
6. Cucilah Sleeping Bag jika sudah benar-benar kotor dan mengganggu kenyaman anda. Cucilah sesuai dengan aturan yang ada pada Sleeping Bag anda. <br />
<br />
Disadur dari eiger adventure news/017/2001 <br />
<br />
<br />
<br />
Tips Sebelum Melakukan Pendakian<br />
Perencanaan Pendakian : <br />
1. Mencari Informasi. <br />
Untuk mendapatkan data-data kita dapat memperoleh dari literatur- literatur yang berupa buku-buku atau artikel-artikel yang kita butuhkan atau dari orang-orang yang pernah melakukan pendakian pada objek yang akan kita tuju. Langkah terakhir ialah meminta informasi dari penduduk setempat atau siapa saja yang mengerti tentang gambaran medan lokasi yang akan kita daki. <br />
2. Membuat ROP(Rencana Operasi Perjalanan). <br />
Buatlah perencanaan secara detail dan rinci, yang berisi tentang daerah mana yang dituju, berapa lama kegiatan berlangsung, perlengkapan apa saja yang dibutuhkan, makanan yang perlu dibawa, perkiraan biaya perjalanan, bagaimana mencapai daerah tersebut, serta prosedur pengurusan ijin mendaki di daerah tersebut. Lalu buatlah ROP secara teliti dan sedetail mungkin, mulai dari rincian waktu sebelum kegiatan sampai dengan setelah kegiatan. Aturlah pembagian job dengan anggota pendaki yang lain(satu kelompok), tentukan kapan waktu makan, kapan harus istirahat, dan sebagainya. <br />
Persiapan : <br />
1. Fisik. <br />
Beberapa latihan fisik yang perlu kita lakukan : <br />
a. Stretching(perenggangan) Sebelum dan sesudah melakukan aktifitas olahraga, lakukanlah perenggangan, agar tubuh kita dapat terlatih kelenturannya. <br />
b. Jogging(lari pelan-pelan) Lama waktu dan jarak sesuai dengan kemampuan kita, tetapi waktu, jarak dan kecepatan selalu kita tambah dari waktu sebelumnya. <br />
c. Sit-up, push-up dan pull-up Lakukan sesuai kemampuan kita dan tambahlah porsinya melebihi porsi sebelumnya. <br />
2. Pengetahuan alam bebas. <br />
Kemampuan minimal yang perlu bagi pendaki adalah pengetahuan tentang navigasi darat, survival serta PPPK praktis. <br />
3. Mental. <br />
Mental amat berpengaruh, karena jika mentalnya sedang fit, maka fisik pun akan fit, tetapi bisa saja terjadi sebaliknya. <br />
4. Kelengkapan administrasi. <br />
Mempersiapkan seluruh prosedur yang dibutuhkan untuk perijinan memasuki kawasan yang akan dituju. <br />
5. Kelengkapan peralatan pendukung. <br />
Perlengkapan yang kita butuhkan adalah : <br />
- Tas Ransel - Topi Rimba - Pakaian yang menyerap keringat - Celana Lapangan dari bahan kain dan cepat kering jika basah. - Jas Hujan/Raincoat – Jaket Tebal - Kaos Kaki tebal <br />
<br />
Tips Menyusuri Pedalaman Rimba <br />
Kenali adat istiadat setempat, merupakan satu hal penting yang tidak boleh diabaikan saat anda masuk ke pedalaman, hormatilah adat istiadatnya (apa yang boleh dan tidak dilakukan). Sosped amat sangat berguna bagi kita ... biasanya masyarakat pedalaman akan sangat ramah jika kita bisa berinteraksi dengan mereka. JIka interaksi terjalin bahkan anda akan diantar ke tujuan anda oleh penduduk dan biasanya mereka senang jika ada tamu (untuk pedalaman yang terbelakang) dan anda tak perlu bernavigasi sebab ilmu navigasi mereka lebih canggih dari alat sekalipun......., maklum biasa berburu ..... Kecenderungan sosek masy pedalaman : ladang berpindah, berburu, perambah hutan, nomaden., dll yg berbau mobilitas .… Jika anda ingin bernavigasi tipe vegetasi hutan hujan tropis memang agak sulit diterapkan dengan menggunakan resection or intersection. But still important jika anda melengkapi diri dengan ormed terlebih dahulu dengan membuat manajemen perjalanan anda baik peta kontur, & sebaiknya lengkapi diri dengan kompas prisma, protactor & alat navigasi standar lainnya bahkan akan lebih bagus jika anda memiliki GPS (inipun kadang blank sebab tertutup pohon tinggi shg menyulitkan satelit menangkp GPS). Lebatnya hutan menyulitkan anda untuk menentukan posisi di peta (disarankan untuk membawa peta 1:50.000 (biasanya yang punya selain bakorstanal juga perushaan kayu, tambang & explorasi lainnya, ya ... peta mereka biasanya lebih lengkap dari peta pemernth). Altimeter bisa jadi alat yang membantu menentukan posisi di peta (jika kontur pada peta anda jelas hitung mundur kontur dari titik ketinggian yang ada di peta sampai angka altimeter anda). Yang pasti ilmu survival dan kearifan alam akan sangat berguna sekali di vegetasi ini, nah inilah yang dimiliki masyarakat pedalaman sejak dulu kala. Jika anda ragu dengan rute yang anda lalui tinggalkanlah jejak yang mudah recyling & terang warnanya. Lebatnya hutan akan sangat menyulitkan anda menentukan rute bahkan jurang sekalipun (kecuali bawa pemandu masyarakat).<br />
<br />
TIPS MENGEMAS PERBEKALAN<br />
disarikan dari artikelnya Adiseno "Seni Mengemas", Mutiara April <br />
1996 <br />
Mengemas perbekalan adalah seni, ini kata orang Barat. Kita banyak yg <br />
mengartikannya sebagai bentuk ransel yg indah, lurus dan bulat. <br />
Bentuk memang penting krn menyangkut keseimbangan ransel. Tapi paling <br />
penting adalah mengemas bawaan supaya tidak tumpah atau kena hujan. <br />
Membeli kantong tidur biasanya dilengkapi dengan kantong kemasan. <br />
Kantong ini bisa ditutup /dibuka dgn tali. Bagi yg berpengalaman, <br />
kantong seperti itu belum cukup. Mereka masih membungkusnya lagi dgn <br />
kantong plastik. Lebih baik lagi, kantong tidur dibungkus plastik dan <br />
baru dimasukkan ke kantong kemasan. <br />
Pakaian dan bawaan lain sebaiknya dimasukkan juga dulu dalam plastik. <br />
Selain plastik belanja, bisa juga memakai plastik hitam pembuang <br />
sampah. <br />
Bahan makanan biasanya sulit dikemas. Cari kemasan khusus seperti <br />
kemasan refill minuman bubuk atau pak ringkas untuk jumlah dan waktu <br />
yang tepat. Jika tidak ada, pindahkan ke kemasan yg sesuai. Hindari <br />
kemasan dari botol kaca karena terlalu berat. <br />
Botol minuman bayi bisa untuk mengemas bahan makanan. Biasanya ada <br />
penutupnya yg cocok untuk membawa makanan berbentuk cairan. Dotnya <br />
bisa dimanfaatkan untuk penuang dengan memotong ujungnya. <br />
Kemasan pasta gigi juga bisa untuk kemasan bahan makanan yg lembek <br />
seperti selai. Potong belakangnya, cuci bersih, isi lalu lipat dan <br />
jepit menggunakan jepitan plastik. <br />
Membuang label memang bisa meringankan beban. Tapi jgn lupa <br />
mencantumkan label jenis makanan pada setiap kemasan. Cukup dengan <br />
plester putih dan tulisan spidol kedap air.<br />
<br />
<br />
<br />
(Artikel ini adalah bahan-bahan yang penulis dapatkan sewaktu masih aktif sebagai anggota dari Wapa Manggala. Sebuah kelompok mahasiswa pecinta alam di IPDN Jatinangor. Kalau ada yang isinya sama persis dengan artikel dari orang lain dan tidak dicantumkan sumber nya, penulis minta maaf, karena tidak ada sedikit pun niat plagiat. Dari pada artikel ini hanya ter save di dalam computer, dan kurang bermanfaat, kan lebih baik di sharing kepada kawan-kawan yang memerlukan…..)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-5945115935460338982009-10-19T16:45:00.001+07:002010-01-28T21:25:38.742+07:00SURVIVAL<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqBLlz3owBNilE4pRqc0pv_Dr4touet-Al_VaSua-5CHgV6JvM6rH4Zto1Ngc2XtC5DcZos7OV06GKvygR8HGOtO9dtM6ufmJNFNlEIum1VnNEpaQ988yxDjofAKW1seyrE_A-PujUHhUQ/s1600-h/IMG_5919.JPG" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5398331748179859794" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqBLlz3owBNilE4pRqc0pv_Dr4touet-Al_VaSua-5CHgV6JvM6rH4Zto1Ngc2XtC5DcZos7OV06GKvygR8HGOtO9dtM6ufmJNFNlEIum1VnNEpaQ988yxDjofAKW1seyrE_A-PujUHhUQ/s320/IMG_5919.JPG" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
Survival berasal dari kata survive yang berarti perjuangan untuk tetap hidup, sedangkan survival itu sendiri adalah : keadaan yang tidak menentu yang dialami seseorang atau kelompok orang pada suatu tempat di daerah terasing dan terisolir, dimana dalam menghadapi kondisi tersebut dituntut untuk harus tetap hidup atau survive, sedangkan orang atau sekelompok orang yang berada dalam kondisi tersebut disebut survivor. <br />
<br />
MACAM-MACAM SURVIVAL <br />
a. Berdasarkan medannya terbagi menjadi : <br />
1.Survival hutan gunung ( Jungle Survival ) <br />
2.Survival laut ( Sea Survival ) <br />
3.Survival padang pasir ( Desert Survival ) <br />
4.Survival kutub ( Artic Survival ) <br />
Dalam kesempatan ini pembahasan kita hanya terbatas pada survival hutan gunung karena kegiatan kita banyak terfokus pada hutan gunung. <br />
b. Berdasarkan kualitas <br />
1. Survival individu Seseorang yang berada dalam kondisi survival dikarenakan memang melakukan kegiatan alam bebas seorang diri ataupun terpisah dari kelompoknya. Problematika yang dihadapi antara lain : • sepi • bosan • takut • panik • tidak ada teman untuk berkomunikasi • tidak ada nafsu makan • lelah dan capek <br />
2. Survival kelompok Sekelompok orang yang berada dalam kondisi survival yang diakibatkan oleh semua anggota kelompok atau diakibatkan oleh seorang atau sebagian anggota kelompok sehingga akibatnya harus ditanggunug oleh semua. Problematika yang dihadapi antara lain : • teman sendiri • tidak menerima situasi dan kondisi yang ada <br />
c. Berdasarkan tempatnya <br />
1. Survival statis. Dalam survival statis ini survivor menunggu pertolongan atau bantuan dari orang lain untuk keluar dari kondisi yang tidak menentu ini. Hal ini ditandai dengan pendirian tempat perlindungan yang menetap. <br />
2. Survival dinamis. Dalam kondisi dinamis pihak survivor sendiri yang berusaha keluar dari kondisi yang tidak menentu. <br />
<br />
FAKTOR-FAKTORPENYEBABSURVIVAL<br />
Beberapa faktor yang umumnya datang dengan sendirinya dan berkaitan dengan kondisi dan situasi yang dihadapi survivor adalah :<br />
A. Psikologis yang disebabkan karena perasaan terasing,kesepian, takut, bosan, tertekan, panik dan putus asa. <br />
B. Fisiologis disebabkan karena kelelahan, lapar, haus, sakit, luka, dan kurang tidur. <br />
<a name='more'></a><br />
C. Lingkungan disebabkan karena beratnya medan, hutan lebat, binatang buas, dingin, hujan dan angin. <br />
<br />
TINDAKAN / SIKAP DALAM KONDISI SURVIVAL<br />
Apabila dalam suatu perjalanan alam bebas kita menyadari berada dalam kondisi survival, pedoman pertama yang kita pakai adalah S T O P.<br />
Adapun kepanjangan dari STOP yaitu :<br />
S = Stop, berhenti melakukan aktifitas untuk sementara dan menenangkan diri, jangan panic<br />
T = Thinking, berpikir apa yang terjadi pada kita, dimana kita, apa yang akan kita lakukan dan bagaimana kita akan melakukannya, sambil mengingat-ingat rute perjalanan yang telah kita lakukan <br />
O = Observation, melakukan observasi tentang lokasi kita yang berkaitan dengan apa yang akan kita lakukan <br />
P = Adapun untuk tindakan yang akan kita lakukan dalam kondisi tidak menentu ini <br />
ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi, yaitu :<br />
A. Perlindungan ( shelter ) Beberapa pedoman yang dipakai dalam pembuatan tempat perlindungan, yaitu : <br />
1. Aman Tempat perlindungan yang akan didirikan harus berada di lokasi yang aman dari keadan sekitar. Adapun bebarapa tempat yang harus dihindari dalam pembuatan tempat perlindungan : <br />
• Pohon yang akan tumbang ( lapuk ) Berada di bawah pohon yang sudah lapuk ( pohon yang akan tumbang ) mempunyai resiko yang besar. Ada kemungkinan jika dahan atau ranting pohon tersebut, atau pohon itu tumbang akanmenimpa tempat perlindungan yang kita dirikan. Jadi sebaiknya tidak mendirikan shelter di bawah pohon yang lapuk. <br />
• Daerah yang dekat sungai Sungai merupakan salah satu sumber mata air di gunung, dimana semua mahluk hidup menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan air. Dan juga binatang buas, seperti macan, babi, ataupun ular akan ke sungai dalam memenuhi kebutuhannya pada pagi hari ( biasanya ). Untuk mencegah hal tersebut, maka dianjurkan untuk tidak mendirikan tempat perlindungan, dan untuk memenuhi kebutuhan air, kita bisa mendirikan tempat perlindungan dekat dari sungai dalam radius yang sekiranya aman dari binatang buas. <br />
• Di sisi tebing Tebing merupakan salah satu tempat yang potensial untuk terkena petir ( kilat ). Walaupun dalam keadaan terdesak, dianjurkan untuk membuat tempat perlindungan jangan di sisi tebing persis. Sudut tertentu yang dibentuk sisi tebing akan membentur batuan yang terdapat di sisi tebing dan kemudian tanah yang terkena kilat akan jatuh ke tanah. Kita bisa membuat tempat perlindungan di dekat sisi tebing, dimana lokasi tersebut aman dari kilat. <br />
2. Nyaman Tempat perlindungan yang akan didirikan harus nyaman untuk beristirahat, karena istirahat merupakan suatu proses pemulihan energi. Improvisasi disini diperlukan agar kita merasa nyaman walau berada pada kondisi yang tidak menentu. Dalam kondisi survival, dan berada di perlindungan kita bisa membuat apa saja yang bisa mengisi waktu kita. Mencari kayu bakar sekalian cadangannya, membuat dapur ala kadarnya dengan bahan yang tersedia disekitar tempat perlindungan, mencari dahan atau ranting buat diletakkan dibawah alas tidur agar pada saat tidur kita akan merasa lebih nyaman, dan lain-lain yang sekiranya bisa kita lakukan dan bahannya bisa didapat disekitar tempat perlindungan kita. Dan juga dengan adanya kegiatan kita akan merasakan kenyamanan secara psikologis. <br />
3. Terlindungi Adapun salah satu syarat tempat perlindungan dalah lokasi yang terlindungi, baik dari hewan ataupun dari cuaca yang dapat memeperburuk keadaan pada waktu survival. Kita tidak bisa memprediksi sampai kapan kita akan berada dalam kondisi survival, sehingga dibutuhkan tempat perlindungan yang dapat melindungi kita. <br />
Ponco selain sebagai salah satu perlengkapan perlindungan dari hujan, dapat pula digunakan sebagai shelter. Adapun cara membuat shelter dengan ponco :<br />
1. Dengan satu ponco <br />
- Carilah lokasi yang cukup untuk shelter. <br />
- Posisi shelter jangan searah dengan arah mata angin. <br />
- Kemudian bentangkanlah ponco, kemudian dibagi dua memanjang. Pada masing-masing sudut diikat dengan tali dan diberi tiang penyangga. <br />
- Pada masing-masing bagian sampingnya diikat menempel ke tanah, diharapkan sekuat dan sekencang mungkin agar kita merasa nyaman pada saat istirahat. <br />
- Carilah jerami, daun kering ataupun dahan-dahan kering agar alasnya empuk. <br />
- Pada bagian kepala ponco, ikatlah bagian kepala ponco sekencang mungkin, dan jangan sampai ada sela, serta arahkan kepala ponco menghadap atas yang nantinya akan digunakan sebagai penampung air hujan ( kalau musim hujan ). <br />
- Buatlah parit disekitar shelter dengan jarak yang tidak terlalu dekat dengan ponco agar pada saat hujan shelter tidak terkena hujan. <br />
- Usahakan cari daun-daun kering atau dahan buat penutup sisi bivak agar terhindar dari angin ataupun binatang buas. <br />
Perapian<br />
Prinsip dasar perapian pada umumnya ada tiga, yaitu :<br />
1.Udara(wind))<br />
2.Bahanbakar(fuel) <br />
3.Bahan(material)<br />
Jika salah satu unsur tidak dipenuhi , maka akan sulit untuk membuat perapian. Adapun banyak cara untuk membuat perapian, bisa dengan kayu yang digosok dengan kayu kering, dengan menggunakan semir sepatu, batu api, ataupun bahan lainnya.<br />
<br />
TEHNIK SURVIVAL <br />
Survival dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu tehnik dan sikap, atau kemauan untuk hidup. Tehnik adalah adaptasi prosedur normal mountaineering ke situasi yang nyaman, dimana kemampuan berimprovisasi dan tehnik survival. Pentingnya mempunyai kemauan untuk hidup telah ditunjukkan berkali-kali. Satu contoh yang telah kita kenal adalah pada saat dua orang pemanjat yang tidak membawa peralatan yang layak etrdampar di dinding batu yang luas di cuaca yang tidak mendukung. Mereka bertahan hidup sangat baik dalam keadaan itu, mempertahankan keinginan utuk hidup, sampai tim penyelamat melakukan kontak suara. Pada saat itu kelihatan bahwa kedua pemanjat tersebut merasakan mereka diselamatkan dan tidak perlu lagi melanjutkan usaha mereka dalam suvival. Keduanya meninggal dalam hitungan menit. Keyakinan diri dalam suatu tehnik survival mendukung keinginan untuk hidup dengan mengurangi ketakutan dan kepanikan. Tehnik survival melibatkan terutama perlindungan panas tubuh. berbagai bentuk penting dari transfer panas tubuh adalah melalui radiasi ( penyinaran ), konveksi dan konduksi dengan proses penguapan ( embun ). Kita akan mengingat secara terpisah antara pakaian dan tempat perlindungan dan bagaimana pelapisan ( insulasi ) mencegah penurunan panas tubuh tercapai. Berbagai diskusi akan diterangkan disini karena tema-tema ini akan lebih baik jika disertai referensi mountaineering standar. Tehnik-tehnik tersebut penting untuk tim penyelamat di gunung karena tehnik-tehnik tersebut bisa digunakan pada bivak pada saat dalam misi atau membawa korban yang sedang terluka sampai bantuan datang untuk melakukan pertolongan tingkat lanjut. Aspek survival yang lain adalah jumlah bahan makanan yang dimakan dalam waktu yang lama, akan diabaikan disini karena sebuah tim penyelamat di gunung secara normal hanya beberapa jam dari peradaban. Gambaran survival secara keseluruhan dapat diringkas dengan lima kata : Keinginan, Kecerdasan ( akal ), Kehangatan, Angin dan Air. Mekanisme Kehilangan Panas Tubuh Secara garis besar ada empat mekanisme kehilangan panas tubuh , yaitu melalui radiasi, konveksi, konduksi dan melalui penguapan air ke udara. KIta akan membahasnya satu-satu disini 1. RADIASI Kehilangan panas tubuh melalui radiasi secara kasar sebanding dengan perbedaan antara suhu tubuh dan keadaan sekitar. Jika tubuh terlindung dengan pakaian, perbedaan suhu antara kulit tubuh dan sentuhan dengan pakaian sedikit, dan dengan demikian radiasi kehilangan panas tubuh itu sendiri ( kecuali tanpa pelindungan pakaian ) dapat diabaikan. Bagaimanapun juga, radiasi dari permukaan kulit bagian luar pakaian dapat diukur tetapi berkurang dengan adanya suhu permukaan pakaian yang diperkecil denga menggunakan pelapis yang tebal. “Selimut Survival “ ( lembaran logam tipis yang terbuat dari bahan Mylar ) adalah salah satu alat survial yang mempunyai fungsi yang dapat kita puji yang pada dasarnya menghapuskan radiasi kehilangan panas dari seseorang dengan cara memantulkan panas ke tubuh, namun lembaran ini kebanyakan tidak mempunyai pengurangan kehilangan konduksi searah, yang dapat diukur. 2. KONVEKSI ( Angin ) Kehilangan panas tubuh yang dikarenakan gerakan yang dilakukan oleh badan yang terkena udara sangat penting. Angin dingin yang berhembus kembali menunjukkan bahwa angin yang kencang menjadikan suhu dingin. Bahkan dengan pakaian yang selapis, penurunan panas tubuh akan terjadi pada saat angin sepoi-sepoi. Cara yang terbaik dalam mencegah penurunan panas tubuh adalah dengan memakai pakian yang setebal mungkin dan berlindung di shelter agar tidak terkena angin. 3. KONDUKSI Aliran panas tubuh secara keseluruhan dengan konduksi melalui suatu bahan akan tergantung pada daya konduksi arus panas ( termal ) bahan pakaian, ketebalan pelapis ( pakaian ), dan perbedaan temperatur. Prinsip penting “ KETEBALAN = KEHANGATAN” muncul karena daya konduksi termal dari sebagian besar ( kering ) bahan pakaian hampir sama. Pelapis-pelapis ini menciptakan panas tubuh yang besar melalui udara yang terperangkap di bahan tersebut dibandingkan melalui bahan itu sendiri; jadi ketebalan yang diberikan bahan-bahan bulu angsa, wool, atau katun setiap konduksi panas tubuh hampir sama bagusnya. Pelapis dapat dibuat lebih tebal dengan jalan menambah ketebalan, bukan dengan mengganti bahan. Pemilihan bahan tergantung pada beberapa pertimbangan, seperti kemampuan anti air ataupun asap. kualitas pelapis pada saat basah, keawetan, kesederhanaan, dan lain-lain. Sebagai contoh, pakaian yang berbahan bulu angsa memberikan kehangatan yang paling bagus berbanding dengan berat bahannya ketika kering, namun harganya mahal dan tidak berguna pada saat bahan tersebut basah. Bahan yang terbaik untuk pakaian bagian dalam adalah wool, karena kualitas pelapisnya lebih baik pada saat basah dibandingkan dengan bahan yang lain. 4. LEMBAB Tubuh kehilangan panas badan yang banyak pada saat bekerja keras dengan mengeluarkan keringat dan penguapan air. Bahkan pada saat istirahat, tubuh secara kontinue terjadi penguapan air melalui pori-pori dan pada saat bernafas. Implikasi yang utama dari mekanisme kehilangan panas badan adalah kemungkinan pelapis menjadi basah dan kurang efektif ( kerja pelapis ). 5. SHELTER Pelapis disekitar tubuh selama kita tidur biasanya menggunakan sleeping bag ( kantong tidur ) atau separuh kantong dan parka yang digunakan sebagai perlindungan dari tanah yang dingin dan kelembaban. Sleeping bag yang biasanya menggunakan bahan bulu angsa memberikan kehangatan yang maksimal dan berat yang minimum serta packingnya sederhana, harus terlindung dari kelembaban. Tidur dengan mengunakan pakaian yang basah dapat membuat sleeping bag menjadi basah dikarenakan kondensasi proses penguapan air yang keluar dari pakaian yang nantinya akan menempel di sleeping bag tersebut. Pada beberapa kasus, dalam membuat shelter diperlukan tenaga yang lumayan banyak. Aktifitas ini akan membuat pakaian menjadi basah karena adanya keringat. Shelter yang paling baik adalah shelter yang tidak memerlukan lokasi / tempat yang tidak terlalu luas, dan maing-masing individu saling mendekatkan diri agar suhu badan tetap terjaga. Pelapisan / penyekat diantara badan dan tanah atau dibawah salju sangat penting dalam survival. Mencegah hilangnya suhu badan sangat penting untuk siapapun yang duduk atau berbaring di tanah yang dingin atau salju, dan ketebalan pelapis harus ada, dengan duduk beralaskan matras, ponco atau yang lainnya yang bisa menjadi media perantara antara tubuh dan permukaan tanah. <br />
• Manfaat Alam Alam sering menyediakan tempat perlindungan atau dapat digunakan sebagai suatu keuntungan untuk menambah improvisasi tempat perlindungan buatan manusia yang dijelaskan dibawah ini. Tim-tim penyelamat sadar akan pola angin dan cuaca dalam skala kecil. Seringkali punggungan yang kecil, batu besar atau kayu gelondongan digunakan sebagai perlindungan dari angin. Karena radiasi yang mendinginkan dilangit pada saat malam yang cerah, maka akan lebih terasa lebih dingin berada di bwaah bintang-bintang dibandingkan berada di bwaah pohon atau batu yang mencuat karena objek-objek tersebut dapat memantulkan panas tubuh kembali. <br />
• Lubang Pohon Atau Pohon Tumbang Di hutan kadang kita menemukan pohon yang berlubang ataupun pohon besar yang tumbang. KIta bisa menggunakan itu sebagai shelter alam dengan menambah beberapa bagian agar kita merasa nyaman. Improvisasi dibutuhkan disini. Misalkan, kita bisa memasang ponco atau flysheet sebagai atapnya. Dan juga melengkapi dengan mencari dan menyiapkan kayu bakar untuk api pada saat malam hari selain makanan tentunya. <br />
• Perlindungan Dengan Menggunakan Ponco ( bivak ) Ponco selain berguna sebagai perlengkapan pada saat hujan, bisa juga sebagai shelter atau sering disebut dengan bivak. Ponco ada bemacam-macam. Ada ponco yang telah biasa kita lihat dan gunakan dengan berbagai macam tingkat ketebalan. Dan ada juga yang digunakan oleh militer, bentuknya lebih besar dibandingkan dengan ponco yang biasa kita gunakan. <br />
MAKANAN DAN AIR Air merupakan bagian yang esensi pada saat melakukan kegiatan alam bebas. Orang yang sedang melakukan pendakian akan lebih mudah terserang dehidrasi dibandingkan orang yang berada di kota. Efek dehidrasi di gunung dapat menjadi serius, dan sesegera mungkin korban yang terkena dehidrasi diberikan perawatan dan pertolongan. Selama musim panas, persediaan air bisa ditemukan di beberapa daerah pegunungan, namun tidak jarang daerah tersebut tidak mempunyai persediaan air, dan suatu keuntungan bagi ktia jika kita bisa menghemat penggunaan air mengisi air yang dapat diminum di pelples (tempat air ). Pada musim dingin, kita bisa menemukan air dengan cara menggali salju yang menutupi permukaan sungai atau dengan cara menjebol lapisan es di danau. DAn untuk menjaga air agar tidak dingin, bisa kita taruh di dalam sleeping bag. Untuk musim dingin yang lama di gunung, kompor sangat penting agar bisa melarutkan salju menjadi air. Makanan yang dimakan di gunung selama sehari perjalanan dianjurkan makanan yang gampang dicerna dan mengandung karbohidrat tinggi, zt lemak, dan tahan lama. Pendaki yang berpikiran efesien akan membawa makanan yang bisa dimakan instant tanpa harus berhenti selama perjalanan. Di perjalanan yang lebih panjang, harus dipikirkan tentang makanan yang nantinya berhubungan dengan berat makanan, kandungan yang terdapat di dalamnya, komposisi kandunagn makanan yang seharusnya dibutuhkan tubuh perhari, variasi makanan, kemudahan pencernaan makanan dan proses memasak makanan tersebut. Beberapa Pertimbangan Selain dari pakaian dan shelter, kehangatan dapat dipertahankan dengan cara melakukan sesuatu yang nyata seperti membuat perapian dan reflektor. Dengan berkumpulnya survivor bersama diantara perapian dan reflektor makan panas tubuh akan terjaga. Seperti yang kita ketahui, tubuh yang secara aktif menghasilkan hawa panas di tubuh dan seseorang yang menggunakan pelapis pakaian akan membuat panas tubuhnya akan terjaga. Tubuh yang sedang istirahat akan membutuhkan lebih banyak pelapis pakaian. Ada beberapa aktifitas termasuk menggigil akan menjaga tubuh tetap hangat. Tubuh butuh membakar makanan untuk menghasilkan panas, namun jika seseorang makan terlalu banyak makanan dia bisa merasaan kedinginan yang relatif cepat kemudian dikarenakan darah yang akan mengedarkan panas di tubuh sebaliknya akan menuju ke perut dimana proses pencernaan berlangsung. Tetapi, dengan memakan makanan dengan jumlah yang sedikit pada saat sebelum tidur akan membantu seseorang tersebut terjaga panas tubuhnya.<br />
<br />
<br />
(Artikel ini adalah bahan-bahan yang penulis dapatkan sewaktu masih aktif sebagai anggota dari Wapa Manggala. Sebuah kelompok mahasiswa pecinta alam di IPDN Jatinangor. Kalau ada yang isinya sama persis dengan artikel dari orang lain, penulis minta maaf, karena tidak ada sedikit pun niat plagiat. Dari pada artikel ini hanya ter save di dalam computer, kan lebih baik di sharing kepada kawan-kawan yang memerlukan…..)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-28365108371978458192009-10-19T16:44:00.001+07:002010-01-28T21:26:14.902+07:00SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA YORDANIADalam kehidupan bernegara, kita mengenal ideologi sebagai sebuah paradigma yang mendasari sistem pedoman pelaksanaan untuk mencapai cita-cita negara, pemerintah dan masyarakat dalam kehidupan bernegara.<br />
Iedologi sebuah negara merupakan dasar pelaksanaan sistem pemerintahan negara tersebut dalam keberlangsungan kehidupan negara sehingga menjadi dasar negara.<br />
Di dunia ini, dalam pemerintahan yang ada saat ini terdapat tiga kutub paradigma atau ideologi yang merangkum kesemuanya yang ada. Adapun paradigma itu adalah paradigma sosialis-komunis, paradigma liberalis-kapitalis, dan paradigma Islam.<br />
Sejauh ini dalam upaya-upaya mengenal negara-negara yang ada di dnuia, kita perlu mengetahui sistem pemerintahan yang ada sebagai bahan perbandingan sistem pemerintahan dan negara tersebut.<br />
Dengan mengenal sistem pemerintahan negara-negara di dunia, maka kita bisa mengetahui persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan hal-hal yang berkenaan dengan pemerintahan antar berbagai negara. Hal ini dapat menyangkut tentang sistem pemerintahannya, sejarah kelahirannya, pusat kekuasaan serta hubungan pemerintah dengan rakyatnya masing-masing. Dan pada intinya itu dengan mengenal sistem pemerintahan negara yang ada di dunia, salah satunya adalah Yordania, maka kita dapat mengambil nilai-nilai positif yang sesuai dengan lingkungan dan corak sistem pemerintahan yang ada sekarang.<br />
Perbandingan sistem pemerintahan merupakan salah satu upaya memberikan value yang baik dapat proses perkembangan perjalanan sistem pemerintahan negara-negara yang ada di dunia, maka itu merupakan corak keragaman yang bisa dijadikan masukan atau nilai yang penting.<br />
Dalam Negara Yordania, terdapat sebuah system pemerintahan yang banyak dipengaruhi oleh berbagai aliran sehingga dalam perkembangannya memiliki system pemerintahan yang kapitalis-sosialis- komunis. Dan dalam melihat masyarakatnya mayoritas beragama Islam sehingga sedikit banyak pengaruh paradigma Islam masuk dalam di tatanan system pemerintahan Negara Yordania. <br />
Sejauh ini Negara Yordania merupakan Negara yang memiliki ciri khas tersendiri dari Negara-negara di timur tengah. Dengan melihat seajrah perjalanan Negara Yordania, <br />
<a name='more'></a>maka kita dapat mengambil manfaat bagaimana Negara Yordania dalam kancah perbandingan dengan Negara-negara yang ada di dunia lainnya.<br />
Perbandingan sisetm pemerintahan yang ada di dunia, dapat kita ambil sebagai tolak ukur yang berarti dalam menentukan rekomendasi dalam perjalanan sebuah paradigma Negara yang terus menerus akan tetap berubah seiring dengan tuntutan rakyat atau masyarakat.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
PROFIL NEGARA YORDANIA<br />
<br />
Yordania adalah salah satu Negara yang berada di dalam wilayah timur tengah yang memiliki ibukota di kota Amman. Negara ini menperoleh kemerdekaan pada tangga 25 Mei 1946. Yordania dalam kurun waktu tiga dasawarsa telah menjadi salah satu negara penampung pengungsi paling besar di dunia. Terutama bagi Negara tetangga yang terdekat.<br />
Yordania secara geografis terletak dalam wilayah yang berbatasan dengan Negara Suriah di sebelah utara, Negara Arab Saudi di sebelah selatan, Negara Israel di sebelah barat dan Negara Irak di sebelah timur.<br />
Yordania dengan sebutan nama aslinya Al-Mamlaka Al Urdiniya Al-Hasyemiyah memiliki luas wilayah sekitar 96.089 Km2. kemudian Negara ini terbagi kedalam delapan wilayah pemerintahan local yang dipimpin oleh 8 gubernur.<br />
Negara Yordania dipimpin oleh seorang Raja bernama Raja Abdullah (1999) sebagai kepala Negara yang berbentuk kerajaan. Sedangkan kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana Menteri yang bernama Ali Abdul Raqhib (2002). <br />
Mengenai kependudukan, jumlah penduduk yang ada di Negara Yordania sampai tahun 2002 sekitar 5.153.378 jiwa. Kemudian mengenai kepadatan penduduknya mencapai 146 jiwa per mil. Di ibukota Negara saja, kota Amman, jumlah penduduknya mencapai 737.279 jiwa.<br />
Suku bangsa yang ada di Negara Yordania mayoritas berbangsa arab dan sebagian kecil sirkasia, Armenia dan Kurdi. sehingga dalam bahasa resminya pun menggunakan bahasa arab. Dan mengenai agama yang dianut oleh masyarakatnya hampir mencapai 93,6 % mayoritas Islam (Sunni). Sedangkan yang beragam Kristen sekitar 6,4 %.<br />
Di Negara Yordania mata uangnya adalah dinar. Dan dari segi perekonomian Negara Yordania merupakan salah satu Negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Ini dapat terlihat dari GNP perkapita yang telah mencapai 6 % pertahun, sementara pertumbuhan penduduknya hamper separuhnya yaitu sekitar 3,5 %. Walaupun Negara Yordania merupakan Negara Timur Tengah yang miskin bahan tambang dan harus mengimport minyak itu dari luar negeri.<br />
Dari pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Negara Yordania itu berasal dari hasil tani dan sumber alam lainnya. Hasil pertanian yang diperoleh di Negara Yordania adalah padi-padian, buah zaitun, sayuran, dan buah-buahan. Sedangkan dari bahan sumber alamnya yang dapat diolah di Negara Yordania yaitu pospat, garam, sdangkan perkembangan pengolahan bahan tambang lainnya adalah tekstil, plastic, semen, dan prosesing makanan.<br />
Maka dari itu sejauh ini perkembangan Negara Yordania dari bidang ekonomi menghasilkan income per capita sebesar $ 3.500 pada tahun 2002. sedangkan GNP nya mencapai $ 16 bilyun pada tahun 20002. sehingga budget yang ada di Negara Yordania mencapai $ 99,3 bilyun pada tahun 1999.<br />
<br />
KONSTITUSI NEGARA YORDANIA<br />
<br />
Negara Yordania merupakan negara yang berbentuk kerajaan. Sehingga sistem pemerintahannya adalah berbentuk kerajaaan parlementer. Dalam perjalanan perkembangan negara Yordania, telah mengalami perjalanan yang cukup panjang sehingga sedikit banyaknya ada pengaruh dari negara-negara yang terlibat dalam kehidupan negara Yordania. <br />
Akibat pengaruh dari negara-negara terutama negara barat yang begitu kental, maka keadaaan perkembangan negara Yordania pun sedikit banyak berhaluan liberalis-kapitalis. Namun dengan masyarakatnya yang mayoritas Islam, juga sistem pemerintahan Yordania di pengaruhi oleh ajaran atau paradigma / ideologi Islam. <br />
Sejauh ini kosntitusi negara Yordania adalah berparadigma pada ideologi Islam, walaupun dalam perkembangannya negara tersebut banyak di pengaruhi oleh ajaran kapitalis – liberalis.<br />
Pada tanggal 20 pebruari tahun 1928, telah terjadi perjanjian antara Inggris dengan negara transyordania, atau Yordania sekarang. Perjanjian itu ditandatangani di yerusallem. Dalam perjanjian itu terdapat hal yang disepakati bersama seperti hal menegakan supremasi Inggris di wilayah mandat dan memberikan tempat yang istimewa bagi Inggris dalam hak-hk prerogratif terhadap perundang-undanganTransyordania, hubungan luar negeri, masalah keuangan dan perlindungan terhadap kaum atau orang-orang asing dan golongan minoritas.<br />
Dalam kesepakatan itu nampak bahwa negara Yordania begitu mudahnya di kuasai dan dipengaruhi oleh negara Inggris, terutama dalam kekuasaan pemerintahan yang semestinya sebagai sebuah kedaulatan yang mesti di pertahankan dan diakui oleh negara-negara lain.<br />
Dalam perjanjian itu sangat begitu menyudutkan keadaan Transyordania dalam menjalankan tugas dan fungsi untuk menentukan dan mengembangkan negara yordania kedepannya. <br />
Seiring dengan itu, terjadi amandemen yang pada tahun 1934 dimana Emir berhak mengangkat perwakilan konsuler di lua negeri. Posisi Yordania pada saat tahun awal-awal kemerdekaannya sangat bergantung pada Inggris. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya subsidi yang diberikan dan tenaga ahli Inggris di Yordania. Hal ini dapat kita anggap bahwa Yordania begitu tunduk pada kehendak Inggris<br />
Namun pada tahun perkembangannya itu transyordania untuk pertama kalinya di antara semua negara timur barat , Yordania mempunyai pemerintah front rakyat, yakni koalisi Liberalis-Sosialis-komunis yang dalam konsteks Timur Tengah berarti perjuangan menentang Konservatif domestik dan pengaruh barata sehingga mererat hubungan dengan dunia Arab dan blok Soviet.<br />
Sehingga pada akhirnya perjanjian yang telah di sepakati itu, perdana menteri Nabulsi berunding dengan negara Inggris untuk membatalkan perjanjian aliansi. Inggris pada dasarnya setuju namun ini semua berarti penghentian pula bantuan subsidi. Namun dalam menyikapi hal tersebut Yordania justru mendapatkan tawaran untuk mendapatkan bantuan sebagai pengganti subsidi itu.<br />
SISTEM PEMERINTAHAN DALAM NEGARA YORDANIA<br />
<br />
Pada saat pemerintahan Faisal jatuh di Suriyah dari bulan Juli 1928 sampai dengan maret 1921, di Transyordania tidak ada pemerintahan penduduk asli. Wilayah tersebut langsung berada di bawah kekuasaan kekuasaan Inggris sebagai wilayah mandat Palestina yang di tandatangani oleh negara Inggris pada konferensi di san Remo. <br />
Setelah penyelesaian perdamaian, Putra kedua Raja Husein, Emir Abdullah, tiba di tranyordania dari wilayah selatan. Tujuan kedatangannya ialah menyerbu Suriah yang diduduki Prancis dan tujuan memulihkan kekuasaan Faisal. Ia dibujuk oleh sekretaris Kolonial agar menerima jabatan sebagai emirat di Transyordania.<br />
Pada tanggal 1 April 1921 Abdullah dilkukuhkan ebagai emirat di Amman dengan subsididari Inggris. Gelar Emiratnya hanya merupakan formalitas dan keberadaannya terancam oleh ibnu Saud yang merindukan sebagian besar dari wilayah Abdullah.<br />
Pemerintahan Yordania di organisasikan dalam garis yang telah teruji di semikolonia Inggris. Pada tanggal 16 April 1928 Undang-Undang Dasar Transyordania diberlakukan oleh Inggris dengan izin Abdullah. Hal ini memberi wewenang legislatif dan eksekutif kepada Emir Abdullah sebagai raja Transyordania, yang dibantu oleh dewan legislatif dan eksekutif. Wewenang raja Emir saat itu dan dewan legislatif untuk membuat Undang-Undang yang dibatasi oleh kewajiban dalam perjanjian Yordania dengan Inggris.<br />
Dewan legislatif didasarkan atas hak pilih tidak langsung dan menjamin perwakilan yang berimbangbagi golongan agama, minoritas nasional dan suku badawi (kaum pengembara). Di atas struktur penduduk asli ini berdiri pemerintahan mandat palestina dan Transyordania yang diwakili oleh seorang residen yang permanen di Amman. Residen mengawasi pemerintahan Arab dan membantu melalui para penasehat Inggris dari berbagai departemen pemerintah.<br />
Pada tanggal 25 April 1946, Emir Abdullah menerima gelar raja. Lingkungan politik transyordania menuntut perubahan perjanjian. Kemudian pada tanggal 15 maret 1948 ditandatangani perjanjian baru antara Inggris dengan Transyordania di Amman. Selain itu didirikan dewan pertahanan gabungan antara Inggris dengan Transyordania guna memelihara keamanan Transyordania terhadap pihak luar.<br />
Pada tanggal 26 April 1949 Abdullah mengubah nama negaranya menjadi kerajaan Hashimiyah Yordania. Keputusan penyatuan wilayah barat dan timur sungai Yordania ini meningkatkan jumlah penduduk kerajaan menjadi du kali lipat. Akibatnya beberapa orang Palestina termasuk pula didalam kabinet Yordania.<br />
Pemerintahan di bawah kepemimpinan raja Abdullah dianggap boneka Inggris. Sehingga Uni Soviet menolak masuknya Yordania ke dalam PBB pada bulan Agustus 1947. dan pada akhirnya raja Abdullah pada tangal 20 Juli 1951 dibunuh, sehingga mengakhiri tokoh pemimpin yang memberikan pandangan luas untuk masa depan dan secara konsisten memimpin mereka untuk mencapai cita-cita akhirnya pada tanggal 5 september Talal di nobatkan menjadi raja Yordania.<br />
Karena penderitaan penyakit yang dialami oleh Talal, sejak pertengahan Mei 1952 negaranya dipimpin oleh dewan mahkota selama raja tidak ada. Pada tanggal 11 agustus 1952 parlemen bikameral mengangkat putranya, Husein, menjadi raja Yordania. Ketika berusia 18 tahun Husein di nobatkan di Amman bertepatan edngan naik tahtanya keponakannya Faisal II di Irak. <br />
Sistem pemerintahan negara Yordania yang dulu masa sejarahnya sangat terpengaruh oleh pengaruh Suriah sebagai bagian dari negara Transyordania dan mendapat pengaruh Inggris yang melaksanakan mandat dari Negara palestina sebagai pemegang kekuasaan sepenuhnya negara Yordania.<br />
Namun setelah negara Yordania merdeka pada tanggal 25 Mei 1946, mereka sendiri mempunyai kewenangan untuk memiliki sistem pemerintahan nya sendiri. Sebagai negara yang berbentuk kerajaan yang berparlemen, maka sistem pemerintahan adalah monarki parlementer dengan dipimpin oleh seorang raja yang diturunkan secara garis keturunan kerajaan tersebut. Sedangkan dalam pemerintahannya dipimpin langsung oleh perdana menteri sebagai kedudukan yang memiliki nilai politik dalam pemerintahannya.<br />
<br />
SISTEM POLITIK NEGARA YORDANIA<br />
<br />
Secara politik penambahan penduduk bangsa Palestina membawa pengaruh ganda terhadap kerajaan Yordania. Di satu pihak, ketidak puasan dan kekecewaan para penguasa terhadap keadaan mereka tidak saja ditujukan kepad Israel, Amerika dan Inggris tetapi juga kepada pemerintah Yordania. Akibatnya tumbuh oposisi etrhadap pemerintahan Yordania. <br />
Oposisi ini tebagi kedalam sejumlah kelompok. Beberapa diantaranya mengikuti para tokoh terkemuka dan yang lainnya mencari inspirasi dalam ideology.<br />
Sulaiman Pasha Nabulsi, mantan menteri cabinet dan duta besar untuk London yang memutuskan hubungan dengan kelompok penguasa sekitar tahun 1950, muncul sebagai tokoh terkemuka dalam apa yang dinamakan dengan front nasional dan partai sosialis nasional. Kedua organisasi sayap kiri ini menetang keras pemerintah Yordania. Kedalam daftar oposisi serta kelompoknya dapat ditambahkan beberapa partai antar arab yang menyerukan revolusiterhadap system yang berlaku di Yordania.<br />
Dengan berjalannya waktu, kelomopk oposisi ini kemudian menjadi penting. Kelompok palestina, baik yang setia maupun yang menentang pemerintah meningkatkan pengaruhnya terhadap politik dan pemerintah. Parlemen yang didominasi oleh oposisi ini pada bulan Mei 1951 menolka anggaran yang diajukan oleh pemerintah. Karena mosi tidak percaya sehingga hal ini merupakan babak abru dalam sejarah politik Yordania, kemudian raja membubarkan parlemen.<br />
Raja husein tampaknya berhasrat mengadakan rekonsiliasi politik. Langkah pertamanya ialah mengganti perdana menteri Taufik Abul Huda. Posisinya digantikan oleh Fauzi Al-Mulki yang kemudian memilih pemimpin liberal, Anwar Al-Khatib, sebagai menteri ekonomi dan pembangunan.<br />
Raja Husein membubarkan parlemen dan berjanji akan menyelenggarakan pemilu baru pada bulan April. Kemudian Komite Nasional yang baru terbentuk, berupa koalisi partai dan kelompok nasionalis dan sayap kiri. Bersidang di kota Amman guna mengatur strategi bagi pemilu yang mendatang. Agendanya berisi permintaan agar Mesir, Arab Saudi, dan Suriah bersama-sama membantu keuangan Negara Yordania untuk menggantikan subsidi Inggris sehingga Yordania bebas dari dominasi dari Inggris. Tokoh utama dalam komite ialah Sulaiman Na Bulsi yang dengan optimis menyatakan bahwa dengan pemilu bebas, niscaya oposisi akan meraih 20 $ suara.<br />
Dalam periode antar perang yang berkuasa adalah Taufik Pasha Abul Huda di bawah pengawasan pemerintah Inggris. Amandemen diterima pada tahun 1938 untuk Undang-Undang Dasar dan pada tahun 1941 untuk perjanjian dengan Inggris yang mengubah sedikit pola politik dan pemerintahankendali Inggris.<br />
Perang dunia ke duatidak meluas ke transyordania, jaid hanya berpengaruh secara tidak langusng terhadap pemerintahan Raja Emir Abdullah. Peristiwa yang penting ialah partisipasi legiun arab dalam kampanye Irak dan Suriah, sementara itu Amman menjadi tempat berlinfung bagi pengungsi Irak yang melarikan diri dari Baghdad selama kudeta Rasihd Ali. Posisi internasional Transyordania atau Yordania antara tahun 1921 dan pada tahun 1945 kurang menonjol karena kelemahan negaranya dan kebergantungannya pada Negara Inggris. Secara politis, Transyordania dan ambisi Raja Abdullah merupakan kekuatan cadangan Inggris untuk masa mendatang, tetapi Inggris tidak hanya ingin memanfaatkan dalam periode antar perang ini karena ingin menjaga status quo.<br />
Dalam perjalanan system politiknya, Negara Yordania telah melewati beberapa fase yagn cukup berpengaruh terhadap keberlangsungannya Negara itu. Hal nii dapat kita lihat pada system pemerintahan Yordania pada saat ini dimana Negara Yordania merupakan Negara yang memiliki system politik yang kuat dalam pengembangan keberlangsungan kenegaraan terutama bagi warga negaranya atau masarakat.<br />
<br />
KONDISI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT NEGARA YORDANIA<br />
<br />
Transyordania atau Yordania termsuk Negara yang bisa dikatakan miskin, karena sebagian besar terdiri atas pertanian, atau penggembalaan dengan perdagangan yang seimbang. Transyordania termasuk wilayah pajak palestina dan dinaggap surga bagi para penyelendup. Perlindungan daerah padang pasir yang kurang tepat di perbatasan Suriah, Arab Saudi dan Irakmemudahkan lalu lintas perdagangan gelap. Cirri Emirat yang paling menonjol adalah tentaranya yang dikenal sebagai legiun arab. Kesatuan padang pasir yang dibentuk sekitar tahun 1921 dengan pasukan kecil yang berjumlah sekitar 1000 orang ini lambat laun tumbuh menjadi besar dan berwibawa. <br />
Anggota legiun hanya terdiri atas sukarelawan berkebangsaan arab. Tidak hanya bangsa Transyordania, juga bangsa Irak, Hejaz, Palestina, Suriah dan Timur Tengah lainnya. Jadi ia merupakan inti tentara pan-arab, seandainya tentara itu dibentuk dan berfungsi sebagai alat yang berguna bagi politik Inggris<br />
Emirat juga memiliki pasukan perbatasan Transyordaniayang dibentuk menurut perjanjian Inggris dan Transyordania pada tahun 1928. tugas satu-satunya ialah mempertahankan perbatasan dan menurut perjanjian itu pasukan perbatasan Transyordania merupakan formasi Imperium Inggris di bawah komando Komisaris tertinggi Palestina.<br />
<br />
KESIMPULAN<br />
Dalam kehidupan manusia, kita akan tentu selalu bersatu dan senantiasa berkelompok yang pada akhirnya dapat saling bertukar pikiran dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Terkait dengan hal itu maka sebagai manusia yang hidup dalam sebuah tatanan masyarakat yang kompleks maka kita perlu sebuah aturan atau sebuah ideology yang jelas terutama dalam kehidupan bernegara.<br />
Negara Yordania merupakan salah satu Negara yang berbentuk kerajaan di wilayah Timur tengah dengan memiliki dua parlemen. Dalam system pemerintahannya, Negara Yordania adalah salah satu Negara yang berparadigma kapitais- liberalis dengan terpengaruh juga oleh faham komunis. <br />
Padahal dalam social budayanya, masyarakat Yordania mayoritas bergama Islam, tetapi dalam pelaksanaan system pemerintahannya sangat terpengaruh oelh blok barat. Hal ini di sebabkan karena Negara Yordania telah dibantu oleh Negara Inggris padahal megara Yordania itu di peralat oleh Negara barat untuk memantapkan kekuasaannya di tanah timur tengah.<br />
Negara Yordania di satu sisi Negara yang mampu meningkatkan pendapatan perkapitanya, hal ini dikarenakan jumlah kepadatan penduduk dan income yang diperoleh cukup signifikan. Tetapi di satu sisi lain juga ternyata Negara Yordania merupakan Negara yang pernah atau masih memiliki tingkat kesejahteraan penduduknya yagn terbilang miskin.<br />
<br />
Dalam mengenal ilmu perbandingan system pemerintahan, setidak-tidaknya kita dapat memperoleh nilai yang dapat kita simulasikan dalam system pemerintahan yang baik dan sesuai dengan keinginan masyarakat atau warga Negara.<br />
System perbandingan pemerintahan pada dasarnya adalah untuk mengetahui persamaan dan perbedaan yang terkait dengan system pemerintahan-sistem pemerintahan yang ada pada Negara-negara di dunia. Hal ini sangat di butuhkan untuk merumuskan dan memformulasikan system pemerintahan yang baik untuk kedepannya, terutama yang sesuai dengan latar belakang dan kondisi budaya masyarakat di Negara tersebut.<br />
Dalam makalah ini kami dapat memberikan gambaran mengenai system pemerintahan yang ada di wilayah timur tengah, salah satunya itu adalah Negara Yordania. Dalam system pemerintahan Negara Yordania, kita dapat mengetahui sebuah paradigma suatu Negara yang terus menerus akan mencari bentuk yang sesuai dan cocok dengan perkembangan Negara tersebut. Maka dari itu, perjalanan sejarah sebuah Negara sangat terkait juga dengan dasar system pemerintahan kedepannya. Karena perubahan paradigma atau ideology sebuah Negara mungkin saja dapat berubah sesuai dengan pengaruh lingkungan kehidupan hubungan antar Negara yang ada di dunia.<br />
<br />
( Tulisan ini adalah makalah dalam rangka memenuhi tugas kuliah ” Perbandingan Sistem Pemerintahan” sewaktu penulis masih aktif kuliah di IPDN Jatinangor kira-kira bulan Desember 2006. Dengan Dosen Drs. Ismail Nurdin, M.Si)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-73964583203658860472009-10-19T16:41:00.001+07:002010-01-28T21:27:03.684+07:00PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAHAN NEGARA SINGAPURA DAN PHILIPINADalam kehidupan bernegara, kita mengenal ideologi sebagai sebuah paradigma yang mendasari sistem pedoman pelaksanaan untuk mencapai cita-cita negara, pemerintah dan masyarakat dalam kehidupan bernegara.<br />
Ideologi sebuah negara merupakan dasar pelaksanaan sistem pemerintahan negara tersebut dalam keberlangsungan kehidupan negara sehingga menjadi dasar negara.<br />
Di dunia ini, dalam pemerintahan yang ada saat ini terdapat tiga kutub paradigma atau ideologi yang merangkum kesemuanya yang ada. Adapun paradigma itu adalah paradigma sosialis-komunis, paradigma liberalis-kapitalis, dan paradigma Islam.<br />
Sejauh ini dalam upaya-upaya mengenal negara-negara yang ada di dunia, kita perlu mengetahui sistem pemerintahan yang ada sebagai bahan perbandingan sistem pemerintahan dan negara tersebut.<br />
Dengan mengenal sistem pemerintahan negara-negara di dunia, maka kita bisa mengetahui persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan hal-hal yang berkenaan dengan pemerintahan antar berbagai negara. Hal ini dapat menyangkut tentang sistem pemerintahannya, sejarah kelahirannya, pusat kekuasaan serta hubungan pemerintah dengan rakyatnya masing-masing. Dan pada intinya itu dengan mengenal sistem pemerintahan negara yang ada di dunia, salah satunya adalah Yordania, maka kita dapat mengambil nilai-nilai positif yang sesuai dengan lingkungan dan corak sistem pemerintahan yang ada sekarang.<br />
Perbandingan sistem pemerintahan merupakan salah satu upaya memberikan value yang baik dapat proses perkembangan perjalanan sistem pemerintahan negara-negara yang ada di dunia, maka itu merupakan corak keragaman yang bisa dijadikan masukan atau nilai yang penting.<br />
Beberapa Pengertian Secara Teori<br />
a. Pengertian Ideologi<br />
Ideologi berasal dari bahas Greek, terdiri dari kata idea dan logia. Idea berasal dari kata idein yang berarti melihat. Dalam buku The Advance Learner’s Dictionary, idea diartikan sebagai rencana yang dibentuk / dirumuskan di dalam pikiran.<br />
Logis berasal dari kata logos yang berarti words yang juga berasal dari kata legein yang berarti berbicara ( to speak ). Selanjutnya kata logia berarti science ( pengetahuan atu teori ).<br />
<a name='more'></a><br />
Ideologi dapat diartikan juga sebagai faham yang melandasi bagaimana seharusnya susunan suatu masyarakat atau bahkan dunia. Ideologi adalah idea dasar yang melandasi suatu politik tertentu , yang dalam bahasa Jerman disebut Weltansaung, dasr dari suatu cita-cita. Contohnya ideology sosialis, komunis, liberal, demokrasi, pancasila, manifesto komunis, Declaration of Independence dan sebagainya.<br />
b. Pengertian Kepartaian<br />
Kata partai berasal dari kata part yang berarti bagian, dan yang menunjuk kepada bagian dari para warga suatu Negara, sedangkan partai-partai menunjuk kepada kumpulan barang-barang atau segerombolan orang-orang, jadi kini menunjuk kepada sekumpulan / sejumlah warga dari suatu Negara yang menggabungkan diri dalam suatu kesatuan yang mempunyai tujuan tertentu. ( Wiryono P. 1981:100 )<br />
Sedangkan partai politik oleh Mac Iver dalam bukunya The Modern State diberi definisi sebagai berikut : An association organized insupport of some principle or policy which by constitutional means it endeavours to make the determinant of government ( Suatu kumpulan terorganisasi untuk menyokong suatu prinsip atau policy, yang oleh perkumpulan itu diusahakan dengan cara-cara yang sesuai dengan konstitusi atau Undang Undang Dasar agar menjadi penentuan cara melakukan pemerintahan.<br />
c. Pengertian politik dan Ilmu Politik<br />
Secara etimologis perkataan politik berasal dari kata polis dalam bahasa Yunani kuno yang kira-kira berarti puri atau pura dalam bahasa Indonesia. Citdel tau castle dalam bahasa Inggris, burcht tau slot dalam bahasa Belanda taupun Burg dalam bahasa Jerman. ( Muchtar Affndi, 1986 : 53 )<br />
Pada zaman Yunani kuno yang dinamak sebuah polis itu adalah sebuah kota yang apabila dilihat dari sudut struktur organisasinya benar-benar memenuhi syarat formal untuk dapat merupakan sebuah Negara.<br />
Dri kata polis itu kemudian ditemukan beberapa kata lain seperti ( Muchtar afandi, 1986 : 55 ) :<br />
=politea yang berarti segala hal ihwal mengenai polis atau Negara<br />
=polites, yang berarti warga polis<br />
=politicos, yang berarti ahli Negara<br />
=politica, yang berarti pemerintahan Negara<br />
Secara singkat pengertian politik secara praktis adalah sebagai upaya-upaya atau langkah-langkah untuk memperoleh kekuasaan dalam Negara, serta cara-cara bagaimana mempertahankannya.<br />
Pengertian politik yang lebih disesuaikan dengan kondisi sekarangadalah sebagai berikut :<br />
1. politik adalah seni dalam mana orang memberikan bentuk serta memimpin kekuatan-kekuatan yang ada dalam masyarakat, yang ditujukan kepada tujuan-tujuan Negara serta mempergunakan lembaga-lembaga kenegaraan yang ada.<br />
2. politik dalam pengertian sempit adalah : Politik adalh seni memerintah / memimpin lembaga-lembaga / badan-badan yang telah tumbuh dalam perkembangan sejarah, sehingga badan-badan itu telah mempunyai hokum-hukum tertentu, peratruran-peraturan tertentu, dan kebiasaan-kebiasaan tertentu pula.<br />
3. politik dalam arti luas : Politik adalah merupakan seni memerintah / memimpin kekuatan yang masih atau sedang tumbuh kearah suatu susunan masyarakat yang diharapkan terwujud.<br />
d. Pengertian Politik Pemerintahan ( Talidziduhu Ndraha, 2003 :489 ).<br />
Politik pemerintahan adalah proses pembentukan kekuasaan pemerintahan melalui interaksi dan kompromi dengan lingkungan, menggunakan dan mempertanggungjawabkan penggunaannya kepada konsumen tidak dengan menggunakan kekuasaan itu sendiri tetapi melalui proses dan siklus pemerintahan.<br />
d. Pengertian Republik<br />
Dalam pengertian dasar, sebuah republik adalah sebuah negara di mana tampuk pemerintahan akhirnya bercabang dari rakyat, bukan dari prinsip keturunan bangsawan. Istilah ini berasal dari bahasa Latin res publica, atau "urusan awam", yanng artinya kerajaan dimilik serta dikawal oleh rakyat. Namun republik berbeda dengan konsep demokrasi. Terdapat kasus dimana negara republik diperintah secara totaliter. Misalnya, Afrika Selatan yang telah menjadi republik sejak 1961, tetapi disebabkan dasar apartheid sekitar 80% penduduk kulit hitamnya dilarang untuk mengikuti pemilu. Tentu saja terdapat juga negara republik yang melakukan perwakilan secara demokrasi.<br />
Konsep republik telah digunakan sejak berabad lamanya dengan republik yang paling terkenal yaitu Republik Roma, yang bertahan dari 509 SM hingga 44 SM. Di dalam Republik tersebut, prinsip-prinsip seperti anualiti (memegang pemerintah selama satu tahun saja) dan "collegiality" (dua orang memegang jabatan ketua negara) telah dipraktekkan.<br />
Dalam zaman modern ini, ketua negara suatu republik biasanya seorang saja, yaitu Presiden, tetapi ada juga beberapa pengecualian misalnya di Swiss, terdapat majelis tujuh pemimpin yang merangkap sebagai ketua negara, dipanggil Bundesrat, dan di San Marino, jabatan ketua negara dipegang oleh dua orang.<br />
Republikanisme adalah pandangan bahwa sebuah republik merupakan bentuk pemerintahan terbaik. Republikanisme juga dapat mengarah pada ideologi dari banyak partai politik yang menamakan diri mereka Partai Republikan. Beberapa dari antaranya adalah, atau mempunyai akarnya dari anti-monarkisme. Untuk kebanyakan partai republikan hanyalah sebuah nama dan partai-partai ini, serta pihak yang berhubungan dengan mereka, mempunyai sedikit keserupaan selain dari nama mereka.<br />
Banyak yang berpendapat negara republik adalah lebih demokratik dari negara monarki. Namun itu semuanya sebenarnya bergantung kepada siapa yang memegang kuasa eksekutif. Pada hampir setengah negara-negara monarki, raja hanyalah sekedar lambang kedaulatan negara, dan perdana menteri lebih berkuasa dari raja. Monarki biasanya bertakhta seumur hidup dan kuasanya akan diberi kepada saudara atau anak, atau dipilih mengikut peraturan yang ditetapkan. Banyak negara monarki adalah demokratik.<br />
Dari segi mana yang lebih demokratik, memang tak ada perbedaan yang jelas antara republik dan monarki. Di negara monarki, sering Perdana Menteri mempunyai kuasa eksekutif lebih besar dibanding rajanya, yang berkuasa dari segi adat istiadat saja. Dan ada juga kasus di beberapa republik dimana Presidennya memerintah secara totaliter. Misalnya, negara di bawah pimpinan Bokassa di Republik Afrika Tengah. Walau begitu, biasanya republik sering disamakan dengan demokrasi. Amerika Serikat misalnya dianggap sebagai simbol demokrasi.<br />
<br />
<br />
Adapun dibawah ini yang akan penulis coba uraikan adalah perbandingan system pemerintahan Negara Singapura dan Philipina.<br />
<br />
<br />
<br />
SISTEM PEMERINTAHAN SINGAPURA<br />
Konstitusi Singapura berdasarkan sistem Westminster karana Singapura merupakan bekas jajahan Inggris. Posisi Presiden adalah simbolis dan kekuasaan pemerintahan berada di tangan perdana menteri yang merupakan ketua partai politik yang memiliki kedudukan mayoritas di parlemen.<br />
Arena politik dikuasai oleh Partai Aksi Rakyat (PAP) yang telah memerintah sejak Singapura merdeka. Pemerintah PAP sering dikatakan memperkenalkan undang-undang yang tidak memberi kesempatan tumbuhnya penumbuhan partai-partai oposisi yang efektif. Cara pemerintahan PAP dikatakan lebih cenderung kepada otoriter daripada demokrasi yang sebenarnya. Namun, cara pemerintahan tersebut berhasil menjadikan Singapura sebuah negara yang maju, bebas daripada korupsi dan memiliki pasar ekonomi yang terbuka. Para ahli politik menganggap Singapura sebuah negara yang berideologi 'Demokrasi Sosialis'.<br />
<br />
<br />
Pada tahun 1959 singapura memperoleh status “internal self-rule” dalam ikatan Persemakmuran Inggris.<br />
Pada tanggal 9 Agustus 1956 Singapura dikeluarkan dari federasi Malaysia setelah bergabung kedalam Federasi Malaysia tahun 1963, karena dikhawatirkan Perdana Menteri Lee Kwan Yew dan partainya meluaskan pengaruhnya ke bagian-bagian lain Malaysia.<br />
Lembaga-lembaga di Singapura.<br />
a. Badan Legislatif<br />
Badan legislatifnya adalah parlemen yang bersifat unicameral dengan jumlah anggota 65 orang, yang dipilih secara langsung untuk masa jabatan 5 tahun.<br />
Parlemen Singapura dapat dibubarkan oleh Presiden.Partai yang menguasai parlemen adalah Partai Aksi Rakyat pimpinan Lee Kuan Yew yang menjabat sebagai Perdana Menteri pada waktu itu, saat itu Perdana Menteri Malaysia adalah Goh Chok Tong.<br />
b. Kepala Negara<br />
Kepala negaranya adalah Presiden yang dipilih Parlemen untuk masa jabatan 4 tahun. Sistem pemerintahannya adalah Parlementer, sehingga presiden berfungsi sebagai lambang nasional dan tugas-tugas seremonial.<br />
Dalam konstitusinya disebutkan “The President of Singapura shall be the symbolic/the nominal head of the state”.<br />
Tugas-tugas lain dari Presiden adalah sebagai berikut :<br />
1). Menunjuk dan mengangkat Perdana Menteri<br />
2). Menolak memberikan persetujuan atas suatu permohonan untuk membubarkan Parlemen.<br />
Jabatan Presiden diciptakan ketika Singapura berpisah dari Malaysia pada tahun 1965. Ia menggantikan jabatan Yang di-Pertuan Negara yang diciptakan ketika Singapura diberi hak untuk memerintah secara sendiri pada tahun 1959. Encik Yusof Ishak, Yang di-Pertuan Negara yang terakhir, sekaligus menjadi Presiden pada 9 Agustus 1965. Berikut daftar Presiden Singapura<br />
• 1965-1970: Yusof Ishak (1910-1970) <br />
• 1970-1981: Benjamin Sheares (1907-1981) <br />
• 1981-1985: C. V. Devan Nair (1923-2005) <br />
• 1985-1993: Wee Kim Wee (1915-2005) <br />
• 1993-1999: Ong Teng Cheong (1936-2002) <br />
• Dari 1999: S. R. Nathan (lahir 1924<br />
c. Kabinet <br />
Kekuasaan pemerintahan (eksekutif) berada di tangan Perdana Menteri yang ditunjuk oleh Presiden. Perdana Menteri dan menteri-menteri anggota Kabinet secara kolektif bertanggung jawab kepada Parlemen, yang menteri-menterinya diangkat oleh Presiden atas rekomendasi Perdana Menteri. Perdana Menteri diangkat dari ketua partai mayoritas di Parlemen.<br />
Bilamana pertanggungjawaban Kabinet tidak diterima oleh Parlemen,maka Parlemen mengajukan mosi tidak percaya dan akibatnya :<br />
1). Kabinet menyerahkan mandate kepada Presiden / bubar<br />
2).Perdana Menteri memohon presiden membubarkan Parlemen dan mengadakan pemilihan baru.<br />
3). Kalau permohonan Perdana Menteri untuk membubarkan Parlemen ditolak, maka Kabinetlah yang menyerahkan mandate.<br />
d. Badan Kehakiman<br />
Mahkamah Tinggi adalah badan yang menjalankan kekuasaan Kehakiman yang meliputi Pengadilan Banding, Magistrate District dan Pengadilan Khusus.<br />
e. Partai Politik<br />
Partai Aksi Rakyat yang berdiri sejak tahun 1955 adalah partai radikal dibawah pimpinan Lee Kwan Yew, yang memerintah Singpura semenjak tahun 1959. Partainya pecah dan terbentuk partai baru yaitu Partai Barisan Sosialis dan bersama dengan Partai Pekerja, Barisan Persatuan Nasional bergabung menjadi Partai Oposisi.<br />
<br />
SISTEM PEMERINTAHAN FILIPINA<br />
Republik Filipina (biasa disebut Filipina atau Pilipina saja) adalah sebuah negara di Asia Tenggara, sebelah utara Indonesia dan Malaysia. Filipina merupakan sebuah negara kepulauan. Negara ini terdiri dari 7.107 pulau. Filipina seringkali dianggap sebagai satu-satunya negara Asia Tenggara di mana pengaruh budaya Barat terasa sangat kuat.<br />
Sepanjang masa 265 tahun, Filipina merupakan koloni Kerajaan Spanyol (1565-1821) dan selama 77 tahun berikutnya diangkat menjadi provinsi Spanyol (1821-1898). Setelah Perang Spanyol-Amerika pada tahun 1898, Filipina diperintah Amerika Serikat. Ia kemudian menjadi sebuah persemakmuran di bawah Amerika Serikat sejak tahun 1935. Periode Persemakmuran dipotong Perang Dunia II saat Filipina berada di bawah pendudukan Jepang. Filipina akhirnya memperoleh kemerdekaannya (de facto) pada 4 Juli 1946. Masa-masa penjajahan asing ini sangat mempengaruhi kebudayaan dan masyarakat Filipina. Negara ini dikenal mempunyai Gereja Katolik Roma yang kuat dan merupakan salah satu dari dua negara yang didominasi umat Katolik di Asia selain Timor Timur.<br />
Filipina adalah negara paling maju di Asia setelah Perang Dunia II, namun sejak saat itu telah tertinggal di belakang negara-negara lain akibat pertumbuhan ekonomi yang lemah, penyitaan kekayaan yang dilakukan pemerintah, korupsi yang luas, dan pengaruh-pengaruh neo-kolonial. Saat ini Filipina mengalami pertumbuhan ekonomi yang moderat, yang banyak disumbangkan dari pengiriman uang oleh pekerja-pekerja Filipina di luar negeri dan sektor teknologi informasi yang sedang tumbuh pesat.<br />
Masalah-masalah besar negara ini termasuk gerakan separatis Muslim di sebelah selatan Mindanao, pemberontak-pemberontak dari Tentara Rakyat Baru (New People's Army) yang beraliran komunis di wilayah-wilayah pedesaan, kebijakan-kebijakan pemerintah yang sering tidak konsisten, tingkat kejahatan yang makin meningkat, dan kerusakan lingkungan seperti penebangan hutan dan polusi laut. Filipina juga mengalami masalah banyaknya penduduk di daerah-daerah perkotaan akibat kurangnya lapangan pekerjaan di wilayah pedesaan dan tingkat kelahiran yang tinggi.<br />
Tahun 1935 Philipina merupakan status Commenwealth dengan pemerintahan sendiri berdasarkan Act of Congress 1934. Philipina memperoleh kemerdekaannya tanggal 4 Juli 1946, sebelumnya diperintah oleh Amerika Serikat.<br />
Tanggal 17 Januari 1973 Konstitusi Philipina diratifikasi dengan menggunakan system pemerintah parlementer yang dimodifikasi, dengan Presiden sebagai kepala Negara dan Perdana Menteri sebagai kepala eksekutif, namanya juga diubah menjadi Mahardika, walaupun tidak pernah dilaksanakan sampai sekarang.<br />
Pemerintah Filipina mengikuti Pemerintah A.S.. Dia ditata sebagai sebuah republik, di mana Presiden berfungsi sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, dan Panglima Tertinggi angkatan bersenjata. Presiden dipilih dalam pemilu untuk masa jabatan 6 tahun, dan memilih dan mengepalai kabinet. Dewan Legislatif Filipina mempunyai dua kamar: Kongres terdiri dari Senat dan Dewan Perwakilan; anggota keduanya dipilih oleh pemilu. Ada 24 senator yang menjabat selama 6 tahun di Senat, sedangkan Dewan Perwakilan terdiri dari tidak lebih dari 250 anggota kongres yang melayani selama 3 tahun. Cabang yudikatif pemerintah dikepalai oleh Mahkamah Agung, yang memiliki seorang Ketua Mahkamah Agung sebagai kepalanya dan 14 Hakim Agung, semuanya ditunjuk oleh Presiden.<br />
Filipina merupakan anggota aktif dari PBB sejak penerimaannya pada 24 Oktober 1945. Filipina juga merupakan negara pendiri ASEAN, dan merupakan pemain aktif dalam APEC, Latin Union dan anggota dari Group of 24. Filipina juga merupakan sekutu Amerika Serikat, tetapi juga merupakan anggota dari Gerakan Non-Blok.<br />
Filipina bersengketa dengan Republik China (Taiwan), Republik Rakyat Tiongkok, Vietnam, dan Malaysia atas minyak dan gas alam di Kepulauan Spratly dan Scarborough Shoa, dan dengan Malaysia atas Sabah. Sultan Sulu yang menerima Sabah sebagai hadiah pada 1703 setelah menolong Sultan Brunei mengalahkan pemberontak, telah memberikan Pemerintah Filipina kuasa untuk mengklaim wilayahnya yang hilang. Sampai saat ini, keluarga Sultan Sulu masih menerima pembayaran "sewa" untuk Sabah dari Pemerintah Malaysia.<br />
a. Sistem Pemerintahan<br />
1). Kekuasaan Eksekutif<br />
Dilaksanakan oleh Majelis Nasional yang dipilih dalam pemilihan umum, dengan masa jabatan 6 tahun.<br />
Majelis Nasional bersifat unicameral dan pemegang kedaulatan yang sebenarnya; dapat dibubarkan oleh Presiden atas usul Perdana Menteri dan harus disusul dengan pemilihan umum.<br />
2). Kepala Negara<br />
Kepala Negaranya adalah Presiden yang dipilih oleh Majelis Nasional untuk masa jabatan 6 tahun, dan harus berasal dari anggota Majelis. Presiden kebal terhadap pengaduan-pengaduan selama dalam masa jabatannya.<br />
Tugas / kewenangan Presiden yang penting adalah :<br />
a) Memberi amanat pada pembukaan Sidang Majelis<br />
b) Mengumumkan terpilihnya Perdana Menteri<br />
c) Membubarkan Majelis Nasional dan memerintahkan pemilihan umum<br />
d) Menerima pengunduran diri Perdana Menteri<br />
e) Mengesahkan pengangkatan atau pemberhentian anggota Kabinet / menteri-menteri<br />
Berikut Statistik beberapa pemimpin Filipina :<br />
• Wakil Presiden yang menggantikan sebagai Presiden <br />
1. Sergio Osmeña (1944) <br />
2. Elpidio Quirino (1948) <br />
3. Carlos P. Garcia (1957) <br />
4. Gloria Macapagal-Arroyo (2001) <br />
• Presiden yang terpilih kembali <br />
1. Manuel L. Quezon (1941) <br />
2. Ferdinand Marcos (1969, 1981, 1986) <br />
• Presiden yang dipilih ketika menjalani sisa masa jabatan pendahulunya <br />
1. Elpidio Quirino (1949) <br />
2. Carlos P. Garcia (1957) <br />
3. Gloria Macapagal-Arroyo (2001) <br />
• Presiden dengan masa jabatan paling lama: Ferdinand Marcos (5.259 hari) <br />
• Presiden dengan masa jabatan paling singkat: Jose P. Laurel (479 hari) <br />
3). Eksekutif <br />
Kekuasaan ini ada pada tangan cabinet yang dikepalai oleh Perdana Menteri. Perdana Menteri dipilih oleh Majelis Nasional dengan suara mayoritas dan harus berasal dari anggota majelis, demikian juga para Menteri sebagian besar harus berasal dari anggota Majelis.<br />
Cabinet bertanggung jawab kepada Majelis, dan harus meletakkan jabatan manakala Majelis Nasional tidak mendukungnya lagi ( system parlementer ).<br />
4). Masa peralihan ( Pamudji S , 1992 : 153 )<br />
Pada masa peraliahan dibentuk Majelis Nasional sementara ( 1973 ) yang terdiri atas :<br />
a). pejabat Presiden dan wakil Presiden ( konstitusi 1935 )<br />
b). presiden-presiden ( Ketua ) dari Konvensi Konstitusi yang telah bersidang sejak 1971<br />
c). Anggota-anggota senat dan House of Representatif yang dalam 30 hari setelah diratifikasinya konstitusi baru bersedia untuk duduk dalam Majelis Nasional sementara<br />
d). Para anggota delegasi konvensi konstitusi tahun 1971 yang secara tegas menyatakan kesediaannya duduk dalam Majelis Nasional sementara.<br />
Tugas pokok Majelis adalah mengatur tata tertib perpindahan cabinet presidensial ke system parlementer.<br />
Presiden yang dipilih berdasarkan konstitusi 1935 otomatis menjadi pejabat presiden, dengan kekuasaan berdasarkan konstitusi 1935 dan kekuasaan Perdana Menteri berdasarkan konstitusi 1973.<br />
Namun kenyataannya lembaga-lembaga tersebut di atas belum terbentuk dan kekuasaan dijalankan oleh presiden berdasarkan konstitusi 1935 dan Perdan Menteri berdasarkan konstitusi 1973. kemudian dibentuk komisi eksekutif, untuk mengcover kekuasaan manakala presiden tidak dapat melaksanakan tugasnya.<br />
Philipina saat itu setidaknya sampai tahun 1992 diperintah berdasarkan hokum darurat perang.<br />
5). Pemerintahan Daerah<br />
Philipina dibagi dalam 67 Wilayah Administrasi Provinsi yang dikepalai oleh seorang gubernur.<br />
Kegiatan legislatif secara terbatas dilaksanakan pada Badan Musyawarah Daerah, yaitu semacam Majelis Rakyat, yang dibentuk Presiden Marcos tahun 1973. tanggal 6 November 1975 Metropolitan Manila diperluas dengan daerah yang meliputi 16 kelompok masyarakat, termasuk Quezon, Rizal, Colocan dan 13 kota-koata lainnya.<br />
Manila diperintah oleh sebuah dewan yang diketuai oleh Imelda Marcos.<br />
6). Kekuasaan Yudikatif<br />
Berada di tangan hakim yang diangkat oleh Presiden. Susunannya adalah : Peradilan tingkat pertama, Pengadilan kota, Pengadilan banding dan puncaknya pada Mahkamah Agung ( supreme Court ).<br />
7). Kepartaian<br />
a). partai nasionalis, yaitu partai pendukung pemerintah<br />
b). partai liberal bersama-sama partai gerakan social Kristen, merupakan partai oposisi, terdapat pula partai komunis yang melakukan oposisi illegal. <br />
<br />
KESIMPULAN<br />
Dalam mengenal ilmu perbandingan sistem pemerintahan, setidak-tidaknya kita dapat memperoleh nilai yang dapat kita simulasikan dalam system pemerintahan yang baik dan sesuai dengan keinginan masyarakat atau warga Negara.<br />
Sistem perbandingan pemerintahan pada dasarnya adalah untuk mengetahui persamaan dan perbedaan yang terkait dengan sistem pemerintahan-sistem pemerintahan yang ada pada Negara-negara di dunia. Hal ini sangat di butuhkan untuk merumuskan dan memformulasikan sistem pemerintahan yang baik untuk kedepannya, terutama yang sesuai dengan latar belakang dan kondisi budaya masyarakat di Negara tersebut.<br />
Perbandingan sistem pemerintahan yang ada di dunia, dapat kita ambil sebagai tolak ukur yang berarti dalam menentukan rekomendasi dalam perjalanan sebuah paradigma Negara yang terus menerus akan tetap berubah seiring dengan tuntutan rakyat atau masyarakat.<br />
Negara Singapura adalah Negara republic dimana kekuasaan eksekutifnya dipegang oleh Perdana Menteri yang ditunjuk oleh Presiden. Perdana Menteri dan menteri-menteri anggota cabinet secara kolektif bertanggung jawab kepada Parlemen, yang menteri-menterinya diangkat oleh Presiden atas rekomendasi Perdana Menteri. Perdana Menteri diangkat dari ketua partai mayoritas di Parlemen.<br />
Badan legislatifnya adalah parlemen yang bersifat unicameral dengan jumlah anggota 65 orang yang dipilih secara langsung untuk masa jabatan 5 tahun.<br />
Kepala negaranya adalah Presiden yang dipilih Parlemen untuk masa jabatan 4 tahun. Sistem pemerintahannya adalah parlementer, sehingga presiden berfungsi sebagai lambang nasional dan tugas-tugas seremonial.<br />
Negara Philipina adalah Negara republic dimana kekuasaan eksekutifnya dilaksanakan oleh Majelis Nasional yang dipilih dalam pemilihan umum dengan masa jabatan 6 tahun. Majelis Nasional bersifat unicameral dan pemegang kedaulatan yang sebenarnya; dapat dibubarkan oleh Presiden atas usul Perdana Menteri dan harus disusul dengan pemilihan umum.<br />
Kekuasaan eksekutif ada di tangan cabinet yang dikepalai oleh Perdana Menteri. Perdana Menteri dipilih oleh Majelis Nasional dengan suara mayoritas dan harus berasal dari anggota Majelis, demikian juga para Menteri sebagin besar harus berasal dari anggota Majelis.<br />
<br />
A. SARAN<br />
Mata kuliah Perbandingan Sistem Pemerintahan sangat penting dan bagus. Sebagai seorang calon Pamong kita harus mengetahui system pemerintahan yang ada, baik itu system pemerintahan Indonesia maupun system pemeritahan Negara lainnya.<br />
Dalam kehidupan manusia, kita akan tentu selalu bersatu dan senantiasa berkelompok yang pada akhirnya dapat saling bertukar pikiran dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Terkait dengan hal itu maka sebagai manusia yang hidup dalam sebuah tatanan masyarakat yang kompleks maka kita perlu sebuah aturan atau sebuah ideology yang jelas terutama dalam kehidupan bernegara.<br />
Dengan mempelajari mata kuliah ini kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing system pemerintahan. Untuk itu, alangkah baiknya jika pihak terkait memberikan fasilitas berupa sebuah buku yang mencakup berbagai system pemerintahan yang ada, sehingga kita baik dari lingkungan Praja maupun masyarakat umum dapat mencari informasi yang diperlukan.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
DAFTAR PUTAKA<br />
<br />
Kencana, Inu. Ilmu Pemerintahan. Bandung : Mandar Maju<br />
Ndraha, Taliziduhu. 2003. Kybernologi. Jakarta : Rineka Cipta<br />
Pamudji, S. 1992. Perbandingan Pemerintahan. Jakarta : PT. Bina Aksara<br />
Sukarna. 1998. Ideologi. Bandung : Alumni<br />
Supardi, Nondi. 2006. Perbandingan Sistem Pemerintahan. Jatinangor<br />
<br />
<br />
<br />
( Tulisan ini adalah makalah dalam rangka memenuhi tugas kuliah ” Perbandingan Sistem Pemerintahan” sewaktu penulis masih aktif kuliah di IPDN Jatinangor kira-kira bulan Desember 2006. Dengan Dosen Drs. Ismail Nurdin, M.Si)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-89845692244138829442009-10-19T16:37:00.001+07:002010-01-28T21:27:33.385+07:00PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) GUNA MEMPERKUATHarus disadari bahwa keberadaan usaha kecil dan menengah (UKM) sebagian integral dari pembangunan nasional tidak bisa diabaikan . Krisis moneter yang berawal pada pertengahan Juli1997 dan merembet pada Krisis ekonomi , politik dan sosial atau lebih dikenal dengan nama krisis multidimensi telah membawa berkah tersendiri bagi kehidupan UKM. Kalau di masa lalu- baca jaman Orde Baru-kehadiran UKM sering dipinggirkan, kini telah diakui oleh semua pihak, khususnya pemeratan, untuk mendapatkan perhatian khusus. Kebijakan masa lalu yang beroientasi untuk mengejar pertumbuhan ekonomi tanpa memperhatikan pemerintah hasil-hasil pembangunan telah dirasakan keliru. Orientasi pada pertumbuhan tersebut, ternyata tidak berhasil mengurangi jurang kesenjangan antara yang kaya dengan yang miskin, antara wilayah barat dengan wilayah timur atau antara pelaku bisnis kecil - baca pengusaha kecil dan menengah dengan pelaku bisnis besar-baca konglomerat.<br />
Kisah masa lalu dan krisis multidimensi yang terjadi selama ini telah membawa perubahan mendasar pada paradigma pembangunan nasional. Pemusatan ekonomi tidak lagi menjadi prioritas; justru sebaliknya kesempatan yang seluas-luasnya harus diberikan kepada semuanya tanpa harus mendorong suku, agama, ras, dan golongan. Ini berarti kesempatan bagi berkembangnya UKM semakin terbuka. UKM yang menguasai 99,99% dari seluruh usaha nasional harus diberdayakan agar mampu berperan lebih nasional harus diberdayakan agar mampu berperan lebih besar dalam perekonomian nasional. Kalau dilihat dari perjalanan negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Italia dan Taiwan yang sebagian besar ekonominya di dukung oleh UKM, maka kita harus berupaya mengembangkan UKM agar mampu berkiprah lebih besar dalam perekonomian nasional. <br />
Pertanyaan yang mungkin muncul adalah apakah hal ini bisa dilakukan oleh UKM Indonesia? untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus optimis karena kita memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan oleh UKM. UKM harus didorong mengembangkan usahanya dengan berdasarkan sumberdaya lokal dan berorientasi ekspor. Dengan strategi pengembangan usaha berorintasi ekspor dengan menggali dari potensi sumberdaya lokal yang tersedia, khususnya pada sektor agrobisnis/agroindustri ini berarti kita telah mengembangkan “comparative advantage” <br />
<a name='more'></a>untuk dikembangkan menjadi “competitive advantage”. Kalau hal ini berhasil diwujudkan, maka UKM kita akan mampu bersaing menghadapi pasar dan investasi bebas pada era global mendatang.<br />
Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali di Indonesia. Sebagai gambaran, kendati sumbangannya dalam output nasional (PDRB) hanya 56,7 persen dan dalam ekspor nonmigas hanya 15 persen, namun UKM memberi kontribusi sekitar 99 persen dalam jumlah badan usaha di Indonesia serta mempunyai andil 99,6 persen dalam penyerapan tenaga kerja (Kompas, 14/12/2001). Namun, dalam kenyataannya selama ini UKM kurang mendapatkan perhatian. Dapat dikatakan bahwa kesadaran akan pentingnya UKM dapat dikatakan barulah muncul belakangan ini saja. <br />
Setidaknya terdapat tiga alasan yang mendasari negara berkembang belakangan ini memandang penting keberadaan UKM (Berry, dkk, 2001). Alasan pertama adalah karena kinerja UKM cenderung lebih baik dalam hal menghasilkan tenaga kerja yang produktif. Kedua, sebagai bagian dari dinamikanya, UKM sering mencapai peningkatan produktivitasnya melalui investasi dan perubahan teknologi. Ketiga adalah karena sering diyakini bahwa UKM memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas ketimbang usaha besar. Kuncoro (2000a) juga menyebutkan bahwa usaha kecil dan usaha rumah tangga di Indonesia telah memainkan peran penting dalam menyerap tenaga kerja, meningkatkan jumlah unit usaha dan mendukung pendapatan rumah tangga. <br />
Alasan yang ketiga yang dikemukakan Berry dkk di atas sangat relevan dalam konteks Indonesia yang tengah mengalami krisis ekonomi. Aspek fleksibilitas tersebut menarik pula dihubungkan dengan hasil studi Akatiga berdasarkan survei di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Sulawesi Utara dan Sumatra Utara. Temuan Akatiga tersebut seperti dikutip Berry dkk (2001) adalah bahwa usaha kecil di Jawa lebih menderita akibat krisis daripada luar Jawa, begitu pula yang di perkotaan bila dibandingkan dengan yang di pedesaan.<br />
Kelompok usaha kecil, menengah dan koperasi merupakan wujud kehidupan ekonomi sebagian besar rakyat Indonesia . Keberadaan kelompok ini tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan perekonomian secara nsional. Kelompok usaha kecil, m eneng ah dan koperasi mampu menyerap lebih dari 64 juta tenaga kerja dan memberikan kontribusi sebesar lebih kurang 58,2% dalam pembentukan Produk Domestika Bruto.<br />
Jumlah kelompok usaha kecil, m eneng ah dan koperasi dan daya serap tenaga kerja yang cukup besar ternyata perkembangannya masih jauh dari yang diharapkan. Kelompok ini hanya selalu menjadi sasaran program pengembangan dari berbagai institusi pemerintah, namun program pengembangan tersebut belum menunjukkan terwujudnya pemberdayaan terhadap kelompok usaha kecil, m eneng ah dan koperasi tersebut. <br />
Pengembangan usaha kecil dan menengah dalam menghadapi pasar regional dan global harus didasari pada upaya yang keras dan terus menerus dalam menjadikan UKM sebagai usaha yang tangguh. Oleh karena itu produk yang diusahakan UKM sekurang-kurangnya mempunyai keunggulan komparatif, bahkan sangat diharapkan mempunyai keunggulan kompetitif. Pendekatan klaster bisnis merupakan upaya pengembangan usaha UKM secara sistemik, sehingga UKM yang ada di dalamnya mempunyai peluang untuk menjadi usaha yang handal dan kompetitif.<br />
Strategi pengembangan usaha UKM harus atas dasar kekuatan dan tantangannya, olehkarena itu harus ditopang secara kuat terutama oleh adanya akses ke sumber dana, pasar, sumber bahan baku, teknologi dan Informasi serta manajemen.<br />
Menjelang akhir tahun 2004 telah disepakati oleh negara-negara di Asia termasuk Indonesia untuk mempercepat 2 tahun perdagangan bebas di wilayah Asia. Konsekuensi logis dari komitmen tersebut adalah bahwa semua negara yang ikut serta dalam kesepakatan tersebut harus mengikuti aturan-aturan main yang disepakati dalam perdagangan bebas tersebut. Masalahnya adalah apakah kita sudah siap untuk menghadapi kondisi tersebut ?. Jika tidak/belum kenapa ikut menyepakati. Jika ya, sektor dan subsektor serta komoditi apa yang dapat diandalkan untuk mengisi kegiatan perdagangan bebas tersebut. <br />
Tentang komoditi yang kemungkinan berpeluang untuk dapat secara aktif diperdagangkan pada pasar regional/global yang kompetitif tersebut, tampaknya tidak ada pilihan, kecuali yang mempunyai keunggulan komparatif (comparative advantages). Komoditi tersebut terutama berasal dari sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan dan sektor kelautan khususnya subsektor perikanan serta sektor industri khususnya subsektor industri pengolahan dan industri kecil. Kemudian kualifikasi usaha yang mempunyai peluang untuk dapat mengembangkan usahanya sekaligus menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia adalah kegiatan usaha yang mempunyai pengalaman/catatan (track record) yang baik terutama selama sepuluh tahun terakhir. Selanjutnya atas dasar pengalaman terutama di masa krisis tujuh tahun terakhir, pilihan untuk memprioritaskan kegiatan usaha (pengusaha) dengan skala usaha kecil dan menengah (UKM) adalah merupakan pilihan yang cukup bijaksana. Oleh karena itu, yang penting adalah bagaimana mencermati kemungkinan yang akan terjadi dalam kegiatan ekonomi dunia, regional dan di Indonesia sendiri dalam kurun lima tahun ke depan. Bagaimana peluangnya bagi UKM, untuk dapat mengembangkan kegiatan usahanya pada pasar yang kompetitif, sehingga disamping dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas usahanya juga dapat menopang secara kuat perekonomian Indonesia <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
A. Permasalahan<br />
Ada beberapa permasalahan yang terkait dengan keberadaan koperasi usaha kecil dan menengah. Diantaranya sebagai berikut :<br />
1. Kurang berkembangnya sektor usaha kecil dan menengah<br />
2. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap sektor usaha kecil dan menengah, kalupun ada beberapa kebijakan pembinaan dari pemerinta namun belum menunjukkan hasil yang maksimal<br />
3. Bagaimana meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif dari usaha kecil dan menengah<br />
4. Bagaimana memperkuat sektor usaha kecil dan menengah supaya tidak kalah dengan usaha besar<br />
<br />
B. Tujuan <br />
1. Menganalisis keadaan sektor usaha kecil dan menengah sehingga diketahui keadaan riil<br />
2. Menemukan permasalahan kurang berkembangnya koperasi usaha kecil dan menengah sehingga bisa dicari solusinya<br />
3. Mengetahui peran pemerintah dalam pengembangan dan pembinaan usaha kecil dan menengah<br />
4. Menemukan cara bagaimana meningkatkan perhatian pemerintah kepada koperasi usaha kecil dan menengah<br />
5. Menemukan cara meningkatkan keunggulan-keunggulan usaha kecil dan menengah<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
A. Sekilas Mengenai Kondisi Perekonomian dan Pentingnya UKM<br />
Prospek ekonomi dunia diprakirakan membaik pada tahun 2004 dan selanjutnya melambat pada tahun 2005-2006. Di lain pihak prospek ekonomi Indonesia tahun 2004-2006 diprakirakan terus membaik, ditandai oleh pertumbuhan ekonomi yang meningkat secara bertahap hingga sekitar 6 % pada tahun 2006. Kemudian dilihat dari kontribusi sektoral, maka sektor industri, sektor perdagangan dan sektor pertanian diprakirakan menjadi sektor utama pertumbuhan PDB tahun 2004-2006 (Miranda S.Goeltom, 2004). Walaupun terdapat kecenderungan perbaikan perekonomian Indonesia di masa mendatang sebagai dampak dari kondisi ekonomi global, regional dan adanya perbaikan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan ekonomi domestik, tampaknya perlu diwaspadai kemungkinan adanya beberapa isu kritis yang sering menghambat pertumbuhan ekonomi suatu negara, diantaranya adalah:<br />
(1) Tingginya pengangguran, <br />
(2) rendahnya investasi, dan <br />
(3) biaya ekonomi tinggi. <br />
Isu tingginya penganguran dan ekonomi biaya tinggi merupakan isu lama dan klasik yang selama ini belum dapat diatasi dengan baik. Kemudian isu rendahnya investasi merupakan produk dari kekurang percayaan investor terhadap kondisi perekonomian Indonesia, termasuk di dalamnya masalah politik dan keamanan. Kemungkinan isu kritis tersebut berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi Indonesia ke depan. Oleh karena itu, harus cepat direspon oleh semua pihak, terutama pihak pemerintah khususnya dalam menen-tukan kebijakan pengembangan ekonomi nasional pada tahun 2005-2009. Pengalaman Indonesia selama tiga puluh tahun kebelakang terutama pada tujuh tahun terakhir, memberikan informasi dan sekaligus pelajaran berharga bagi kita, bahwa pada masa lalu runtuhnya perekonomian Indonesia ternyata sebagai akibat dari kekurangmampuan pengambil keputusan di pemerintahan Indonesia saat itu dalam merespon berbagai isu kritis , seperti<br />
telah disebutkan di atas. Pada saat itu perekonomian Indonesia hanya bertumpu pada beberapa usaha skala besar (konglomerat). Oleh karena itu, respon yang cepat dan tepat terutama oleh pihak pemerintah terhadap isu kritis yang selalu menghantui kegiatan perekonomian tersebut, akan sangat bermanfaat bagi kemungkinan ketahanan dan sekaligus keamanan perekonomian Indonesia di masa mendatang.<br />
Dengan demikian, kebijakan pemerintah untuk memberikan kesempatan yang sama kepada kegiatan usaha kecil dan menengah (UKM) untuk dapat maju dan berkembang sesuai dengan kapasitas dan kapabilitasnya, merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi ketahanan dan keamanan perekonomian Indonesia di masa mendatang. Ini artinya bahwa UKM harus dapat tumbuh dengan baik, sehingga masalah mengenai pengangguran, rendahnya minat investasi dan ekonomi biaya tinggi dapat berkurang secara nyata. Manggara Tambunan (2004) menyebutkan bahwa setelah krisis ekonomi berjalan selama tuijuh tahun, salah satu pelajaran berharga yang dapat diambil adalah bahwa : <br />
(1) ekonomi Indonesia tidak dapat hanya mengandalkan peranan usaha besar, <br />
(2) Usaha kecil menengah (UKM) memiliki ketahanan yang lebih baik dibandingkan dengan usaha besar karena UKM lebih efisien dan <br />
(3) hingga sekarang belum ada kejelasan kebijakan industri dan bagaimana yang diadopsi agar lebih mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja <br />
<br />
B. Analisis Usaha Kecil dan Menengah<br />
Masalah ekonomi biaya tinggi hanya dapat diatasi dan diselesaikan dengan baik, apabila keberadaan pemerintahan yang bersih dan jujur dan bertanggung jawab (good governance) diupayakan secara sunguh-sungguh dan berkesinambungan. Apabila ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka akan berdampak secara langsung terhadap penurunan terhadap ekonomi biaya tinggi, baik yang terjadi di pemerintahan maupun yang dilakukan oleh para pengusaha, termasuk pengusaha dengan skala kecil dan menengah. Paling tidak biaya untuk perijinan, restribusi dan pajak serta sejenisnya dapat mengurangi beban para pengusaha kecil dan menengah.<br />
Kemudian masalah masih tingginya pengangguran, dapat dikurangi secara nyata apabila kemudahan bagi pengembangan UKM nyata-nyata<br />
terlaksana dengan baik. Semakin banyak jumlah UKM serta semakin berkualitas dan berkembang UKM, maka akan berpeluang untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja.<br />
Sementara itu, belakangan ini banyak diungkapkan bahwa UKM memiliki peran penting bagi masyarakat di tengah krisis ekonomi. Dengan memupuk UKM diyakini pula akan dapat dicapai pemulihan ekonomi (Kompas. 14/12/2001). Hal serupa juga berlaku bagi sektor informal. Usaha kecil sendiri pada dasarnya sebagian besar bersifat informal dan karena itu relatif mudah untuk dimasuki oleh pelaku-pelaku usaha yang baru. Pendapat mengenai peran UKM atau sektor informal tersebut ada benarnya setidaknya bila dikaitkan dengan perannya dalam meminimalkan dampak sosial dari krisis ekonomi khususnya persoalan pengangguran dan hilangnya penghasilan masyarakat. <br />
UKM boleh dikatakan merupakan salah satu solusi masyarakat untuk tetap bertahan dalam menghadapi krisis yakni dengan melibatkan diri dalam aktivitas usaha kecil terutama yang berkarakteristik informal. Dengan hal ini maka persoalan pengangguran sedikit banyak dapat tertolong dan implikasinya adalah juga dalam hal pendapatan. Bagaimana dengan anjloknya pendapatan masyarakat yang tentu saja mengurangi daya beli masyarakat terhadap produk-produk yang sebelumnya banyak disuplai oleh usaha berskala besar? Bukan tidak mungkin produk-produk UKM justru menjadi substitusi bagi produk-produk usaha besar yang mengalami kebangkrutan atau setidaknya masa-masa sulit akibat krisis ekonomi. Jika demikian halnya maka kecenderungan tersebut sekaligus juga merupakan respon terhadap merosotnya daya beli masyarakat.<br />
Badan Pusat Statistik (2003) menyebutkan bahwa jumlah UKM tercatat 42,3 juta atau 99,90 % dari total jumlah unit usaha.UKM menyerap tenaga kerja sebanyak 79 juta atau 99,40 % dari total angkatan kerja.Kontribusi UKM dalam pembentukan PDB sebesar 56,70 %. Kemudian sumbangan UKM terhadap penerimaan devisa negara melalui kegiatan ekspor sebesar Rp 75,80 triliun atau 19,90 % dari total nilai ekspor.<br />
Dengan berbagai spefikasinya, terutama modalnya yang kecil sampai<br />
tidak terlalu besar, dapat merubah produk dalam waktu yang tidak terlalu lama dan manajemennya yang relatif sederhana serta jumlahnya yang banyak dan tersebar di wilayah nusantara, menyebabkan UKM memiliki daya tahan yang cukup baik terhadap berbagai gejolak ekonomi Berbagai permasalahan mikro yang terdapat pada kebanyakan UKM, dapat menghambat UKM untuk dapat berkembang dengan baik, terutama dalam<br />
mengoptimalkan peluang yang ada.<br />
Kondisi tersebut memberikan isyarat bahwa UKM sepantasnya diberikan bantuan sesuai dengan kebutuhannya. Sehubungan dengan permasalahan secara umum yang dialami oleh UKM, Badan Pusat Statistik (2003) mengidentifikasikan sebagai berikut:<br />
(1) Kurang permodalan<br />
(2) Kesulitan dalam pemasaran<br />
(3) Persaingan usaha ketat<br />
(4) Kesulitan bahan baku<br />
(5) kurang teknis produksi dan keahlian<br />
(6) keterampilan manajerial kurang<br />
(7) kurang pengetahuan manajemenkeuangan<br />
(8) iklim usaha yang kurang kondusif(perijinan, aturan/perundangan)<br />
Bagi keperluan pengembangan usaha UKM di masa mendatang, diperlukan adanya bantuan layanan bisnis dari lembaga swasta, lembaga pemerintah dan individu sesuai dengan kekurangan masing-masing UKM. <br />
Penelitian yang dilakukan Gofur Ahmad (2004) terhadap UKM yang berusaha di bidang pengrajin garmen yang berlokasi di Sentra Warung Buncit, diantaranya menyebutkan bahwa saat ini yang paling dibutuhkan oleh pengrajin adalah adanya bantuan modal berupa kredit lunak, agar mereka dapat mengembangkan usaha mereka di bidang garmen. Hal ini dapat dilihat dari 82,30 % pengrajin merasa tidak memiliki cukup modal untuk mengembangkan usahanya. Sementara untuk menanggulangi kekurangan modal tersebut, mereka mengatakan tidak tahu secara persis kepada siapa atau llembaga mana mereka harus mencari bantuan modalnya.<br />
Di satu sisi UKM pada umumnya sangat memerlukan bantuan permodalan bagi pengembangan usahanya, tetapi di lain sisi perbankan dan mungkin juga perorangan masih kelebihan dana. Walaupun secara makro penyaluran kredit bagi UKM terus meningkat dalam lima tahun terakhir ini, ternyata peningkatan terbesar masih berada pada kredit konsumsi. Peningkatan kredit perbankan untuk UKM khususnya bagi keperluan tambahan modal kerja dan investasi masih jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan kredit konsumsi. Atas dasar kondisi tersebut, tampaknya sangat mutlak diperlukan adanya bantuan bagi UKM, yaitu: (1) layanan untuk dapat akses ke lembaga keuangan, dan (2) tersedianya lembaga jaminan kredit yang permanen bagi UKM.<br />
Atas dasar kondisi seperti dikemukakan terdahulu, dapat disebutkan bahwa secara umum permasalahan utama yang dialami oleh UKM ada tiga hal, yaitu: <br />
(1) Kurang permodalan (modal kerja dan Investasi), <br />
(2) Pasar yang sangat bersaing (produsen banyak dan harga jual yang sama atau mendekati harga pokok produksi, dan <br />
(3) Sulit mendapatkan bahan baku (harganya tinggi dan sulit didapat). <br />
Kondisi tersebut akan sangat menyulitkan UKM untuk dapat berkembang dengan baik. Oleh karena itu, agar usaha UKM dapat berkembang dengan baik diperlukan adanya bantuan bimbingan atau layanan bisnis yang jenisnya disesuaikan dengan masalah yang dihadapi oleh setiap kelompok UKM yang mengusahakan produk sejenis, sehingga UKM dapat mengakses ke sumber pembiayaan, pemasaran (pasar output) dan sumber bahan baku (pasar input). Ini artinya bahwa dalam mengembangkan UKM untuk lima tahun ke depan diperlukan adanya strategi yang paradigmanya berubah dari strategi yang mungkin pernah dilakukan di masa yang lalu. <br />
Salah satu dasar strategi tersebut adalah menggunakan pendekatan kluster. Pendekatan klaster tampaknya merupakan pilihan yang bijaksana bagi pengembangan UKM di masa mendatang. <br />
C. Pendekatan Kluster<br />
Pendekatan kluster tampaknya merupakan pendekatan yang sistematik dalam upaya mengembangkan UKM. Pendekatan kluster ini tidak mudah dilakukan, karena memerlukan berbagai persyaratan, namun demikian pendekatan ini dapat dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan serta konsisten. Konsekuensi logis dari pendekatan ini<br />
adalah bahwa komoditi yang diusahakan benar-benar terpilih, paling tidak punya keunggulan komparatif, orang-orang yang ada di dalamnya mempunyai kesadaran dan kemauan yang cukup tinggi termasuk di dalamnya akhlak yang baik, perlu adanya aglomerasi dan kaitan hulu-hilir, sarana dan prasarana pendukung yang memadai. <br />
C. Richard Hatch di dalam Anonimous (2003) mengusulkan pengembangan jejaring UKM dengan pendekatan klaster, meliputi:<br />
1) mengembangkan kriteria untuk menyeleksi partner (pasangan) yang memiliki pengalaman dan pengetahuan lokal yang memadai <br />
2) mengkaji system bisnis dan operasi secara internal setiap pelaku bisnis yang akan dikembangkan <br />
3) mengembangkan kurikulum dan materi pelatihan bagi UKM, broker/pialang bisnis atau konsultan BDS Providers dan dikomunikasikan lewat berbagai media termasuk internet <br />
4) merancang skim subsidi yang efisien yang dapat mencegah terjadinya distorsi untuk menutupi biaya awal bagi pialang jejaring bisnis <br />
5) menyediakan bantuan teknis bagi setiap UKM yang bekerjasama <br />
6) merancang dan melakukan evaluasi secara seksama setiap upaya pengembangan jejaring bisnis melalui klaster UKM <br />
7) memberikan perhatian dari berbagai usulan kajian yang dilakukan oleh staf, pihak-pihak yang bekerjasama, pialang bisnis termasuk BDS provider dalam penyempurnaan setiap konsep yang akan dikembangkan dalam pengembangan klaster UKM <br />
Sehubungan dengan masalah pendekatan kluster, Suhendar Sulaeman dan Eriyatno (2002) mengemukakan bahwa: pada tingkat yang cukup luas (meso) berbagai kebijakan yang menyangkut BDS akan dapat menjadi suatu hal yang penting bagi terciptanya suatu cluster dan network yang kompetitif.Kebijakan pengembangan/peningkatan infrastruktur, kualitas SDM dan penguasaan teknologi, merupakan suatu perangkat penting dalam<br />
mendinamisasikan dan mengembangkan klaster (cluster) dan jejaring (networing) UKM. Kemudian UNTCTAD di dalam Suhendar S dan Eriyatno (2002) menyebutkan bahwa dalam praktek, upaya pengembangan UKM melalui klaster perlu inisiatif/upaya sebagai berikut: <br />
1) terciptanya BDS, <br />
2) adanya lingkungan industri, pusat ilmu pengetahuan dan teknologi, inkubator, infrastruktur dasar, <br />
3) mengupayakan adanya sekolah-sekolah teknik, <br />
4) terciptanya program jejaring industri, dan <br />
5) terciptanya jejaring informasi. <br />
Klaster dapat dikembangkan dari yang sebelumnya sudah ada semacam sentra, misalnya sentra produksi komoditi tertentu, atau ditumbuhkan dari kondisi tidak terdapat sentra tetapi punya potensi cukup baik. Khusus klaster yang dikembangkan dari sentra, telah ditentukan kriterianya. Kriteria sentra yang dapat difasilitasi untuk ditumbuhkembangkan menjadi klaster sesuai dengan Kepmen Koperasi dan UKM No. 32/Kep/M. KUKM/IV/2003 ditetapkan adalah: <br />
1) terdapat sejumlah UKM, dengan kapasitas produksi yang memadai dalam kawasan sentra yang memiliki prospek untuk berkembang menjadi klaster UKM dengan market share yang layak <br />
2) mempunyai omset penjualan minimal mencapai Rp 200 juta/bulan<br />
3) mempunyai prospek pasar yang berkelanjutan <br />
4) mempunyai jaringan kemitraan dalam pengadaan bahan baku maupun pemasaran <br />
5) mampu menyerap tenaga kerja minimal 40 orang dalam sentra <br />
6) mengutamakan bahan baku lokal <br />
7) menggunakan tekonologi yang berpotensi meningkatkan mutu produk <br />
8) tersedianya sarana dan prasarana pendukung Kemudian lebih lanjut disebutkan bahwa sentra yang sesuai dengan kriteria kepmen tersebut, oleh pemerintah melalui Kementerian UKM akan diiberi dukungan perkuatan: Modal awal padanan (MAP), Busines Development Services (BDS), dan pelatihan-pelatihan.<br />
Pendekatan kluster idealnya akan dapat memecahkan sebagian besar masalah yang ada dalam pengembangan usaha UKM. Pendekatan sentra secara operasional dapat diidentikkan dengan pendekatan kebersamaan ekonomi. Sejatinya bahwa hasil akhir dari pendekatan kluster ini diharapkan dapat menghasilkan produk oleh produsen yang ada di dalam kluster bisnis ini, diharapkan mempunyai peluang untuk menjadi produk yang mempunyai keunggulan kompetitif, sehingga dapat bersaing di pasar regional dan global.<br />
<br />
D. Strategi Pengembangan UKM<br />
Menurut Shendar Sulaeman (2004) strategi yang diterapkan dalam upaya mengembangkan UKM di masa depan terlebih dalam menghadapi pasar bebas di tingkat regional dan global, sebaiknya memperhatikan kekuatan dan tantangan yang ada, serta mengacu pada beberapa hal sebagai berikut:<br />
(1) Menciptakan iklim usaha yang kondusif dan menyediakan lingkungan yang mampu mendorong pengembangan UKM secara sistemik, mandiri dan berkelanjutan <br />
(2) Mempermudah perijinan, pajak dan restribusi lainnya, <br />
(3) Mempermudah akses pada bahan baku, teknologi dan informasi <br />
(4) Menyediakan bantuan teknis (pelatihan, penelitian) dan pendampingan dan manajemen (SDM,keuangan dan pemasaran) melalui BDSP. <br />
(5) Secara rutin BDSP melakukan pertemuan, lokakarya model pelayanan bisnis yang baik dan tepat <br />
(6) Mendorong BDSP untuk masing-masing memiliki keahlian khusus (spesialis), seperti: di bidang Pengembangan SDM, Keuangan, Pemasaran. Ini terutama diperlukan bagi upaya pelayanan kepada usaha menengah yang pasarnya regional dan global <br />
(7) Menciptakan sistem penjaminan kredit (financial guarantee system) yang terutama disponsori oleh pemerintah pusat dan daerah <br />
(8) Secara bertahap dan berkelanjutan mentransformasi sentra bisnis (parsial) menjadi kluster bisnis (sistemik).<br />
<br />
E. Kebijakan Pemerintah Tentang Pembinaan UKM dan Koperasi<br />
Sejak lama Pemerintah sudah melakukan pembinaan terhadap usaha kecil, menengah dan koperasi. Pembinaan terhadap kelompok usaha ini semenjak kemerdekaan telah mengalami perubahan beberapa. Dahulu pembinaan terhadap koperasi dipisahkan dengan pembinaan terhadap usaha kecil dan menengah. Yang satu dibina oleh Departemen Koperasi sedangkan yang lain dibina oleh Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan. Setelah melalui perubahan beberapa kali maka semenjak beberapa tahun terakhir pembinaan terhadap usaha kecil, m eneng ah dan koperasi dilakukan satu atap di bawah Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah. <br />
Berdasarkan kepada PROPENAS (Program Pembangunan Nasional) 2000-2004 ditetapkan program pokok pembinaan usaha kecil, menengah dan koperasi sebagai berikut: <br />
1. Program penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif. <br />
Program ini bertujuan untuk membuka kesempatan berusaha seluas-luasnya, serta menjamin kepastian usahan dengan memperhatikan kaidah efisiensi ekonomi sebagai prasyarat untuk berkembangnya PKMK. Sedangkan sasaran yang akan dicapai adalah menurunnya biaya transaksidan meningkatnya skala usaha PKMK dalam kegiatan ekonomi. <br />
2. Program Peningkatan Akses kepada Sumber Daya Produktif. <br />
Tujuan program ini adalah meningkatkan kemampuan PKMK dalam memanfaatkan kesempatan yang terbuka dan potensi sumber daya, terutama sumber daya lokal yang tersedia. Sedangkan sasarannya adalah tersedianya lembaga pendukung untuk meningkatkan akses PKMK terhadap sumber daya produktif, seperti SDM, modal, pasar, teknologi dan informasi. <br />
3. Program Pengembangan Kewirausahaan dan PKMK Berkeunggulan Kompetitif. <br />
Tujuannya untuk mengembangkan perilaku kewira-usahaan serta meningkatkan daya saing UKMK. Sedangkan sasaran adalah meningkatnya pengetahuan serta sikap wirausaha dan meningkatnya produk-tivitas PKMK. <br />
Sebelum dilaksanakannya kebijakan Otonomi Daerah pembinaan terhadap usaha kecil, m eneng ah dan koperasi ditangani langsung oleh jajaran Departemen Koperasi dan UKM yang berada di daerah. Sedangkan Pemerintah Daerah hanya sekedar memfasilitasi, kalau tidak boleh dikatakan hanya sebagai penonton. Semua kebijakan dan pedoman pelaksanaannya merupakan kebijakan yang telah ditetapkan dari Pusat, sementara aparat di lapangan hanya sebagai pelaksana. Pembinaan yang diberikan tersebut cenderung dilakukan secara seragam terhadap seluruh Daerah dan lebih bersifat mobilisasi dibandingkan pemberdayaan terhadpa usaha kecil, m eneng ah dan koperasi. <br />
Sejalan dengan kebijakan Otonomi Daerah yang memberikan kewenangan kepada Daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya maka pembinaan usaha kecil, menengah dan koperasi harus melibatkan seluruh komponen di Daerah. Peran Pemerintah Daerah sebagai pelaksana kewenangan penyelenggaraan pemerintahan Daerah Otonom akan sangat menentukan bagi pembinaan UKMK. <br />
Dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah maka pembinaan terhadap usaha kecil, m eneng ah dan koperasi perlu dirumuskan dalam suatu pola pembinaan yang dapat memberdayakan dan mendorong peningkatan kapasitas usaha kecil, m eneng ah dan koperasi tersebut. Pola pembinaan tersebut harus memperhatikan kondisi perkembangan lingkungan strategis yang meliputi perkembangan global, regional dan nasional. Disamping itu juga pola pembinaan tersebut hendaknya belajar kepada pengalaman pembinaan terhadap usaha kecil, m eneng ah dan koperasi yang telah dilaksanakan selama ini. <br />
Pola pembinaan terhadap usaha kecil, menengah dan koperasi yang ditawarkan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saingnya dalam rangka Otonomi Daerah antara lain adalah : <br />
• Pelaksana program-program pokok pengembangan UKMK yang telah diatur di dalam Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) 2000-2004 yang meliputi ; Program Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif, Program Peningkatan Akses kepada Sumber Daya Produktif, dan Program Pengembangan Kewirausahaan dan PKMK Berkeunggulan Kompetitif secara terpadu dan berkelanjutan. <br />
• Pelaksanaan program-program pengembangan UKMK yang disusun dengan memperhatikan dan disesuaikan kondisi masing-masing Daerah, tuntutan, aspirasi dan kepentingan masyarakat, serta kemampuan Daerah. <br />
• Keterpaduan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, masyarakat, lembaga keuangan, lembaga akademik dan sebagainya dalam melakukan pembinaan dan pengembangan usaha kecil, m eneng ah dan koperasi. <br />
• Pemberdayaan SDM aparatur Pemerintah Daerah agar mampu melaksanakan proses pembinaan dan pengembangan terhadap usaha kecil, m eneng ah dan koperasi. <br />
• Pengembangan pewilayahan produk unggulan sesuai potensi dan kemampuan yang dimiliki dalam suatu wilayah bagi usaha kecil, menengah dan koperasi dalama rangka meningkatkan daya saing. <br />
• Mensinergikan semua potensi yang ada di Daerah untuk meningkatkan pengembangan usaha kecil, m eneng ah dan koperasi sehingga mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan implentasi kebijakan Otonomi Daerah. <br />
• Sosialisasi tentang kebijakan perekonomian nasional dalam rangka memasuki era pasar bebas AFTA (ASEAN Free Trae Area), APEC ( Asia Pacific Cooperation) dan WTO (World Trade Organization) kepada seluruh kelompok usaha kecil, m eneng ah dan koperasi. <br />
Akhirnya kita berharap melalui pola pembinaan yang dikembangkan tersebut didapat outcomes yang yang bersinergi antara kebijakan pembinaan usaha kecil, m eneng ah dan koperasi dengan kebijakan Otonomi Daerah. Sehingga antara kebijakan Otonomi Daerah dengan pembinaan usaha kecil, m eneng ah dan koperasi terdapat simbiosis mutualisma. Implementasi kebijakan Otonomi Daerah akan menentukan bagi keberhasilan pembinaan usaha kecil, m eneng ah dan koperasi serta sebaliknya pelaksanaan pembinaan UKMK akan mendorong keberhasilan pelaksanaan Otonomi Daerah, dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. <br />
<br />
A. KESIMPULAN <br />
1. Pengembangan UKM disamping meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan usaha UKM tersebut, juga dapat dijadikan andalan dalam meningkatkan Pembangunan perekonomian Indonesia. UKM yang dapat diandalkan untuk bersaing di pasar regional dan global, adalah UKM yang mengusahakan produk mempunyai keunggulan komparatif dan atau keunggulan kompetitif.<br />
2. Klaster bisnis merupakan pengembangan usaha UKM secara secara sistemik, sehingga UKM yang ada di dalamnya mempunyai peluang untuk menjadi usaha yang handal dan kompetitif. Menetapkan UKM sebagai motor pengerak pembangunan ekonomi nasional di masa mendatang merupakan pilihan yang sangat tepat dan bijaksana, namun harus dilengkapi dengan strategi pengembangan yang tepat.<br />
3. Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah, tidak terkecuali di Indonesia. Terdapat tiga alasan yang mendasari negara berkembang belakangan ini memandang penting keberadaan UKM (Berry, dkk, 2001). Alasan pertama adalah karena kinerja UKM cenderung lebih baik dalam hal menghasilkan tenaga kerja yang produktif. Kedua, sebagai bagian dari dinamikanya, UKM sering mencapai peningkatan produktivitasnya melalui investasi dan perubahan teknologi. Ketiga adalah karena sering diyakini bahwa UKM memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas ketimbang usaha besar<br />
4. Masalah ekonomi biaya tinggi hanya dapat diatasi dan diselesaikan dengan baik, apabila keberadaan pemerintahan yang bersih dan jujur dan bertanggung jawab (good governance) diupayakan secara sunguh-sungguh dan berkesinambungan. Paling tidak biaya untuk perijinan, restribusi dan pajak serta sejenisnya dapat mengurangi beban para pengusaha kecil dan menengah.<br />
5. Pendekatan kluster idealnya akan dapat memecahkan sebagian besar masalah yang ada dalam pengembangan usaha UKM. Pendekatan sentra secara operasional dapat diidentikkan dengan pendekatan kebersamaan ekonomi<br />
<br />
B. SARAN<br />
1. Menghadapi tantangan globalisasi, UKM harus diberdayakan agar mampu bersaing dengan pelaku bisnis lainnya baik dari dalam maupun luar negeri-salah upaya penguatan daya saing UKM adalah melalui pembentukan jaringan usaha (business networks). Di samping untuk penguatan daya saing, jaringan usaha juga bermanfaat untuk meningkatkan skup ekonomi, efisiensi, pengelolaan bisnis yang efisien, dan memperluas pangsa pasar.<br />
2. Untuk mendorong tumbuh kembangkan jaringan usaha, sebagai langkah awal yang perlu dilakukan adalah merubah budaya bisnis (business culture). Setelah tumbuh kesadaran untuk melakukan kerjasama, maka perlu disiapkan para pialang (brockers) yang nantinya menyembatani pihak-pihak yang akan melakukan kerjasama usaha. Guna memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi para pialang, maka pelatihan dengan praktek lapang harus menjadi pendukung upaya penguatan tersebut.<br />
3. Masalah iklim berusaha yang kondusif dan infrastruktur untuk pengembangan UKM masih perlu ditata kembali, terlebih lagi menghadapi era otonomisasi yang mengindikasikan justru akan menghambat tumbuhnya UKM.<br />
4. Kebijakan yang telah dibuat pemerintah harus dilaksanakan dengan konsekwen, jangan hanya menjadi wacana saja.<br />
5. Pendekatan klaster hendaknya dikembangkan secara serius oleh pemerintah, untuk menciptakan iklim yang kondusif dalam berusaha<br />
6. Pemerintah hendaknya mengurangi biaya perizinan, pajak dan retribusi bagi usaha kecil dan menengah<br />
<br />
<br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
<br />
Anonimous. 2003. Grand Strategi Pengembangan Sentra UKM. Kementrian Koperasi dan UKM RI, Jakarta.<br />
Brata, Aloysius Gunadi. 2003. Distribusi Spasial UKM di Masa Krisis Ekonomi. Artikel Jurnal Ekonomi Rakyat. www.ekonomirakyat.org<br />
Dipta, I Wayan. 2002. Membangun Jaringan Usaha Bagi Usaha Kecil dan Menengah. Internet<br />
Ibrahim, Maulana. 2004. Mendorong Peran UMKM Dalam Pertekonomian Indonesia di Masa Depan. Makala Debat Ekonomi ESEI 2004, Jakarta Convention Centre 15-16 September 2004.<br />
Ismangil, Wagiono. 2001. Penyusunan Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. Makalah Diskusi penyusunan Strategi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. Jakarta<br />
Sulaeman, Suhendar dan Eriyatno. 2001. Rekayasa Kemitraan Usaha dan Peran BDS dalam Pengembangan Ekonomi Lokal, di dalam Bunga Rampai “Kemitraan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal. Penerbit Yayasan Mitra Pembangunan Desa-Kota dan BIC-Indonesia, Jakarta.<br />
Tambunan, Manggara. 2004. Melangkah Ke Depan Bersama UKM. Makalah pada Debat Ekonomi ESEI 2004, Jakarta Convention Centre 15-16 September 2004.<br />
<br />
<br />
( Tulisan ini adalah makalah dalam rangka memenuhi tugas kuliah ” Ekonomi Kerakyatan” sewaktu penulis masih aktif kuliah di IPDN Jatinangor kira-kira bulan Juli 2007.)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com19tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-83776739757538064352009-10-19T16:32:00.001+07:002010-01-28T21:27:59.091+07:00LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG WASANA PRAJA IPDN<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiLazJ-QCfnYhrzxs7L6wB00LqbIW6-1dwTdfu7ZUqFhOd5sopUwBSGJNyUrqNBED4KBNwv5BWjj2MesrLxw4DUqC2O6nrqQr4mlDtgpL8zltPOhVXaeVcp6O1Q7-qjZ-QZnz2a6t2w_hJ/s1600-h/LOGO+IPDN+WARNA.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5394242401949619170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiLazJ-QCfnYhrzxs7L6wB00LqbIW6-1dwTdfu7ZUqFhOd5sopUwBSGJNyUrqNBED4KBNwv5BWjj2MesrLxw4DUqC2O6nrqQr4mlDtgpL8zltPOhVXaeVcp6O1Q7-qjZ-QZnz2a6t2w_hJ/s320/LOGO+IPDN+WARNA.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 298px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
OLEH:<br />
MUHAMMAD RANGGI TARUNA (NPP. 16.0090)<br />
JURUSAN: POLITIK PEMERINTAHAN<br />
<br />
BAB I<br />
PENDAHULUAN<br />
<br />
1.1. Latar Belakang <br />
<br />
Institut Pemerintahan Dalam Negeri ( IPDN ) sebagai lembaga pendidikan kedinasan di lingkungan Departemen Dalam Negeri, mengemban tugas dalam penyiapan kader pemerintahan ( pamong ) yang memiliki kemampuan intelektual ( ratio ), keterampilan ( skill ) dan kepribadian ( personality ) yang tinggi. Untuk keperluan penyiapan tersebut ditempuh melalui tiga bentuk upaya pendidikan, yaitu pengajaran, pelatihan dan pengasuhan ( jarlatsuh ).<br />
Pada tahun ajaran 2007/2008, praktek lapangan bagi Wasana Praja yang semula berbentuk Bakti Karya Praja ( BKP ) dalam penyelenggaraannya akan dilaksanakan dalam bentuk magang di Pemerintahan Desa ( khususnya di Sekretariat Desa ). Kedudukan magang adalah sebagai pengganti Bakti Karya Praja ( BKP ) yang wajib diikuti oleh setiap Wasana Praja. Bobot praktek lapangan ini adalah 3 SKS.<br />
Pemikiran yang melatar-belakangi diselenggarakan magang dan praktek lapangan pada umumnya, adalah :<br />
1. Bahwa kemampuan dan keterampilan yang diperoleh dikampus perlu dilengkapi dengan pengalaman dilapangan.<br />
2. Berdasarkan pengalaman, sering dijumpai pertumbuhan antara teori dengan praktek-praktek dilapangan tidak serasi. Oleh karena itu, sebagai upaya pengayaan keilmuan, pemahaman fenomena dilapangan sangat diperlukan.<br />
3. Kegiatan pelatihan di lapangan yang mempunyai sisi pembauran dengan masyarakat, juga merupakan upaya pendewasaan praja yang saat ini sangat efektif.<br />
Dalam pelaksanaan magang tahun 2007/2008, Praja ditempatkan di Desa/Kelurahan untuk membantu tugas-tugas Sekretaris Desa/kelurahan. Perimbangan pemilihan Sekretariat Desa/Kelurahan, adalah :<br />
1. Pemerintahan Desa/Kelurahan merupakan unit kerja pemerintahan terendah yang memiliki struktur organisasi yang sederhana tetapi memiliki fungsi yang komplek,<br />
2. Pemerintahan Desa/Kelurahan merupakan unit pelaksana pelayanan publik yang berhadapan langsung dengan masyarakat ( customer ),<br />
3. Penempatan Praja di Desa/Kelurahan berhadapan langsung dengan masyarakat, sehingga memberi dampak positif terhadap percepatan pendewasaan Praja dalam penyelenggaraan pemerintahan.<br />
Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, fungsi magang tersebut utamanya adalah sebagai wahana memperkaya atau melengkapi khasanah pengetahuan dan pengalaman pemerintahan bagi Wasana Praja melalui kegiatan empirik di Desa/kelurahan.<br />
<br />
1.2. Konsep Magang<br />
<br />
Pada dasarnya, magang merupakan proses belajar dengan cara mengikuti apa yang dikerjakan oleh orang lain yang dipandang telah cukup memiliki kemampuan dan pengalaman kerja dibidangnya. Oleh karena itu dapat di rumuskan 3 ( tiga ) kunci dalam filosofi magang, yaitu :<br />
a) Apa yang dilihat ; merupakan proses magang pada tahap awal yaitu memahami dan mendalami penyelenggaraan pemerintahan desa, baik kelembagaan, tugas, fungsi, mekanisme, potensi kondisi dan sebagainya.<br />
<a name='more'></a><br />
b) Apa yang dikerjakan ; merupakan tahap kedua yaitu ikut melakukan kegiatan yang dilakukan oleh aparat pemerintahan desa/kelurahan terutama Sekretaris, terutama dibidang administrasi pemerintahan Desa/Kelurahan. Sasaran yang akan dicapai adalah keterampilan.<br />
c) Apa yang diperoleh ; merupakan proses magang pada tahap ketiga yaitu bagaimana pelaku mampu mengambil manfaat dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan. Sasaran yang akan dicapai dalam tahapan ini adalah kemampuan pelaku magang dalam merumuskan pengetahuan/pengalaman baru bagi dirinya dari apa yang dilihat dan dilakukan.<br />
Oleh karena itu, dalam pelaksanaan magang akan dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut :<br />
a) Emperical Rasional Strategy : pendekatan ini didasarkan kepada pendekatan yang beranjak pada pengalaman/kondisi obyektif secara rasional yang dapat diterima oleh berbagai pihak ;<br />
b) Normatif Reeducatif Strategy : ini berarti bahwa dalam pelaksanaan latihan praktek kerja, perlu memperhatikan nilai, norma dan aturan yang berlaku di masyarakat ;<br />
c) Partisipatif : pendekatan ini didasarkan atas keterlibatan phisik, mental dan tenaga yang bersangkutan dalam kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah desa/kelurahan dan masyarakat lain ;<br />
d) Institutionalistis : pendekatan yang mempertimbangkan keterkaitan dengan lembaga-lembaga/organisasi secara koordinasi, sinkronisasi dan harmonisasi.<br />
<br />
1.3. Maksud dan Tujuan<br />
<br />
Maksud kegiatan magang Praja di Pemerintahan Desa/Kelurahan, adalah sebagai upaya membekali Praja yang akan diwisuda atau siap terjun ke lapangan ( arena kerja di lingkungan pemerintah daeerah ), melalui kegiatan praktek lapangan yang dibimbing langsung oleh aparat pemerintahan desa, khususnya Sekretaris Desa/Kelurahan.<br />
Tujuan umum penyelenggaraan praktek lapangan adalah :<br />
1. Memberikan pemahaman dan pengalaman kepada Wasana Praja mengenai aktivitas-aktivitas kepemerintahan, pebangunan dan kemasyarakatan di Desa/kelurahan ;<br />
2. Memberikan kemampuan kepada Wasana Praja untuk melakukan/memperagakan/mengikuti aktivitas manajerial kepemerintahan di lapangan ;<br />
3. Memberikan kemampuan kepada Wasana Praja untuk melakukan pengabdian intelektual dan keterampilan kepada masyarakat ;<br />
4. Memberikan kemampuan kepada Wasana Praja untuk melakukan analisis potensi dan masalah yang ada di Desa/kelurahan serta konsep pemecahannya ;<br />
5. Memberikan peluang bagi pengelola akademik sebagai dorongan untuk meningkatkan profesinya dalam penguasaan empiris pelaksanaan pemerintahan Desa/Kelurahan ;<br />
6. Memberikan rangsangan bagi Desa/Kelurahan dalam upaya ikut serta mensukseskan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di desanya.<br />
<br />
<br />
1.4. Sasaran Magang ( Output )<br />
<br />
Pada dasarnya kedudukan Praja dalam program magang adalah sebagai pegawai negeri yang diperbantukan pada Sekretariat Desa/Kelurahan. Praja dilapangan bertugas membantu Sekretaris Desa/Kelurahan dalam melaksanakan tugas-tugasnya setiap hari. <br />
Sasaran program magang atau output magang adalah :<br />
1. Praja dapat mengetahui dan memahami secara rinci tugas dan fungsi Sekretaris Desa/Kelurahan.<br />
2. Praja dapat mengetahui instrumen kerja Sekretaris Desa/Kelurahan dan pemerintahan Desa pada umumnya.<br />
3. Praja mampu melaksanakan tugas-tugas administrasi yang menjadi tugas Sekretaris Desa/Kelurahan.<br />
4. Praja mampu melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan Desa/Kelurahan.<br />
5. Praja mampu melakukan pembauran dengan masyarakat dengan baik.<br />
<br />
<br />
BAB II<br />
KONDISI LOKASI MAGANG<br />
<br />
2.1. Kondisi Umum Desa Jatipamor<br />
<br />
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan msyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional, khususnya yang berada di wilayah Kabupaten Majalengka.<br />
<br />
2.1.1. Keadaan Geografis<br />
Desa Jatipamor sebagai pintu gerbang masuk Ibu Kota Kabupaten Majalengka, sangat strategis dalam mendukung Visi Kabupaten Majalengka yaitu : “Majalengka Kabupaten Agrobisnis Termaju di Jawa Barat Tahun 2010 Berbasis Masyarakat Agamis dan Partisifatif. Sedangkan Desa Jatipamor Memiliki Visi yaitu “Terwujudnya Desa Jatipamor menjadi Desa Agrobisnis dan Peternakan Termaju di Kecamatan Panyingkiran yang di dukung oleh masyarakat beriman dan bertakwa, sehat serta berpendidikan”.<br />
Untuk menunjang Visi Desa Jatipamor maka perlu dirumuskan misi yang akan membantu akselerasi percepatan pembangunan yang mengacu pada visi desa. Misi Desa Jatipamor yaitu :<br />
a. Menegakkan tata pemerintahan desa yang baik dan amanah dengan berlandaskan kedaulatan rakyat dan menjunjung tinggi hukum.<br />
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang kompetitif dengan ditopang oleh pembinaan akhlak yang mulia dan moral yang semakin menjamin solidaritas sosial<br />
c. Meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan potensi sumber daya alam dan ekonomi yang berkelanjutan terutama pertanian dan peternakan menuju tercapainya kesejahteraan masyarakat yang layak dan bermartabat. <br />
Jarak Desa Jatipamor dengan Ibu Kota Kabupaten Majalengka + 2 km, dan jarak ke Kantor Kecamatan Panyingkiran + 2 km. Desa Jatipamor memiliki luas daerah 175,040 Ha dengan batas wilayah sebagai berikut :<br />
<br />
Sebelah Utara : Desa Jatisawit<br />
Sebelah Timur : Kel. Cijati<br />
Sebelah Selatan : Kel. Majalengka Kulon dan Kel.Munjul<br />
Sebelah Barat : Desa Panyingkiran dan Desa Bantrangsana<br />
<br />
Iklim Desa Jatipamor sangat cocok untuk mengembangkan kegiatan pertanian terutama untuk tanaman sayuran. Dalam kurun waktu satu tahun, hujan turun selama 8 bulan dengan curah hujan sebanyak 4531 mm/th. Desa Jatipamor sendiri berada pada ketinggian 516 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara maksimal 30°C dan minimal 28°C. Sedangkan menurut topografinya, wilayah Desa Jatipamor merupakan dataran.<br />
<br />
2.1.2. Keadaan Penduduk<br />
Berdasarkan data kependudukan jumlah penduduk di Desa Jatipamor Desember 2006 berjumlah 3.415 jiwa yang terdiri dari:<br />
Laki – laki : 1.761 jiwa<br />
Perempuan : 1.654 jiwa<br />
Penduduk ini tersebar di 3 blok yaitu Blok Pamaron, Blok Jiem dan Blok Karapyak dan jumlah Kepala Keluarga 976 KK.<br />
<br />
2.1.3. Keadaan Sosial <br />
Kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Jatipamor sangat baik, hal ini menunjang terciptanya suatu kehidupan di masyarakat yang aman, tertib sehingga rasa persatuan dan kesatuan semakin kokoh, disamping itu rasa sosial adat istiadat yang ada cukup tinggi, hal ini tetap dilaksanakan dan dipertahankan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.<br />
Masyarakat Desa Jatipamor kurang lebih 99% beragama Islam, dengan jumlah penganut 3411 orang, agama Kristen protestan sejumlah 8 orang dan Kristen katolik sejumlah 4 orang. Sarana peribadatan di Desa Jatipamor masjid ada 1, mushola ada 15 yang tersebar di 12 RT.<br />
Pembinaan keagamaan diantaranya pengajian rutin atau majlis ta’lim tiap hari dari hari senin sampai dengan hari minggu terisi yang tempatnya di mushola yang ada di tiap RT. Etnis yang ada di Desa Jatipamor mayoritas dihuni oleh suku sunda yaitu 3403 orang, suku jawa 20 orang, suku batak 1 orang, arab 1 orang, cina 7 orang dan aceh yaitu 1 orang.<br />
2.1.4. Kondisi Budaya<br />
Kondisi budaya yang ada di Desa Jatipamor masih relatif sama dengan daerah-daerah yang ada diseluruh Kabupaten Majanglengka. Akan tetapi rasa kekeluargaan antar penduduk dalam satu desa masih sangat erat sehingga unsur kekeluargaan dan gotong-royong sangat dikedepankan.<br />
<br />
2.1.5. Kondisi Politik dan Ekonomi<br />
Sosial ekonomi masyarakat Desa Jatipamor cukup baik, ini disebabkan para petani panennya cukup sangat baik, para usaha warung atau usaha kecil cukup lancar dengan adanya bantuan modal dari PPK. Namun masyarakat miskin yang memerlukan bantuan masih ada di desa Jatipamor.<br />
Pada umunya masyarakat Desa Jatipamor adalah petani, buruh tani, dagang dan PNS. Tingkat sosial serta kesadarannya cukup baik sehingga mendukung Program Pemerintah dan dapat melaksanakannya dengan baik, walaupun ada beberapa kendala dalam kehidupan masyarakat sehingga beberapa program pemerintah tidak dapat dijalankan dan siselesaikan tepat pada wakrunya. Seperti contoh pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ) yang ditargetkan Pemerintah dapat selesai pada pertengahan bulan Maret, namun sampai akhir bulan Februari masih banyak masyarakat Desa Jatipamor yang belum melunasi PBB dengan berbagai macam alasan.<br />
Namun secara garis besar keadaan sosial ekonomi masyarakat sudah baik ditinjau dari segi perilaku antara lain :<br />
• Pembinaan hubungan baik dan sikap saling menghormati antara umat beragama.<br />
• Pemeliharaan tempat-tempat ibadah secara mandiri dan gotong-royong.<br />
• Pembinaan hubungan baik antara anggota keluarga penduduk<br />
• Pemberian santunan kepada warga masyarakat yang memerlukan seperti yatim piatu, orang lanjut usia dan cacat seumur hidup.<br />
• Keadaan sosial ekonomi masyarakat cukup baik yang dapat tergambar dari hasil pendapatan yaitu : Pra KS 214 Orang, Pra KS I Non Alek 11 Orang, KS I Alek 258 Orang, KS I Non Alek 106 Orang, KS III 580 Orang, dan KS III Plus 78 Orang. Sehingga semuanya berjumlah 1.544 Orang<br />
<br />
2.1.6. Kondisi Pertanian<br />
Sistem pertanian yang dikembangkan di Desa Jatipamor merupakan sistem pertanian modern, dalam arti telah mengikuti perkembangan dan anjuran dari pemerintah, dalam hal ini Dinas Pertanian.<br />
Jenis tanaman yang sedang dikembangkan oleh masyarakat Desa Jatipamor selain padi dan palawija adalah buah jambu merah. Adapun tanaman padi mengalami masa panen sebanyak 2 kali dalam satu tahun dengan hasil yang memuaskan. Bahkan pada awal tahun 2008 ini panen padi di Desa Jatipamor mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu. Hal ini dikarenakan masyarakat mengikuti anjuran dari dinas pertanian untuk menanam padi jenis Ciherang, Mekongga, Situbagendit, Cigeulis, Widas, Padi 04, dan Midun. Padi-padi jenis ini lebih tahan terhadap hama wereng dibandingkan dengan padi jenis Hibrida.<br />
Masa tanam tanaman palawija di Desa Jatipamor dilakukan pada musim ketiga masa tanam dengan menggunakan metode tumpang sari. Tanaman yang dikembangkan antara lain jagung dan kedelai. Pada tahun 2007 hasil tanaman jagung di Desa Jatipamor mencapai 3,4 ton, sedangkan untuk kedelai mencapai 2,4 ton.<br />
Jambu merah merupakan tanaman khas Desa Jatipamor. Produk Jambu Merah Desa Jatipamor berbeda dengan daerah-daerah lain, karena berdasarkan hasil penelitian hanya buah Jambu Merah dari Desa Jatipamor yang mempunyai rasa, aroma dan warna yang khas yang tidak dimiliki oleh buah Jambu Merah dari daerah lain. Jambu Merah merupakan tanaman menahun dan selalu berbuah sepanjang musim, sehingga setiap hari dapat dipanen hasilnya. Sebagai penghasil Jambu Merah, sebagian besar warga Desa Jatipamor mempunyai tanaman Jambu Merah meskipun hanya beberapa buah di halaman atau pekarangan rumahnya. Sedangkan untuk distribusi Jambu Merah, di Desa Jatipamor terdapat beberapa orang yang menjadi distributor buah Jambu Merah untuk dijual ke dalam maupun ke luar wilayah Kabupaten Majalengka. Pemasaran Jambu Merah dari Desa Jatipamor ini telah mencapai Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Adapun khasiat dari buah Jambu Merah ini adalah mencegah dan mengobati penyakit demam berdarah.<br />
<br />
2.2. Kondisi Pemerintahan Desa Jatipamor<br />
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 6 Tahun 2000, maka Organisasi Pemerintahan Desa terdiri dari Pimpinan adalah Kuwu, dan Unsur Pembantu Pimpinan adalah Juru tulis, Raksabumi, Ngalambang, Lebe, Ucap Gawe, Kapala dan Rurah. Lebih lanjut juga ditegaskan mengenai tata kerja dimana Juru Tulis dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kuwu, Setiap urusan dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Juru Tulis dan Rurah dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kuwu.<br />
Menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, maka Pemerintah Kabupaten Majalengka mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2006, Tentang Pemerintahan Desa, dimana Pemerintahan Desa terdiri dari Kepala Desa dan Perangkat Desa dan dalam melaksanakan tugasnya Perangkat Desa bertanggungjawab kepada Kepala Desa.<br />
Pemerintahan Desa dalam pelaksanaan maupun pengelolaanya harus ditunjang dengan kemampuan dari para Perangkat Desa, sebagai pengelola. Oleh karena itu agar pelaksanaan Pemerintahan Desa dapat berjalan dengan lancar, tertib, berdaya guna dan berhasil guna, perlu adanya disiplin kerja dan kemampuan untuk maju yang timbul dari kesadaran sehingga harus mampu dan berupaya untuk menggali sumber pendapatan dengan memanpaatkan potensi yang ada.<br />
Dalam penyelenggaraan Pemerintah Desa, Kuwu berkedudukan sebagai alat Pemerintah Desa yang memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Pamong Desa . <br />
Pamong Desa adalah Aparat Desa yang terdiri dari unsur Staf , unsur wilayah dan unsur pelaksana . Pamong Desa dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya serta bertanggungjawab kepada Kuwu<br />
<br />
Tabel 2.1<br />
Nama-Nama Aparat Pemerintah Desa Jatipamor<br />
<br />
No Nama Jabatan<br />
1 Achmad Dumjati Kepala Desa<br />
2 Rachmad Afandi Sekretaris Desa<br />
3 Nur Ahmad Hasan Kepala Urusan Umum<br />
4 Baban Rubana Kepala Urusan Pemerintahan<br />
5 Yani Iskandar Kepala Urusan Keuangan<br />
6 Uce Junjunan Kepala Urusan Perekonomian dan Pembangunan<br />
7 Abdul Wahab Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat<br />
8 Yayat A.Hadiyat Kepala Dusun I<br />
9 Nana Kurniawan Kepala Dusun II<br />
10 Djumali Kepala Dusun III<br />
<br />
<br />
<br />
Tabel 2.2<br />
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa Jatipamor<br />
Berdasarkan Perda Kabupaten Majalengka Nomor 14 Tahun 2006<br />
<br />
BPD<br />
<br />
<br />
Ahcmad Dumjati<br />
Kepala Desa<br />
<br />
<br />
<br />
Rachmad Afandi<br />
Sekretaris Desa<br />
<br />
<br />
<br />
Yani I.<br />
Kaur Keuangan<br />
<br />
Uce J.<br />
Kaur<br />
Ekbang<br />
Abdul Wahab<br />
Kaur<br />
Kesra<br />
Nur A.H.<br />
Kaur<br />
Umum<br />
Baban R.<br />
Kaur Pemerintahan<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Djumali<br />
Kadus III<br />
Nana K.<br />
Kadus II<br />
Yayat A.H.<br />
Kadus I<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Selama tahun 2007, administrasi desa yang telah dilaksanakan oleh desa Jatipamor antara lain:<br />
1). Penyelenggaraan administrasi umum terdiri dari legalisasi surat – surat keputusan Desa Kekayaan inventaris Desa dan buku agenda Desa.<br />
2). Penyelenggaraan administrasi penduduk meliputi antara lain melaksanakan pendataan dibuku induk penduduk agar dapat mengetahui keadaan perkembangan penduduk, dalam kaitan waktu satu tahun yang kemudian setiap bulannya dilaporkan didalam buku rekapan akhir bulan.<br />
3). Penyelenggaraan administrasi kantor terdiri dari : <br />
a. Buku administrasi umum<br />
b. Buku administrasi kependudukan <br />
c. Buku administrasi keuangan, dan <br />
d. Buku admninistrasi lainnya.<br />
4). Peningkatan pelayanan masyarakat. <br />
5). Pemerintah Desa dalam menjalankan roda Pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan lebih meningkatakan pelayanan kepada masyarakat daripada kepentingan pribadi atau golongan.<br />
6). Pembinaan adat istiadat dan lembaga adat.<br />
7).Pemerintahan Desa melakukan pembinaan berupa pemberian pedoman, bimbingan arahan surpervisi, dan pelatihan berdasarkan adat istiadat didalam kehidupan bermasyarakat,. Berbangsa dan bernegara.<br />
Penyelenggaraan tugas pembantuan yang telah dilaksanakan pemerintah Desa Jatipamor selama tahun 2007 antara lain:<br />
1. Peningkatan Keluarga Berencana<br />
Pemerintah Desa dari tahun ke tahun mengenai program keluarga berencana, terus berupaya untuk meningkatkan peesrta akseptor baru sehingga dapat memenuhi target yang telah ditetapkan melalui alat kontrasepsi untuk tahun 2007. <br />
2. Pembinaan Kependudukan. <br />
Pemerintah Desa melaksanakan pembinaan dan mencatat berbagai kegiatan – kegiatan administrasi penduduk di desa, mencatat dan melaksanakan serta memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam hal pembuatan kartu tanda penduduk ( KTP ) dan Kartu keluarga.<br />
3. Peningkatan pemasukan PBB.<br />
Pemerintah Desa dalam melaksanakan tugas pembantuan untuk melaksanakan penagihan PBB dengan cara membagi habis jumlah tagihan kepada seluruh pemungut dan dicatat pada buku harian masing – masing Pamong sehingga selalu untuk melunasi seluruh target lebih awal dari waktu yang telah ditetapkan. <br />
<br />
2.2.1. Tugas Kepala Desa dan Perangkat Desa Jatipamor<br />
Tugas Kepala Desa dan Perangkat Desa telah diatur dalam Perda No. 14 Tahun 2006, Tentang Pemerintahan Desa, Pasal 3 :<br />
<br />
1. Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.<br />
<br />
2. Sekretaris Desa dalam membantu Kepala Desa mempunyai tugas :<br />
a. Memberikan saran dan pendapat kepada Kepala Desa ;<br />
b. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta mengawasi semua unsur / kegiatan Sekretariat Desa ;<br />
c. Memberikan informasi mengenai keadaan Sekretariat Desa dan Keadaan Umum Desa ;<br />
d. Merumuskan program kegiatan Desa ;<br />
e. Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, evaluasi dan laporan ;<br />
f. Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasil-hasil rapat .<br />
g. Menyusun Rancangan APB Desa ;<br />
h. Mengadakan kegiatan inventarisasi kekayaan Desa ;<br />
i. Melaksanakan kegiatan pencatatan mutasi tanah dan pencatatan administrasi pertanahan ;<br />
j. Melaksanakan administrasi kepegawaian Perangkat Dea ;<br />
k. Melaksanakan administrasi kependudukan, administrasi pembangunan dan administrasi kemasyarakatan ;<br />
l. Melaksanakan tugas Kepala Desa apabila Kepala Desa berhalangan ;<br />
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Desa.<br />
<br />
3. Kepala Urusan Pemerintahan dalam membantu Kepala Desa mempunyai tugas :<br />
a. Melaksanakan dan mencatat kegiatan administrasi kependudukan ;<br />
b. Mencatat dan melaksanakan serta memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam hal pembuatan Kartu Tanda Penduduk ;<br />
c. Melaksanakan dan mencatat kegiatan administrsi pertanahan ;<br />
d. Melaksanakan dan mencatat kegiatan kemasyarakatan ;<br />
e. Mencatat dan melaksanakan penyelenggaraan Buku Administrasi Pemerintahan Desa ;<br />
f. Melaksanakan dan mencatat kegiatan monografi Desa ;<br />
g. Melaksankan dan mencatat kegiatan administrasi usulan naturalisasi / kewarganegaraan ;<br />
h. Mencatat dan merencanakan penyusunan APB Desa ;<br />
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. <br />
<br />
4. Kepala Urusan Perekonomian dan Pembangunan dalam membantu Kepala Desa mempunyai tugas :<br />
a. Mencatat dan melaksanakan kegiatan administrasi pembangunan ;<br />
b. Mencatat dan menggerakan swadaya masyarakat dalam pembangunan desa ;<br />
c. Mencatat dan menghimoun data potensi desa serta menganalisa dan memeliharanya untuk dikembangkan ;<br />
d. Mencatat dan melaksanakan serta mempersiapkan bahan nguna Musyawarah Perencanaan Pembangunan ( Musrenbang ) Desa ;<br />
e. Mencatat dan melaksanakan bidang perkoperasian, pertanian, pengairan, perekonomian, dan pembangunan lingkungan hidup ;<br />
f. Mencatat dan mengikuti serta melaporakan perkembangan keberadaan perekonomian ( Koperasi Unit Desa, Perkoperasian, Perkreditan, dan Lembaga Perekonomian lainnya) ;<br />
g. Melaksanakan dan mencatat mengenai tera ulang dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam hal permohonan pembuatan perizinan ;<br />
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. <br />
<br />
5. Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat dalam membantu Kepala Desa mempunyai tugas :<br />
a. Melaksanakan dan mencatat kegiatan serta pembinaan bidang kesehatan, bantuan sosial, pemberdayaan prempuan, kesenian, olahraga, pemuda, pramuka, PMI, dan Lembaga kemasyarakatan lainnya ;<br />
b. Mencatat dan menyelenggarakan inventarisasi penduduk yang tuna karya, tuna wisma, tuna susila, para penyandang cacat baik mental maupun fisik, yatim piatu, jompo dan panti asuhan ;<br />
c. Mencatat dan mengikuti perkembangan serta melaporkan tentang keadaan pemdidikan masyarakat dan kegiatan lainnya termasuk kepustakaan desa ;<br />
d. Mencatat dan mengikuti perkembangan kegiatan program kependudukan ( Keluarga Berencana, Ketenagakerjaan ) ;<br />
e. Mencatat dan mengikuti kegiatan peserta jemaah Haji ;<br />
f. Mencatat dan melaksanakan kegiatan serta pembinaan bidang keagamaan, kegiatan Badan Amal, Zakat, Infak dan Sodaqoh ( BAZIS ) dan pengurusan kematian ;<br />
g. Mencatat dan melaksanakan kegiatan dan pembinaan DKM, Lumbung Bahagia / beras perelek dan lumbung desa ;<br />
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. <br />
<br />
6. Kepala Urusan Keuangan dalam membantu Kepala Desa mempunyai tugas :<br />
a. Mencatat, mengumpulkan dan menganalisa data kekayaan desa yang baru untuk dikembangkan ;<br />
b. Mencatat dan melakukan kegiatan administrasi pajak yang dikelola oleh desa ;<br />
c. Mencatat dan melakukan kegiatan administrasi keuangan desa ;<br />
d. Melaksanakan dan mencatat penghasilan Kepala Desa dan Perangkat Desa ;<br />
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. <br />
<br />
7. Kepala Urusan Umum dalam membantu Kepala Desa mempunyai tugas :<br />
a. Mencatat, menerima dan mengendalikan surat-surat masuk dan keluar serta menata kearsipan ;<br />
b. Mencatat dan melaksanakan pengetikan surat-surat hasil rapat atau naskah lainnya ;<br />
c. Mencatat dan melaksanakan penyediaan, penyimpanan dan pendistribusian alat-alat tulis kantor serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor ;<br />
d. Menyusun jadwal dan melaksanakan serta mengembangkan pelaksanaan piket desa dan siskamling ;<br />
e. Mencatat dan melaksanakan kegiatan dibidang ketentraman dan ketertiban serta Perlindungan Masyarakat ( Linmas ) ;<br />
f. Mencatat dan melaksanakan kegiatan kebersihan kantor dan bangunan lain milik desa ;<br />
g. Mencatat dan melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian Perangkat Desa ;<br />
h. Mencatat dan melaksanakan pengelolaan administrasi umum ;<br />
i. Melaksanakan dan mencatat inventarisasi kekayaan desa ;<br />
j. Melaksanakan kegiatan persiapan penyelenggaraan rapat ;<br />
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. <br />
<br />
8. Kepala Dusun yang berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Desa diwilayah kerjanya, mempunyai tugas :<br />
a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan dan kemasyarakatan ;<br />
b. Membina kehidupan masyarakat ;<br />
c. Memelihara keamanan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat ;<br />
d. Membina perekonomian masyarakat ;<br />
e. Mendamaikan perselisihan masyarakat ;<br />
f. Menjaga kelestarian adat istiadat yang hidup dan berkembang di masyarakat ;<br />
g. Menggerakan partisipasi masyarakat dalam pembangunan ;<br />
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. <br />
<br />
2.2.2. Badan Permusyawaratan Desa ( BPD )<br />
Badan permusyawaratan Desa ( BPD ) berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa, berdasarkan keterwakilan wilayah yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat. Anggorta BPD terdiri dari Ketua RW, Pemangku Adat, golongan profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. Masa jabatan Anggota BPD adalah 6 ( enam ) tahun dan dapat diangkat / diusulkan kembali untuk 1 ( satu ) kali masa jabatan berikutnya. Jumlah Anggota BPD berjumlah ganjil, minimal 5 ( lima ) orang, maksimal 11 ( sebelas ) orang berdasarkan luas wilayah, jumlah penduduk dan kemampuan keuangan desa. Peresmian anggota BPD ditetapkan dengan Keputusan Bupati / Wali Kota dan sebelum memangku jabatannya, anggota BPD mengucapkan sumpah / janji secara bersama-sama dihadapan masyarakat dan dipandu oleh Bupati / Walikota. Pimpinan BPD terdiri dari Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris.<br />
BPD berfungsi menetapkan peraturan desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, dan disamping itu BPD mempunyai fungsi mengawasi pelaksanaan peraturan desa dalam rangka pemantapan pelaksanaan kinerja pemerintah desa. Dalam melaksanakan tugasnya BPD diertai dengan wewenang, hak dan kewajiban yang diatur dalam Perda Kabupaten Majalengka Nomor 14 Tahun 2006.<br />
<br />
2.2.3. Lembaga Kemasyarakatan<br />
Pembentukan lembaga Kemasyarakatan di Desa Jatipamor di dasarkan pada Perda Kabupaten Majalengka Nomor 14 tahun 2006, Tentang Pemerintahan Desa. Di Desa dapat dibentuk Lembaga Kemasyarakatan, seperti Rukun Tetangga ( RT ), Rukun Warga ( RW ), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ( PKK ), Karang Taruna dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa ( LPMD ). Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan ditetapkan dengan Peraturamn Desa, yamg berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten / Kota, berasarkan pertimbangan bahwa kehadiran lembaga tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat, maksud dan tujuannya jelas, bidang kegiatannya tidak tumpang tindih dengan lembaga yang sudah ada.<br />
Lembaga kemsyarakatan di desa berfungsi sebagai wadah partisipasi dalam pengelolaan pembangunan agar terwujudnya demokratisasi dan transparasi pembangunan pada tingkat masyarakat serta untuk mendorong, memotivasi, menciptakan akses agar masyarakat lebih berperan aktif dalam kegiatan pembangunan.<br />
Kegiatan-kegiatan Lembaga Kemasyarakatan ditujukan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui :<br />
a. Peningkatan pelayanan masyarakat ;<br />
b. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan ;<br />
c. Pengembangan kemitraan ;<br />
d. Pemberdayaan masyarakat ;<br />
e. Pengembangan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat.<br />
Pengurus Lembaga Kemasyarakatan dipilih secara musyawarah dari anggota masyarakat yang mempunyai kemauan, kemampuan, dan kepedulian dalam pemberdayaan masyarakat, yang susunan dan jumlah pengurusnya disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungan kerja antara Lembaga Kemasyarakatan dengan Pemerintahan Desa bersifat Kemitraan, Konsultatif dan Koordinatif.<br />
Namun sangat disayangkan, di Desa Jatipamor semua lembaga kemasyarakatan yang disyartkan sudah terbentuk dengan susunan kepengurusannya, tetapi yang sampai saat ini masih aktif melaksanakan kegiatannya hanya RT dan RW serta PKK saja. Karang Taruna dan LPMD sejak pembentukannya sampai saat ini tidak memiliki program kerja yang jelas bahkan pelaksanaannya pun tidak ada.<br />
<br />
Rukun Tetangga dan Rukun Warga<br />
Rukun Tetangga dan Rukun warga yang dibentuk di Desa Jatipamor mempunyai Tugas dan Fungsi sebagai berikut :<br />
• Membantu menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat yang menjadi tanggung jawab pemerintah<br />
• Memelihara kerukunan hidup warga<br />
• Menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan dengan mengembangkan aspirasi dan swadaya murni masyarakat<br />
• Pengkoordinasian antar warga<br />
• Pelaksanaan dalam menjembatani hubungan antar sesama anggota masyarakat dengan pemerintah<br />
• Penanganan masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi warga<br />
• Menggerakan swadaya gotong-royong dan partisipasi masyarakat di wilayahnya<br />
• Membantu kelancaran tugas pokok LPM dalam bidang pembangunan Desa<br />
• Media informasi dan sosialisasi serta komunikasi<br />
<br />
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ( PKK )<br />
PKK dibentuk dalam rangka memberdayakan ibu-ibu di masyarakat baik dalam segi kesehatan maupun dalam bidang usaha PKK. Adapun kegiatan ibu-ibu PKK antara lain :<br />
• Dalam bidang kesehatan terutama bagi anak-anak usia 0-5 tahun ( balita ) dan ibu-ibu hamil selalu mendapat perhatian dengan diselenggarakannya Posyandu tiap satu bulan sekali sesyai jadwal yang telah ditentukan. Kegiatan Posyandu dilaksanakan di tiap-tiap blok. Masyarakatpun telah memhami betapa pentingnya arti dari kesehatan ibu dan anak. Posyandu mendapat bantuan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat ( PNPM ) Generasi Sehat dan Cerdas.<br />
• Melaksanakan kegiatan posyandu satu bulan sekali bagi anak balita dan pemeriksaan bagi ibu-ibu yang lanjut usia oleh ibu-ibu PKK dan Bidan Desa serta dinas Kesehatan.<br />
• Mengembangkan modal usaha PKK melalui wadah UEP, UPK, dan UP2K yang mendapat bantuan dari Tingkat Kabupaten maupun Provinsi.<br />
• Melakukan kegiatan Opsi setiap hari Jumat bersama-sama dengan masyarakat baik di lingkungan maupun di kaplingan dan di halaman Kantor Desa.<br />
<br />
Karang Taruna<br />
Pembentukan Karang Taruna Desa Jatipamor ditetapkan dengan Keputusa Kepala Desa Jatipamor Nomor : 01/211.2/DS/I/2007, Tentang Pengukuhan Pengurus Karang Taruna Desa Jatipamor Masa Bakti 2006–2009.<br />
Karang Taruna mempunyai Tugas dan Fungsi yaitu :<br />
• Mengembangkan kreatifitas remaja dan pemuda putus sekolah dibidang olaharaga dan keterampilan teknis dalam rangka pencegahan kenakalan remaja, penyalahgunaan obat terlarang bagi remaja<br />
• Menggerakan swadaya gotong royong bagi masyarakat<br />
• Penampung dan penyalur aspirasi remaja dan pemuda putus sekolah<br />
• Penumbuhkembangkan dan penggerak kretifitas remaja dan pemuda putus sekolah.<br />
<br />
Karang Taruna Desa Jatipamor sudah terbentuk, namun sampai saat ini tidak ada program kegiatan yang jelas, bahkan pelaksanaan kegiataan yang sesuai dengan seksi yang ada tidak dilaksanakan.<br />
<br />
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat ( LPM )<br />
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Jatipamor mempunyai Tugas dan Fungsi, yaitu :<br />
• Menyusun rencana pembangunan yang partisipatif<br />
• Menggerakan swadaya gotong-royong masyarakat<br />
• Melaksanakan dan mengendalikan pembangunan<br />
• Penampung dan Penyalur aspirasi masyarakat<br />
• Penanaman dan Pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam kerangka NKRI<br />
• Penyusunan rencana, pelaksana dan pengelola pembangunan serta pemanfaatan, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif<br />
• Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa dan partisipasi, serta swadaya gotong-royong masyarakat<br />
• Penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber daya sereta kelestarian lingkungan hidup<br />
• Pemberdayaan dan perlindungan hak politik masyarakat.<br />
<br />
<br />
<br />
BAB III<br />
PELAKSANAAN MAGANG<br />
<br />
3.1. Sumber Hukum Yang Berkaitan Dengan Sekretaris Desa<br />
Berdasarkan prinsip desentralisasi dan Otonomi Daerah, Desa atau yang disebut dengan nama lain, diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yan diakui dan dihormati dalam sisitem Pemeintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.<br />
Dalam rangka pengaturan kepentingan masyarakat, maka guna meningkatkan kelancaran dalam penyelenggaraan pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan perkembangan dan tuntutan reformasi, maka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Sekretaris Desa harus didasarkan pada sumber-sumber hukum yang berlaku, diantaranya adalah :<br />
1. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004, Tentang Pemerintahan Daearah<br />
2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, Tentang Desa, Pasal 12 ayat 2 dan 3 ; 25 ayat 1 dan 2<br />
3. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2007, Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan Sekretaris Desa Menjadi PNS<br />
4. Permendagri Nomor 50 Tahun 2007, Tentang Keterangan Pelaksanaan PP No. 45 Tahun 2007 Tentang Pesyaratan dan Tata Cara pengangkatan Sekretaris Desa Menjadi PNS.<br />
5. Peraturan daerah Kabupaten Majalengka Nomor 14 Tahun 2006, Tentang Pemerintahan Desa, Pasal 1 ayat 7 ; 2 ayat 2,3,4 ; 3 ayat 2 ; 18 ayat 1 ; 19 ayat 1,2,3<br />
6. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 11 Tahun 2007, Tentang Peraturan Desa, <br />
<br />
<br />
<br />
3.2. Tugas, Fungsi, Kedudukan dan Kewenangan Sekretaris Desa<br />
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2007, Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan Sekretaris Desa menjadi PNS, khususnya pada Pasal 1 ayat 3 menegaskan bahwa Sekretaris Desa adalah Perangkat Desa yang bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang tertib administrasi pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan dan pemberdayaan masyarakat.<br />
Selanjutnya dalam Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 14 Tahun 2006, Tentang Pemerintahan Desa, Pasal 3 ayat 2, dijelaskan mengenai uraian tugas Sekretaris Desa dalam membantu Kepala Desa, yaitu :<br />
a. Memberikan saran dan pendapat kepada Kepala Desa ;<br />
b. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta mengawasi semua unsur / kegiatan Sekretariat Desa ;<br />
c. Memberikan informasi mengenai keadaan Sekretariat Desa dan Keadaan Umum Desa ;<br />
d. Merumuskan program kegiatan Desa ;<br />
e. Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, evaluasi dan laporan ;<br />
f. Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasil-hasil rapat ;<br />
g. Menyusun Rancangan APB Desa ;<br />
h. Mengadakan kegiatan inventarisasi kekayaan Desa ;<br />
i. Melaksanakan kegiatan pencatatan mutasi tanah dan pencatatan administrasi pertanahan ;<br />
j. Melaksanakan administrasi kepegawaian Perangkat Dea ;<br />
k. Melaksanakan administrasi kependudukan, administrasi pembangunan dan administrasi kemasyarakatan ;<br />
l. Melaksanakan tugas Kepala Desa apabila Kepala Desa berhalangan ;<br />
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Desa.<br />
<br />
Fungsi Sekretaris Desa adalah sebagai berikut :<br />
a. Melaksanakan urusan keuangan desa.<br />
b. Melaksanakan administrasi kependudukan, administrasi pemba-ngunan, administrasi kemasyarakatan.<br />
c. Melaksanakan tugas, fungsi Kepala Desa apabila Kepala Desa berha-langan melaksanakan tugas.<br />
d. Mengkoordinir penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Petugas Teknik Lapangan dan Kepala Dusun<br />
Kedudukan Sekretaris Desa adalah perangkat desa yang bertugas membantu kepala desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa. Sekretaris Desa diangkat untuk masa jabatan 10 tahun bersama-sama dengan Kepala Desa. Sekretaris Desa diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan, yaitu:<br />
1. Berpendidikan paling rendah lulusan SMU atau sederajat;<br />
2. Mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan;<br />
3. Mempunyai kemampuan di bidang administrasi perkantoran;<br />
4. Mempunyai pengalaman di bidang administrasi keuangan<br />
5. Mempunyai pengalaman di bidang perencanaan;<br />
6. Memahami sosial budaya masyarakat setempat; dan<br />
7. Bersedia tinggal di desa yang bersangkutan.<br />
Sekretaris Desa diangkat oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota.<br />
<br />
3.3. Buku-buku Administrasi Sekretaris Desa<br />
Adapun buku-buku administrasi yang digunakan oleh Sekretariat Desa Jatipamor, yaitu :<br />
A. Bidang Administrasi Umum<br />
1. Buku Agenda / Masuk, Keluar ( Model A.7 )<br />
2. Buku Ekspedisi ( Model A.8 )<br />
3. Buku Notulen Rapat<br />
4. Bendeul Surat Masuk<br />
5. Bendeul Surat Keluar<br />
6. Buku OT<br />
7. Buku laporan periodik perkembangan OT<br />
8. Buku Laporan Kejadian<br />
9. Buku Nominatif Linmas<br />
10. Buku Kegiatan Linmas<br />
11. Buku Pemilu<br />
B. Bidang Administrasi Pemerintahan<br />
1. Buku Pengelolan Keuangan APBD<br />
2. Buku Register Peraaturan Desa ( Model A.1 )<br />
3. Buku Register Keputusan Kepala Desa ( Model A.2 )<br />
4. Buku Inventaris Desa ( Model A.3 )<br />
5. Buku Aparat Pemerintahan Desa ( Model A.4 )<br />
6. Buku Data Tanah Milik Desa ( Model A.5 )<br />
7. Buku Tanah di Desa<br />
8. Buku Tanah menurut Statusnya<br />
9. Buku Tanah menurut Penggunaannya<br />
10. Buku Tanah menurut Fisiknya<br />
11. Buku register jual beli, hibah, waris, tukar menukar tanah<br />
12. Buku data Induk Penduduk ( Model B.1 )<br />
13. Buku Data Mutasi Penduduk ( Model B.2 )<br />
14. Buku Data Rekapitulasi Penduduk ( Model B.3 )<br />
15. Buku Data Penduduk Sementara ( Model B.4 )<br />
16. Buku Data Anggota BPD ( Model E.1 )<br />
17. Buku Register Keputusan BPD ( Model E.2 )<br />
18. Buku Data Kegiatan BPD ( Model E.3 )<br />
19. Buku Data Sekretariat BPD ( Model E.4 )<br />
20. Buku Data WNA, WNI Keturunan<br />
21. Buku Data Kepala Keluarga<br />
22. Buku Catatan Kartu Tanda Penduduk<br />
23. Buku DHKP, PBB dan Bukti Setoran PBB ke TP BRI<br />
24. Arsip Berita Acara Lelangan Tanah Kas Desa <br />
25. Buku Register Surat Keteranagn Pindah<br />
26. Buku Register Surat Keterangan Ahli Waris<br />
27. Buku Transmigrasi dan Urbanisasi<br />
28. Buku Register SKKB<br />
29. Buku Register Surat Perijinan Perusahaan<br />
30. Arsip Laporan Mutasi / Perubahan Penduduk<br />
<br />
C. Bidang Administrasi Pembangunan<br />
1. Buku Rencana Pembangunan ( Model D.1 )<br />
2. Buku Kegiatan Pembangunan ( Model D.2 )<br />
3. Buku Inventaris Proyek ( Model D.3 )<br />
4. Buku Kader-Kader Pembangunan ( Model D.4 )<br />
5. Buku Data Pengurus P.3.A Mitra Cai<br />
6. Buku Data Pengurus Kelompok Tani<br />
7. Arsip Data Harga Sembako<br />
<br />
D. Bidang Administrasi Kemasyarakatan<br />
1. Buku Register Data Fakir Miskin<br />
2. Buku Register Data Orang Jompo<br />
3. Buku Register Data Tuna<br />
4. Buku register Data Orsosmasinal<br />
5. Buku Data PNS dan Akseptor KB<br />
6. Buku Catatan Penerimaan dan Pengeluaran Beras (RASKIN)<br />
7. Buku Catatan NTCR<br />
8. Buku Data Pengurus PKK Desa / Posyandu<br />
9. Buku Data Pengurus Karang Taruna<br />
10. Buku Data Bantuan Program JPS<br />
11. Buku Data Pengurus LPM<br />
12. Buku Kegiatan LPM<br />
13. Buku Data IPM<br />
14. Buku Catatan Bencana Alam<br />
15. Buku Nominative RT / RW<br />
16. Bendeul Arsip SK Pengangkatan / Pembentukan LPM<br />
<br />
E. Bidang Administrasi Keuangan<br />
1. Buku Kas Khusus Masing-Masing Proyek<br />
2. Buku Anggaran Penerimaan (Model C1.a)<br />
3. Buku Anggaran Pengeluaran Rutin (Model C1.b)<br />
4. Buku Anggaran Pengeluaran Pembangunan (Model C1.c)<br />
5. Buku Kas Umum ( Model C.2 )<br />
6. Buku Kas Pembantu Perincian Obyek Penerimaan (Model C3.a)<br />
7. Buku Kas Pembantu Perincian Obyek Pengeluaran (Model C3.b)<br />
8. Buku Kas Harian Pembantu (Model C3.c)<br />
9. Buku Kas Pembantu Rutin ( Model C.4 )<br />
10. Buku Kas pembantu Pembangunan ( Model C.5 ) <br />
<br />
3.4. Kegiatan Kesekretariatan dan Administrasi yang dilaksanakan Praja<br />
Kegiatan kesekretariatan dan administrasi yang dilaksanakan praja antara lain yaitu :<br />
• Pembuatan buku-buku administrasi desa yang tidak ada seperti buku Data Tuna, Data Fakir Miskin, Jompo, dll.<br />
• Pengisian buku-buku administrasi desa yang sudah ada akan tetapi masih belum diisi.<br />
• Pengisian papan monografi desa<br />
• Pembuatan SOTK Desa dan SOTK Karang Taruna.<br />
• Pembuatan Plang Sekretariat Karang Taruna.<br />
• Membantu Pembuatan Visi dan Misi Desa, serta program-program dan sasaran dari perwujudan visi dan misi tersebut.<br />
• Membantu pembuatan APB Desa, Peraturan Desa dan Rencana Kerja Desa.<br />
• Membantu perekapan data pemilih dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat serta Bupati dan Wakil Bupati Majalengka.<br />
• Membantu merekap data wajib Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).<br />
• Melengkapi barang-barang yang harus ada dalam kantor desa (misal.Bendera Merah Putih, Burung Garuda, Lambang Propinsi dan Lambang Kabupaten, Peta Desa, Nama Ruangan, Nama Meja dll).<br />
• Membantu Pengukuran tanah yang terkena program pembuatan jalan jalur utama lintas selatan serta membantu pengurusan tentang pembebasan lahan dan ganti rugi yang akan diberikan.<br />
• Membantu pendistribusian Beras Miskin (RASKIN)<br />
<br />
3.5. Kegiatan Pembauran dengan Masyarakat yang dilaksanakan Praja<br />
Kegiatan pembauran dengan masyarakat sangat perlu dan mutlak dilaksanakan karena sebagai calon pamong harus lebih dekat dan harus mudah bergaul dengan masyarakat. Kegiatan pembauran yang dilaksanakan antara lain :<br />
• Melaksanakan olahraga bersama dengan masyarakat sekitar.<br />
• Melaksanakan ronda bareng dengan segenap anggota masyarakat.<br />
• Melaksanakan pengajian dan sholat berjamaah dengan masyarakat.<br />
• Mengadakan pemutaran film-film yaitu film Naga Bonar jadi 2 disetiap desa dalam satu kecamatan secara bergiliran guna mendekatkan diri dengan masyarakat dan menumbuhkan rasa nasionalisme serta patriotism dalam diri masyarakat.<br />
• Melaksanakan acara makan bersama (ngaliwetan) dengan masyarakat.<br />
• Membantu sosialisasi tentang Flu Burung.<br />
• Membantu sosialisasi tentang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati.<br />
• Melaksanakan anjangsana baik kerumah perangkat desa maupun tokoh-tokoh masyarakat.<br />
• Ikut dalam penarikan PBB dengan perangkat desa.<br />
• Ikut melaksanakan pembuatan pos ronda <br />
• Menghadiri pemakaman warga sekitar.<br />
• Menghadiri ritual malam jumat kliwon di makam Sunan Gunung Jati Kabupaten Cirebon.<br />
• Mengadakan Seminar “Strategi Pengembangan Otonomi Desa Perspektif UU 32 Tahun 2004 dan PP 72 Tahun 2005” di akhir kegiatan magang sebagai upaya penyampaian hasil analisis Praja selama magang kepada pemerintahan Desa se Kecamatan Panyingkiran.<br />
<br />
3.6. Temuan dan Permasalahan<br />
Selama pelaksanaan Magang di Desa Jatipamor yang berlangsung sejak tanggal 6 Februari sampai tanggal 14 Maret 2008, banyak temuan dan permasalahan yang dihadapi Praja menyangkut Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kehidupan Sosial Masyarakat.<br />
Temuan-temuan penting yang Praja dapatkan yaitu :<br />
• Pemerintah Desa merupakan wakil pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat atau lebih mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam masyarakat desa.<br />
• Banyaknya beban pekerjaan yang dilimpahkan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Desa yang menuntut penyelesaiannya dalam tempo yang singkat.<br />
• Adanya pembinaan Administrasi Desa dari tingkat Kepala Desa dan dari tingkat Kecamatan yang dilakukan setiap tiga bulan sekali.<br />
• Dilaksanakannya Apel pagi, Kultum, Pembinaan Pamong Desa serta Aksi bebas bicara Pamong Desa yang dilaksanakan setiap hari Senin di tingkat Kecamatan.<br />
• Tingginya pemahaman kehidupan beragama masyarakat yang dapat menunjang Visi dan Misi Kabupaten Majalengka.<br />
• Kehidupan masyarakat yang sebagian besar masih bergantung pada hasil alam<br />
• Sikap penghargaan masyarakat terhadap Pemerintah Desa cukup tinggi.<br />
<br />
Permasalahan-permasalahan yang Praja temui yaitu :<br />
• Masih kurangnya Sumber Daya Manusia Perangkat Desa.<br />
• Masih adanya pemikiran yang bertolak dari paradigma lama mengenai administrasi pemerintahan.<br />
• Pemahaman terhadap TUPOKSI Pamong Desa masih kurang, sehingga pekerjaan tumpang-tindih.<br />
• Adanya kecenderungan pemikiran dari Pamong Desa bahwa masalah administrasi tidak terlalu penting, intinya yaitu bagaimana dapat melayani masyarakat dengan baik dan tidak berbelit-belit.<br />
• Ketidaklengkapan buku administrasi desa dan cenderung buku administrasi yang ada tidak diisi/digunakan sesuai dengan fungsinya.<br />
• Adanya pemikiran bahwa tugas sebagai Pamong Desa hanya sebagai pekerjaan sampingan.<br />
• Ketidakjelasan mengenai pengaturan upah Pamong Desa.<br />
• Ketidakjelasan mengenai penyaluran dan pelaksanaan Dana Alokasi Desa.<br />
• LPM dan Karang Taruna sejak pembentukan sampai saat ini tidak mempunyai program yang jelas, bahkan pelaksanaannya tidak ada.<br />
• Kurangnya koordinasi antara Perangkat Desa dan BPD.<br />
• Peraturan Pemerintah mengenai Sekdes PNS dianggap tidak begitu efektif.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
BAB IV<br />
PEMBAHASAN<br />
<br />
4.1. Temuan-temuan dari Hasil Analisis <br />
Menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005,maka Pemerintah Kabupaten Majalengka mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2006, Tentang Pemerintahan Desa, dimana Pemerintah Desa terdiri dari Kepala Desa dan Perangkat Desa dan dalam melaksanakan tugasnya Perangkat Desa bertanggungjawab kepada Kepala Desa.<br />
Sekretaris Desa memegang peranan utama dalam melaksanakan tugas-tugas kesekretariatan dan administrasi. Dalam melaksanakan kegiatan administrasi Sekretaris Desa dibantu oleh setiap Kepala Urusan. Terkadang kegiatan administrasi ini tidak berjalan dengan baik dikarenakan Perangkat Desa belum memahami TUPOKSI nya masing-masing. Akibatnya pekerjaan menjadi tumpang tindih dan banyak buku administrasi yang belum dilengkapi dan diisi.<br />
Kehidupan sosial masyarakat Desa Jatipamor dapat dikatakan cukup baik, ini terlihat ketika mereka bergotong-royong membangun dan memelihara tempat-tempat ibadah dan fasilitas umum pemerintah. Selain itu, masyarakat membina hubungan baik antar sesama umat beragama serta senantiasa memberikan bantuan kepada warga masyarakat yang membutuhkan.<br />
<br />
4.2. Permasalahan<br />
Ketidakjelasan mengenai penyaluran dan pelaksanaan APBDes dari tingkat pusat serta tidak didukung oleh SDM yang handal mengakibatkan banyak program Pemerintah Desa yang belum terealisasikan sesuai dengan yang diharapkan.<br />
Adanya pemikiran yang bertolak dari paradigma lama membuat Pamong Desa beranggapan bahwa masalah administrasi tidak terlalu penting, intinya yaitu bagaimana dapat melayani masyarakat dengan baik dan tidak berbelit-belit. Padahal pada dasarnya dengan administrasi yang baik, maka pelayanan kepada masyarakat juga dapat berjalan dengan mudah dan lancar.<br />
Permasalahan lain juga yaitu kurangnya koordinasi antara Pamong Desa dan BPD, akibatnya kegiatan Pemerintahan Desa berjalan dengan lambat. BPD menuntut Pamong Desa dapat melaksanakan program dengan baik, sedangkan respon BPD terhadap program yang diajukan Pamong Desa sangat lambat. Sehingga Program yang seharusnya dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat, karena menunggu persetujuan BPD, akhirnya memerlukan waktu yang relatif lama dalam penyelesaiannya.<br />
Penarikan / penagihan Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ) yang ditargetkan harus selesai pada pertengahan Bulan Maret 2008 merupakan permasalahan yang cukup signifkan.Sulitnya penagihan PBB di Desa Jatipamor disebabkan karena 50 % wajib pajak berada di luar wilayah Jatipamor serta pelunasannya masyarakat menunggu masa panen selesai.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
BAB V<br />
PENUTUP<br />
<br />
5.1. Kesimpulan<br />
Tujuan umum penyelenggaraan praktek magang Praja IPDN pada umumnya sudah tercapai yaitu:<br />
1. Memberikan pemahaman dan pengalaman kepada Wasana Praja mengenai aktivitas-aktivitas kepemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Desa/kelurahan ;<br />
2. Memberikan kemampuan kepada Wasana Praja untuk melakukan/memperagakan/mengikuti aktivitas manajerial kepemerintahan di lapangan ;<br />
3. Memberikan kemampuan kepada Wasana Praja untuk melakukan pengabdian intelektual dan keterampilan kepada masyarakat ;<br />
4. Memberikan kemampuan kepada Wasana Praja untuk melakukan analisis potensi dan masalah yang ada di Desa/kelurahan serta konsep pemecahannya ;<br />
5. Memberikan peluang bagi pengelola akademik sebagai dorongan untuk meningkatkan profesinya dalam penguasaan empiris pelaksanaan pemerintahan Desa/Kelurahan ;<br />
6. Memberikan rangsangan bagi Desa/Kelurahan dalam upaya ikut serta mensukseskan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di desanya.<br />
<br />
Sedangkan Sasaran program magang atau output magang pada umumnya juga sudah tercapai yaitu:<br />
1. Praja dapat mengetahui dan memahami secara rinci tugas dan fungsi Sekretaris Desa/Kelurahan.<br />
2. Praja dapat mengetahui instrumen kerja Sekretaris Desa/Kelurahan dan pemerintahan Desa pada umumnya.<br />
3. Praja mampu melaksanakan tugas-tugas administrasi yang menjadi tugas Sekretaris Desa/Kelurahan.<br />
4. Praja mampu melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan Desa/Kelurahan.<br />
5. Praja mampu melakukan pembauran dengan masyarakat dengan baik.<br />
Menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, maka Pemerintah Kabupaten Majalengka mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2006, Tentang Pemerintahan Desa, dimana Pemerintah Desa terdiri dari Kepala Desa dan Perangkat Desa dan dalam melaksanakan tugasnya Perangkat Desa bertanggungjawab kepada Kepala Desa.<br />
BPD berfungsi menetapkan peraturan desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, dan disamping itu BPD mempunyai fungsi mengawasi pelaksanaan peraturan desa dalam rangka pemantapan pelaksanaan kinerja pemerintah desa. Dalam melaksanakan tugasnya BPD disertai dengan wewenang, hak dan kewajiban yang diatur dalam Perda Kabupaten Majalengka Nomor 14 Tahun 2006.<br />
Lembaga kemasyarakatan di desa berfungsi sebagai wadah partisipasi dalam pengelolaan pembangunan agar terwujudnya demokratisasi dan transparasi pembangunan pada tingkat masyarakat serta untuk mendorong, memotivasi, menciptakan akses agar masyarakat lebih berperan aktif dalam kegiatan pembangunan.<br />
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2007, Tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan Sekretaris Desa menjadi PNS, khususnya pada Pasal 1 ayat 3 menegaskan bahwa Sekretaris Desa adalah Perangkat Desa yang bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang tertib administrasi pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan dan pemberdayaan masyarakat.<br />
Semua harus menyadari bahwa teori yang diperoleh di kampus tidak selalu sejalan dengan dunia kerja yang sesungguhnya di lapangan<br />
<br />
5.2. Saran dan Pendapat<br />
Saran yang dapat dikemukakan Praja untuk perbaikan dan kelancaran Penyelenggaraan Pemerintahan Desa yaitu :<br />
Kegiatan pemerintah yang telah terprogram, sebelum dilaksanakan hendaknya disosialisasikan terlebih dahulu kepada masyarakat lewat RT/RW.<br />
Meningkatkan SDM Pamong Desa lewat mengikutsertakan Pamong Desa dalam seminar dan pelatihan yang diadakan Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi serta Lembaga lainnya.<br />
Menanamkan sifat kesadaran kerja dan pemahaman yang jelas mengenai TUPOKSI Pamong Desa lewat Keteladanan dari Pimpinan serta sosialisasi dari tingkat kecamatan mengenai TUPOKSI Pamong Desa yang sesungguhnya.<br />
Adanya transparansi penyaluran dan pelaksanaan APBDes.<br />
Pemerintah Desa hendaknya memperhatikan sistem administrasi yang ada ditingkat RT/RW serta melengkapi sarana administrasi yang dibutuhkan ditingkat RT/RW. Serta memberikan ketegasan terhadap pelaksanaan administrasi tersebut.<br />
Menanamkan dalam diri Pamong Desa bahwa pelayanan terhadap masyarakat akan berjalan dengan baik jika ditunjang dengan pelaksanaan administrasi yang baik juga. <br />
Pemerintah Desa harus mencari strategi yang tepat untuk pelaksanaan penagihan PBB sehingga masyarakat dengan penuh kesadaran akan melunasi PBB tepat pada waktunya.<br />
<br />
Adapun saran-saran yang dapat diberikan kepada lembaga IPDN untuk pelaksanaan magang selanjutnya adalah:<br />
1. Untuk pelaksanaan magang tahun-tahun selanjutnya, hendaknya ada pihak monitoring dari IPDN terhadap pelaksanaan magang, kalaupun sudah ada lebih diintensifkan lagi karena yang terjadi adalah dari 5 rencana monitoring hanya 3 kali yang terlaksana. Sehinggga pelaksanaan magang dapat berjalan dengan baik.<br />
2. Hendaknya dari pihak lembaga lebih dapat memberikan petunjuk kerja dan tugas yang lebih jelas dan lebih rinci bagi peserta magang dan jangan hanya secara umum saja karena nanti akan menimbulkan kebingungan di daerah.<br />
3. Dari peserta magang sendiri hendaknya proaktif melakukan proses magang karena manfaat yang diperoleh adalah untuk diri sendiri, bekal pengetahuan ketika memasuki dunia kerja kelak. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Laporan Magang ini disusun setelah melaksanakan magang di Kabupaten Majalengka selama 40 hari dari tanggal 6 Pebruari sampai dengan 14 Maret 2008. Laporan Magang ini menguraikan apa yang telah dilaksanakan oleh peserta magang di desa tempat melaksanakan magang, dengan bertujuan agar peserta magang dapat memahami suasana kerja yang sesungguhnya di daerah.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-1235211459212831972009-10-19T16:31:00.001+07:002010-01-28T21:28:31.053+07:00DIKLAT SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN SDM APARATURPNS sebagai unsur utama SDM Aparatur Negara mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan. Sosok PNS yang mampu memainkan peran tersebut adalah PNS yang mempunyai kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada Negara, bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan tanggungjawabnya sebagai pelayan publik, serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.<br />
Sesuai dengan tuntutan reformasi, yang menghendaki terwujudnya pemerintahan yang bersih, berwibawa, transparan dalam menjalankan tugas pelayanan publik dengan tekat memerangi praktek-praktek KKK atau yang lebih populer dengan istilah "Good Governance". Untuk semua itu, bagi Pemerintah yang harus dilakukan adalah meningkatkan kualitas profesionalisme Aparatur agar memiliki keunggulan kompetitif dan memegang teguh etika birokrasi dalam memberi pelayanan yang sesuai dengan tingkat kepuasan dan keinginan masyarakat atau yang lebih dikenal dengan pemberikan pelayanan prima. <br />
Untuk membangun sosok Aparatur sebagaimana tersebut di atas, Pemerintah perlu membina aparatur secara terus menerus dengan jelas, terarah, transparan dan sebagai salah satu jalur adalah melalui Pengembangan Pola Karier Pegawai Negeri Sipil dan melalui adanya diklat-diklat. Dengan pola karier yang jelas, terarah dan transparan akan dapat merangsang pegawai untuk mengembangkan karier dan profesionalisme. <br />
Sudah menjadi suatu fenomena umum di negeri ini, bahwa hampir seluruh unsur pimpinan pemerintahan senantiasa meletakan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pada urutan teratas dari program kerjanya. Namun, di dalam implementasinya, pengembangan SDM ini tidak berjalan sebagaimana mestinya atau dengan kata lain hanya slogan saja!!. Hal ini disebabkan oleh tidak mencukupinya anggaran (kalau tidak mau disebut tidak ada samasekali) yang mereka alokasikan untuk pengembangan SDM. Mereka akan lebih memprioritaskan alokasi anggaran untuk pembangunan fisik, karena hasilnya akan lebih terlihat oleh masyarakat dibanding dengan pengembangan SDM yang hasilnya baru akan terlihat beberapa puluh tahun kemudian. Lebih-lebih di era reformasi seperti sekarang ini, dimana keberadaan mereka pada posisi atau jabatan tersebut akan sangat tergantung dari konstituen mereka masing-masing.<br />
<a name='more'></a><br />
Tak dapat dipungkiri, pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu pendekatan utama dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia. Hal ini dilakukan sebagai pendekatan, karena pendidikan dan pelatihan mempunyai peran strategis terhadap keberhasilan mencapai tujuan organisasi, baik pemerintah maupun swasta.<br />
Biaya diklat gelar dan non-gelar yang mahal serta kualitas diklat yang dianggap kurang memadai dan bermanfaat bagi pengembangan institusi atau karir mereka, menjadi salah satu penyebab utama enggannya pimpinan institusi mengalokasikan anggaran untuk pengembangan SDM. Hal lain yang banyak menjadi penyebab antara lain (1) ketiadaan PNS yang dapat memenuhi persyaratan untuk mengikuti diklat tersebut, (2) Kekhawatiran pimpinan unit tersaingi oleh stafnya apabila dikirim diklat (khususnya diklat gelar), (3) merasa seluruh stafnya telah memadai dan tidak memerlukan diklat lagi, (4) tidak ada insentif bagi kemajuan karir bagi pegawai yang telah mengikuti diklat, (5) ketergantungan pimpinan unit yang sangat tinggi terhadap staf, (6) penunjukan staf untuk mengikuti diklat dilakukan secara subyektif atau tanpa kriteria yang jelas.<br />
Didalam makalah ini akan dipaparkan berbagi macam diklat yang ada di Pegawai Negeri Sipil, sekaligus bagaimana pengembangan diklat-diklat ini selanjutnya, disertai juga tips agar diklat tidak menjadi beban bagi daerah. Sehingga diklat akan dapat menjadi sarana pengembangan SDM aparatur.<br />
<br />
PEMBAHASAN<br />
Diklat adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan PNS; <br />
Tujuan dan Sasaran Diklat<br />
Tujuan diklat adalah:<br />
1. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi kepribadaian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi<br />
2. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya pemerintahan yang baik;<br />
3. Memantapkan sikap dan semangat pegabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat;<br />
4. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa;<br />
Sasaran diklat adalah untuk mewujudkan PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan masing-masing. <br />
Macam Diklat<br />
Macam-macam diklat:<br />
1. Diklat Prajabatan <br />
Tujuan: untuk memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika PNS, disamping pengetahuan negara, bidang tugas, dan budaya organisasinya agar mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat;<br />
Prajabatan selambat-lambatnya 2 (dua) tahun setelah pengangkatannya sebagai CPNS; <br />
2. Diklat Dalam Jabatan <br />
Tujuan: untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap PNS agar dapat melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan dengan sebaik-baiknya, terdiri dari: <br />
Diklat Kepemimpinan; <br />
Tujuan: untuk mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural; Terdiri dari:<br />
Diklatpim TK. IV adalah Diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon IV <br />
Diklatpim Tk. III adalah Diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon III; <br />
Diklatpim Tk. II adalah Diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon II; <br />
Diklatpim Tk. I adalah Diklatpim untukJabatan Struktural Eselon I; <br />
Tidak ada Diklat lain sebelum Diklatpim;<br />
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta dikaltpim yaitu contohnya untuk diklatpim tingkat III harus memiliki:<br />
1. Sikap, perilaku dan potensi yang meliputi :<br />
Moral yang baik<br />
Dedikasi dan loyalitas terhadap tugas dan organisasi;<br />
Kemampuan menjaga reputasi diri dan instansinya;<br />
Jasmani dan rohani yang sehat;<br />
Motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kompetensi;<br />
Prestasi yang baik untuk melaksanakan tugas.<br />
2. Pangkat/Golongan minimal Penata (III/c) dan telah atau dipersiapkan untuk menduduki jabatan struktural eselon III<br />
3. Pendidikan serendah-redahnya Strata Satu (S-1) atau memeiliki kompetensi yang setara.<br />
4. Penguasaan Bahas Inggris menimal pasif dan memiliki skor TOEFL minimal 350 atau yang setara.<br />
5. Rekomendasi/Penugasan dari pimpinan unit kerja calon peserta yang bersangkutan<br />
6. Usia sesuai dengan ketentuan/peraturan perundangan yang berlaku.<br />
<br />
Diklat Fungsional <br />
Tujuan: untuk mencapai persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang Jabatan Fungsional masing-masing; <br />
<br />
Diklat Teknis;<br />
Tujuan: untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas PNS;<br />
<br />
Peserta diklat:<br />
Diklatpim:PNS yang akan atau telah menduduki jabatan struktural, dan PNS yang akan mengikuti Diklatpim Tingkat tertentu tidak dipersyaratkan mengikuti Diklatpim Tingkat di bawahnya;<br />
Diklat Teknis:PNS yang membutuhkan peningkatan kompetensi teknis dalam pelaksanaan tugasnya;<br />
Penyusunan dan pengembangan kurikulum melibatkan pengguna lulusan, penyelenggara, peserta dan alumni serta unsur lain;<br />
1. Prajabatan: ditetapkan oleh instansi pembina<br />
2. Diklatpim: ditetapkan oleh instansi pembina<br />
3. Fungsional: ditetapkan oleh Instansi Pembina Jabatan Fungsional;<br />
4. Teknis: ditetapkan oleh instansi teknis yang bersangkutan.<br />
Penyelenggara diklat<br />
Instansi yang terkait dalam penyelenggaraan Diklat adalah : <br />
1. Instansi Pengendali Diklat adalah Badan Kepegawaian Negara yang secara fungsional bertanggung jawab atas pengembangan dan pengawasan standar kompetensi jabatan serta pengendalian pemanfaatan lulusan diklat; <br />
2. Instansi Pembina (LAN) secara fungsional hanya bertanggung jawab atas pengaturan, koordinasi, dan penyelenggaraan diklat.<br />
Secara detail penyelenggraan diklat sebagai berikut :<br />
Prajabatan: dilaksanakan oleh lembaga diklat pemerintah yang terakreditasi, tidak disebutkan penyelenggaraan Prajabatan Go1. III secara gabungan;<br />
Diklatpim Tk. IV, III, dan II dilaksanakan oleh lembaga diklat pemerintah yang terakreditasi<br />
Diklatpim TK. I: dilaksanakan oleh instansi pembina<br />
Fungsional dan Teknis: diselenggarakan oleh lembaga diklat yang terakreditasi.<br />
Pembiayaan Diklat dibebankan pada anggaran instansi masing-masing<br />
<br />
Pembinaan dan Pengendalian Diklat<br />
Instansi Pengendali diklat bertugas;<br />
1. mengembangkan dan menetapkan standar kompetensi jabatan;<br />
2. mengawasi standar kompetensi jabatan;<br />
3. mengendalikan pemanfaatan lulusan diklat;<br />
Pejabat pembina kepegawaian melakukan pemantauan dan penilaian tentang kesesuaian penempatan lulusan dengan jenis diklat yang telah diikuti serta melaporkan hasilnya kepada Instansi Pengendali.<br />
Pembinaan diklat dilakukan melalui<br />
1. penyusunan pedoman diklat;<br />
2. bimbingan dalam pengembangan kurikulum diklat;<br />
3. bimbingan dalam penyelenggaraan diklat;<br />
4. standarisasi dan akreditasi diklat;<br />
5. pengembangan sistem informasi diklat;<br />
6. pengawasan thd. program dan penyelenggara diklat<br />
7. pemberian bantuan teknis melalui konsultasi, bimbingan di tempat kerja, kerja sama dalam pengembangan, penyelenggaraan, dan evaluasi diklat;<br />
Pejabat Pembina kepegawaian melakukan:<br />
1. identifikasi kebutuhan diklat untuk menentukan jenis diklat yang sesuai dengan kebutuhan instansinya;<br />
2. evaluasi penyelenggaraan dan kesesuaian diklat dengan kompetensi jabatan serta melaporkan hasilnya kepada Instansi pembina<br />
Pembinaan Diklat Fungsional dilaksanakan oleh instansi pembina jabatan Fungsional dan berkoordinasi dgn. instansi Pembina, melalui:<br />
1. penyusunan pedoman diklat;<br />
2. pengembangan kurikulum diklat;<br />
3. bimbingan penyelenggaraan diklat;<br />
4. evaluasi diklat;<br />
Pembinaan Diklat Teknis dilakukan oleh Instansi teknis bersangkutan dan berkoordinasi dengan Instansi Pembina, yang dilakukan dgn cara:<br />
1. penyusunan pedoman diklat;<br />
2. pengembangan kurikulum diklat;<br />
3. bimbingan penyelenggaraan diklat;<br />
4. evaluasi diklat.<br />
Untuk menyamakan visi, misi, dan strategi kebijaksanaan nasional bagi pejabat karier yang menduduki jabatan struktural eselon I dan pejabat politik, diselenggarakan program Pengembangan Eksekutif Nasional (PEN) oleh Instansi Pembina.<br />
Berikut ini penyetaraan bagi PNS yang telah mengikuti dan lulus Diklat Dalam Jabatan<br />
1. Diklat ADUM setara dengan Diklatpim Tk. IV;<br />
2. Diklat SPAMA setara dengan Diklatpim Tk. III;<br />
3. Diklat SPAMEN setara dengan Diklatpim Tk. II;<br />
4. Diklat SPATI setara dengan Diklatpim Tk. I.<br />
5. PNS yang telah mengikuti dan lulus SESPA/SESPANAS dianggap telah mengikuti dan lulus Diklatpim Tk. II dan Diklatpim Tk. I.<br />
Diklat dalam jabatan dilaksanakan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap PNS agar dapat melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan dengan sebaik-baiknya.<br />
<br />
<br />
Tips Untuk Para Pengelola Diklat dan atau Kepegawaian<br />
Untuk mengelola diklat yang lebih murah, efektif dan efisien, maka ada beberapa langkah dan tips yang dapat dilakukan oleh instansi pengelola diklat, misalnya :<br />
1. Menyusun Program Peningkatan Kompetensi SDM<br />
Agar pengembangan SDM dapat berjalan tepat sasaran dengan biaya semurah mungkin, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui peta kompetensi dari setiap pegawainya, dan setelah itu mulai menyusun program peningkatan kompetensi SDM sesuai dengan kebutuhan peningkatan kapasitas institusi, lengkap dengan perhitungan anggaran yang diperlukan. <br />
2. Pro Aktif Mencari dan Menyebarkan Informasi Beasiswa <br />
Apabila kemampuan anggaran ternyata tidak mencukupi, maka yang harus dilakukan adalah mencari informasi sumber pembiayaan dari luar, yaitu dengan mencari secara pro-aktif informasi sumber-sumber beasiswa yang tersedia dan terbuka untuk instansinya. Selain dari internet dan sebagainya, perlu dicatat, bahwa Pusbindiklatren Bappenas adalah salah satu Instansi yang dapat dijadikan sumber informasi.<br />
Seluruh Informasi beasiswa harus difahami secara mendalam oleh seluruh staf yang ada pada Pengelola Diklat dan atau Kepegawaian, agar dapat dijadikan tempat bertanya yang kredibel bagi seluruh PNS di lingkungannya .Mohon diingat bahwa persyaratan beasiswa dari setiap institusi penyedia beasiswa adalah berbeda satu sama lain.<br />
Apabila semua persyaratan telah difahami, maka mulailah dengan penyebaran informasi kepada seluruh staf yang ada, serta sekaligus menjaring SDM yang potensial. Untuk itu, penyebaran informasi, harus disertai dengan permohonan pengajuan calon dari atasannya masing-masing kepada Pengelola Diklat dan atau Kepegawaian, sesuai dengan persyaratan beasiswa ditambah dengan persyaratan khusus yang ditetapkan oleh Pengelola Diklat dan atau Kepegawaian. Penyebaran ini dapat dilakukan melalui Surat atau Memo kepada Pimpinan Unit Eselon 2 atau 3 serta Papan Pengumuman yang tersedia di Unit-Unit Kerja yang ada. Penyebaran informasi ini harus dilakukan sesering dan di sebanyak mungkin tempat, agar staf dapat mempercayai niat baik Pengelola Diklat dan atau Kepegawaian sehingga dengan demikian minat mereka untuk mengikuti diklat juga akan termotivasi. <br />
3. Menjalin Kerjasama Dengan Penyedia Beasiswa<br />
Apabila ternyata selalu ada cukup banyak staf di lingkungan Instansi yang memenuhi syarat, maka mulailah membina hubungan baik dengan para Peyedia Beasiswa tersebut dengan jalan berhubungan langsung, melalui surat, telephone atau email. Mintalah kepada mereka untuk mencatatkan Instansi anda dalam daftar alamat yang dapat dikirimi informasi beasiswa secara rutin.<br />
Kepedulian seperti ini akan dicatat oleh para penyedia beasiswa, sehingga Instansi anda akan secara rutin memperoleh informasi beasiswa setiap tahun. Menurut pengalaman kami, Instansi Penyedia Beasiswapun sesungguhnya kesulitan menyebarkan informasi dan memperoleh calon penerima beasiswa yang baik, khususnya dari lingkungan PNS, sehingga dengan cara seperti ini, mereka pun menjadi diuntungkan. Dalam menjalin hubungan baik ini, sesekali cobalah Instansi mengundang staf atau pimpinan dari Institusi Penyedia Beasiswa tersebut ke tempat anda untuk memberikan penjelasan beasiswa di hadapan staf-staf anda.<br />
Apabila dapat menjalin hubungan baik dengan banyak Institusi Penyedia beasiswa, maka informasi yang diperoleh dan dapat disebarluaskan kepada staf pun akan semakin banyak pula.<br />
4. Melakukan Seleksi dan Persiapan Dini<br />
Apabila calon peserta ternyata hanya sedikit atau bahkan selalu tidak ada calon yang dapat memenuhi persyaratan beasiswa tersebut, maka mulailah melakukan seleksi dan persiapan lebih dini. Dengan telah difahaminya persyaratan berbagai beasiswa, para Pengelola Diklat dan atau Kepegawaian dapat secara berkala melakukan seleksi administratif (umur, IPK, jangka waktu pengalaman kerja dll) terhadap seluruh staf yang potensial. Dari hasil seleksi administratif ini, mulailah menyusun database (pangkalan data) pegawai yang potensial untuk memperoleh beasiswa.<br />
Langkah berikutnya adalah melakukan seleksi non-administratif kepada seluruh calon potensial, seperti TPA (Tes Potensi Akademik) dan bahasa Inggris (tes TOEFL) dengan biaya peserta sendiri atau biaya instansi. Biaya tes TPA adalah sekitar Rp. 100.000 per orang dengan minimal peserta 20 orang dan biaya tes TOEFL sekitar Rp. 250.000 per orang, dengan minimal peserta 10 orang. <br />
Sebagai contoh, salah satu persyaratan beasiswa Pusbindiklatren adalah memiliki nilai TPA minimal 500 untuk PNS dari Pemda Luar Jawa, minimal 525 untuk PNS dari Pemda di Jawa, dan 565 untuk PNS Pusat. Dengan demikian, apabila setelah tes TPA ternyata memiliki skor TPA lebih besar dari yang dipersyaratkan, maka kepada mereka berikanlah tes TOEFL. Apabila skor TOEFL lebih dari 400, maka mereka telah layak memperoleh beasiswa Pusbindiklatren untuk S2 dalam negeri, sedangkan apabila lebih besar dari 480 layak memperoleh beasiswa Pusbindiklatren untuk S2 double degree atau S2 luar negeri dengan terlebih dahulu mengikuti pelatihan bahasa Inggris untuk meningkatkan TOEFL sampai 550 (EAP) selama 5,5 bulan. Sedangkan apabila skor TOEFL nya lebih dari 550, maka yang bersangkutan dapat langsung didaftarkan oleh Pusbindiklatren untuk memperoleh beasiswa S2 di luar negeri atau bahkan dapat langsung melamar ke Institusi Penyedia Beasiswa. Untuk memudahkan pegawai, pelamaran ini sebaiknya dilakukan oleh Pengelola Diklat dan atau Kepegawaian, dengan biaya dari Instansi.<br />
Namun, apabila instansi anda mempunyai cukup dana untuk meningkatkan skor TOEFL, kami sarankan juga mengadakan pelatihan bahasa Inggris di instansi sendiri atau mengirimkan staf untuk mengikuti pelatihan bahasa Inggris di Pusat Bahasa terdekat. Sesungguhnya peningkatan kemampuan bahasa Inggris ini selain untuk persyaratan beasiswa, juga untuk kepentingan instansi anda sendiri.<br />
Mohon juga diingat, bahwa TPA diperlukan hanya untuk memperoleh beasiswa Pusbindiklatren dan mengikuti program S2 hampir di seluruh perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Sedangkan untuk memperoleh beasiswa dari Institusi / Kedubes Asing Penyedia Beasiswa luar negeri, selain persyaratan administratife, hanya skor TOEFL yang diperlukan. Jangan lupa menyusun lagi database peserta potensial dengan skor TPA dan TOEFL.<br />
<br />
5. Menyediakan Anggaran untuk Cost Sharing<br />
Langkah terakhir adalah menyediakan anggaran yang diperlukan, yaitu untuk melakukan pemetaan pegawai, analisa kebutuhan diklat, biaya tes TPA (apabila menginginkan beasiswa Pusbindiklatren dan sekolah S2 di dalam negeri), tes TOEFL, pelatihan bahasa Inggris (apabila ingin mengadakan sendiri), dan biaya pelamaran. Selain itu, apabila beasiswa diberikan hanya sebagian, maka anda juga harus menyediakan untuk biaya cost sharing yang diperlukan<br />
<br />
Untuk membentuk sosok PNS yang baik, diperlukan Diklat yang mengarah pada:<br />
a. peningkatan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada kepentinganmasyarakat, bangsa, negara, dan tanah air;<br />
b. peningkatan kompetensi teknis, manajerial, n/atau kepemimpinannya;<br />
c. peningkatan dengan semangat kerja sama dan tanggung jawab sesuai dengan lingkungan kerja dan organisasinya.<br />
Dasar pemikiran kebijaksanaan Diklat yang ditetapkan di daerah saat ini ini adalah sebagai berikut:<br />
a. diklat merupakan bagian integral dari sistem pembinaan PNS;<br />
b. diklat mempunyai keterkaitan dengan pengembangan karier PNS;<br />
c. sistem Diklat meliputi proses identifikasi kebutuhan, perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi Diklat;<br />
d. diklat diarahkan untuk mempersiapkan PNS agar memenuhi persyaratan jabatan yang ditentukan dan kebutuhan organisasi, termasuk pengadaan kader pimpinan dan staf. Diklat meliputi dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi pendidikan dan fungsi pelatihan yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
KESIMPULAN<br />
Tak dapat dipungkiri, pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu pendekatan utama dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia. Hal ini dilakukan sebagai pendekatan, karena pendidikan dan pelatihan mempunyai peran strategis terhadap keberhasilan mencapai tujuan organisasi, baik pemerintah maupun swasta.<br />
Pengembangan Pola Karier PNS yang dikaitkan dengan pendidikan dan pelatihan terdapat 5 tahap, yaitu : <br />
1. Tahap Orientasi <br />
2. Pelatihan Pra Tugas <br />
3. Penempatan dalam rangka Pengambangan Profesi <br />
4. Penugasan dalam rangka Pemantapan Profesi <br />
5. Tahap Pematangan Profesi <br />
Macam-macam diklat:<br />
1. Diklat Prajabatan <br />
2. Diklat Dalam Jabatan <br />
Diklat Kepemimpinan; <br />
Diklatpim TK. IV adalah Diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon IV <br />
Diklatpim Tk. III adalah Diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon III; <br />
Diklatpim Tk. II adalah Diklatpim untuk Jabatan Struktural Eselon II; <br />
Diklatpim Tk. I adalah Diklatpim untukJabatan Struktural Eselon I; <br />
Diklat Fungsional <br />
Tujuan: untuk mencapai persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang Jabatan Fungsional masing-masing; <br />
Diklat Teknis;<br />
Tujuan: untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas PNS;<br />
<br />
<br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
Hardijanto, Deputi III Menpan Bidang SDM Aparatur, Pembinaan Karier PNS melalui Jabatan Fungsional <br />
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Nomor : Kep. 264/Men/2004 tentang Pola Karir dan Diklat Instruktur Pegawai Negeri Sipil<br />
Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000, tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural <br />
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 Tentang Pendidikan Dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil<br />
Suparno, Pengembangan Pola Karier PNS Dan Diklat, 2001. Buletin Pengawasan <br />
<br />
<br />
<br />
( Tulisan ini adalah makalah dalam rangka memenuhi tugas kuliah ” Administrasi Kepegawaian” sewaktu penulis masih aktif kuliah di IPDN Jatinangor kira-kira bulan Pebruari 2007. Dengan Dosen Bapak Jurman Izwar, S.Sos)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-62415142643473025872009-10-19T16:22:00.001+07:002010-01-28T21:29:29.532+07:00ANALISIS DAYA SAING DAN POTENSI DAERAH LIMA PULUH KOTA<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-MF_M8XOZZa0w5A_uKsqW2QDyEnOguWgcWF6MHZp1MgASGBkNzvYc08ZhyphenhyphenmnmIERvEGt2CdN7nu1s1y8anDcdLc9sr-Flz1fmQSmt5JUOW97HIG_ZVbZH3p7S3x9WJC6euUYjcS8TVXI9/s1600-h/50+Kota+warna.BMP" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5394240895205276258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-MF_M8XOZZa0w5A_uKsqW2QDyEnOguWgcWF6MHZp1MgASGBkNzvYc08ZhyphenhyphenmnmIERvEGt2CdN7nu1s1y8anDcdLc9sr-Flz1fmQSmt5JUOW97HIG_ZVbZH3p7S3x9WJC6euUYjcS8TVXI9/s320/50+Kota+warna.BMP" style="cursor: pointer; display: block; height: 204px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 134px;" /></a><br />
Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, semangat otonomi telah membuat daerah-daerah otonom untuk berlomba-lomba memajukan daerahnya sendiri. Dengan banyaknya kewenangan yang diberikan kepada daerah, maka daerah akan lebih leluasa untuk mengembangkan potensi yang ada di daerahnya masing-masing.<br />
Dengan mengembangkan potensi yang ada di daerah ini diharapkan dapat meningkatkan PAD guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Walaupun sebagian besar APBD daerah masih tergantung pada pusat, setidaknya dengan meningkatkan PAD melalui potensi unggulan daerah ini akan sangat membantu keuangan daerah. <br />
Sejak dimulainya era otonomi berarti setiap daerah harus mampu menggali sebesar-besarnya potensi unggulan yang dimiliki dan mampu mengembangkannya. Dengan demikian daerah tersebut akan mampu menyelenggarakan pemerintahannya sendiri secara mandiri sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.<br />
<br />
A. Sejarah Singkat Kabupaten Lima Puluh Kota<br />
Kabupaten Lima Puluh Kota terbentuk pada awal kemerdekaan, tepatnya tanggal 8 Oktober 1945. Pada saat itu Muhammad Syafei sebagai Residen yang I (pertama) untuk Sumatera Tengah mengeluarkan ketetapan yang membagi Sumatera Tengah menjadi delapan Luak, yaitu Luak Padang dan sekitarnya, Painan, Kerinci/Indrapura, Tanah Datar, Agam, Lima Puluh Kota, Solok/Sawahlunto, dan Pasaman. Untuk Kepala Luak Lima Puluh Kota diangkatlah Syafiri Gelar St. Pangeran. <br />
Pada tanggal 15 November 1945, Roesad Dt. Perpatih Baringek diangkat sebagai Residen II (kedua) Sumatera Tengah. Dan pada tanggal 23 Januari 1946 terjadi perubahan dalam kepamongprajaan, dimana sebutan Kepala Luak diganti dengan sebutan Wali Luak. Saat itu diangkatlah Bagindo Moerad sebagai Wali Luak Lima Puluh Kota, dan diangkat pula:<br />
1. Demang Suliki yaitu Arisoen St. Alamsyah dari anggota Komite Nasional Payakumbuh<br />
2. Demang Payakumbuh yaitu Malik Sidik dari anggota Komite Nasional Bukittinggi<br />
3. Demang Bangkinang yaitu Sutan Bahroemsyah dari wakil demang Bangkinang<br />
Berdasarkan Peraturan Komisaris Pemerintah Pusat di Bukittinggi No.81/Kom/U tanggal 30 November 1948, Luak Lima Puluh Kota berubah nama menjadi Kabupaten Sinamar dengan wilayah mencakup kewedanaan Payakumbuh, Suliki dan Tanah Datar dengan ibukotanya Payakumbuh. Akan tetapi sebelum pemerintah terbentuk pihak penjajahan Belanda melancarkan Agresi ke II-nya. Selama Agresi Belanda Kabupaten Lima Puluh Kota dipimpin oleh Bupati Militer Arisun St. Alamsyah, dan setelah beliau gugur di Situjuh tanggal 15 Januari 1946 digantikan oleh Bupati Militer Saalah Sutan Mangkuto.<br />
Setelah Cease fire yaitu tanggal 9 November 1949 dikeluarkanlah Instruksi Gubernur Militer No.10/GM/S.T/49 Propinsi Sumatera Tengah tentang pembentukan Kabupaten berotonomi, seperti yang dimaksudkan oleh UU No.22 tahun 1948, dimana untuk Kabupaten Lima Puluh Kota diresmikan pada tanggal 19 November 1949 dengan wilayah Kecamatannya yaitu: Payakumbuh, Luhak, Harau, Guguk, Suliki, Pangkalan Koto Baru, dan Kapur IX. Selanjutnya di era otonomi yaitu sejak di berlakukannya UU No.22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah jumlah Kecamatan mengalami perubahan menjadi 13 Kecamatan serta Pemerintahan desa yang semula berjumlah 180 desa berubah menjadi pemerintahan nagari yang berjumlah sebanyak 76 nagari.<br />
<br />
GAMBARAN UMUM DAN KONDISI DAERAH<br />
A. KONDISI FISIK<br />
Letak, Luas dan Batas Wilayah<br />
Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan daerah yang terletak pada bagian Timur Wilayah Propinsi Sumatera Barat, dan merupakan pintu gerbang Sumatera Barat menuju pantai Timur pulau Sumatera. Pantai Timur yang berbatasan langsung dengan perdagangan Selat Malaka termasuk ke dalam “ Development Gravity Centre “ dunia Abad 21. Menjadikan daerah ini sebagai wilayah jalur strategis perdagangan utama menuju wilayah Timur. Secara geo ekonomis terintegrasi langsung dengan perekonomian wilayah Propinsi Riau. <br />
Secara geografis terletak antara 00 22’ LU dan 00 23’ LS’ serta antara 1000 16’ - 1000 51’ BT, dengan luas daratan mencapai 3.354,30 Km2. Kabupaten ini memiliki batas wilayah administratif dengan : <br />
- Sebelah Utara dan Timur : Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu di Propinsi Riau<br />
- Sebelah Selatan : Kabupaten Tanah Datar di Prop.Sum.Barat<br />
- Sebelah Barat : Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Agam di Prop.Sumbar<br />
Secara administratif Kabupaten Lima Puluh Kota terdiri dari 13 Kecamatan dan 76 Nagari. Kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Kapur IX dengan luas 723,36 Km2 dan yang terkecil adalah Kecamatan Luak dengan luas 61,68 Km2 .<br />
<br />
Topografis, Fisiografis, Geologi dan Tanah.<br />
Topografi Kabupaten Lima Puluh Kota bervariasi antara datar, landai, bergelombang dan berbukit-bukit, dimana dapat diklasifikasikan atas datar (0–2 %) seluas 51.718 hektar, landai (2–5 %) seluas 56.441 hektar, bergelombang s/d curam (15-40 %) seluas 110.927 hektar, dan sangat curam (lebih dari 40 % ) seluas 116.344 hektar. Sementara ketinggiannya berkisar antara 110 meter s/d 791 meter. Di daerah ini juga terdapat 3 buah gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi yaitu Gunung Sago (2.261 M), Gunung Bungsu (1.253 M) dan Gunung Sanggul (1.495 M).<br />
Dari sudut tinjauan fisiografis, wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota terletak pada kawasan pegunungan Bukit Barisan yang merupakan pegunungan patahan dengan dua jalur lembah (basin), masing-masing basin Batang Sinamar yang bermuara ke sungai Batang Hari di Propinsi Jambi dan basin Batang Kampar yang bermuara ke sungai Kampar di Propinsi Riau. <br />
<a name='more'></a><br />
Dilihat dari jenis tanah yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota, bagian yang terluas adalah tanah dari jenis Podzolik Merah Kuning (PMK) yang didominasi oleh jenis kompleks PMK dengan Latosol dan Litosol. Diikuti oleh jenis tanah PMK dari batuan induk Alluvial di perbatasan Propinsi Riau. Sementara untuk tekstur tanah dapat diklasifikasikan atas halus seluas 62.325 ha, sedang seluas 237.608 ha, kasar seluas 35.497 ha. Dengan kedalaman efektif lebih dari 60 cm seluas 90.855 ha, kedalaman efektif 60 – 90 cm seluas 87.191 ha, dan yang kedalaman efektifnya lebih dari 90 cm seluas 157.384 ha, artinya 46,92 % dari tanah di Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki kedalaman efektof yang cukup dalam yaitu lebih dari 90 cm.<br />
<br />
Iklim<br />
Curah hujan tahunan rata-rata di Kabupaten Lima Puluh Kota 2.395 mm, dengan jumlah hari hujan 167 hari. Sepanjang tahun yaitu selama 11 bulan adalah bulan basah, dan tidak ada bulan kering.<br />
<br />
Hidrologis<br />
Kabupaten Lima Puluh Kota dilihat dari tinjauan hidrografis dilalui oleh dua bagian Daerah Aliran Sungai (DAS). Kedua bagian DAS itu masing-masing adalah DAS Kampar yang terletak di bagian Utara dan DAS Kuantan di bagian Selatan. Bagian hulu DAS Kampar diantaranya meliputi Sub DAS Mahat dengan beberapa anak sungai, diantaranya batang Mahat dengan panjang 125 km, batang Kapur (40 km), Batang Kampar (75 km), Batang Paiti (31 km), Batang Mongan (72 km), Batang Mangilang (20 km), Batang Rompangan, dan Batang Samo. Di bagian hulu DAS Kuantan (Sub DAS Sinamar) mengalir pula sejumlah anak sungai, masing-masing Batang Sinamar (75 km), Batang Agam (25 km), Batang Lampasi (30 km), Batang Pinago, Batang Mungo (22 km), Batang Coran, Batang Liki (11 km), dan Batang Sanipan (20 km).<br />
<br />
Penggunaan Lahan<br />
Dari 335.430 Ha luas Kabupaten Lima Puluh Kota, seluas 143..938 Ha berupa Hutan Lindung (HL), seluas 27.060 Ha Hutan Suaka Alam dan Wisata (HSAW), seluas 30.300 Ha Hutan Produksi (HP) yang terdiri dari Hutan Produksi Tetap seluas 6.200 Ha, Hutan Produksi Terbatas seluas 8.915 Ha, Hutan yang dapat dikonversi seluas 15.185 Ha. Sisanya adalah Areal Penggunaan Lain (APL) yaitu seluas 134.132 Ha yang terdiri dari Lahan basah seluas 25.641 ha yang dapat dbagi lagi atas sawah Irigasi (produktif seluas 14.090 Ha dan tidak produktif seluas 6.641 ha), Sawah Non Irigasi seluas 1.555 Ha, Rawa-rawa 221 Ha, Kolam/tebat/embung seluas 1.320 Ha, waduk/danau seluas 1.814 Ha. Serta Lahan Kering seluas 108.491 Ha yang dapat dibagi lagi atas Perkebunan seluas 38.250 Ha, Permukiman/Pekarangan seluas 7.684 Ha, Industri seluas 171 Ha, Pertambangan seluas 375 Ha, Lahan terlantar/semak belukar 36.650 Ha, Penggunaan lainnya seluas 25.361 Ha.<br />
<br />
B. SOSIO - DEMOGRAFI <br />
Penduduk<br />
Jumlah penduduk Kabupaten Lima Puluh Kota menurut Kabupaten dalam Angka tahun 2004 berjumlah 325.157 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 160.176 jiwa dan perempuan sebanyak 164.981 jiwa, dan pada tahun 2005 naik menjadi 327.652 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 161.467 jiwa dan perempuan sebanyak 166.185 jiwa. Artinya telah terjadi kenaikan sebanyak 2.495 jiwa atau laju pertumbuhannya sebesar 0,76 persen. yang terdiri dari laki-laki 1.291 jiwa (0,39 persen) dan perempuan 1.452 jiwa (0,44 persen). Bila dilihat dari sisi sex ratio antara laki-laki dengan perempuan pada tahun 2004 adalah 97,09 persen dan pada tahun 2005 adalah 97,16 persen. Jadi masih terlihat bahwa perempuan jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. <br />
Kepadatan penduduk Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2005 mencapai 98 jiwa per Km2 dengan luas Kabupaten sebesar 3.354,30 Km2. Kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Luak dengan tingkat kepadatan sebesar 376 jiwa per Km2, dan Kecamatan yang paling rendah tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Kapur IX dengan tingkat kepadatan hanya sebesar 36 jiwa per Km2. <br />
Bila dilihat jumlah penduduk menurut kelompok umur di Kabupaten Lima Puluh Kota masih didominasi oleh penduduk usia muda yaitu sebanyak 100.460 jiwa atau 30,66 persen, sementara untuk kelompok umur usia produktif (15-64) sebanyak 199.852 jiwa atau 61,00 persen dan kelompok umur penduduk usia tua sebanyak 27.340 jiwa ( 8,34 persen), dari gambaran di atas dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk piramida penduduk Kabupaten Lima Puluh Kota berbentuk segitiga, dimana jumlah penduduk yang usia muda lebih banyak jumlahnya dari penduduk yang berusia tua maka dengan demikian angka beban tanggungan (dependency ratio) juga ikut tinggi. Angka beban tanggungan Penduduk Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2005 adalah 39,00 persen. <br />
Bila dibandingkan dengan daerah lain di Sumatera Barat, maka jumlah penduduk Kabupaten Lima Puluh Kota menempati urutan ke 6 (enam). Daerah yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah Kota Padang dan yang paling sedikit adalah Kota Padang Panjang.<br />
<br />
Angkatan Kerja<br />
Secara umum angkatan kerja adalah tenaga kerja yang bekerja, sedangkan definisi dari angkatan kerja itu adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan produktif yaitu memproduksi barang dan jasa.<br />
Jumlah tenaga kerja di Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2005 adalah sebanyak 227.192 orang, dimana 117.447 orang diantaranya adalah tenaga kerja perempuan dan sisanya sebanyak 109.746 orang adalah tenaga kerja laki-laki, sedangkan jumlah angkatan kerja secara keseluruhan berjumlah 161.240 orang, 94.414 orang diantaranya adalah angkatan kerja laki–laki dan perempuan sebanyak 66.826 orang, dari sini dapat digambarkan bahwa tenaga kerja yang bekerja itu pada umumnya adalah laki – laki sedangkan perempuan kurang aktif dan tidak mau bekerja sesuai dengan kemampuannya. Dari 161.240 orang angkatan kerja yang ada 150.817 orang diantaranya sudah bekerja dan dari jumlah tersebut 91.182 orang adalah tenaga laki-laki dan perempuan sebanyak 59.635 orang, sedangkan yang sedang mencari pekerjaan jumlahnya 10.423 orang dan 3.232 orang dintaranya adalah laki-laki dan perempuan sebanyak 7.191 orang.<br />
Tenaga kerja yang bukan angkatan kerja berjumlah 65.953 orang yang terbanyak dari jumlah tersebut adalah perempuan yaitu dengan jumlah 50.621 orang, Tenaga kerja yang bukan tenaga kerja ini pada umumnya adalah tenaga kerja yang masih menuntut ilmu disekolah yang berjumlah 15.252 orang dan yang lainnya berjumlah sebesar 50.701 orang. Secara umum persentase angkatan kerja dengan jumlah penduduk secara keseluruhan adalah 49,21 %. <br />
Ditinjau dari lapangan usaha yang mereka lakukan yang terbanyak itu adalah lapangan usaha pertanian yaitu dengan jumlah 86.862 orang kemudian di ikuti oleh bidang perdagangan yaitu sebesar 20.225 orang, kemudian jasa dengan jumlah 17.525 orang dan industri berjumlah 13.639 orang serta lapangan usaha lainnya dibawah sepuluh ribu orang. Kalau ditinjau berdasarkan status pekerjaannya maka didominasi oleh mereka yang berusaha sendiri ( self empoyed ) yaitu berjumlah 31.603 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 20.140 orang dan perempuan 11.463 orang, kemudian diikuti oleh mereka yang berusaha dengan buruh tidak tetap yaitu sebanyak 29.631 orang yang terdiri dari laki-laki 23.599 orang dan perempuan sebanyak 6.032 orang, kemudian diikuti oleh buruh/karyawan swasta berjumlah 29.284 orang dari jumlah tersebut 17.229 orang merupakan laki-laki dan selebihnya adalah tenaga perempuan. Selanjutnya lapangan usaha yang paling sedikit diminati adalah mereka yang bekerja bebas di non pertanian yaitu berjumlah 4.757 orang dari jumlah itu 3.784 orang merupakan tenaga laki-laki dan 9873 orang adalah merupakan tenaga perempuan. <br />
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja laki – laki lebih dominan bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, namun demikian tenaga perempuanpun juga ikut dalam menopang kehidupan keluarga dengan arti kata bahwa penduduk perempuan Kabupaten Lima Puluh kota termasuk perempuan yang suka berkarya dan tidak hanya mengharapkan dari suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga.<br />
<br />
<br />
ANALISIS KUALITAS SDM PENDUDUK<br />
<br />
A. Pendapatan Perkapita<br />
PDRB perkapita dan Pendapatan perkapita menggambarkan rata-rata pendapatan yang diterima penduduk suatu wilayah pada tahun tertentu. Secara konseptual PDRB perkapita diperoleh dari cara membagi total PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan yahun pada taun yang sama. Adapun pendapatan regional perkapita didapat dari pengurangan total PDRB dengan penyusutan dan pajak tak langsung neto, dan hasil pengurangan trersebut dibagi dengan penduduk pertengahan pada tahun yang sama. <br />
Pendapatan per kapita tahun 1999 daerah yang menjadi salah satu cikal bakal ranah Minang ini besarnya Rp 4,8 juta, di atas rata- rata Sumatera Barat yang mencapai Rp 4,5 juta. Data terbaru PDRB Limapuluh Kota berjumlah 8,11 juta rupiah pada tahun 2004 atau naik sebesar 11,56 persen dibandingkan tahun 2003 sebesar 7,27 juta rupiah. Dari data ini maka didapatlah pendapatan regional perkapita Limapuluh Kota sebesar 7,66 juta. Rupiah pada tahun 2004 atau naik sebesar 11,49 persen dari tahun 2003 swebesar 6,88 juta rupiah.<br />
B. Pendidikan <br />
Pendidikan merupakan salah satu modal penting untuk menjamin keberlanjutan antar generasi dalam mempertahankan eksistensi bangsa dan negara. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu menjalankan tongkat estafet keberlanjutan pembangunan di masa yang akan datang. Namun demikian, dalam proses pelaksanaanya, banyak tantangan dan kendala yang dihadapi oleh pemerintah daerah untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tersebut.<br />
Dalam era globalisasi yang pengaruhnya semakin meluas, tantangan dan kendala yang dihadapi semakin kompleks dan perlu dipikirkan bersama bagaimana mencari solusi untuk pemerataan pendidikan secara merata dan berkesinambungan. Pelayanan pendidikan bagi semua anak usia sekolah perlu lebih ditingkatkan. <br />
Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota, dalam hal ini Dinas Pendidikan secara berkesinambungan membutuhkan data pendidikan yang akurat dan objektif sebagai referensi dalam mengambil kebijakan yang tepat di bidang pendidikan. Pendidikan perlu dikelola secara lebih profesinal dengan mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan dan sesuai dengan visi dan misi pembangunan pendidikan di Kabupaten Lima Puluh Kota, yaitu menumbuhkembangkan kemampuan masyarakat dalam mewujudkan pendidikan yang merata dan berkualitas serta berdaya saing tinggi dalam menghadapi era globalisasi.<br />
Tujuan pembangunan pendidikan adalah memberi peluang yang sama bagi seluruh anggota masyarakat untuk mengakses sarana dan prasarana pendidikan serta memperluas jangkauan dan daya tampung SD/MI, SLTP/MTs, SMU/MA, dan SMK bagi seluruh masyarakat serta terselenggaranya manajemen pendidikan yang berbasis sekolah dan masyarakat.<br />
Prasarana dan Sarana Pendidikan<br />
Pada Tahun 2005, Sekolah Dasar (SD) baik negeri maupun swasta di Kabupaten Lima Puluh Kota berjumlah 368 buah dengan jumlah terbanyak berada di Kecamatan Harau dan Kecamatan Guguak masing-masing sebanyak 39 buah dan paling sedikit di Kecamatan Mungka sebanyak 20 buah. Sedangkan jumlah murid seluruhnya adalah 43.078 orang dan guru berjumlah 3.010 orang dengan jumlah kelas sebanyak 2.427 buah. Rasio sekolah dengan murid 1 : 117, rasio sekolah dengan guru 1 : 8.<br />
Untuk Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) Negeri terdapat 33 sekolah dengan 8.731 orang murid, 1.015 orang guru dan 335 buah kelas. Rasio sekolah dengan murid adalah 1 : 265 dan rasio sekolah dengan guru adalah 1 : 31. Ruang kelas yang berkondisi baik berjumlah 297 buah , dimana paling banyak terdapat di Kecamatan Harau sebanyak 46 buah dan paling sedikit terdapat di Kecamatan Kapur IX sebanyak 13 buah. Ruang Kelas yang berkondisi rusak ringan berjumlah 82 buah, dimana paling banyak terdapat di Kecamatan Guguak sebanyak 20 buah dan pada Kecamatan Luak, Harau, Mungka, Suliki dan Kecamatan Bukit Barisan tidak ada sama sekali terjadi rusak ringan. Sedangkan yang rusak berat paling banyak terdapat di Kecamatan Situjuah Limo Nagari dengan jumlah 6 buah.<br />
Untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) Negeri, pada Tahun 2005 tercatat 10 Sekolah dengan jumlah murid sebanyak 5.415 orang, jumlah guru 554 orang dan jumlah ruang kelas sebanyak 157 buah. Rasio sekolah : murid adalah sebesar 1 : 541 dan rasio sekolah : guru adalah sebesar 1 : 55.<br />
Perkembangan prasarana pendidikan dari tahun 2001 sampai keadaan tahun 2005 yang tersedia adalah sebagai berikut ;<br />
Daftar jumlah gedung sekolah TK.SD. SLTP, SLTA di Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2001 – 2005<br />
No. TAHUN TK SD SLTP SLTA<br />
1. 2001 155 Unit 377 Unit 34 Unit 8 Unit<br />
2. 2002 157 Unit 373 Unit 34 Unit 8 Unit<br />
3. 2003 161 Unit 373 Unit 34 Unit 10 Unit<br />
4. 2004 178 Unit 373 Unit. 36 Unit 18 Unit<br />
5. 2005 181 Unit 368 Unit. 36 Unit 36 Unit<br />
Sumber : Kab.Lima Puluh Kota Dalam Angka Tahun 2005<br />
Dari data diatas didapat bahwa dengan melihat rasio jumlah perbandingan jumlah murid, guru dan sekolah dapat disimpulkan pendidikan di Kabupaten Lima puluh Kota sudah baik. Ditambah lagi dengan data bertambah banyaknya jumlah sekolah dari taun ke tahun.<br />
C. Kesehatan Dan Gizi<br />
Usaha peningkatan derajat kesehatan masyarakat sesungguhnya merupakan tanggungjawab bersama antar pemerintah dan masyarakat, namun walau pun begitu harus didukung oleh masyarakat melalui kesadaran total terhadap seluruh aspek yang terkait. Sumber daya manusia yang sehat, baik fisik maupun mental perlu ditingkatkan melalui perwujudan lingkungan dan perilaku hidup sehat dan bersih. Dengan terwujudnya sumber daya manusia yang memiliki kualitas kesehatan yang baik, maka kualitas dan kapasitas sumber daya manusianya juga akan meningkat secara signifikan.<br />
Permasalahan di bidang kesehatan di Kabupaten Lima Puluh Kota masih perlu dicarikan solusinya karena: masih tingginya angka kematian ibu melahirkan; tingginya angka kematian bayi; belum maksimalnya kualitas pelayanan kesehatan; Belum optimalnya penggunaan teknologi dan sistem informasi kesehatan; Kurangnya mutu tenaga medis dan paramedis dalam mengelola pelayanan kesehatan; Serta masih belum terjangkaunya biaya pengobatan yang harus ditanggung terutama oleh masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah.<br />
Sementara itu, jenis penyakit yang masih banyak diderita oleh sebagian masyarakat Lima Puluh Kota sebagian besar meliputi penyakit infeksi menular, seperti Tuberculosis (TBC), Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Diare, Penyakit Kulit serta penyakit menular lainnya. Namun pada saat yang sama terjadi peningkatan kasus penyakit tidak menular (degeneratif) yang umumnya disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat atau sebagai konsekuensi dari meningkatnya jumlah penduduk yang berusia lanjut (Lansia).<br />
Secara umum, status kesehatan masyarakat di Kabupaten Lima Puluh Kota menunjukkan kecenderungan meningkat bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun tingkat kesehatan masyarakat relatif masih menunjukkan kesenjangan yang cukup tinggi antar masyarakat berpenghasilan rendah/ miskin dengan masyarakat berpenghasilan tinggi / kaya akibat perbedaan kemampuan dalam mengakses sarana dan prasarana kesehatan.<br />
Sarana dan Prasarana Kesehatan<br />
Pada tahun 2005 prasarana kesehatan yang tersedia yang terdiri dari Rumah Sakit Umum 1 unit yang berada di Kecamatan Suliki, Puskesmas sebanyak 19 unit yang tersebar pada 13 kecamatan, dimana kecamatan Bukit barisan memperoleh 3 unit, sedangkan pada kecamatan yang lain jumlahnya bervariasi antara 1 sampai 2 unit Puskesmas, sedangkan jumlah Puskesmas Pembantu adalah 92 unit yang juga tersebar pada 13 kecamatan dan kecamatan yang paling banyak memiliki Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah kecamatan Guguak yaitu sebanyak 10 unit dan kecamatan yang paling sedikit mempunyai Puskesmas Permbantu adalah kecamatan Payakumbuh dan kecamatan Luak yaitu sebanyak 5 unit, kesemua Pustu yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota sudah berfungsi sesuai dengan fungsinya. Untuk menunjang Puskesmas dan Pustu yang ada, maka di Kabupaten Lima Puluh Kota juga tersedia Pos Pelayanan terpadu (Posyandu) yang pada tahun 2005 berjumlah 511 unit Disamping itu juga ada toko obat yang jumlahnya 7 unit yang tersebar di 4 Kecamatan.<br />
Tenaga Kesehatan yang tersedia di Kabupaten Lima Puluh Kota masih kurang, tenaga dokter umum yang ada hanya 20 orang , atau dengan arti kata bahwa setiap 1 orang dokter melayani 16.382,6 penduduk. Disamping itu tenaga kesehatan lain adalah dokter gigi yang berjumlah 14 orang, perawat umum 79 orang, perawat gigi 16 orang, tenaga bidan termasuk yang paling banyak jumlahnya yaitu 201 orang dan teanaga lainnya 173 orang. Dengan demikian jumlah ternaga kesehatan secara keseluruhan adalah 503 orang.<br />
Kalau dibandingkan dengan jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2001, secara kuantitas terjadi kenaikan sekitar 6,08 % pertahun.Jumlah tenaga kesehatan yang paling banyak terdapat di Kecamatan Guguak, dimana total keseluruhan tenaga yang ada berjumlah 68 orang sedangkan tenaga yang paling sedikit berada pada kecamatan Payakumbuh dan kecamatan luak, masing-masing berjumlah 6 orang. Rata-rata tenaga kesehatan di setiap kecamatan adalah 48 orang, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyebaran tenaga kesehatan di Kabupaten Lima Puluh Kota belum merata disetiap kecamatan.<br />
Keadaan Gizi Masyarakat<br />
Menurut data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat bulan Juli 2000, di kabupaten ini masih terdapat 273 balita yang menderita gizi buruk dan kurang energi protein (KEP). Jika tidak menyaksikan sendiri keadaan desa-desa di kabupaten ini, sulit mempercayai bahwa di kabupaten penghasil gambir (Uncaria gambir) terbesar di Indonesia, masih ditemukan balita bergizi buruk dan KEP. Di pelosok Desa Mahat Kecamatan Suliki Gunung Mas umpamanya, masih dijumpai rumah penduduk yang beralaskan tanah dengan dinding kayu. Padahal sejak ditemukannya batu-batu menhir, peninggalan kebudayaan megalitikum, pada tahun 1981 Desa Mahat masuk dalam salah satu obyek wisata dari 73 obyek wisata yang ditawarkan kabupaten ini. <br />
Meskipun hanya berjarak 44 km atau sekitar 1,5 jam perjalanan dari Payakumbuh, daerah ini seakan terisolasi karena tidak dilalui kendaraan umum. Mobil yang digunakan untuk menuju Desa Mahat harus menggunakan double gardan, karena selepas jalan beraspal kasar yang hanya sekitar dua km, selebihnya berupa jalan tanah berbatu-batu dan berlubang besar di sana-sini.<br />
<br />
D. Demokratisasi<br />
Sebelum keluarnya UU Pemilihan Umum Legislatif No.12 Tahun 2003 proses pemilihan anggota legislatif lebih dominan ditentukan oleh partai politik, dan saat ini proses pemilihan telah lebih demokratis dimana anggota DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota dipilih secara langsung oleh masyarakat melalui partai politik peserta pemilu. Pemilihan tersebut telah berlangsung dengan baik dan telah memilih anggota DPRD sebanyak 35 orang yang berasal dari 7 buah partai politik.<br />
Demikian juga dengan pemilihan Kepala Daerah secara langsung yang telah berlangsung untuk periode ini. Bupati periode ini dipilih langsung oleh masyarakat dan berlangsung sukses tanpa masalah yang berarti. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kualitas demokratisasi masyarakat Kabupaten Lima Puluh Kota sudah cukup baik.<br />
<br />
E. Tingkat Fertilitas<br />
Jumlah penduduk Kabupaten Lima Puluh Kota pda tahun 2005 tercatat sebanyak 327.652 jiwa. Dengan rincian 161.467 jiwa penduduk laki-laki dan 166.185 jiwa penduduk perempuan. Dengan rasio jenis kelamin sebesar 97.16 persen.<br />
Kalau dilihat dari jumlah nagari yang ada maka rata-rata tiap nagari adalah penduduknya 4.331 jiwa.kemudian kepadatan penduduk pada tahun 2005 adalah sebesar 98 jiwa per km persegi dengan luas Kabupaten 3.354,30 km persegi. Jumlah rumah tangga yang ada di kabupaten Lima puluh Kota pada taun 2005 tercatat 84.433. Sehingga kepadatan penduduk per rumah tangga adala 4 jiwa per rumah tangga.<br />
Jumlah penduduk dari tahun ke tahun selalu meningkat. Tahun 2003 adalah 322.271 jiwa, tahun 2004 sebesar 325.147 jiwa, dan tahun 2005 sebesar 327.652 jiwa. Walaupun jumlah penduduk selalu meningkat dari tahun ke tahun namun jumlah ini masih dalam jumlah normal.<br />
<br />
<br />
KEGIATAN BASIS EKONOMI<br />
<br />
A. Sektor Pertanian<br />
Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan daerah agraris. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa indikator antara lain; jumlah rumah tangga pertanian, jumlah tenaga kerja yang bekerja disektor pertanian, dan luas areal pertanian. Kinerja beberapa indikator tersebut tergambar pada kontribusi sektor Pertanian terhadap pembentukan nilai tambah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku daerah ini pada tahun 2005 yang diciptakan oleh seluruh sektor perekonomian yakni sebesar 2,12 triliun rupiah. Dari jumlah tersebut sekitar 34,86 persen disumbangkan oleh sektor pertanian. Sektor Pertanian yang terdiri dari sub sektor tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan. Disamping itu, sektor sekunder yang dapat dikembangkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi adalah sektor industri pengolahan, perdagangan, pariwisata dan pertambangan.<br />
Pembangunan Pertanian saat ini mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pengembangan ekonomi di Kabupaten Lima Puluh Kota dimana berdasarkan hasil SUSENAS tahun 2003 jumlah tenaga kerja yang mampu diserap oleh seluruh kegiatan ekonomi berjumlah 149,58 ribu orang. Sektor pertanian dapat menyerap tenaga kerja yakni berjumlah 92,55 ribu orang atau 61,87 %, dan rata-rata penguasaan lahan oleh rumah tangga pertanian pengguna lahan hanya sebesar 0,77 Ha, dimana 89,60 % digunakan untuk pertanian, sedangkan sisanya 10,39 % untuk pekarangan dan perumahan. <br />
Jumlah petani yang menguasai lahan kurang dari 0,50 Ha adalah 34,64 ribu orang rumah tangga, atau sekitar 53,84 % dari seluruh rumah tangga. Selebihnya sekitar 29,68 ribu rumah tangga (46,16 %) menguasai lahan 0,50 Ha lebih. Jumlah rumah tangga pertanian 64,60 ribu rumah tangga atau 79,17 % dari jumlah 80.382 rumah tangga yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota.<br />
Peranan Sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Lima Puluh Kota Atas Dasar Harga Berlaku pada tahun 2005 sebesar 34,67 % atau sebesar Rp. 909,724 milyar dari total PDRB, bila dirinci menurut subsektor maka sub sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan penyumbang terbesar yakni mencapai 13,79 % atau sebesar Rp. 361,701 milyar. Dominannya sumbangan sub sektor Tanaman Pangan ini disebabkan oleh tingginya nilai tambah dari komoditi padi, jagung, cabe merah, jeruk dan manggis. <br />
Sub sektor Perkebunan penyumbang kedua terbesar terhadap nilai tambah sektor pertanian sumbangannya sebesar 8,68 % atau sebesar 227,76 milyar rupiah dengan komoditi tanaman gambir,karet, kopi dan tembakau. Sub sektor Kehutanan berada pada urutan ketiga dengan sumbangan sebesar 5,07 % atau sebesar 133,04 milyar rupiah dengan komoditi yang berperan adalah kayu bulat dan kayu gergajian. <br />
Sedangkan untuk urutan keempat dan kelima adalah sub sektor Peternakan dan Perikanan dimana besarnya masing-masing adalah 4,32 %,dan 2,82 % atau Rp. 113,35 milyar dan Rp. 73,86 milyar. Untuk sub sektor peternakan hasil dari ternak unggas ayam ras petelur dan sapi memberikan kontribusi yang besar dan untuk sub sektor perikanan yang memberikan kontribusi adalah budidaya ikan di kolam. <br />
Perkembangan Sektor Pertanian Atas Dasar Harga Berlaku terhadap PDRB Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2001-2005 (Jutaan Rupiah )<br />
No Sektor 2001 2002 2003 2004 2005<br />
1 Pertanian 623.679,85 699.102,19 800.996,81 909.724,11 1.074.080,19<br />
Sub Sektor Tanaman Pangan 258.771,87 286.779,98 320.248,12 361.701,58 428.490,80<br />
Sub Sektor Perkebunan 116.833,12 145.880,12 186.224,47 227.762,64 283.016,09<br />
Sub Sektor Peternakan 69.057,21 81.349,36 98.458,78 113.348,00 132.413,13<br />
Sub Sektor Kehutanan 124.278,88 125.076,55 130.174,07 133.045,37 143.795,44<br />
Sub Sektor Perikanan 54.738,77 60.016,18 65.891,37 73.866,52 86.364,74<br />
2 Non Pertanian 1.251.139,56 1.404.139,46 1.540.460,54 1.713.860,16 2.006.826,89<br />
Total 1.874.819,41 2.103.241,65 2.341.457,35 2.623.584,27 3.080.907,08<br />
Sumber : BPS Kabupaten Lima Puluh Kota <br />
<br />
Salah satu andalan dari subsektor perkebunan adalah gambir. Luas tanam perkebunan gambir di Kabupaten Limapuluh Kota mencapai 12.495 hektar atau 78 persen dari luas tanam perkebunan gambir se-Sumatera Barat. Pada tahun 2000, dari total produksi gambir Sumatera Barat sebesar 9.071 ton, sekitar 89 persennya merupakan hasil produksi gambir dari kabupaten ini. Di pasaran, harga jual satu kg gambir setara dengan satu dollar Amerika. Jadi naik turunnya harga gambir mengikuti naik turunnya nilai rupiah terhadap dollar. <br />
Gambir bersama dengan karet, semen, dan kayu lapis termasuk dalam 10 komoditas utama ekspor Sumatera Barat. Untuk ekspor, gambir dikirim melalui Medan, sedangkan untuk pasaran dalam negeri dikirim ke Jakarta. Tanaman gambir mengandung zat katechine dan tanin, yang digunakan sebagai bahan baku industri farmasi, kosmetik, penyamak kulit dan industri batik. Volume ekspor gambir Provinsi Sumatera Barat tahun 2000 besarnya 1.339.860 kg. Nilai ekspor komoditas yang diekspor ke India, Singapura, dan Pakistan ini 1.808.503 dollar Amerika. <br />
<br />
B. Sektor Industri Pengolahan <br />
Sektor industri merupakan salah satu sektor andalan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Sektor ini selama lima tahun terakhir sebagai penyumbang terbesar kelima dalam pembentukan PDRB dengan kontribusi sebesar 9,86 persen tahun 2005. Industri yang berkembang di Kabupaten Lima Puluh Kota pada umumnya tergolong industri kecil dan kerajinan rumah tangga. <br />
Pada tahun 2001 terdapat 10.819 unit usaha industri kecil dan kerajinan rumah tangga, dengan serapan tenaga kerja 20.237, dan nilai investasi sebesar Rp. 9.449.700.000,- dengan nilai produksi sebesar RP. 151.429.204.000,-. Pada tahun 2005 tercatat jumlah unit usaha industri kecil dan kerajinan rumah tangga sebesar 8.835 unit. Karena itu terjadi penurunan sebesar 1.984 unit usaha atau 3,67 persen. Tetapi penurunan jumlah unit usaha industri kecil dan kerajinan rumah tangga ini tidak diikuti dengan penurunan penyerapan tenaga kerja maupun jumlah investasi, dimana tercatat serapan tenaga kerja 25.295 orang atau meningkat 2,74 persen, dan nilai investasi sebesar Rp. 58.959.700.000,- atau naik sebesar 16,79 persen pertahun serta nilai produksi sebesar Rp. 340.380.906.000,- atau naik sebesar 11,10 persen pertahun. <br />
Perkembangan Industri Kecil dan Kerajinan Rumah Tangga Tahun 2000–2005 di Kabupaten Lima Puluh Kota.<br />
Komoditi Tahun<br />
2001 2002 2003 2004 2005<br />
Unit Usaha 10.819 10.838 8.539 8.771 8.835<br />
Tenaga Kerja 20.237 17.407 21.790 23.013 25.295<br />
Nilai Investasi (000) 9.449.700 10.812.826 46.265.133 47.918.793 58.959.700<br />
Nilai Produksi (000) 151.429.204 156.005.768 155.267.031 169.641.415 340.380.906<br />
Sumber : Dinas Koperindag Kabupaten Lima Puluh Kota <br />
<br />
C. Sektor Perdagangan, Koperasi Dan UMKM/UKM<br />
Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan pintu gerbang Sumatera Barat menuju Propinsi Riau, maka sektor perdagangan nantinya akan sangat berperan dalam mengangkat perekonomian daerah. Kondisi ini didukung pula dengan tersedianya infrastruktur ekonomi berupa sarana dan prasarana yang cukup memadai seperti pasar di Nagari yang berjumlah 49 buah. Tersedianya beraneka ragam komoditas yang diperdagangkan mulai dari komoditas pertanian sampai pertambangan, adanya lembaga keuangan yang membantu proses percepatan transaksi dan permodalan, dan adanya industri rumah tangga dan industri kecil di berbagai sektor di seluruh Kecamatan dan Nagari yang menghasilkan komoditas yang siap diperdagangkan. Pada tahun 2001 tercatat 13.876 pedagang yang terdiri dari 5.180 pedagang formal dan 8.696 pedagang non formal dan pada tahun 2005 meningkat menjadi 16.437 yang terdiri dari 7.727 pedagang formal dan 8.710 pedagang non formal atau meningkat 1,59 persen pertahun dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Sementara pedagang formal meningkat 0,03 persen pertahun.<br />
Jumlah Pengusaha Kecil Menegah (PKM) yang dikeluarkan rekomendasi permohonan penambahan modal kerjanya oleh BUMN dan Pemda Kabupaten Lima Puluh Kota, selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup besar, dimana pada tahun 2001 tercatat 263 orang dan pada tahun 2005 meningkat menjadi 690 orang atau naik rata-rata 12,37 persen pertahun.<br />
Koperasi cukup berperan penting dalam memajukan ekonomi rakyat. Pada tahun 2003 tercatat jumlah koperasi 180 unit koperasi dan pada tahun 2005 terdapati 191 unit koperasi, atau selama lima tahun terakhir bertambah rata-rata 11 unit koperasi (1,15 %)pertahun, tetapi peningkatan jumlah anggota tidak begitu signifikan, dimana pada tahun 2003 tercatat jumlah angota 34.573 dan pada tahun 2005 tercatat sebanyak 35.643 orang, dengan penumpukan modal sendiri naik rata-rata 11,70 persen pertahun, dimana pada tahun 2000 tercatat modal sendiri Rp. 11.675,- milyar meningkat menjadi Rp. 17.139,- milyar pada tahun 2004. <br />
Jumlah Pedagang Formal, Koperasi, dan PKM pada Tahun 2001–2005 di Kabupaten Lima Puluh Kota.<br />
Jenis Tahun<br />
2001 2002 2003 2004 2005<br />
Pedagang Formal<br />
- Unit Usaha (Unit)<br />
- Tenaga Kerja (Org) <br />
1.670<br />
3.510 <br />
1.831<br />
3.995 <br />
2.043<br />
4.625 <br />
2.234<br />
5.249 <br />
2.245<br />
5.482<br />
Pedagang NonFormal 8.696 8.681 8.666 8.650 8.710<br />
Pengusaha Kecil Menengah<br />
- Jml PKM (Unit)<br />
- Tenaga Kerja (Org) <br />
263<br />
789 <br />
390<br />
1.170 <br />
554<br />
1.662 <br />
675<br />
2.140 <br />
690<br />
2.203<br />
Koperasi<br />
- Jml Koperasi (Buah)<br />
- Jml Anggota (Org)<br />
- Modal Sendiri (Milyar)<br />
- Modal Luar (Milyar)<br />
- Volume Usaha (Milyar)<br />
- SHU (Milyar) <br />
147<br />
31.214<br />
11,230<br />
2,300<br />
15,860<br />
1,200 <br />
162<br />
34.544<br />
15,479<br />
14,878<br />
21,025<br />
1,445 <br />
180<br />
34.573<br />
16,252<br />
15,029<br />
26,823<br />
1,675 <br />
188<br />
34.215<br />
17,139<br />
15,209<br />
26,823<br />
1,629 <br />
191<br />
35.643<br />
17,139<br />
15,209<br />
26,823<br />
1,629<br />
Usaha Kecil Menengah<br />
- Unit Usaha (Buah)<br />
- Tenaga Kerja (Org) <br />
8.505<br />
11.020 <br />
8.682<br />
11.423 <br />
8.914<br />
11.932 <br />
9.912<br />
12.198 <br />
9.957<br />
12.257<br />
Sumber : Dinas Koperindag Kabupaten Lima Puluh Kota. <br />
<br />
D. Sektor Pariwisata<br />
Pariwisata adalah salah satu andalan dari pemasukan Kabupaten Limapuluh Kota. Berikut ini adalah sebagian tempat pariwisata dan gambaran umumnya, sehingga bisa dianalisis dan dikembangkan :<br />
LEMBAH HARAU <br />
Terletak 15 km ke arah timur kota Payakumbuh dan dapat ditempuh dalam waktu relatif singkat ± 20 menit. Memiliki wilayah pengembangan seluas ± 5 Ha. Kawasan wista ini sudah dikenal sejak tahun 1926 dan memiliki 3 resort yaitu Aka Barayun, Sarasah Bunta dan Rimbo Piobang<br />
RESORT AKA BARAYUN<br />
Kawasan pengembangannya seluas ± 5 Ha, untuk tujuan rekreasi anak dan remaja seperti Ayunan putar, sepeda air, taman satwa dan ada juga kios souvenir dan makan /minuman.<br />
Keindahan alam dengan air terjun, berpotensi untuk olah raga panjat tebing.Adanya tersedia fasilitas penginapan berupa pondok wisata (pondok wisata echo).<br />
PONDOK WISATA ECHO<br />
Merupakan rumah penginapan untuk para pengunjung yang dibangun dengan arsitektur rumah tradisional minang kabau dilengkapi fasilitas cottage dan cafe. Memiliki suasana yang sangat nyaman, asri dan jauh dari kebisingan serta dikelilingi oleh bukit-bukit batu terjal yang menimbulkan gema/gaung suara yang bergelombang (ECHO)<br />
RESORT SARASAH BUNTA<br />
Merupakan kawasan hutan yang terpelihara dengan potensi wisata :<br />
a. Untuk kegiatan bumi perkemahan <br />
b. Air terjun dengan ketinggian 70 – 100 M<br />
diantaranya :<br />
- Air terjun sarasah bunta<br />
- Air terjun sarasah aie luluih<br />
- Air terjun sarasah murai<br />
- Dan sungai-sungai kecil yang jernih<br />
SARASAH TANGGO<br />
Merupakan objek wisata air terjun yang terletak di kanagarian Sarilamak jorong Taratak ± 3 km dari simpang sarilamak, tepatnya di lereng gunung bungsu, yang memilki ketinggian lebih dari 100 M, suasana alamnya masih alami yang disekelilingnya terdapat hutan konservasi & berbagai jenis satwa. Tanggo dalam bahasa minangkabau yang berarti jenjang yang merupakan penghubung dan biasanya dipergunakan dari dasar tanah untuk naik keatas, tetapi lebih populer dengan sebutan janjang yang dipergunakan untuk mengangkat padi atau menurunkan dari atas lumbung. Disini juga sering diadakan acara selamatan sehabis gotong royong yang gunanya adalah untuk menghilangkan riak-riak kecil yang terjadi dimasyarakat. Dalam acara ini seekor kerbau disembelih dan dinikmati bersama-sama.<br />
REST AREA AREA GUNUNG SANGGUL<br />
“ Tempat Istirahat” terletak di kawasan yang berudara sejuk dan dikelilingi bukit-bukit yang berada dipinggir jalan raya ± 27 km dari Payakumbuh menuju Pekan baru.Tidak jauh dari lokasi ini kita dapat melihat keindahan alam kelok sembilan dan panorama selat malaka. Rest area ini dilengkapi fasilitas restoran, kios souvenir dan kios berbagai makanan khas daerah Kabupaten Lima Puluh Kota.<br />
WADUK KOTO PANJANG<br />
Waduk Koto Panjang adalah waduk buatan untuk pembangkit listrik tenaga iar (PLTA ). Sebelum dijadikan Waduk, disini dulu terdapat 2 (dua) desa, yaitu desa Tanjung Balit dan desa Tanjung Pauh Kecamatan Pangkalan. Disamping untuk PLTA, waduk ini juga merupakan objek wisata yang handal di Lima Puluh Kota. Pemandangan disini tak kalah menarik, airnya jernih yang didalamnya terdapat bermacam-macam ikan air tawar. Disamping keindahan alam waduk buatan ini, kita juga bisa menikmati makanan dan minuman di restoran yang menyajikan masakan khas Daerah disepanjang waduk ini. Waduk ini terletak ± 57 Km dari Ibu Kota Kabupaten Sarilamak dan ± 65 Km dari Kota Payakunbuh menuju Pekanbaru. Pada hari minggu dan libur lainnya tempat ini ramai dikunjungi. Waduk ini merupakan objek wisata air yang menawan dan mengesankan. Permukaaan air waduk ini sangat luas yaitu ± 125 Ha.<br />
KELOK SEMBILAN<br />
Kelok yang berarti belok atau tikungan. Kelok Sembilan adalah sebuah jalan raya yang terletakdi Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota menuju Pekan Baru (Riau).Tikungan yang berjumlah 9 (sembilan) ini betul-betul sebuah pemandangan yang indah sekali kalau dilihat dari atas, bus-bus umum yang adatang dari arah Pekan Baru atau dari Payakumbuh menuju Pekan Baru melewati kelok-kelok jalan. Jaraknya 25 Km dari Kota Payakumbuh dan 15 Km dari Ibu Kota Kabupaten. Pada hari-hari tertentu, daerah ini sangat padat arus lalu lintas sehingga menimbulkan kemacetan. Untuk itu, saat ini Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sedang membangun jembatan layang yang panjangnya 5 km. Nantinya kelok sembilan ini tetap akan dipertahankan karena merupakan bukti sejarah dan aset wisata yang handal di Kabupaten Lima Puluh Kota.<br />
<br />
E. Sektor Pertambangan<br />
Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki potensi sumberdaya alam lainnya yang cukup besar, antara lain bahan tambang dan bahan galian. Jenis bahan tambang/galian diantaranya adalah: bahan galian golongan A yang terdapat di daerah ini hanya batu bara, bahan galian golongan B meliputi : emas, mangan, timah hitam dan perak, bahan galian C meliputi: andesit, garnit, batu gamping, kuarsit, tanah liat, saba stone, pasir kuarsa, batu setengah permata, marmer, sirtu, fluorite, grafit, trass batu apung, toseki, serpih bitumen.<br />
Bahan Galian A yakni batu bara yang sebarannya terdapat di Kecamatan kapur IX dan Harau dengan cadangan tereka sebesar 17,861,000 Ton dan cadangan terujuk sebesar 174.115 ton. Bahan galian golongan B yang telah diketahui keterdapatannya di Kabupaten Lima Puluh Kota antara lain: emas, mangan, timah hitam dan perak. Emas tersebar di Manggani Kecamatan Gunuang Omeh dengan cadangan tereka sebesar 7.665.798 ton, mangan tersebar di Manggani Kecamatan Gunuang Omeh dan Ulu Aie Kecamatan Harau, namun jumlah cadangan belum diketahui, timah hitam (Pb) terdapat di Tanjung Balik, Kecamatan Pangkalan Koto Baru dengan cadangan terukur 391.000 ton, sementara timah hitam yang ada di Manggani Kecamatan Gunuang Omeh, Baluang Kecamatan Pangkalan Koto Baru jumlah cadangan belum diketahui. Sedangkan Perak terindikasi terdapat di Tanjung Balik Kecamatan Pangkalan Koto Baru dengan jumlah cadangan yang belum diketahui.<br />
Bahan galian golongan C atau bahan galian industri yang telah diketahui keterdapatannya di Kabupaten Lima Puluh Kota antara lain: Batu Kapur dengan jumlah cadangan tereka dan terindikasi 986.800.000 ton yang tersebar di Kematan Lareh Sago Halaban, Situjuh Limo Nagari, dan Akabiluru. Batu pasir kuarsa dengan jumlah cadangan tereka dan terindikasi 187.500.000 M3, yang terdapat di Kecamatan Luak, Harau, dan Gunuang Omeh. Marmer dengan jumlah cadangan tereka 909.995.201 ton yang terdapat di Kecamatan Lareh Sago Halaban, dan Situjuh Limo Nagari. Batu sabak (sabak stone) dengan jumlah cadangan tereka 16.000.000 M3 yang tersebar di Kecamatan Guguak, Lareh Sago Halaban, dan Suliki. Pasir Batu (Sirtu) dengan jumlah cadangan tereka 44.902.500 M3 yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Tanah Liat (lempeng) dengan jumlah cadangan tereka 203.600.000 M3 yang tersebar di kecamatan Lareh Sago Halaban, harau, Akabiluru, dan Pangkalan Koto Baru. Tras (batu apung) dengan jumlah cadangan tereka dan terindikasi 84.030.000 ton yang terdapat di kecamatan Akabiluru, Suliki, dan Gunuang Omeh.<br />
Sementara itu potensi bahan galian seperti: Andesit, Granit, Fluarit, Grafit, Batu setengah permata, Pasir Kuarsa, Boksit, dan serpih Bitumen yang tersebar di Kabupaten Lima Puluh Kota jumlah cadangannya belum diketahui untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.<br />
Bahan tambang dan galian tersebar di daerah ini hanya bahan galian golongan C yang baru bisa di ekploitasi, sedangkan bahan golongan A dan B sampai saat ini belum diekplorasi maupun diekploitasi secara optimal. Tindakan yang dilakukan baru sebatas identifikasi potensi sumberdaya tambang yang ada dan penggalian dalam skala kecil, seperti Batu Bara di Gelugur Kecamatan Kapur IX, Timah Hitam di Tanjung Balik Kecamatan Pangkalan Koto Baru, dan Emas di Koto Tinggi Kecamatan Gunuang Omeh.<br />
Pada tahun 2005, jumlah usaha pertambangan dan galian di kabupaten Lima Puluh Kota tercatat sebanyak 268 unit usaha, yang terdiri dari usaha galian batu gunung sebanyak 41 buah, usaha galian pasir sebanyak 39 buah, usaha galian tanah liat sebanyak 81 buah, usaha kapur 4 buah, usaha galian batu 45 buah dan sirtukil 54 buah, usaha tambang batu bara sebanyak 3 buah, sedangkan usaha tambang grafit, emas, timah, hitam masing-masing 1 buah.<br />
Sedangkan jumlah perizinan berdasarkan bahan galian yang dikeluarkan sampai akhir tahun 2005 adalah untuk pertambangan bahan galian golongan C sejumlah 47 buah, sedangkan jumlah perizinan pertambangan bahan galian golongan A dan B berjumlah 4 buah.<br />
<br />
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO<br />
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode ditunjukkan oleh data PDRB. Baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. <br />
PDRB atas harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergerakan struktur ekonomi, sedangkan harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomidari tahun ke tahun. <br />
Secara rata-rata kenaikan PDRB perkapita Kabupaten Lima Puluh Kota selama kurun waktu 2000-2004 lebih rendah bila dibandingkan dengan propinsi Sumatera Barat pada kurun waktu yang sama. Pada kurun waktu 2000-2004 rata-rata kenaikan PDRB Kabupaten Limapuluh Kota mencapai 11,01%, sedangkan propinsi Sumatera Barat rata-rata kenaikan PDRB perkapita mencapai 11,60%.<br />
Perkembangan perekonomian daerah Kabupaten Limapuluh Kota cukup menggembirakan, hal ini dapat dilihat dari laju pertumbuhan ekonominya yaitu 5,12 % pada tahun 2003 naik menjadi 5,54 % tahun 2004, dan PDRB per kapita sebesar Rp.6.875.618,- pada tahun 2003 naik menjadi Rp. 7.665.438,- tahun 2004. Distribusi PDRB terbesar masih didominasi oleh sektor pertanian yaitu sebesar 34,67 % atas harga berlaku dengan nilai Rp.909.724.110,- yang diikuti oleh sektor bangunan 21,90 %, dan sektor Jasa 16,42 %. Bila dicermati peningkatan pertumbuhan ekonomi ini menunjukkan jumlah barang dan jasa yang di produksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. <br />
Salah satu sumber pembiayaan dalam pembangunan di daerah adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD), dimana Pendapatan Asli Daerah daerah ini pada tahun 2004 adalah Rp.10.146.662.937,- atau hanya sekitar 4,32 % dari APBD Kabupaten Lima Puluh Kota (Rp.234.789.674.973,-) <br />
<br />
<br />
A. KESIMPULAN <br />
Dari analisis yang telah dilakukan dalam makalah ini maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :<br />
1. Pengembangkan potensi yang ada di daerah diharapkan dapat meningkatkan PAD guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Walaupun sebagian besar APBD daerah masih tergantung pada pusat, setidaknya dengan meningkatkan PAD melalui potensi unggulan daerah ini akan sangat membantu keuangan daerah.<br />
2. Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan daerah yang terletak pada bagian Timur Wilayah Propinsi Sumatera Barat, dan merupakan pintu gerbang Sumatera Barat menuju pantai Timur pulau Sumatera. Pantai Timur yang berbatasan langsung dengan perdagangan Selat Malaka termasuk ke dalam “ Development Gravity Centre “ dunia Abad 21. Menjadikan daerah ini sebagai wilayah jalur strategis perdagangan utama menuju wilayah Timur. Secara geo ekonomis terintegrasi langsung dengan perekonomian wilayah Propinsi Riau. <br />
3. Dengan melihat rasio jumlah perbandingan jumlah murid, guru dan sekolah dapat disimpulkan pendidikan di Kabupaten Lima puluh Kota sudah baik. Ditambah lagi dengan data bertambah banyaknya jumlah sekolah dari tahun ke tahun, menandakan kualitas pendidikan semakin meningkat.<br />
4. Permasalahan di bidang kesehatan di Kabupaten Lima Puluh Kota masih banyak seperti masih tingginya angka kematian ibu melahirkan; tingginya angka kematian bayi; belum maksimalnya kualitas pelayanan kesehatan; belum optimalnya penggunaan teknologi dan sistem informasi kesehatan; kurangnya mutu tenaga medis dan paramedis dalam mengelola pelayanan kesehatan; serta masih belum terjangkaunya biaya pengobatan yang harus ditanggung terutama oleh masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah.<br />
5. Secara umum, status kesehatan masyarakat di Kabupaten Lima Puluh Kota menunjukkan kecenderungan meningkat bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun tingkat kesehatan masyarakat relatif masih menunjukkan kesenjangan yang cukup tinggi antar masyarakat berpenghasilan rendah/ miskin dengan masyarakat berpenghasilan tinggi / kaya akibat perbedaan kemampuan dalam mengakses sarana dan prasarana kesehatan.<br />
6. Menurut data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat bulan Juli 2000, di kabupaten ini masih terdapat 273 balita yang menderita gizi buruk dan kurang energi protein (KEP).<br />
7. Dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku daerah pada tahun 2005 dapat dilihat bahwa 34,86 persen disumbangkan oleh sektor pertanian. Sektor Pertanian yang terdiri dari sub sektor tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan. Disamping itu, sektor sekunder yang dapat dikembangkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi adalah sektor industri pengolahan, perdagangan, pariwisata dan pertambangan. Kegiatan ini dapat dikatakan sebagai kegiatan basis.<br />
8. Kegiatan pariwisata adalah salah satu sector yang sangat berpotensi untuk dikembangkan namun usaha yang telah dilakukan pemerintah sampai saat ini dirasakan belum optimal, dan sector pariwisata belum terlalu berpengaruh dalam PDRB maupun pendapatan daerah.<br />
9. Salah satu sumber pembiayaan dalam pembangunan di daerah adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD), dimana Pendapatan Asli Daerah daerah ini pada tahun 2004 adalah Rp.10.146.662.937,- atau hanya sekitar 4,32 % dari APBD Kabupaten Lima Puluh Kota (Rp.234.789.674.973,-) Kondisi ini menunjukkan masih besarnya ketergantungan daerah dengan pemerintah pusat.<br />
<br />
B. SARAN<br />
1. Di Kabupaten Lima Puluh Kota masih banyak potensi yang belum dimanfaatkan secara optimal seperti sector pariwisata. Hendaknya pemerintah daerah lebih jeli lagi dalam memanfaatkan potensi yang ada di daerah.<br />
2. Kabupaten Limapuluh Kota merupakan jalur yang strategis menuju sentra perdagangan wilayah Timur Sumatera, jadi hendaknya jalan-jalan menuju ke Propinsi Riau harus lebih diperhatikan lagi karena merupakan penunjang kegiatan utama perekonomian yaitu perdagangan yang menempati posisi kedua sector PDRB.<br />
3. Banyaknya masalah kesehatan yang terjadi hendaknya mendorong pemerintah daerah untuk lebih meningkatkan lagi anggaran untuk bidang kesehatan. Kalau bisa pengobatan di puskesmas digratiskan, karena adanya indikasi kesenjangan akses kesehatan antara masyarakat kaya dan miskin. Ditambah lagi dengan banyaknya anak kurang gizi diharapkan perhatian lebih peemerintah daerah.<br />
4. Pemerintah harus mengalokasikan dana yang lebih besar untuk sector pendidikan, terutama untuk pembangunan sekolah dan ruang kelas yang rusak serta pembangunan saran penunjang pendidikan yang lainnya.<br />
5. Pemerintah daerah harus memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang peluang usaha penanaman jagung untuk merebut pasar dalam kabupaten, yang mana jagung sangat dibutuhkan untuk pakan ternak namun saat ini masih mendatangkan dari luar daerah. Ini adalah peluang yang sangat berpotensi.<br />
6. Daerah-daerah terpencil dan pelosok seperti nagari Mahat harus segera dikeluarkan dari keterkurungannya dengan cara segera membuat jalan yang bagus supaya transportasi lancar dan orang luar bisa masuk ke daerah tersebut dengan mudah.<br />
7. Pemerintah daerah harus mampu mencitrakan dan mengkomunikasikan potensi yang ada kepada daerah luar supaya para investor tertarik dengan Kabupaten Limapuluh Kota dan berminat menanamkan modalnya. Dengan adanya modal yang banyak maka perekonomian akan lebih cepat berkembang. Namun ini harus didukung oleh pemerintah dengan memberikan pelayanan yang baik dan prima sehingga investor tidak merasa kesulitan dengan adanya birokrasi.<br />
<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
<br />
Abdullah, Piter, dkk, 2002. Daya Saing Daerah Konsep dan Pengukurannya di Indonesia. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta<br />
<br />
DOKUMEN :<br />
Kabupaten Lima Puluh Kota Dalam Angka 2005.<br />
Produk Domestik Regional Bruto Lima Puluh Kota Menurut Lapangan Usaha.<br />
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2006-2010.<br />
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2007.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
( Tulisan ini adalah makalah dalam rangka memenuhi tugas kuliah ”Daya Saing Dan Potensi Daerah” sewaktu penulis masih aktif kuliah di IPDN Jatinangor kira-kira bulan Juni 2007. Dengan Dosen Bapak Drs. Sarudji Masnirah, M.Si)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-32804306802113654592009-10-08T16:35:00.002+07:002010-01-28T21:30:12.701+07:00don't be shy...... just do it!Sebuah cerita yang sangat menyentuh, diambil dari www.boardofwisdom.com ada hikmah yang bisa diambil dari cerita ini... Bagi yg baca tinggalkan comment please.<br />
..<br />
<br />
<br />
10th grade<br />
<br />
As I sat there in English class, I stared at the girl next to me. She was my so called "best friend". I stared at her long, silky hair, and wished she was mine. But she didn't notice me like that, and I knew it. After class, she walked up to me and asked me for the notes she had missed the day before and handed them to her. She said "thanks" and gave me a kiss on the cheek. I wanted to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.<br />
<br />
11th grade<br />
The phone rang. On the other end, it was her. She was in tears, mumbling on and on about how her love had broke her heart. She asked me to come over because she didn't want to be alone, so I did. As I sat next to her on the sofa, I stared at her soft eyes, wishing she was mine. After 2 hours, one Drew Barrymore movie, and three bags of chips, she decided to go to sleep. She looked at me, said "thanks" and gave me a kiss on the cheek. I want to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.<br />
<br />
Senior year<br />
The day before prom she walked to my locker. My date is sick" she said; he's not going to go well, I didn't have a date, and in 7th grade, we made a promise that if neither of us had dates, we would go together just as "best friends". So we did. Prom night, after everything was over, I was standing at her front door step. I stared at her as she smiled at me and stared at me with her crystal eyes. I want her to be mine, but she isn't think of me like that, and I know it. Then she said "I had the best time, thanks!" and gave me a kiss on the cheek. I want to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Graduation Day<br />
A day passed, then a week, then a month. Before I could blink, it was graduation day. I watched as her perfect body floated like an angel up on stage to get her diploma. I wanted her to be mine, but she didn't notice me like that, and I knew it. Before everyone went home, she came to me in her smock and hat, and cried as I hugged her. Then she lifted her head from my shoulder and said, "you're my best friend, thanks" and gave me a kiss on the cheek. I want to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.<br />
<br />
A Few Years Later<br />
Now I sit in the pews of the church. That girl is getting married now. I watched her say "I do" and drive off to her new life, married to another man. I wanted her to be mine, but she didn't see me like that, and I knew it. But before she drove away, she came to me and said "you came!". She said "thanks" and kissed me on the cheek. I want to tell her, I want her to know that I don't want to be just friends, I love her but I'm just too shy, and I don't know why.<br />
<br />
Funeral<br />
Years passed, I looked down at the coffin of a girl who used to be my "best friend". At the service, they read a diary entry she had wrote in her high school years. This is what it read: I stare at him wishing he was mine, but he doesn't notice me like that, and I know it. I want to tell him, I want him to know that I don't want to be just friends, I love him but I'm just too shy, and I don't know why. I wish he would tell me he loved me! `I wish I did too...` I thought to my self, and I cried.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-33003263073087515662009-09-22T18:11:00.000+07:002009-09-22T18:12:57.805+07:00BATU KECILSeorang pekerja pada proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat ia harus menyampaikan pesan penting kepada teman kerjanya yang ada di bawahnya.<br />Pekerja itu berteriak-teriak, tetapi temannya tidak bisa mendengarnya karena suara bising dari mesin-mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja. <br />Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang yang ada di bawahnya, ia mencoba melemparkan uang logam di depan temannya. Temannya berhenti bekerja, mengambil uang itu<br />lalu bekerja kembali. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang kedua pun memperoleh hasil yang sama. Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil lalu melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala temannya, dan karena merasa sakit, temannya menengadah ke atas? Sekarang pekerja itu dapat menjatuhkan catatan yang berisi pesannya. <br />Alloh kadang-kadang menggunakan cobaan-cobaan ringan untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Seringkali Alloh melimpahi kita dengan rahmat, tetapi itu tidak cukup untuk membuat kita menengadah kepadaNya. Karena itu, agar kita selalu mengingat<br />kepadaNya, Alloh sering menjatuhkan "batu kecil" kepada kita.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-81174076560618594382009-09-22T18:09:00.000+07:002009-09-22T18:11:33.758+07:00CERITA DARI GUNUNG<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CMITRA6%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C03%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" latentstylecount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id="ieooui"></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Arial Unicode MS"; panose-1:2 11 6 4 2 2 2 2 2 4; mso-font-alt:Arial; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-GB;} p.MsoBodyTextIndent, li.MsoBodyTextIndent, div.MsoBodyTextIndent {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Arial Unicode MS"; mso-fareast-font-family:"Arial Unicode MS"; mso-bidi-font-family:"Arial Unicode MS"; mso-ansi-language:EN-GB;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial; color: black;" lang="EN-GB">Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Entah mengapa, tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. "<span style="">Aduhh!"</span> jeritannya memecah
<br />keheningan suasana pegunungan. Si bocah amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya persis sama, "<span style="">Aduhh!".</span> Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, "<span style="">Hei! Siapa kau?"</span> Jawaban yang terdengar, "<span style="">Hei! Siapa kau?"</span> Lantaran kesal mengetahui suaranya selalu ditirukan, si anak berseru, "<span style="">Pengecut kamu!"</span> Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari <st1:city st="on"><st1:place st="on">sana</st1:place></st1:city> membalasnya dengan umpatan serupa. Ia bertanya kepada sang ayah, "<span style="">Apa yang terjadi?"</span> Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, "<span style="">Anakku, coba perhatikan."</span> Lelaki itu berkata keras, "<span style="">Saya kagum padamu!"</span> Suara di kejauhan menjawab, <span style="">Saya kagum padamu!"</span> Sekali lagi sang ayah berteriak "<span style="">Kamu sang juara</span>!" Suara itu menjawab, "<span style="">Kamu sang juara!"</span> Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum mengerti. Lalu sang ayah menjelaskan, "Suara itu adalah <span style="">gema</span>, tapi sesungguhnya itulah <span style="">kehidupan."</span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: Arial; color: black;" lang="EN-GB">Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu. Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di dalam hatimu.Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkan kemampuan itu. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya. Ingat, hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan dirimu.<o:p></o:p></span></p> Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-27354014813444910312009-09-17T00:13:00.000+07:002009-09-17T00:16:07.652+07:00CIUMAN MENURUT DOSENDosen Fisika: Ciuman adalah gaya tarik menarik antara dua mulut dimana jarak antara satu titik dengan titik yang lain adalah nol. <br />Dosen Kimia: Ciuman adalah reaksi akibat interaksi dari senyawa yang dikeluarkan oleh dua hati. <br />Dosen Mikrobiologi: Ciuman adalah pertukaran bakteri uniseksual di dalam air liur. <br />Dosen Biologi: Ciuman adalah menyatunya dua otot orbicularisoris dalam keadaan kontraksi. <br />Dosen Ekonomi: Ciuman adalah sesuatu di mana permintaan lebih besar daripada penawaran. <br />Dosen Statistik: Ciuman adalah kejadian yang peluangnya bisa sangat tergantung dari angka statistik berikut:36-24-36. <br />Dosen Teknik: Ciuman? Apa itu..? <br />Dosen Elektro: Ciuman Adalah bertemu antara ion positif dan negatif yang mengakibatkan arus lemah menjadi arus kuat... <br />Dosen Kedokteran: Ciuman adalah proses pendiaknosaan fisik secara langsung yang mengakibatkan aliran darah ke organ reproduksi meningkat.<br />Dosen Psikologi: Ciuman adalah proses penjiwaan terhadap pola pikir seseorang untuk mengetahui akan kenikmatan.... <br />Dosen Program Komputer: If Kiss >= Hot then go to bed room else go to bathroom end. <br />Dosen Seni: Ciuman adalah sesuatu yang indah bila dinikmati bersama. <br />Guru Olahraga: Jika berciuman berkategori sangat hot, sama besar dengan kalori yang terbuang untuk berjalan tergopoh-gopoh (brisk walking). <br />Dosen Politik (Ilmu Transformasi Konflik): Ciuman adalah kemampuan untuk mentransformasi gesekan-gesekan konflik dari dua kelompok berbeda sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang positif (win win solution = semua senang, semua nyaman... semua melayang).<br />Dosen Matematika (Teori Kemungkinan): Ciuman itu gambling, sekarang cium tinggal tunggu balasannya, digampar ato dibalas cium... <br />Dosen Olahraga (again): Ciuman adalah suatu peregangan & pemanasan untuk "olahraga" yang lebih berat... <br />Dosen Kewiraan: Ciuman adalah hak yang dimiliki oleh seorang pasangan yang hubungannya telah diakui oleh negara berdasarkan hukum dan undang-undang yang berlaku. <br />Dosen Bahasa: Ciuman adalah berasal dari sebuah kata dasar "Cium" yang mendapatkan akhiran "An". <br />Dosen Seksiologi: Ciuman adalah suatu teknik rangsangan dan pemanasan (Foreplay) dimana tahapan ini menyentuh titik titik rangsangan di seluruh tubuh... <br />Anaknya Dosen (yang masih berumur 3 tahun): Ciuman adalah temannya Ciunyil, Ciucrit, Ciusrok. Bisa juga berarti sudah sadar dari pingsan. Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-42451461883470548932009-09-17T00:09:00.001+07:002010-01-28T21:31:06.400+07:00INGIN CERDAS? BERPUASALAHPuasa tidak melemahkan fisik, tapi justru menghidupkan pikiran dan meningkatkan kecerdasan.<br />
<br />
<br />
oTak Kita yang beratnya sekitar 1,3 kg tersusun atas jaringan yang rumit. Otak bertindak atas dasar informasi yang diterima terus menerus dan tiada putus-putusnya, serta dibantu oleh saraf dan hormon. Otak berfungsi mengatur suhu badan, tekanan darah, keseimbangan kadar kimia dalam tubuh, oksigen dan karbondiokasida dalam darah. Otak juga berfungsi memberi tahu kapan saatnya tubuh membutuhkan makan, tidur, bangun dan sebagainya.<br />
Otak memiliki kemampuan berpikir, berimajinasi, dan berkreasi yang tidak bisa dilakukan oleh komputer secanggih apapun. Kemampuan kerja otak sangat dipengaruhi oleh banyak sedikitnya makanan yang masuk ke perut. Dengan mengendalikan makanan, akan tercipta konsentrasi dan pemusatan pikiran, yang berarti meningkatkan IQ (Intelligence Quotient).<br />
Apabila perut kita dipenuhi oleh makanan yang berlebihan, maka sel-sel akan kebanjiran zat makanan, berakibat urat saraf menjadi lembab, kerja otak terhambat, dan terjadi kemunduran intelektual, seperti menjadi pelupa, daya nalar melemah, dan sebagainya. Disinilah pentingnya puasa, selain sebagai pengendali nafsu, juga memberikan kesempatan pada perut dan lambung untuk membersihkan diri. Hal ini dikarenakan oleh :<br />
Pertama, perut dalam keadaan kosong akan menyebabkan kosongnya zat-zat makanan didalam usus kecil. Oleh karena itu darah terpaksa mengisap zat-zat yang basah dalam usus dan perut sebagai gantinya. Orang yang sering mengalami keadaan yang demikian <br />
<a name='more'></a>pada umumnya mempunyai penglihatan yang tajam, gerak-geriknya cepat, serta memiliki kecakapan menganalisa persoalan dengan mudah.<br />
Kedua, setelah zat-zat yang basah siap dihisap oleh darah tadi hilang, maka usus dan perut menjadi kering dan panas, dalam keadaan demikian biasanya orang mempunyai sifat sederhana dalam segala hal, bertindak tegas dalam mengambil keputusan tanpa sikap ragu-ragu.<br />
Ketiga, dalam keadaan usus dan perut kosong tadi maka lendir yang berada dalam usus dan perut akan menjadi hancur. Lendir inilah yang menjadi sumber penyakit. Lendir ini kalau selalu bertambah dalam usus dan perut akan menyebabkan timbulnya penyakit yang dinamakan muceszichten. Jika seseorang dihinggapi penyakit ini, ia akan bersikap pasif, rendah dan lemah daya pikirnya, serta lambat dalam segala-galanya.<br />
<br />
Muceszichten ini banyak jenisnya, antara lain menyebabkan lemahnya pencernaan, karena makanan di dalam perut tidak lekas hancur (halus) lantaran licin oleh banyaknya lendir yang mengakibatkan kerja saraf otak dan tubuh menjadi lamban dan lemah. Lambatnya kerja serat saraf otak menyebabkan pikiran menjadi tumpul, sukar sekali untuk berpikir dan menerima pelajaran. Sementara fisik selalu terasa berat, malas dan lemah.<br />
Syaikh az-Zarnuji (570-636 H) dalam karyanya Ta’limu Muta’alim yang terkenal didunia pesantren menyatakan bahwa para penuntut ilmu sudah seharusnya melakukan puasa, karena dengan berpuasa otak akan terpacu untuk berkonsentrasi, sementara banyak makan akan menimbulkan dahak dan dahak yang banyak memicu lemah hafalan. Begitu juga Lukmanul Hakim yang namanya diabadikan dalam al-Quran memberikan nasihat pada putranya:<br />
“Wahai Putraku, bila perutmu penuh maka pikiranmu akan tidur, kebijaksanaanmu akan kelu, dan anggota tubuh malas menjalankan ibadah.”<br />
Puasa tidak akan melemahkan fisik, atau menyebabkan seseorang menjdai kekurangan gizi. Puasa justru akan menyegarkan badan dan pikiran. Di dalam hikmah disebutkan: “Barang siapa lapar perutnya maka menjadi besarlah pikirannya dan menjadi cerdaslah hatinya.”<br />
Imam Asy-Syafi’I berkata bahwa beliau tidak pernah melakukan makan kenyang selama enam belas tahun kecuali hanya sekali karena kenyang bisa berkibat memberatkan tubuh, mematikan hati, melenyapkan kecerdasan, mendorong tidur, dan membuat malas beribadah.<br />
Jadi, marilah kita berpuasa!<br />
<br />
<br />
CATATAN : DARI BERBAGAI SUMBERAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9114221155707335145.post-67098148477681759302009-09-17T00:01:00.002+07:002010-01-28T21:31:35.679+07:00MUHASABAHSAUDARA2KU…<br />
TUNDUKKANLAH KEPALA, KOSENTRASI PUSATKAN PIKIRAN PADA DZAT YANG MAHA KUASA..<br />
BAYANGKANLAH SAAT INI KITA SEDANG BERADA PADA SUATU MALM DI TEMPAT YANG LENGANG, SUNYI SEKALI…TAK ADA SUARA ORANG, TAK ADA SUARA JENGKRIK, YANG ADA HANYA KESUNYIAN…KESENDIRIAN,<br />
DISEBUAH JALAN YANG LENGANG DAN LURUS…HENING DAN SEPI KITA BERJALAN DAN TERUS BERJALAN..SAMPAI PADA SEBUAH RUMAH TUA, DAN KITA KENAL SEKALI DENGAN RUMAH TERSEBUT, DIRUMAH ITULAH SEJUTA KENANGAN TELAH TERUKIR, IMAJI KITA MELAYANG PADA MASA LALU DIMANA PADA SUATU HARI, DIRUMAH TERSEBUTLAH KITA PERNAH MEMBENTAK SOSOK IBU YANG LEMAH, . MEMBANGKANG TERHADAP PERINTAHNYA, MENYANGGAH, HINGGA MEMUKUL IBU SECARA FISIK. KITA BEGITU DONGKOL KETIKA SUARANYA YANG LEMBUT MENYURUH KITA UNTUK SHALAT, KITA BEGITU KESAL KETIKA BELIAU MEMINTA BANTUAN WALAU HANYA UNTUK SEKEDAR MENCUCI PIRING ATAU MENYAPU RUMAH, HANYA KARENA UANG SAKU KURANG, KITA BISA BEGITU TEGA MEMBENTAK, MERBOHONG, MENGHARDIK, BETAPA SERING KITA MENGABAIKAN PERMINTAANNYA, KITA LEBIH MENDAHULUKAN BERMAIN DENGAN TEMAN-TEMAN DARIPADA MENDENGAR PERINTAH ORANGTUA, KITA SERING MENAMBAH BEBAN PIKIRAN MELALUI PERBUATAN KITA, MENGECEWAKAN HATINYA, MENYAKITI HINGGA MEMBUAT BELIAU MENANGIS, BETAPA SERING AIRMATA NYA MENETES MENAHAN PILU DAN SEJUTA SESAK DIDADA, TAPI BELIAU TIDAK PERNAH MENGELUH UNTUK MENDIDIK KITA AGAR MENJADI ANAK YANG BERGUNA, ANAK YG BERBUDI PEKERTI LUHUR, WAJAHNYA SUDAH MULAI KERIPUT DIMAKAN USIA SELALU TERSENYUM DAN CERIA, “MARI-MARI KITA SEJENAK MENGINGAT KASIH IBU BAPAK YANG TIADA TERKIRA…(DST) TANGANNYA YANG KECIL DAN KURUS TAK PERNAH BOSAN MEMBELAI RAMBUT KITA KETIKA KITA TIDUR DAN TERLELAP DALAM MIMPI,<br />
PADA SUATU MALAM, TERDENGAR LANGKAH PERLAHAN DARI LUAR KAMAR KITA, SEMAKIN LAMA SEMAKIN DEKAT, PADA WAKTU ITU KITA BELUM TIDUR, KITA TAHU BAHWA YANG DATANG ADALAH IBU KANDUNG KITA, TAPI KITA PURA-PURA TIDAK TAU, IBU MENGIRA KITA SUDAH TIDUR…DENGAN PENUH KELEMBUTAN DAN KASIH SAYANG KITA DISELIMUTI, RAMBUT KITA DIBELAI, SAYUP-SAYUP KITA MENDENGAR SUARA MERINTIH DAN MEMOHON TERNYATA IBU KITA SEDANG BERDOA MEMOHON PADA YANG MAHA KUASA<br />
DENGAN JELAS KITA MENDENGAR SUARANYA, KARENA KITA BELUM TIDUR..<br />
“YA ALLAH TUHAN YANG MAHA PENYAYANG, BERILAH ANAK SAYA PETUNJUK YA ALLAH KARUNIAKANLAH DIA KESEHATAN DAN UMUR PANJANG, BIMBINGLAH HATINYA UNTUK SELALU DEKAT DENGANMU, ANUGRAHKANLAH DIA KESEHATAN DAN UMUR YANG PANJANG, SEBELUM NYAWA INI ENGKAU AMBIL, YA ALLAH IZINKAN HAMBAMU INI MENYAKSIKAN DAN MELIHAT KEBERHASILAN ANAKKU, YA ALLAH, DIALAH ANUGRAH KAMI YANG TERINDAH, TIADA LAGI HARTA YANG BERHARGA SELAIN KEHADIRAN ANAK, JADIKANLAH DIA ANAK YG SHALEH DAN SHALEHAH, TAK PERNAH SECUIL PUN KAMI MERASA DENDAM PADA ANAK-ANAK KAMI, MESKI HATI DAN PERASAAN KAMI BEGITU SERING TERCABIK DAN TERIRIS. AMPUNILAH DOSANYA, MAAFKANLAH KESALAHANNYA, APAPUN AKAN KAMI KORBANKAN UNTUK MEMBAHAGIAKAN ANAK-ANAK KAMI WALAU KAMI HARUS MENJUAL NYAWA YANG SATU-SATUNYA INI YA ALLAH, TUNJUKILAH JALANNYA, LAPANGKANLAH DADANYA SINARILAH IA DENGAN CAHAYAMU YANG TAK PERNAH REDUP, KABULKANLAH DOA HAMBAMU YANG LEMAH INI YA ALLAH...”<br />
<a name='more'></a><br />
ALLAHUAKBAR……!!!!!BEGITU MULIA HATIMU DUHAI IBUNDA, MESKI SELAMA INI ANAKMU INI SERING MENYANGGAH, SERING MELAWAN DAN MENGABAIKAN PERINTAHMU, TAPI DIHATIMU YANG SUCI ANAKMU TETAP YANG TERBAIK….<br />
YA ALLAH ENGKAU TELAH SADARKAN HATI INI ALHAMDULILLAH YA ALLAH DUHAI YANG MAHA DEKAT, DUHAI YANG MAHA MENATAP, AMPUNILAH DOSA KAMI YA ALLAH, KAMI SERING MELUPAKANMU, BEGITU BANYAK PERINTAH ENGKAU YANG TIDAK KAMI HIRAUKAN YA ALLAH, HARI-HARI YANG KAMI LEWATI SELALU DIHIASI TAWA DAN CERITA YANG TANPA MAKNA, TANPA MENYADARI BAHWA HIDUP YANG ENGKAU KARUNIAKAN PADA KAMI CUMA SEBENTAR,TANPA SADAR BAHWA SEMAKIN HARI MAUT SEMAKIN DEKAT MENGHAMPIRI KAMI, KAMI SERING MELAWAN PADA ORANG TUA KAMI TAPI ENGKAU MASIH BERKENAN MEMBERI KAMI KESEMPATAN UNTUK BERBAKTI PADA MEREKA, KAMI TIDAK SADAR BAHWA SETIAP SAAT ORANG TUA KAMI BISA PERGI UNTUK SELAMANYA, KEMBALI KEHARIBAANMU YA ALLAH<br />
SELAMA INI KAMI TIDAK SADAR SEMBILAN BULAN LAMANYA KAMI MENGISAP DARAH SANG IBU, SEMBILAN BULAN LAMANYA, IBU HARUS MENAHAN DERITA SIANG DAN MALAM, SAAT ITU BELIAU BEGITU SUSAH, BERJALAN SAKIT, DUDUKPUN TAK NYAMAN BAHKAN TIDURPUN TIADA NYENYAK,<br />
KETIKA AKAN MELAHIRKAN KAMI, IBUNDA HARUS BERANI MEREGANG NYAWA ANTARA HIDUP DAN MATI, SEGALA TENAGA YG BELIAU MILIKI DIKERAHKAN, DARAH,K ERINGAT DAN AIRMATA MENJADI SATU UNTUK BERJUANG MELAHIRKAN KAMI SUNGGUH SEBUAH PENGORBANAN YANG TAKKAN BISA KAMI BALAS, KETIKA KAMI BAYI IBUNDA TIDAK BISA TIDUR SEPANJANG MALAM, BELIAU TIDAK INGIN KALAU ADA SEEKOR NYAMUKPUN YANG MENGGIGIT KAMI, MALAMNYA YANG PANJANG BERLALU SEIRING DOA YANG BELIAU PANJATKAN UNTUK KAMI AGAR KAMI MENJADI ANAK YANG MENCINTAIMU YA ALLAH, ANAK YANG BERBUDI PEKERTI LUHUR, ANAK YANG KELAK AKAN MEMBELA AGAMAMU YANG MULIA INI,<br />
PADA SUATU SENJA YG INDAH, KITA DIGENDONG, DITIMANG-TIMANG, SATU PERSATU JARI JEMARI KITA DIHITUNG DAN DIBELAINYA, SUNGGUH KEBAHAGIAN ORANG TUA AKAN KEHADIRAN SEORANG ANAK TIDAK BISA DINILAI DENGAN HARTA,<br />
KETIKA MEMASUKI USIA SEKOLAH, SEORANG AYAH YANG KULITNYA SUDAH MULAI KERIPUT DIMAKAN USIA, MEMBANTING TULANG SIANG DAN MALAM,TERKADANG BELIAU HARUS RELA DICACI DAN DIMAKI ORANG LAIN, HARUS RELA BANGUN PAGI MENCARI NAFKAH, ADA YANG MENARIK BECAK, MENARIK OJEK, MENJADI SOPIR ANGKOT, TUKANG KEBUN…BAHKAN PEMULUNG.. KETIKA ORANG LAIN MASIH TERLELAP DALAM MIMPI, TAK JARANG BELIAU HARUS MENELAN KEPAHITAN DAN RASA KECEWA YANG MENDALAM, NAMUN BELIAU TDK PERNAH MENGENAL LETIH DAN LELAH. HUJAN DAN PANASPUN TAK MENJADI HALANGAN, ITU SEMUA BELIAU LAKUKAN ADALAH UNTUK KAMI YA ALLAH, AGAR KAMI MEMILIKI SEPATU SEPERTI ANAK ORANG LAIN, MEMILIKI BAJU SEPERTI ANAK ORANG LAIN, TERKADANG MEREKA RELA TIDAK MAKAN, ASAL KAMI BISA MAKAN, SUNGGUH KASIH SAYANG MEREKA TDK SEBANDING DENGAN HARTA PUN APAPUN YANG PERNAH ADA DIDUNIA INI YA ALLAH<br />
YA ALLAH DUHAI YANG MAHA TAHU SEGALA ISI HATI, AMPUNILAH ORANG TUA KAMI YA ALLAH, BERILAH MEREKA KEBAHAGIAAN DAN KETENANGAN DI USIANYA YG SEMAKIN SENJA, ENGKAU MAHA PENGASIH YA ALLAH, KASIHILAH MEREKA SEPERTI MEREKA MENGASIHI KAMI DI WAKTU KECIL ,<br />
KARUNIAKANLAH PADA MEREKA KESEHATAN DAN UMUR YANG PANJANG, BEGITU BESAR JASA DAN PENGORBANAN YANG MEREKA BERIKAN UNTUK KAMI YA ALLAH,<br />
YA ALLAH BERILAH KAMI KESEMPATAN UNTUK MEMPERSEMBAHKAN YANG TERBAIK BUAT ORANG TUA KAMI, KARUNIAKANLAH KEPADA KAMI KESEHATAN DAN UMUR YANG PANJANG, AGAR KAMI DAPAT MENGUKIR KEBAHAGIAAN BUAT MEREKA.<br />
<br />
(LANJUTKAN SIMULASI PERISTIWA…)<br />
KAKI INIPUN TERUS MELANGKAH MEMASUKI RUMAH TUA TADI,TAPI KENAPA BANYAK ORANG YANG BERKERUMUN, KITA MELIHAT ORANG-ORANG BEGITU RAME…KITA PUN TERUS MELANGKAH MENAIKI TANGGA YANG SUDAH PEOT,<br />
ASTAUFIRULLAHHALAZIM…DITENGAH RUMAH TERLIHAT SESOSOK MAYAT YANG TERBARING KAKU, DAN KITA KENAL SEKALI DENGAN WAJAH TERSEBUT.. DIA IBU KITA, IBU KANDUNG YANG SELAMA INI DENGAN PENUH KASIH SAYANG DAN KESABARAN MENDIDIK DAN MEMBESARKAN KITA, KINI TELAH DIPANGGIL OLEH YG MAHA KUASA<br />
YA ALLAH MENGAPA BEGITU CEPAT ENGKAU PANGGIL IBU KAMI YA ALLAH, PADA SIAPA LAGI KAMI HARUS BERSANDAR KETIKA KAMI LELAH, PADA SIAPA LAGI KAMI HARUS MENGADU KETIKA KAMI PUNYA MASALAH, YA ALLAH, SIAPA LAGI YANG AKAN MELEPAS KAMI KETIKA PERGI KE RANTAU ORANG DAN MENYAMBUT KAMI DENGAN SENYUMAN KETIKA KAMI PULANG KAMPUNG, SIAPA LAGI YANG AKAN MENYELIMUTI KAMI KETIKA KAMI TERTIDUR, SIAPA LAGI YA ALLAH……<br />
<br />
( JADIKAN KONDISI LEBIH TENANG)<br />
SAUDARAKU, TELAH JAUH PERJALANAN KITA TUK MENGGAPAI MIMPI DAN CITA. TELAH JAUH LANGKAH KITA TINGGALKAN KAMPUNG TERCINTA. DULU KITA BERSAMA DENGAN KEDUA ORANG TUA KITA SAUDARA-SAUDARA KITA DALAM CANDA, TAWA, TANGIS DAN DUKA. BETAPA INDAH, YAH... SUNGGUH INDAH DAN MENGESANKAN BAGAI MEMORI PERMANEN DI OTAK KITA YANG TAK MUNGKIN TERLUPAKAN. JIKA KITA KEMBALI MEMUTAR MEMORI ITU SUNGGUH BESAR JASA ORANG TUA YANG TELAH MELAHIRKAN, MENGASUH, MEMBESARKAN KITA, NAMUN KINI SETELAH MENGINJAK DEWASA JUSTRU MENINGGALKANNYA, KITA TINGGALKAN DALAM KEBIMBANGAN DAN KECEMASAN. SAUDARAKU MARILAH INGAT KEMBALI KETIKA ORANGTUA KITA MELEPASKAN KITA MENUJU LEMBAH MANGLAYANG INI, BETAPA BERAT IKHLASNYA, BETAPA ERAT PELUKANNYA, BETAPA DERAS AIRMATANYA MENGALIR MELEPASKAN KEPERGIAN KITA. WUJUD CINTANYA TELAH TERGAMBAR INDAH DIPELUPUK MATA KITA, WUJUD KASIH SAYANGNYA TELAH TERASA DAN TERPATRI DALAM HATI SANUBARI. NAMUN SUDAHKAH KITA MEMBALAS KEBAIKANNYA...? TIDAK ! TIDAK MUNGKIN KITA DAPAT MEMBALASNYA, JUSTRU DOSA YANG KITA LAKUKAN BAGAI ANAK DURHAKA YANG TAK KENAL JASA. TANPA KITA BERFIKIR, TANPA KITA SADARI HUTANG BUDI PADANYA.<br />
YA...ALLAH KAMI SERING MELANGGAR ATURANMU. JANJI-JANJI TERUCAP SEBATAS MANISAN BIBIR, HANYA SEMU BELAKA, SAKITI HATI, DUSTAI JIWA. TERKADANG KITA MERANCANG SEBUAH KEBAIKAN, MEMENEG DIRI DALAM SEBUAH CITA-CITA, NAMUN SUDAHKAN ITU TERLAKSANA? SUDAHKAH ITU MENJADI CERMINAN DIRI, BUKAN SEBATAS MIMPI, YANG HANYA TERLINTAS DIBENAK KITA. BANYAK HAL YANG KITA LUPAKAN WALAU ITU SUDAH MENJADI RANCANGAN DAN PEDOMAN. BANYAK HAL YANG KITA DUSTAI WALAU ITU SUDAH MENJADI JANJI, JANJI PADA DIRI KITA, JANJI PADA TEMAN, SAUDARA, AYAH, IBU DAN JANJI KEPADA ALLAH DAN ROSULNYA.<br />
YA...ALLAH ZAT YANG MEMBOLAK BALIKAN HATI, TEGUH KANLAH HATI KAMI PADA AGAMAMU, JADIKANLAH KAMI ORANG YANG BERSYUKUR PADAMU, RIDHOILAH KAMI DALAM MENEMPUH CITA-CITA DI JALAN DA’WAH INI<br />
<br />
<br />
<br />
(BAHAN MUHASABAH)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/02509186566267698715noreply@blogger.com0