daranggi personal blog

mengikat pengetahuan dan ilmu dengan menuliskannya...............



MENHIR PENINGGALAN MASA PURBAKALA

Pada hari Sabtu 17 oktober 2009, saya menghadiri salah satu acara yang sudah menjadi tradisi di daerah kami yaitu "mamelok an kuburan" atau memperbaiki kuburan. Tradisi ini adalah acara memperbaiki kuburan beberapa hari setelah ada orang meninggal. Yang meninggal adalah kakek saya dari pihak Papa, Mamak dari Papa. Beliau meninggal pada hari Senin malam sekitar pukul 20.00 WIB pada saat dirujuk ke rumah sakit di Bukittinggi. Beliau meninggal secara mendadak, sorenya beliau mengeluh sesak nafas, dibawa ke rumah sakit terdekat, lalu dirujuk ke Bukittinggi. Namun saat di perjalanan beliau sudah menghembuskan nafas terakhir nya.
Tulisan kali ini bukanlah berfokus pada meninggalnya kakek saya, namun ada hal yang menarik menurut saya yang saya jumpai di areal pemakaman. Di areal itu ada peninggalan zaman purbakala yang disebut “menhir”.
Pemakaman Kakek Saya tersebut terletak di Jorong Ampang Gadang, Nagari Tujuah Koto Talago, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar. Di daerah saya ini banyak ditemukan menhir, tapi letaknya tersebar, tidak di satu tempat. Jadi tidak terlalu terkenal.
Daerah lain di Kecamatan Guguak yang banyak menhir adalah Belubus. Disini bahkan sudah dibangun Taman Purbakala dan Museum Arkeologi dalam bentuk Rumah Adat Minangkabau, Rumah Gadang. Berkunjung ke objek wisata budaya yang berjarak + 8 Km dari Payakumbuh
dan + 17 Km dari Sarilamak, ini akan membuat kita tahu bahwa zaman dahulu pernah ada kehidupan yang kebudayaan sangat jauh berbeda dengan budaya kita sekarang,
Kawasan lain di Kabupaten Lima Puluh Kota yang banyak ditemukan menhir adalah di Nagari Maek. Nagari Maek terletak dikawasan lembah yang dikelilingi perbukitan dan dilintasi sungai besar yang dinamakan Batang Maek. Keindahan alam yang masih alami, di nagari yang luasnya 22 ha ini banyak tersebar peninggalan purbakala tidak hanya menhir,ada juga batu dakon, lumpang batu, punden berundak-undak, batu tapak, batu jejak ayam, balai-balai batu pembagian wilayah niniak luak limo puluah, masjid kuno dan pesanggrahan masa pemerintahan Hindia Belanda. Menhir adalah peninggalan sejarah yang berupa batu. 72 kelompok menhir dalam berbagai bentuk dan ukuran dapat ditemui di Nagari Maek, ukuran terbesar 50 cm x 668 cm x 405 cm.
Melihat adanya menhir di areal pemakaman itu maka timbullah niat untuk mengamati peninggalan purbakala ini dari dekat. Bersama beberapa Saudara kami melihat-lihat menhir tersebut. Ada yang menarik, ternyata pada batu yang ditanam tersebut ditemukan adanya ukiran-ukiran gambar seperti gambar orang yang sedang menari, membawa bunga dan lain-lain.




Karena sebagian gambar tertutup oleh tanah maka kami menggali tanah di sekitar batu tersebut untuk melihat gambar secara utuh. Ternyata gambar tersebut sangat dalam, kami yang hanya iseng-iseng menggali tidak sampai menggali terlalu dalam, takut merusak.
Berikut foto pada saat penggalian :





Dari cerita yang berkembang didapatlah informasi bahwa dahulu sangat banyak menhir di daerah saya tersebut. Namun pada masa Tuanku Imam Bonjol, kaum Paderi menghancurkan sebagian besar menhir tersebut karena dianggap sebagai berhala. Penghancuran berhala dianggap sebagai simbol kemenangan masuknya ajaran islam di daerah Minangkabau. Mereka meniru kisah penghancuran berhala yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim di Ka’bah.
Sebenarnya pola pikir mereka salah. Seharusnya menhir-menhir tersebut dipelihara sebagai bukti adanya kebudayaan dan bukan dihancurkan. Karena penghancuran ini maka menhir di daerah saya berkurang secara drastis.



Menhir merupakan hasil dari kebudayaan Hindu. Sebelum islam masuk ke Minangkabau, nampaknya Agama Hindu telah ada di tengah-tengah masyarakat. Menhir merupakan salah satu bukti adanya kebudayaan Hindu tersebut. Daerah-daerah yang sekarang masih banyak menhir nya seperti di daerah Maek, kemungkinan besar masuknya Islam ke sana terlambat. Pada saat penghancuran oleh Kaum Paderi terjadi islam belum masuk ke Nagari Maek. Karena memang letaknya yang terpencil di kelilingi bukit.
Sebagian cerita yang beredar di tengah-tengah masyarakat, mengatakan bahwa sebenarnya menhir tersebut dahulunya adalah tanda kuburan. Orang-orang yang berpengaruh di tengah-tengah masyarakat, pemimpin, orang kaya, dan lain-lain diberi menhir pada makamnya.



Bahkan ada sebagian orang yang masih berpaham konservatif mempercayai bahwa ada menhir tersebut yang tumbuh. Mereka mengatakan bahwa batu yang ditanam tersebut bisa tumbuh seperti tanaman. Bertambah tinggi, makin lama makin tinggi.
Menhir di tempat kakek saya ini pada tahun 1980 an pernah mendapat dana pemeliharaan dari pemerintah. Terlihat di sekelilingnya dibuat pagar. Dan ada dana pemeliharaan setiap tahun. Namun lama-lama dana tersebut tidak ada lagi karena mungkin tidak adanya lagi anggaran. Kakek saya adalah orang yang melakukan pemeliharaan tersebut.
Demikianlah menhir yang ada di daerah saya. Foto-foto ini hanya yang ada di areal pemakaman kakek saya. Di daerah lain masih banyak, bahkan besar-besar dan ada yang tinggi sekali. Kapan-kapan saya buat posting yang lain yang lebih lengkap tentang menhir ini. Bagi yang mau melihat melihat langsunmg datang saja, nanti saya antar berkeliling. Selamat membaca, semoga bermanfaat!

14 comments:

menhir berasal dr masa prasejarah tepatx zaman megalitik

owh, gitu ya...

terima kasih atas koment nya. saya kurang paham sejarah, ga tau pembagian zaman2......

menhir tidak ada hubungannya dengan agama hindu dan budha, karena mereka ada jauah sebelum sidharta gautama lahir..betul menhir berasal dari zaman PRASEJARAH ribuan tahun sebelum masehi..

menhir memang peninggalan megalitik tepatnya megalitik tua berkisar 2500 sm

Perlu dilestarikan, Menhir memang berasal dari zaman pra-Sejarah. jauh sebelum agama ada dan terdapat di banyak negara di dunia. Jadi sejak zaman pra sejarah manusia selalu mencari pegangan hidup yang sekarang adalah agama. Menhir perlu dijadikan cermin bahwa manusia beradab selalu mencari tuhan sebagai pelindung dan segalanya, tetapi kemampuan dan pengetahuan baru sampai kesana, maka bersyukurlah kita manusia sekarang telah ditunjukkan melalui Nabi ndan Rasullnya bagaimana mengenal sang pencipta.

udah ada yang pernah meneliti menhir di daerah ini belom??

udah ada yang pernah meneliti menhir di daerah ini belom??

tp krn MENELITI menhir shalat jangan dtnggalin donk//////////////////////////////////////////////////

terima kasih banyak infonya. tidak lama lagi kami akan berkunjung kesana .

siapa yag ninggalin shalat?

Rini Anisah silahkan berkunjung..... :)

thanks y buat infonya,,

mantap tulisannya pak. ringan dan informatif

Tulisannya bagus dan informatif. Terus menulis ya Mas, senang bacanya. Semoga peninggalan menhir dan benda2 purbakala tetap lestari di sana

Posting Komentar

Share |

About This Blog

Blog ini berisi tentang berbagai macam hal yang menarik menurut sudut pandang penulis. Sesuai latar belakang pendidikan dan profesinya, maka blog ini kebanyakan berisi tentang pemerintahan, STPDN/ IPDN, dan Kecamatan Mungka, sebuah kecamatan di Sumatera Barat. Terkadang penulis juga memasukkan hal-hal tentang "Pecinta Alam", teknologi komputer dan internet, dan games PC, sejalan dengan hobby dan aktifitas sehari-hari...........

Bisnis Tiket